Hubungan Antara Manusia Dengan Sejarah

Pengertian Manusia. Terdapat banyak pengertian tentang manusia. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan orang lain, oleh karena itu manusia senantiasa membutuhkan interaksi dengan manusia yang lain. Manusia juga sebagai makhluk individu yang memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang menurutnya baik dan sesuai dengan tindakan-tindakan yang akan diambilnya.

Manusia :
  • secara bahasa, berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu "manu" atau dari bahasa Latin, yaitu "mens", yang keduanya berarti berpikir, berakal budi, atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lainnya).
  • secara istilah, dapat diartikan sebagai sebuah konsep atau fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu.

Manusia, dari sudut pandang biologi diklasifikasikan sebagai homo sapiens, sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi dengan otak berkemampuan tinggi. Dari sudut pandang antropologi kebudayaan, manusia dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk, kemampuan mereka dalam bersosialisasi dan tolong-menolong, dan lain-lain. Dalam sudut pandang rohani, manusia dijelaskan dengan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi, Dalam sudut pandang agama, manusia dikaitkan dengan proses penciptaan dan ketuhanan. Serta masih banyak pengertian manusia ditinjau dari sudut pandang keilmuan yang lain.

Sejarah Perkembangan Manusia

Perkembangan manusia tersusun dari tingkat primitif sampai moderen. Dengan adanya ilmu paleontologi yang merupakan pengetahuan tentang manusia purba, maka pemikiran tentang sejarah perkembangan manusia semakin berkembang dengan pesat untuk mencoba memberikan jawaban atas pemikiran Charles Darwin tentang adanya the missing link.

gambar : artikelbagus.com
Menurut tingkatannya, manusia dibedakan atas :
  • Protoantropik sebagai awal manusia. 
  • Paleontropik sebagai manusia purba. 
  • Neontropik sebagai manusia baru.

Baca juga : Teori Evolusi

1. Protoantropik.
Salah satu pendapat yang berkembang menyebutkan bahwa benua Afrika merupakan tempat asal manusia. Temuan fosil manusia purba pada tingkatan Protoantropik di Afrika yang terkenal adalah :
  • Australopithecus Africanus, yang artinya kera selatan dari Afrika. 
  • Pleisiadapis, yang merupakan fosil prosimian yang sangat primitif dan masih bercakar.
  • Paranthropus, yang disinonomkan dengan Australopithecus robustus yaitu kera selatan yang besar.

Temuan fosil manusia purba pada tingkatan Protoantropik di Jawa yang terkenal adalah :
  • Pithecanthropus Erectus, yang artinya manusia kera berjalan tegak yang ditemukan oleh Dr. Eugene Dubois pada tahun 1891,  di desa Trinil Jawa Tengah. Nama Pithecanthropus Erectus diberikan atas dasar perbedaan rongga tengkorak antara manusia sekarang dengan kera, sekitar 930 cc, dan paha kiri yang sudah agak besar yang memberikan petunjuk bahwa ia sudah berjalan dengan tegak.

Arkeologi : Pengertian, Sejarah Perkembangan, Dan Tujuan Arkeologi

Pengertian Arkeologi. Arkelologi merupakan satu disiplin ilmu. Secara etimologis, istilah "arkeologi" berasal dari bahasa Yunani yang merupakan kombinasi dari dua kata, yaitu : "archaeo" yang berarti "kuno" dan "logos" yang berarti "ilmu". Berdasarkan asal kata tersebut, arkeologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari kebudayaan (manusia) masa lalu melalui kajian sistematis atas data bendawi yang ditinggalkan. Kajian sistematis meliputi penemuan, dokumentasi, analisis, dan interpretasi data berupa artefak (budaya bendawi), ekofak (benda lingkungan), maupun fitur (artefaktual yang tidak dapat dilepaskan dari tempatnya/situs arkeologi). Dalam pengertian yang paling sederhana, arkeologi berarti "to write history from surviving material source". Arkeologi disebut juga dengan ilmu sejarah budaya material.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, arkeologi diartikan dengan ilmu tentang kehidupan dan kebudayaan zaman kuno berdasarkan benda peninggalannya; ilmu purbakala. Stuart Piggott, seorang arkeolog berkebangsaan Inggris, dalam bukunya yang berjudul "Approach to Archaeology", menyebutkan bahwa arkeologi adalah cabang ilmu sejarah (archeology as history). Pengertian tentang arkeologi dapat dibedakan menjadi dua hal, yaitu :
  • secara umum, arkeologi merupakan ilmu yang mempelajari manusia beserta kebudayaan-kebudayaan yang terjadi di masa lalu melalui peninggalannya.
  • secara khusus, arkeologi merupakan ilmu yang mempelajari budaya masa silam yang sudah berusia tua, baik pada masa prasejarah (sebelum dikenal tulisan) maupun pada masa sejarah (setelah adanya bukti-bukti tertulis).

Dari pengertian arkeologi tersebut, beberapa ahli memandang perlu adanya penggabungan antara ilmu arkeologi dengan ilmu sejarah. Penggabungan kedua ilmu tersebut dimaksudkan untuk memperkaya gambaran tentang aktivitas kehidupan manusia di masa lalu, dan tentu saja berkaitan dengan upaya untuk mengungkap masa lalu masyarakat manusia dengan bertumpu pada peninggalan berupa benda.

Psikologi Perkembangan : Pengertian Dan Manfaat Psikologi Perkembangan, Serta Teori Perkembangan

Pengertian Psikologi Perkembangan. Secara umum, psikologi merupakan ilmu yang menyelidiki dan mempelajari tentang perbuatan dan tingkah laku manusia dalam kehidupannya.  Dalam kaitannya dengan manusia, perkembangan merupakan suatu perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali. Perkembangan juga dapat diartikan sebagai suatu proses di mana seseorang mulai meningkat secara terstruktur sesuai dengan tahap-tahap yang ada. Perkembangan merujuk pada pola kelanjutan dan perubahan yang mungkin terjadi pada seorang manusia selama perjalanan hidupnya. 

Psikologi perkembangan
merupakan bagian dari ilmu psikologi, yang dapat diartikan sebagai cabang dari ilmu psikologi yang secara umum mempelajari tentang mengapa dan bagaimana seorang manusia mengalami perubahan seiring berjalannya waktu. Psikologi perkembangan juga mempelajari berbagai hal tentang :
  • bagaimana alam dan pola pengasuhan mempengaruhi perkembangan seseorang.
  • bagaimana proses perkembangan tersebut di dalam konteks dan seiring berjalannya waktu.


Pada pokoknya, psikologi perkembangan mempelajari perubahan manusia dalam tiga dimensi besar, yaitu :
  • perkembangan fisik. Perkembangan fisik meliputi perubahan yang bersifat biologis. Gen yang diwariskan dari orang tua, perubahan hormon, tinggi badan, berat badan, kemampuan motorik, dan lain sebagainya yang mencerminkan peran perkembangan dari proses biologis.
  • perkembangan kognitif. Perkembangan kognitif meliputi perubahan yang terjadi dalam pikiran, kecerdasan, dan bahasa seseorang. 
  • perkembangan sosio emosional. Perkembangan sosio emosional meliputi perubahan dalam hubungan antara seseorang dengan orang lain, perubahan pada emosi, dan perubahan dalam kepribadian. 

Pengertian Antropologi Dan Fase Perkembangan Ilmu Antropologi

Istilah antropologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu 'anthropos' yang berarti manusia, dan 'logos' yang berarti ilmu. Secara umum, antropologi diartikan sebagai ilmu tentang manusia. Antropologi merupakan salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari segala hal tentang manusia, baik dari segi kebudayaan, perilaku, keaneka-ragaman, dan lain sebagainya. Antropologi mempelajari manusia sebagai makhluk biologis, maupun sebagai makhluk sosial.

Obyek dari antropologi adalah manusia di dalam masyarakat, kebudayaan, suku bangsa, serta perilakunya. Antroplogi memiliki dua cabang ilmu, yaitu :

1. Antropologi Fisik.
Antropologi fisik, meliputi :
  • Paleoantropologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang asal usul manusia serta evolusi manusia dengan meneliti fosil-fosil.
  • Somatologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang keberagaman ras manusia dengan mengamati ciri-ciri fisiknya.


2. Antropologi Budaya.
Antropologi budaya, meliputi :
  • Prehistori, yaitu ilmu yang mempelajari sejarah penyebaran dan pekembangan budaya manusia dalam mengenal tulisan.
  • Etnolinguistik antropologi, yaitu ilmu yang mempelajari suku-suku bangsa yang ada di dunia.

Antropologi Kesehatan : Pengertian, Sejarah Dan Perkembangan Antropologi Kesehatan

Antropologi kesehatan  merupakan cabang dari antropologi terapan atau bagian dari antropologi sosial dan budaya yang mempelajari bagaimana kebudayaan dan masyarakat mempengaruhi berbagai permasalahan yang berkaitan dengan kesehatan, pemeliharaan kesehatan, serta masalah-masalah lain yang terkait. Sebelum mengupas lebih lanjut tentang antropologi kesehatan, ada baiknya terlebih dahulu dijelaskan tentang antropologi dan kesehatan. 

Istilah antropologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu 'anthropos' yang berarti manusia, dan 'logos' yang berarti ilmu. Secara umum, antropologi diartikan sebagai ilmu tentang manusia. Antropologi merupakan salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari segala hal tentang manusia, baik dari segi kebudayaan, perilaku, keaneka-ragaman, dan lain sebagainya. Antropologi mempelajari manusia sebagai makhluk biologis, maupun sebagai makhluk sosial. Koentjaraningrat berpendapat bahwa antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia yang pada umumnya dengan mempelajari sebuah keaneka-ragaman warna, bentuk fisik dari masyarakatnya serta kebudayaan yang sudah dihasilkannya. Selanjutnya Koentjaraningrat menjelaskan bahwa ilmu antropologi memperhatikan beberapa masalah tentang makhluk hidup, yaitu :
  • masalah pada perkembangan manusia sebagai makhluk biologis.
  • masalah pada sejarah terjadinya aneka bentuk makhluk manusia, dipandang dari sudut ciri-ciri tubuhnya.

Manusia Purba : Pengertian, Sejarah Perkembangan, Dan Jenis Manusia Purba, Serta Perbedaan Antara Manusia Purba Dan Manusia Modern

Pengertian Manusia Purba. Berdasarkan penelitian, sejarah manusia purba dimulai sejak 4 juta tahun lalu, tetapi para ahli sejarah meyakini bahwa jenis manusia pertama telah ada di muka bumi ini sekitar 2 juta tahun yang lalu. Ilmuwan menyatakan bahwa manusia purba atau "prehistoric people" sebagai manusia tertua.

Dalam ilmu sejarah, makhluk ini belum mengenal tulisan, namun telah menggunakan bahasa untuk berkomunikasi. Mereka hidup berpindah-pindah atau nomaden, yang untuk bertahan hidup, manusia purba mengandalkan segala sesuatu yang tersedia di alam.

Berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan bahwa yang dimaksud dengan manusia purba atau prehistoric people adalah jenis manusia prasejarah yang hidup 2 - 4 juta tahun lalu, dan belum mengenal tulisan. Atau dengan kata lain, manusia purba adalah jenis manusia yang hidup pada jaman prasejarah, yang memiliki ciri-ciri yang sangat sederhana baik dari segi bentuk fisik, kecerdasan, maupun peradabannya.


Sejarah Perkembangan Manusia Purba. Manusia purba hidup dengan cara berpindah-pindah atau nomaden. Hal ini menyebabkan persebaran manusia purba cukup merata ke seluruh dunia. Berdasarkan penelitian, persebaran manusia purba di dunia di mulai sejak 65.000 - 50.000 SM, yang di mulai dari Afrika Tengah menuju Afrika Selatan. Mereka menetap cukup lama di Afrika Selatan sebelum akhirnya berpindah ke wilayah Arab, India, hingga Indonesia di sekitar tahun 45.000 SM. Persebaran manusia purba berikutnya adalah sebagai berikut :
  • antara tahun 40.000 - 35.000 SM, mereka menyebar menuju Pegunungan Himalaya sampai ke wilayah Myanmar. Beberapa kelompok terus melanjutkan pergerakan sampai ke Kazakhstan, Semenanjung Portugal, dan dataran Eropa. Kelompok inilah yang menjadi cikal bakal ras Caucasoid.

Pengertian Sejarah, Unsur, Ruang Lingkup, Dan Fungsi Sejarah

Istilah sejarah yang dalam bahasa Inggris adalah "history", berasal dari bahasa Yunani yaitu "historia" yang berarti pengetahuan atau penyelidikan yang didapatkan dari suatu proses penelitian. Sedangkan dalam tinjauan bahasa Arab, istilah sejarah berasal dari kata "syajaratun" yang berarti  pohon yang bercabang. Hal ini mengandung arti bahwa sejarah itu bercabang-cabang dan akan terus berkembang dari waktu ke waktu. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sejarah diartikan sebagai :
  1. asal usul (keturunan) silsilah.
  2. kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau; riwayat; tambo; cerita.
  3. pengetahuan atau uraian tentang peristiwa dan kejadian yang benar-benar terjadi pada masa lampau; ilmu sejarah.
Secara umum, sejarah dapat diartikan sebagai suatu peristiwa atau kejadian yang telah terjadi di masa lalu dan dapat diketahui dengan mempelajari peninggalan-peninggalan pada masa itu yang ditemukan pada masa sekarang.

Dimensi Sejarah. Dalam sejarah terdapat tiga dimensi yang saling terkait antara satu dengan yang lainnya, yaitu :
  • Dimensi masa lalu. Hal yang telah terjadi mengenai kehidupan dan kebudayaan manusia, dapat digunakan sebagai pengalaman dan pelajaran untuk melalui kehidupan selanjutnya. 
  • Dimensi masa sekarang. Segala hal yang menyelimuti kehidupan sehari-hari di masa sekarang, yang dapat menentukan masa yang akan datang.
  • Dimensi masa akan datang. Suatu masa yang belum terjadi, dan segala sesuatu yang dilakukan di masa sekarang akan mempengaruhi masa depan. Belajar dari dimensi masa lalu dan masa sekarang untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi dimensi yang akan datang. Orang sukses tidak akan pernah melupakan sejarah.

Bagian-Bagian Dari Ilmu Antropologi

Antropologi berarti ilmu tentang manusia. Di Indonesia, para sarjana antropologi berusaha mengembangkan ilmu antropologi Indonesia secara khusus, yaitu dengan memilih dan mengkombinasikan unsur-unsur dari berbagai aliran antropologi yang diselaraskan dengan masalah kemasyarakatan di Indonesia. Dengan demikian, penggunaan antropologi sebagai suatu ilmu praktis untuk mengumpulkan data tentang kebudayaan-kebudayaan daerah dan kondisi masyarakat di suatu daerah sehingga dapat diketemukan dasar-dasar bagi suatu kebudayaan nasional yang mempunyai suatu kebudayaan yang khusus dan dapat dibangun suatu masyarakat yang modern serta dapat membantu dalam memecahkan masalah-masalah kemasyarakatan serta perencanaan pembangunan nasional di Indonesia.

Di berbagai negara di dunia, terdapat berbagai istilah yang biasa dipakai untuk menyebutkan bagian dari ilmu antropologi. Istilah-istilah tersebut diantaranya adalah :
  • Ethnology, yang berarti ilmu bangsa-bangsa. Istilah ini digunakan untuk menyebut suatu bagian dari antropologi yang khusus mempelajari masalah-masalah yang berhubungan dengan sejarah perkembangan kebudayaan manusia.
  • Ethnography, berarti pelukisan tentang bangsa-bangsa. Istilah ini dipakai untuk menyebut suatu bagian dari ilmu antropologi yang bersifat deskriptif, terutama mengenai penyebutan bahan keterangan yang termaktub dalam karangan-karangan tentang masyarakat dan kebudayaan suku-suku di luar Eropa.
  • Cultural Anthropology, istilah ini digunakan sebagai bagian dari ilmu antropologi dalam arti luas, yang tidak hanya mempelajari manusia dari sudut fisiknya saja, sebagaimana diajarkan dalam physical anthropology.
  • Social Anthropology,  istilah ini digunakan sebagai lawan dari ethnology.

Pengertian Antropologi Budaya Dan Bidang Kajian Antropologi Budaya

Pengertian Antropologi. Secara umum, antropologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang manusia. Obyek antropologi adalah manusia, dalam arti mempelajari manusia sebagai makhluk biologis maupun sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia akan hidup secara berkelompok, berinteraksi antara manusia satu dengan yang lainnya, membentuk suatu masyarakat tertentu dengan ciri-ciri dan kebudayaan tertentu.

Koentjaraningrat, mendefinisikan antropologi sebagai ilmu yang mempelajari umat manusia yang pada umumnya dengan mempelajari sebuah keaneka-ragaman warna, bentuk fisik dari masyarakatnya serta kebudayaan yang sudah dihasilkannya. Menurut Koentjaraningrat, ilmu antropologi memperhatikan beberapa masalah tentang makhluk hidup manusia, yaitu :
  • masalah pada perkembangan manusia sebagai makhluk biologis.
  • masalah pada sejarah terjadinya aneka bentuk makhluk manusia, dipandang dari sudut ciri-ciri tubuhnya.
  • masalah pada sejarah asal, perkembangan, dan penyebaran berbagai macam bahasa di seluruh dunia.
  • masalah persebaran dan terjadinya keaneka-ragaman kebudayaan manusia di seluruh dunia.
  • masalah pada dasar-dasar dan keaneka-ragaman kebudayaan manusia dalam kehidupan masyarakat dan suku bangsa yang tersebar diseluruh penjuru dunia pada jaman sekarang ini.

Sejarah Perkembangan Geografi Dan Tokoh Geografi

Sifat manusia yang selalu ingin tahu dan kecenderungan manusia untuk berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya, membuat manusia selalu berinteraksi dengan alam sekitarnya. Jauh sebelum manusia mengenal adanya teknologi seperti saat ini, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tersebut manusia seringkali berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain (nomaden). Perpindahan yang dilakukan manusia tersebut telah memberikannya pengalaman dan pengetahuan tentang bumi dan segala isinya.

Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang terus berkembang. Perkembangan ilmu pengetahuan geografi berawal dari mitologi-mitologi yang berkembang di masyarakat pada saat itu. Seiring dengan perkembangan alam pikir manusia dan tuntutan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia mulai melakukan perjalanan dan penjelajahan ke berbagai tempat di belahan bumi. Dari sinilah mulai lahir catatan-catatan perjalanan yang menjadi dasar perkembangan ilmu geografi.

Baca juga : Pengertian Geografi Dan Cabang Ilmu Geografi

Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang menjadi bagian dan tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Berikut sejarah singkat perkembangan ilmu geografi :

1. Geografi Jaman Klasik.
Istilah geografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu 'geo' yang berarti bumi, dan 'graphien' yang berarti tulisan atau penjelasan. Geografi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari (memberikan penjelasan) tentang bumi, atau secara singkat geografi adalah ilmu bumi. Geografi sudah dikenal sejak jaman Yunani Kuno di mana pada saat itu pengetahuan dipengaruhi oleh mitologi. Barulah setelah abad ke-6 sebelum masehi pengetahuan tentang bumi mulai mempunyai dasar ilmu alam, ilmu pasti dan proses penyelidikan tentang bumi dilakukan dengan memakai logika.

Pada masa sebelum masehi, pandangan dan paham geografi banyak dipengaruhi oleh paham filsafat dan sejarah. Uraian geografi bersifat sejarah, sedangkan uraian sejarah bersifat geografi. Pada masa ini juga sudah mulai dikenal adanya peta bumi dan atau lukisan fisis daerah tertentu.

Pengertian Psikologi Kognitif Dan Sejarah Perkembangan Psikologi Kognitif

Psikologi kognitif dapat diartikan sebagai cabang dari psikologi yang mengkaji segala hal mengenai gejala-gejala kehidupan mental atau psikis yang berkaitan dengan cara manusia berfikir, seperti dalam memperoleh pengetahuan, mengolah kesan yang masuk melalui penginderaan, menghadapi masalah atau problem untuk mencari suatu penyelesaian, serta menggali dari ingatan pengetahuan dan prosedur kerja yang dibutuhkan dalam menghadapi tuntutan hidup sehari-hari.

Psikologi kognitif secara khusus menjelaskan mengenai persepsi terhadap informasi dan bagaimana membahas pemahaman terhadap informasi tersebut, membahas alur pikiran, dan membahas formulasi dan produksi suatu jawaban. Seorang ahli psikologi kognitif mempelajari cara manusia memahami beragam bentuk, mengapa seseorang bisa mengingat beberapa hal namun juga bisa lupa terhadap hal lain. Atau bagaimana manusia belajar bahasa, serta bagaimana cara manusia berpikir.

Baca juga : Pengertian Kognisi (Kognitif) Dan Gejala Kognisi Dalam Psikologi Kognitif

Prinsip Dasar Psikologi Kognitif : Psikologi kognitif bekerja dan berkembang berdasarkan suatu prinsip dasar, yaitu :
  • belajar aktif.
  • belajar lewat interaksi sosial.
  • belajar lewat pengalaman sendiri.
Pengertian Psikologi Kognitif. Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya tentang apa yang dimaksud dengan psikologi kognitif, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :

Sejak Kapan Public Relations/Humas Mulai Dikenal ? (Sejarah Perkembangan Public Relations/Humas)

Dewasa ini, di hampir semua bidang pekerjaan sangat membutuhkan Public Relations (Humas). Dalam suatu organisasi/perusahaan, selain marketing, Public Relations (Humas) dapat dikatakan sebagai ujung tombak untuk mengenalkan dan memberikan informasi ke khalayak luas berkaitan dengan produk yang dihasilkan oleh organisasi/perusahaan. Lebih ekstrim lagi dapat dikatakan bahwa maju mundurnya suatu organisasi/perusahaan sangat tergantung dari seberapa pintar organisasi/perusahaan tersebut mengelola suatu Public Relations (Humas).

Demikian pentingnya Public Relations (Humas) bagi suatu organisasi/perusahaan, sehingga terkadang muncul pertanyaan dibenak kita, sejak kapan Public Relations (Humas) mulai dikenal orang ? Public Relations (Humas) yang sampai dengan saat ini mempunyai banyak definisi, tapi pada garis besarnya dapat didefinisikan sebagai usaha untuk mendorong masyarakat untuk memiliki goodwill terhadap seseorang, perusahaan atau lembaga/organisasi, yang dilakukan secara terencana untuk mempengaruhi opini melalui kinerja, tanggung jawab sosial dan dapat diterima berdasarkan komunikasi dua arah yang saling memuaskan, sudah dikenal oleh manusia sejak adanya peradaban manusia. Karena inti dari Public Relations (Humas) adalah untuk menyampaikan pesan dari manusia satu ke manusia/kelompok manusia yang lain, maka dapat dikatakan juga bahwa umur Public Relations (Humas) adalah sama tuanya dengan peradaban manusia.

Hubungan Antropologi Dengan Ilmu Sosial Yang lain

Sebagai suatu ilmu pengetahuan, antropologi tidak bisa berdiri sendiri. Antropologi membutuhkan ilmu-ilmu pengetahuan yang lain untuk membantu atau mendukungnya dalam memecahkan segala permasalahan yang terjadi dalam masyarakat.

Oleh karena antropologi mempelajari tentang manusia, dalam hal ini perilaku, serta interaksi antara individu dengan individu, antara individu dengan lingkungan masyarakatnya, beserta kebudayaan yang ada dalam lingkungan masyarakat tersebut, maka ilmu-ilmu pengetahuan yang lain pun membutuhkan antropologi untuk dapat mengurai permasalahan-permasalahan  yang terjadi dalam masyarakat yang menjadi obyek penelitiannya.

Baca juga : Pengertian Antropologi Dan Fase Perkembangan Antropologi

Dengan demikian akan selalu terjadi hubungan antara antropologi dengan ilmu-ilmu pengetahuan yang lain. Berikut adalah hubugan antara antropologi dengan ilmu sosial yang lain :

1. Hubungan Antropologi dengan Sosiologi.
Antropologi merupakan ilmu tentang manusia, obyek antropologi adalah manusia. Sedangkan sosiologi kajiannya adalah masyarakat dan perilaku sosial manusia dengan meneliti kelompok-kelompoknya, yang mencakup keluarga, suku bangsa, politik, budaya, dan lain-lain, termasuk perilaku dan interaksi antar sesama manusia maupun antara manusia dengan kelompoknya. Dengan demikian obyek sosiologi adalah masyarakat manusia, dalam kaitannya dengan hubungan antar sesama manusia dan proses yang timbul dari hubungan manusia dalam suatu masyarakat. Sepintas lalu tidak ada perbedaan antara antropologi dan sosiologi.

Psikologi Evolusioner (Evolutionary Psychology) : Pengertian Dan Prinsip Psikologi Evolusioner

Pengertian Psikologi Evolusioner. Psikologi evolusioner atau “evolutionary psychology” muncul sebagai akibat adanya keprihatinan dari perkembangan teori-teori psikologi yang saat itu sedang dalam situasi morat-marit. Psikologi evolusioner juga merupakan kritikan terhadap model ilmu sosial standar atau “standard social science model” yang dianggap ortodoks.

Model ilmu sosial standar mengibaratkan pikiran manusia sebagai tabula rasa, satu kotak kosong yang tidak berisi apa-apa sampai pengalaman akan mengisinya, di mana isi pikiran manusia ditentukan oleh sesuatu dari luar, yaitu dari lingkungan dan dunia sosial. Model ilmu sosial standar juga berpandangan bahwa arsitektur pikiran manusia didominasi oleh sejumlah mekanisme yang bersifat “general-purpose” dan “content-independent atau domain-general”. Mekanisme yang bersifat “general-purpose” tersebut diantaranya adalah belajar, induksi, inteligensi, imitasi, rasionalitas, dan budaya. Psikologi evolusioner mencoba mengganti model ilmu sosial standar dengan menunjukkan bahwa pikiran manusia terdiri dari sejumlah besar mekanisme yang secara fungsional bersifat khusus dan “domain specific”.

Secara umum, psikologi evolusioner dapat diartikan sebagai salah satu pendekatan dalam keilmuan psikologi yang digunakan untuk mengupas perilaku manusia menggunakan kacamata teori evolusi. Psikologi evolusioner juga berarti suatu cabang dari ilmu psikologi yang mencoba mempelajari potensi peran dari faktor genetis dalam beragam aspek dari perilaku manusia.


Selain itu, pengertian psikologi evolusioner dapat juga dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
  • Leda Cosmides dan John Tooby, dalam “Evolutionary Psychology”, menyebutkan bahwa psikologi evolusioner adalah satu pendekatan terhadap psikologi yang menerapkan pengetahuan-pengetahuan dan prinsip-prinsip biologi evolusioner untuk meneliti struktur pikiran manusia. Menurut Leda Cosmides dan John Tooby, psikologi merupakan cabang biologi yang mempelajari otak dan bagaimana program-program pemrosesan informasi otak memunculkan perilaku. Oleh karena psikologi adalah cabang biologi, maka teori-teori, prinsip-prinsip, serta observasi-observasi dalam biologi evolusioner dapat dipergunakan untuk mempelajari psikologi.

Antropologi Sosial : Pengertian, Obyek Kajian, Jenis, Dan Metode Pendekatan Antropologi Sosial, Serta Perbedaan Antara Antropologi Sosial Dan Antropologi Budaya

Pengertian Antropologi Sosial. Secara umum, antropologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang manusia. Obyek antropologi adalah manusia, dalam arti mempelajari manusia sebagai makhluk biologis maupun sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia akan hidup secara berkelompok, berinteraksi antara manusia satu dengan yang lainnya, membentuk suatu masyarakat tertentu dengan ciri-ciri dan kebudayaan tertentu.

Sebagai ilmu sosial yang relatif baru, antropologi juga mengikuti kaidah-kaidah ilmu pengetahuan yang telah berkembang, terutama pendekatan yang berkembang dalam ilmu sosial.

Studi antropologi yang mempelajari hubungan antara orang-orang dalam suatu kelompok masyarakat dikenal sebagai “antropologi sosial”. Antropologi sosial merupakan gabungan antara obyek kajian ilmu sosiologi dan antropologi yang membahas terkait dengan pola pikir dalam kehidupan masyarakat di lingkungan sosialnya. Dengan kata lain, antropologi sosial merupakan bidang studi yang berfokus pada masyarakat dan pranata sosialnya.

Antropologi sosial pertama kali diperkenalkan oleh James George Frazer, seorang antropolog sosial berkewarga-negaraan Skotlandia, pada awal abad ke-20 Masehi, yang melakukan penelitian secara evolusionis tentang masyarakat primitif asli. Ia mencatat perkembangan yang terjadi dalam beragam tingkat peradaban. Selanjutnya pada tahun 1920, Bronislaw Malinowski dan Alfred Radecliffe Brown mengembangkan studi perbandingan terhadap masyarakat kontemporer. Studi ini kemudian membentuk ilmu sosiologi komparatif yang menjadi dasar antropologi sosial.

Pengertian Antropologi Fisik Dan Bidang Kajian Antropologi Fisik (Biologis)

Antropologi, secara sederhana dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang manusia. Sedangkan menurut Harsojo, yang dimaksud dengan antropologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang umat manusia sebagai makhluk masyarakat, terutama pada sifat-sifat khusus badani dan cara-cara produksi, tradisi-tradisi dan nilai-nilai yang membuat pergaulan hidup menjadi berbeda dari yang satu dengan yang lainnya.

Baca juga : Pengertian Antropologi Dan Fase Perkembangan Ilmu Antropologi

Jadi, obyek antropologi adalah manusia. Dalam arti manusia dalam hubungannya dengan masyarakat, kebudayaan, suku bangsa, serta perilakunya. Manusia yang hidup di muka bumi ini mempunyai asal usul tertentu dan dapat dikelompokkan menjadi berbagai kelompok tertentu yang didasarkan atas beberapa ciri-ciri tubuh yang ada pada sebagian besar individu-individu manusia. Kelompok manusia yang didasarkan pada persamaan ciri-ciri tubuh  seperti itu, dalam ilmu antropologi disebut ras.

Baca juga : Bagian-Bagian Dari Ilmu Antropologi

Pengertian Antropologi Fisik. Berkaitan dengan hal tersebut, antroplogi terbagi dalam beberapa cabang ilmu, salah satunya adalah antropologi fisik. Antropologi fisik adalah bagian dari ilmu antropologi yang mempelajari pengertian dan sejarah terjadinya aneka warna makhluk manusia dengan sudut pandang atau sebagai bahan penelitiannya adalah ciri-ciri tubuh manusia, yang meliputi :
  • ciri-ciri luar/lahir (fenotip), seperti warna kulit, bentuk rambut, indeks tengkorak, bentuk muka, warna mata, dan lain-lain.
  • ciri-ciri dalam (genotip), seperti golongan darah.

Sejarah Ilmu Pengetahuan Alam (Sains)

Hasil sains dan teknologi sedemikian rupa telah mempengaruhi kehidupan manusia. Dengan teknologi sekat-sekat yang memisahkan dan memberikan jarak antara ruang dan waktu telah dipersempit. Jika dulu orang harus menempuh jarak antara Semarang - Jakarta dalam waktu lebih dari delapan jam, sekarang jarak tersebut dapat di tempuh dalam waktu kurang dari satu jam. Sekarang orang yang berada di Semarang dapat berbicara langsung dengan teman atau kerabatnya yang berada di Jakarta dengan hanya mengangkat telepon. Dan masih banyak lagi hal-hal yang bisa dilakukan manusia sebagai akibat dari perkembangan dan kemajuan teknologi.

Dari beberapa literatur, disebutkan bahwa sejarah perkembangan ilmu pengetahuan alam melewati empat tahap dengan empat loncatan yang berbeda. Setiap loncatan membuka era baru yang erat juga hubungannya dengan alam pikiran manusia dari masanya. Dalam sejarah ilmu pengetahuan, empat loncatan tersebut disebut empat revolusi ilmu fisika. Perkembangan ilmu pengetahuan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Revolusi Pertama
Revolusi pertama membuka era bagi penelitian mendalam mengenai gaya gravitasi dan penelitian mengenai dinamika gerakan benda-benda. Hasil-hasil yang dicapai dalam era ini adalah suatu pembuktian bahwa sifat alam dapat digambarkan, dalam arti kata diletakkan dalam suatu diskripsi yang jelas dan pasti, oleh karena itu dapat diramalkan secara amat teliti. Misalnya saja, gerak-gerik benda angkasa, peredaran benda-benda di langit, serta sifat dan tingkah laku benda-benda di bumi dapat dinyatakan dalam rumus-rumus matematika. Era revolusi pertama ini dirintis oleh Isaac Newton, selanjutnya muncul ahli-ahli lain seperti Bernoullis dan Laplace. Era ini mulai kehilangan momentumnya menjelang pertengahan abad ke-19, para ahli mulai merasakan bahwa untuk dapat berkembang lebih lanjut, sains memerlukan arah pemikiran baru.

Zaman Batu : Pengertian Dan Pembagian Periode Perkembangan Zaman Batu Berikut Ciri-Ciri Setiap Periode Zamannya

Pengertian Zaman Batu. Secara umum, istilah zaman batu merujuk pada zaman prasejarah yang ditandai dengan penggunaan alat-alat atau struktur bangunan yang terbuat dari batu. Zaman batu merupakan bagian dari zaman pra aksara, yaitu zaman sebelum dikenalnya huruf (aksara), selain zaman logam.

Zaman batu merupakan
zaman di mana manusia masih menggunakan segala peralatan yang terbuat dari batu. Mereka memanfaatkan batu untuk mencari makan, berburu dan bertahan hidup. Tidak seperti logam yang bisa dicetak, peralatan yang mereka hasilkan masih berbentuk kasar dan seadanya

Zaman batu di mulai sekitar 600.000 tahun yang lalu. Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, yang dimaksud dengan zaman batu adalah zaman ketika manusia membuat alat-alat kebudayaan dari batu di samping kayu dan tulang. Zaman batu terjadi sebelum manusia mengenal logam.


Pembagian Periode Perkembangan dan Ciri-Ciri Zaman Batu. Periode perkembangan zaman batu dibagi menjadi tiga, yaitu :
  • zaman paleolitikum (zaman batu tua).
  • zaman mesolitikum (zaman batu madya).
  • zaman neolitikum (zaman batu muda).

Selain ketiga zaman tersebut di atas, masih terdapat satu periode lagi yaitu zaman megalitikum (zaman batu besar). Zaman megalitikum atau zaman batu besar tidak masuk dalam pembagian periode zaman batu, karena zaman megalitikum dengan kebudayaan batu besar berkembang dalam rentang waktu perode zaman neolitikum sampai dengan zaman perunggu.

Hubungan Sosiologi Dengan Ilmu Sosial Yang Lain

Sosiologi adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari tentang masyarakat,  perilaku masyarakat, dan perilaku sosial individu di dalam  masyarakat yang dibangunnya. Ruang lingkup kajian sosiologi sebagai ilmu sangatlah luas, mencakup hampir semua bidang kehidupan masyarakat, baik bidang ekonomi, politik, agama, pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain dalam perspektif sosiologi.

Menurut Soerjono Soekanto, berdasarkan kekhususan dari ruang lingkupnya, sosiologi dapat dikelompokkan menjadi dua macam cabang, yaitu :
  • sosiologi umum, yang mempelajari dan menyelidiki tingkah laku manusia pada umumnya dalam mengadakan hubungan masyarakat.
  • sosiologi khusus, yang mempelajari dan menyelidiki bermacam-macam sektor kehidupan bermasyarakat, dari suatu segi kehidupan tertentu.
Sedangkan ditinjau dari penerapannya, sosiologi  dapat dikelompokkan sebagai ilmu pengetahuan murni sekaligus ilmu pengetahuan terapan.
  • sosiologi disebut sebagai ilmu pengetahuan murni karena sosiologi bertujuan untuk menggambarkan dan membentuk pengetahuan pengetahuan secara abstrak guna mempertimbangkan mutunya.
  • sosiologi sebagai ilmu pengetahuan terapan karena sosiologi bertujuan  mencari cara-cara penggunaan pengetahuan ilmiah untuk memecahkan masalah praktis.