Pengertian Manusia. Terdapat banyak pengertian tentang manusia. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan orang lain, oleh karena itu manusia senantiasa membutuhkan interaksi dengan manusia yang lain. Manusia juga sebagai makhluk individu yang memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang menurutnya baik dan sesuai dengan tindakan-tindakan yang akan diambilnya.
- secara bahasa, berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu "manu" atau dari bahasa Latin, yaitu "mens", yang keduanya berarti berpikir, berakal budi, atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lainnya).
- secara istilah, dapat diartikan sebagai sebuah konsep atau fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu.
Manusia, dari sudut pandang biologi diklasifikasikan sebagai homo sapiens, sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi dengan otak berkemampuan tinggi. Dari sudut pandang antropologi kebudayaan, manusia dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk, kemampuan mereka dalam bersosialisasi dan tolong-menolong, dan lain-lain. Dalam sudut pandang rohani, manusia dijelaskan dengan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi, Dalam sudut pandang agama, manusia dikaitkan dengan proses penciptaan dan ketuhanan. Serta masih banyak pengertian manusia ditinjau dari sudut pandang keilmuan yang lain.
Manusia merupakan makhluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk pada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, mati, dan seterusnya. Manusia senantiasa berkaitan dan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik yang positif maupun negatif.
Pengertian Sejarah. Kata sejarah yang dalam bahasa Inggris adalah "history", berasal dari bahasa Yunani yaitu "historia" yang berarti pengetahuan atau penyelidikan yang didapatkan dari suatu proses penelitian. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sejarah diartikan sebagai :
- asal usul (keturunan) silsilah.
- kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau; riwayat; tambo; cerita.
- pengetahuan atau uraian tentang peristiwa dan kejadian yang benar-benar terjadi pada masa lampau; ilmu sejarah.
Secara umum, sejarah dapat diartikan sebagai suatu peristiwa atau kejadian yang telah terjadi di masa lalu dan dapat diketahui dengan mempelajari peninggalan-peninggalan pada masa itu yang ditemukan pada masa sekarang.
Baca juga : Bagian-Bagian Dari Ilmu Antropologi
Baca juga : Bagian-Bagian Dari Ilmu Antropologi
Unsur Sejarah. Beberapa unsur penting dari sejarah adalah sebagai berikut :
- Ruang, yaitu tempat di mana terjadinya suatu kejadian yang menjadi bukti sejarah yang nyata.
- Waktu, yaitu saat terjadinya peristiwa sejarah dan dapat menjelaskan kronologis dalam kajian sejarah.
- Manusia, yaitu unsur terpenting dari sejarah, karena setiap peristiwa sejarah sangat berkaitan dan melibatkan manusia.
Baca juga : Teori Difusi Kebudayaan
Dimensi Sejarah. Dalam sejarah terdapat tiga dimensi yang saling terkait antara satu dengan yang lainnya, yaitu :
- Dimensi masa lalu. Hal yang telah terjadi mengenai kehidupan dan kebudayaan manusia, dapat digunakan sebagai pengalaman dan pelajaran untuk melalui kehidupan selanjutnya.
- Dimensi masa sekarang. Segala hal yang menyelimuti kehidupan sehari-hari di masa sekarang, yang dapat menentukan masa yang akan datang.
- Dimensi masa akan datang. Suatu masa yang belum terjadi, dan segala sesuatu yang dilakukan di masa sekarang akan mempengaruhi masa depan. Belajar dari dimensi masa lalu dan masa sekarang untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi dimensi yang akan datang. Orang sukses tidak akan pernah melupakan sejarah.
Baca juga : Perbedaan Antara Peradaban Dan Kebudayaan
Pertanyaan yang sering muncul berkaitan dengan manusia dan sejarah adalah apa hubungan antara manusia dengan sejarah ?
Dari uraian tentang pengertian manusia dan sejarah tersebut di atas, dapat dilihat bahwa antara manusia dengan sejarah mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Hubungan paling sederhana antara manusia dengan sejarah adalah bahwa manusia merupakan obyek sekaligus pelaku (subyek) dalam sejarah.
Sehingga dapat dikatakan, bahwa dalam konsep ruang dan waktu, manusia dan sejarah merupakan satu kesatuan. Manusia tanpa sejarah patut dipertanyakan eksistensinya sebagai makhluk hidup yang tinggal dan menetap, baik sebagai makhluk sosial maupun sebagai makhluk individu. Demikian juga sebaliknya, sejarah tanpa manusia akan menjadi kosong (khayal), karena sejarah di dalamnya terdiri dari kejadian-kejadian yang melibatkan manusia sebagai obyeknya. Jika manusia dipisahkan dari sejarah, maka ia bukan manusia lagi melainkan sejenis makhluk biasa, seperti hewan. Oleh karenanya dikatakan bahwa tiga unsur utama dalam sejarah adalah ruang, waktu, dan manusia.
Baca juga : Pengertian Antropologi Budaya Dan Bidang Kajian Antropologi Budaya
Lebih lanjut, hubungan antara manusia dengan sejarah dapat dijelaskan sebagai berikut. Sejarah merupakan pengalaman manusia dan ingatan manusia yang diceritakan. Sehingga dapat dikatakan bahwa manusia sangat berperan dalam sejarah, yaitu sebagai pembuat sejarah, karena manusialah yang membuat pengalaman menjadi sejarah. Manusia merupakan sumber sejarah. Hubungan antara manusia dengan sejarah (berkaitan dengan pengertian, unsur, dan dimensi sejarah) :
1. Manusia hidup dan beraktivitas dalam ruang dan waktu.
Sejarah membahas aktivitas manusia pada masa lalu. Kajian utama sejarah adalah manusia dalam kegiatan dengan kelompoknya (masyarakat, bangsa, dan lain-lain). Kegiatan manusia dimaksud adalah berkaitan dengan kehidupan manusia yang berkreasi dalam menghadapai kehidupannya. Kegiatan manusia yang dibatasi oleh ruang dan waktu, serta tempat di mana manusia tersebut berada. Pemahaman tentang ruang dan waktu tersebut diperlukan untuk dapat mengembangkan kemampuan berpikir secara kronologis.
2. Manusia hidup dalam perubahan dan berkelanjutan.
Selain membahas manusia, baik sebagai makhluk sosial maupun makhluk pribadi, sejarah juga membahas hal yang berkaitan dengan waktu. Menurut Kuntowijoyo, konsep waktu dalam sejarah meliputi perkembangan, berkelanjutan, pengulangan, dan perubahan.
Dari uraian tentang pengertian manusia dan sejarah tersebut di atas, dapat dilihat bahwa antara manusia dengan sejarah mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Hubungan paling sederhana antara manusia dengan sejarah adalah bahwa manusia merupakan obyek sekaligus pelaku (subyek) dalam sejarah.
- manusia sebagai obyek sejarah, mengandung arti bahwa manusia adalah pokok kajian, penelitian, bahasan, dan lain-lain dalam sejarah.
- manusia sebagai subyek sejarah, mengandung arti bahwa manusia adalah pelaku sejarah. Sejarah pada hakekatnya adalah hasil perbuatan manusia.
Sehingga dapat dikatakan, bahwa dalam konsep ruang dan waktu, manusia dan sejarah merupakan satu kesatuan. Manusia tanpa sejarah patut dipertanyakan eksistensinya sebagai makhluk hidup yang tinggal dan menetap, baik sebagai makhluk sosial maupun sebagai makhluk individu. Demikian juga sebaliknya, sejarah tanpa manusia akan menjadi kosong (khayal), karena sejarah di dalamnya terdiri dari kejadian-kejadian yang melibatkan manusia sebagai obyeknya. Jika manusia dipisahkan dari sejarah, maka ia bukan manusia lagi melainkan sejenis makhluk biasa, seperti hewan. Oleh karenanya dikatakan bahwa tiga unsur utama dalam sejarah adalah ruang, waktu, dan manusia.
Baca juga : Pengertian Antropologi Budaya Dan Bidang Kajian Antropologi Budaya
Lebih lanjut, hubungan antara manusia dengan sejarah dapat dijelaskan sebagai berikut. Sejarah merupakan pengalaman manusia dan ingatan manusia yang diceritakan. Sehingga dapat dikatakan bahwa manusia sangat berperan dalam sejarah, yaitu sebagai pembuat sejarah, karena manusialah yang membuat pengalaman menjadi sejarah. Manusia merupakan sumber sejarah. Hubungan antara manusia dengan sejarah (berkaitan dengan pengertian, unsur, dan dimensi sejarah) :
1. Manusia hidup dan beraktivitas dalam ruang dan waktu.
Sejarah membahas aktivitas manusia pada masa lalu. Kajian utama sejarah adalah manusia dalam kegiatan dengan kelompoknya (masyarakat, bangsa, dan lain-lain). Kegiatan manusia dimaksud adalah berkaitan dengan kehidupan manusia yang berkreasi dalam menghadapai kehidupannya. Kegiatan manusia yang dibatasi oleh ruang dan waktu, serta tempat di mana manusia tersebut berada. Pemahaman tentang ruang dan waktu tersebut diperlukan untuk dapat mengembangkan kemampuan berpikir secara kronologis.
2. Manusia hidup dalam perubahan dan berkelanjutan.
Selain membahas manusia, baik sebagai makhluk sosial maupun makhluk pribadi, sejarah juga membahas hal yang berkaitan dengan waktu. Menurut Kuntowijoyo, konsep waktu dalam sejarah meliputi perkembangan, berkelanjutan, pengulangan, dan perubahan.
- dikatakan mengalami perkembangan, apabila dalam kehidupan manusia dan masyarakat terjadi gerak secara berturut-turut dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain atau dari bentuk sederhana menjadi bentuk yang lebih kompleks.
- dikatakan berkelanjutan, apabila manusia atau masyarakat hanya mengambil atau mengadopsi hal-hal yang lama.
- dikatakan pengulangan, apabila peristiwa yang pernah terjadi di masa lampau terjadi lagi di masa berikutnya.
- dikatakan perubahan, apabila dalam diri manusia atau masyarakat terjadi perkembangan secara besar-besaran dalam waktu yang relatif singkat.
Berkaitan dengan konsep waktu inilah, sejarah menceritakan kehidupan manusia pada masa lalu. Masa lalu merupakan masa yang sudah terlewati, tetapi tidak berhenti dan tertutup. Masa lalu bersifat terbuka dan berkelanjutan, sehingga dalam sejarah, masa lalu manusia bukan demi masa lalu itu sendiri. Segala kejadian di masa lalu akan dijadikan acuan untuk bertindak di masa kini dan untuk meraih kehidupan yang lebih baik di masa datang.
3. Kehidupan manusia masa kini merupakan akibat dari perubahan di masa lalu.
Peristiwa sejarah yang terjadi adalah suatu perubahan dalam kehidupan manusia. Sejarah mempelajari aktivitas manusia dalam konteks waktu. Perubahan yang meliputi segala aspek kehidupan manusia yang terjadi di masa lalu mempengaruhi kehidupan masa kini. Masa lalu merupakan masa yang telah dilalui oleh manusia atau masyarakat yang selalu berkaitan dengan konsep-konsep dasar berupa ruang dan waktu. Sartono Kartodirdjo, seorang sejarawan, menyebutkan bahwa mereka yang lupa akan masa lampaunya telah kehilangan identitas dan oleh karena itu dapat membahayakan masyarakat di sekitarnya. Hal tersebut terjadi karena perbuatan manusia tersebut mungkin sudah tidak menentu dan terlepas dari norma-norma hidup yang berlaku di masyarakat.
Baca juga : Pengertian Kebudayaan Dan Wujud Kebudayaan
Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian manusia, pengertian sejarah, unsur dan dimensi sejarah, serta hubungan antara manusia dengan sejarah.
Semoga bermanfaat.