Hubungan Antropologi Dengan Ilmu Sosial Yang lain

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Sebagai suatu ilmu pengetahuan, antropologi tidak bisa berdiri sendiri. Antropologi membutuhkan ilmu-ilmu pengetahuan yang lain untuk membantu atau mendukungnya dalam memecahkan segala permasalahan yang terjadi dalam masyarakat.

Oleh karena antropologi mempelajari tentang manusia, dalam hal ini perilaku, serta interaksi antara individu dengan individu, antara individu dengan lingkungan masyarakatnya, beserta kebudayaan yang ada dalam lingkungan masyarakat tersebut, maka ilmu-ilmu pengetahuan yang lain pun membutuhkan antropologi untuk dapat mengurai permasalahan-permasalahan  yang terjadi dalam masyarakat yang menjadi obyek penelitiannya.

Baca juga : Pengertian Antropologi Dan Fase Perkembangan Antropologi

Dengan demikian akan selalu terjadi hubungan antara antropologi dengan ilmu-ilmu pengetahuan yang lain. Berikut adalah hubugan antara antropologi dengan ilmu sosial yang lain :

1. Hubungan Antropologi dengan Sosiologi.
Antropologi merupakan ilmu tentang manusia, obyek antropologi adalah manusia. Sedangkan sosiologi kajiannya adalah masyarakat dan perilaku sosial manusia dengan meneliti kelompok-kelompoknya, yang mencakup keluarga, suku bangsa, politik, budaya, dan lain-lain, termasuk perilaku dan interaksi antar sesama manusia maupun antara manusia dengan kelompoknya. Dengan demikian obyek sosiologi adalah masyarakat manusia, dalam kaitannya dengan hubungan antar sesama manusia dan proses yang timbul dari hubungan manusia dalam suatu masyarakat. Sepintas lalu tidak ada perbedaan antara antropologi dan sosiologi.
Dalam perkembangannya, di antara para ahli antropologi terdapat perbedaan pandangan mengenai hubungan antara antropologi dan sosiologi tersebut : Sebagian ahli menganggap bahwa kajian ilmu antropologi dan sosiologi adalah sama, bahkan dalam beberapa paradigma yang digunakan untuk melihat suatu fenomena sosial pun dianggap sama. Kedua ilmu tersebut, antropologi dan sosiologi dapat saling bertukar dan saling melengkapi, baik dalam kaitannya dengan paradigma ataupun metode yang digunakan dalam meneliti dan mengungkap suatu fenomena sosial. Perbedaan antara antropologi dan sosiologi hanya hanya terletak pada sejarah pendirian dari masing-masing ilmu tersebut.

Sementara itu, sebagian ahli yang lain tetap berpandangan bahwa antropologi dan sosiologi merupakan dua ilmu yang berbeda. Secara historis, kemunculan kedua ilmu tersebut berbeda, baik dari segi paradigma yang digunakan, metode yang digunakan, ataupun sasaran masyarakat yang menjadi obyek penelitiannya, yaitu :
  • antropologi menekankan kajian penelitiannya pada masyarakat tradisional di luar masyarakat Barat.
  • sosiologi menekankan pada masyarakat perkotaan, yang pada waktu itu ada pada masyarakat Barat itu sendiri.

Walaupun dalam praktek sekarang ini, perbedaan obyek penelitian kedua ilmu tersebut sudah sangat susah untuk dibedakan lagi, karena kedua ilmu tersebut saat ini sama-sama meneliti fenomena sosial di pedesaan (masyarakat pedesaan) maupun si perkotaan (masyarakat industri). Hanya saja, diantara kedua ilmu pengetahuan tersebut, yaitu antropologi dan sosiologi dapatlah dikatakan bahwa sosiologi merupakan dasar atau pondasinya, sedangkan antropologi merupakan pembentuk kerangka yang mempertajam kajian dari sosiologi itu sendiri.

Baca juga : Pengertian Sosiologi Dan Ruang Lingkup Sosiologi

2. Hubungan Antropologi dengan Sejarah.
Antropologi memberikan bahan prehistori sebagai dasar dan pangkal penulisan sejarah dari tiap-tiap bangsa di dunia. Banyak persoalan dari historiografi dari sejarah suatu bangsa yang dapat dipecahkan dengan menggunakan metode-metode antropologi. Banyak sumber sejarah yang berupa dokumen, prasasti, arsip kuno, dan lain-lain seringkali hanya berperan sebatas memberikan penjelasan tentang peristiwa-peristiwa tertentu saja, sedangkan latar belakang sosial dari peristiwa-peristiwa tersebut sulit diketahui  hanya dari sumber-sumber sejarah tersebut. Konsep tentang kehidupan masyarakat yang dikembangkan oleh ilmu antropologi, akan memberikan banyak pengertian kepada ahli sejarah untuk mengisi atau mengetahui latar belakang dari peristiwa-peristiwa tertentu dari sumber-sumber sejarah tersebut yang menjadi obyek penelitiannya.

Demikian juga sebaliknya, para ahli antropologi juga memerlukan sejarah, khususnya sejarah dari suku bangsa-suku bangsa yang sedang ditelitinya. Sejarah diperlukan dalam antropologi, yaitu :
  • untuk digunakan dalam memecahkan masalah-masalah yang terjadi karena masyarakat yang ditelitinya telah tercemar atau terpengaruh dengan suatu kebudayaan dari luar. 
  • untuk mengetahui tentang sejarah dari suatu proses perpaduan kebudayaan, karena seringkali terjadi sejarah suatu suku bangsa harus direkonstruksi sendiri oleh seorang peneliti.

Seorang ahli antropologi seringkali harus harus memiliki pengetahuan tentang metode-metode sejarah untuk merekonstruksi suatu sejarah dari suatu rangkaian peristiwa sejarah. Hubungan antropologi dengan sejarah ini menyerupai hubungan antara antropologi dengan arkeologi.

Baca juga : Pengertian Sejarah, Unsur, Ruang Lingkup, Dan Fungsi Sejarah

3. Hubungan Antropologi dengan Ilmu Politik.
Antropologi menyumbangkan pengertian dan teori tentang kedudukan serta peran sebagai satuan sosial budaya yang lebih kecil dan sederhana. Bedanya dengan sosiologi adalah sosiologi lebih memusatkan perhatian kepada kehidupan masyarakat kota yang jauh lebih banyak dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi dan teknologi modern. Sedangkan antropologi lebih banyak memusatkan perhatian kepada masyarakat dan kebudayaan di desa-desa dan di pedalaman.

Sebagai ilmu yang mempelajari kebudayaan masyarakat, maka hasil-hasil penyelidikan antropologi bermanfaat bagi ilmu politik, terutama hasil-hasil penyelidikan kebudayaan di masa lampau yang meliputi semua aspek kultural masyarakat, termasuk ide-ide dan lembaga-lembaga politik masa lampau yang merupakan konsep antropologi budaya yang termasuk dalam konsep kebudayaan secara umum. Konsep tersebut menyatakan bahwa terdapat hubungan yang erat antara kebudayaan suatu masyarakat dengan kepribadian individu-individu dari masyarakat itu, antara kebudayaan dengan lembaga-lembaga dan ide-ide yang terdapat dalam masyarakat tersebut. Kebudayaan memberikan corak dan ragam pada lembaga-lembaga dan ide-ide dalam masyarakat. Antroplogi telah berpengaruh dalam bidang metodologi penelitian ilmu politik.

Baca juga : Pengertian Ilmu Politik Dan Ruang Lingkup Ilmu Politik

4. Hubungan Antropologi dengan Ilmu Ekonomi.
Ilmu ekonomi yang berkembang sekarang ini merupakan kajian dari ekonomi modern yang didasarkan pada pemikiran-pemikiran Barat (Eropa), yang dalam beberapa bidang lebih maju dibandingkan negara-negara lain di luar negara-negara Eropa. Akan terjadi banyak permasalahan apabila pemikiran-pemikiran ekonomi modern tersebut diterapkan pada masyarakat atau negara yang sedang berkembang atau bahkan di negara-negara dunia ketiga. Pemikiran-pemikiran ekonomi modern tersebut belum tentu dapat diterapkan di negara-negara tersebut yang berada di luar negara-negara Eropa. Pada kondisi tersebutlah, antropologi mempunyai peran, yaitu menjembatani pemikiran ekonomi modern dengan pemikiran ekonomi lokal.

Baca juga : Pengertian Ilmu Ekonomi Dan Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi

5. Hubungan Antropologi dengan Ilmu Administrasi.
Seperti halnya ilmu ekonomi, pemikiran-pemikiran ekonomi modern akan mengalami masalah jika diterapkan langsung dalam masyarakat negara berkembang atau masyarakat dunia ketiga, demikian juga dengan ilmu administrasi. Antropologi diharapkan bisa menjadi jembatan untuk menghubungkan antara kepentingan ilmu administrasi dengan kepentingan dan kebiasaan masyarakat setempat. Metode-metode dalam ilmu antropologi dapat digunakan untuk menguraikan masalah-masalah yang kompleks terjadi dalam masyarakat yang berkaitan dengan ilmu administrasi, seperti masalah administrasi pemerintahan, pertanahan, dan lain-lain.

Baca juga : Pengertian Administrasi Dan Ciri-Ciri Administrasi

6. Hubungan Antropologi dengan Psikologi.
Ilmu psikologi pada hakekatnya mempelajari tentang perilaku manusia, termasuk faktor-faktor penyebab  perilaku manusia secara internal. Sedangkan antropologi, khususnya antropologi budaya mempelajari perilaku manusia dari lingkungan luarnya, seperti lingkungan fisik, lingkungan keluarga, serta lingkungan sosial dalam arti luas. Kedua faktor tersebut saling terkait satu sama lain yang menghasilkan suatu kebudayaan melalui proses belajar. Sehingga kedua ilmu tersebut, antropologi dan psikologi memerlukan interaksi yang intens untuk dapat memahami pola-pola budaya dalam masyarakat tertentu.

Pada masa sekarang ini, kedua ilmu tersebut telah menjadi satu bidang ilmu tersendiri yaitu antropologi psikologi. Antropologi psikologi pertama kali muncul tahun 1920-an di Amerika, yang merupakan penjelmaan dari yang awalnya disebut kebudayaan dan kepribadian. Antropologi psikologi ini memfokuskan dirinya pada :
  • hubungan antara kebudayaan dan hakekat manusia.
  • hubungan antara kebudayaan dan tipe-tipe kepribadian individu.
  • hubungan antara kebudayaan dan tipe kepribadian khas masyarakat.

Penelitian dalam antropologi psikologi terutama terletak pada konsep-konsep dan teknik-teknik yang dikembangkan dalam psikologi. Beberapa aliran dalam antropologi psikologi adalah antropologi psikoanalitis, etnopsikologi, antropologi kognitif, antropologi psikiatris, serta kebudayaan dan kepribadian.

Baca juga : Pengertian Psikologi Dan Pengelompokkan Psikologi

7. Hubungan Antropologi dengan Ilmu Geografi.
Geografi atau ilmu bumi mencoba untuk mencapai pengertian tentang alam dunia dengan memberikan gambaran tentang bumi beserta ciri-ciri dari segala macam bentuk makhluk hidup, flora dan fauna, yang hidup di muka bumi. Manusia sebagai salah satu makhluk hidup di muka bumi mempunyai berbagai macam sifat yang antara manusia yang satu dengan manusia yang lain sangat berlainan. Antropologi merupakan satu-satunya ilmu yang mampu menyelami masalah keaneka-ragaman makhluk manusia tersebut, sehingga ilmu geografi tidak dapat mengabaikan ilmu antropologi. Demikian juga sebaliknya, ahli antropologi juga memerlukan ilmu geografi, karena banyak masalah kebudayaan manusia yang mempunyai sangkut paut dengan keadaan lingkungan alamnya.

Baca juga : Pengertian Geografi Dan Cabang Ilmu Geografi

Demikian penjelasan berkaitan dengan hubungan antropologi dengan ilmu sosial yang lain.

Semoga bermanfaat.