Antropologi Sosial : Pengertian, Obyek Kajian, Jenis, Dan Metode Pendekatan Antropologi Sosial, Serta Perbedaan Antara Antropologi Sosial Dan Antropologi Budaya

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Antropologi Sosial. Secara umum, antropologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang manusia. Obyek antropologi adalah manusia, dalam arti mempelajari manusia sebagai makhluk biologis maupun sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia akan hidup secara berkelompok, berinteraksi antara manusia satu dengan yang lainnya, membentuk suatu masyarakat tertentu dengan ciri-ciri dan kebudayaan tertentu.

Sebagai ilmu sosial yang relatif baru, antropologi juga mengikuti kaidah-kaidah ilmu pengetahuan yang telah berkembang, terutama pendekatan yang berkembang dalam ilmu sosial.

Studi antropologi yang mempelajari hubungan antara orang-orang dalam suatu kelompok masyarakat dikenal sebagai “antropologi sosial”. Antropologi sosial merupakan gabungan antara obyek kajian ilmu sosiologi dan antropologi yang membahas terkait dengan pola pikir dalam kehidupan masyarakat di lingkungan sosialnya. Dengan kata lain, antropologi sosial merupakan bidang studi yang berfokus pada masyarakat dan pranata sosialnya.

Antropologi sosial pertama kali diperkenalkan oleh James George Frazer, seorang antropolog sosial berkewarga-negaraan Skotlandia, pada awal abad ke-20 Masehi, yang melakukan penelitian secara evolusionis tentang masyarakat primitif asli. Ia mencatat perkembangan yang terjadi dalam beragam tingkat peradaban. Selanjutnya pada tahun 1920, Bronislaw Malinowski dan Alfred Radecliffe Brown mengembangkan studi perbandingan terhadap masyarakat kontemporer. Studi ini kemudian membentuk ilmu sosiologi komparatif yang menjadi dasar antropologi sosial.


Kedudukan Antropologi Sosial dalam Antropologi. Antropologi dapat dibedakan dalam dua bagian, yaitu :

1. Antropologi Fisik.
Antropologi fisik merupakan ilmu yang mempelajari manusia sebagai obyek organisme biologis, membahas manusia yang didasarkan pada evolusi serta menyelidiki manusia dengan berbagai variasi biologis ke dalam berbagai macam atau spesies. Analisis antropologi fisik didapatkan dari fosil serta pengamatan kepada primata yang hidup pada jaman dahulu. Antropologi fisik dapat dibedakan dalam dua sub bidang, yaitu :
  • paleo antropologi (paleontologi), merupakan ilmu yang mempelajari tentang kehidupan pada masa lalu, yang mempelajari asal usul dan juga perkembangan manusia biologis.
  • somatologi, merupakan ilmu yang mempelajari tentang jenis ras manusia berdasarkan ciri-ciri fisik, seperti : fenotip dan genotip. Somatologi juga membahas lebih lanjut mengenai sejarah terjadinya keanekaan warna manusia berdasarkan ciri-ciri tubuhnya.

2. Antropologi Budaya.
Antropologi budaya merupakan ilmu yang mempelajari atau berfokus pada kebudayaan manusia, terutama pada cara hidup manusia dalam bermasyarakat yang diantaranya meliputi : praktek sosial, bentuk ekspresif, serta pemakaian bahasa. Antropologi budaya dapat dibedakan dalam tiga sub bidang, yaitu :
  • prehistori, yang berfokus serta mempelajari sejarah perkembangan, penyebaran serta tentang keragaman kebudayaan manusia sebelum mengetahui tulisan.
  • etnolinguistik, yang berfokus pada sejarah asal-usul, perkembangan, serta penyebaran beragam bahasa yang dipakai oleh manusia.
  • etnologi, yang mempelajari ilmu kebudayaan di dalam kehidupan bermasyarakat. Etnologi dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu : 1. descritive integration, dan 2. generalizing approach (social anthropology/antropologi sosial).

Berdasarkan hal tersebut di atas, kedudukan antropologi sosial terhadap antropologi adalah terletak dalam sub ilmu etnologi mengenai generalizing approach, yaitu “social anthropology”. Atau dengan kata lain, antropologi sosial merupakan cabang dari etnologi, yaitu ilmu yang mencoba mencapai pengertian mengenai dasar-dasar kebudayaan manusia.


Obyek Kajian Antropologi Sosial. Dalam antropologi sosial, subyek utamanya adalah struktur sosial dan lembaga sosial serta budaya sebagai pelengkap. Berdasarkan hal tersebut, obyek kajian dari antropologi sosial adalah membahas tentang hubungan-hubungan sosial dalam struktur sosial dan lembaga sosial pada suatu masyarakat, dengan pokok bahasan utama berdasar pada unsur-unsur kebudayaan yang universal (cultural universals) yang bisa ditemukan pada semua masyarakat di dunia, yang meliputi : 
  • sistem peralatan dan perlengkapan hidup.
  • sistem mata pencaharian hidup.
  • sistem kemasyarakatan, yang meliputi : sistem kekerabatan, sistem kesatuan hidup setempat, asosiasi dan perkumpulan-perkumpulan, serta sistem kenegaraan.
  • bahasa, baik lisan maupun tertulis.
  • kesenian.
  • sistem pengetahuan.
  • sistem religi dan kehidupan kerohanian.
 

Jenis Antropologi Sosial. Antropologi sosial dapat dibedakan menjadi sejumlah bidang yang lebih khusus sesuai dengan bidang yang digelutinya, misalnya : antropologi hukum, antropologi ekonomi, antropologi politik, dan lain sebagainya. Selain itu, antropologi sosial juga dapat dibedakan berdasarkan orientasi teorinya, seperti :
  • antropologi psikologis.
  • antropologi simbolik.
  • antropologi kognitif.
  • antropologi ekologis.

Sedangkan satu cabang ilmu antropologi sosial yang baru muncul adalah antropologi medis, yang mempertautkan segi biologis kesehatan dan penyakit dengan konseptualisasi dan pengobatan dari segi budaya.


Metode Pendekatan dalam Antropologi Sosial. Secara umum, sebagaimana ilmu pengetahuan yang lain, pengetahuan antropologi sosial dapat diperoleh melalui tiga tahapan, yaitu :
  • tahap pengumpulan data.
  • tahap penentuan ciri-ciri umum dan sistem.
  • tahap verifikasi.

Untuk bidang antropologi sosial, tahap pengumpulan data merupakan peristiwa penting dalam upaya memperoleh informasi tentang peristiwa atau gejala masyarakat dan kebudayaan.

Salah satu metode pendekatan utama yang digunakan dalam antropologi sosial adalah “observasi partisipan”. Dalam metode pendekatan ini, seorang antropolog tidak hanya terjun ke lapangan penelitian dan mengumpulkan informasi saja, tetapi ia juga akan berperan menjadi bagian dari masyarakat yang menjadi bidang penelitiannya. Dengan demikian, akan memungkinkannya untuk mendapatkan pemahaman yang lebih luas tentang masyarakat dan berbagai ikatan sosial yang ada dalam masyarakat tersebut.

Hasil penelitian dengan metode pendekatan observasi partisipan akan memberikan data kualitatif, hal tersebut dikarenakan apa yang digali oleh peneliti kaya akan data yang mendalam, yang memungkinkannya memahami struktur sosial dan hubungan antar institusi sosial. Setelah penelitian lapangan selesai, antropolog akan menghasilkan etnografi, yang memberikan penjelasan mendalam tentang masyarakat tertentu, strukturnya, hubungannya, dan institusi sosialnya.


Perbedaan Antara Antropologi Sosial dan Antropologi Budaya. Antropologi sosial adalah bagian dari etnologi yang merupakan bagian dari antropologi budaya. Sehingga dapat dikatakan bahwa antropologi sosial merupakan bagian dari antropologi budaya atau antropologi budaya dalam arti yang lebih sempit. Sebagai bagian dari antropologi budaya, metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian antropologi sosial adalah sama dengan yang digunakan dalam antropologi budaya yaitu “observasi partisipan”. Sedangkan perbedaan antara antropologi sosial dan antropologi budaya, secara umum adalah sebagai berikut :

1. Antropologi sosial :
  • merupakan studi yang mempelajari hubungan antara orang-orang dan kelompok.
  • berkaitan erat dengan sosiologi dan sejarah yang bertujuan mencari pemahaman struktur sosial dari suatu kelompok sosial yang berbeda seperti subkultur, etnik, dan kelompok minoritas.
  • lebih bersifat eksplanatori.
  • istilah antropologi sosial lebih popular di Inggris.

2. Antropologi budaya :
  • merupakan studi komparasi bagaimana orang-orang memahami dunia di sekitar mereka dengan cara yang berbeda-beda.
  • lebih berhubungan dengan filsafat, literatur atau sastra, dan seni tentang bagaimana suatu kebudayaan memengaruhi pengalaman seseorang (diri sendiri) dan kelompok, memberikan kontribusi untuk pemahaman yang lebih lengkap terhadap pengetahuan, adat istiadat, dan pranata masyarakat.
  • lebih bersifat deskriptif historik.
  • istilah antropologi budaya lebih popular di Amerika Serikat.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian antropologi sosial, kedudukan antropologi sosial dalam antropologi, obyek kajian, jenis, dan metode pendekatan antropologi sosial, serta perbedaan antara antropologi sosial dan antropologi budaya.

Semoga bermanfaat.