Zaman Batu : Pengertian Dan Pembagian Periode Perkembangan Zaman Batu Berikut Ciri-Ciri Setiap Periode Zamannya

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Zaman Batu. Secara umum, istilah zaman batu merujuk pada zaman prasejarah yang ditandai dengan penggunaan alat-alat atau struktur bangunan yang terbuat dari batu. Zaman batu merupakan bagian dari zaman pra aksara, yaitu zaman sebelum dikenalnya huruf (aksara), selain zaman logam.

Zaman batu merupakan
zaman di mana manusia masih menggunakan segala peralatan yang terbuat dari batu. Mereka memanfaatkan batu untuk mencari makan, berburu dan bertahan hidup. Tidak seperti logam yang bisa dicetak, peralatan yang mereka hasilkan masih berbentuk kasar dan seadanya

Zaman batu di mulai sekitar 600.000 tahun yang lalu. Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, yang dimaksud dengan zaman batu adalah zaman ketika manusia membuat alat-alat kebudayaan dari batu di samping kayu dan tulang. Zaman batu terjadi sebelum manusia mengenal logam.


Pembagian Periode Perkembangan dan Ciri-Ciri Zaman Batu. Periode perkembangan zaman batu dibagi menjadi tiga, yaitu :
  • zaman paleolitikum (zaman batu tua).
  • zaman mesolitikum (zaman batu madya).
  • zaman neolitikum (zaman batu muda).

Selain ketiga zaman tersebut di atas, masih terdapat satu periode lagi yaitu zaman megalitikum (zaman batu besar). Zaman megalitikum atau zaman batu besar tidak masuk dalam pembagian periode zaman batu, karena zaman megalitikum dengan kebudayaan batu besar berkembang dalam rentang waktu perode zaman neolitikum sampai dengan zaman perunggu.

Berikut penjelasan singkat berkaitan dengan pembagian zaman batu berikut ciri-ciri yang menandai setiap zaman-nya :
 
1. Zaman Paleolitikum.
Zaman paleolitikum atau zaman batu tua merupakan periode paling awal dari zaman batu. Periode zaman paleolitikum diperkirakan berlangsung pada zaman pleistosen awal, sekitar 600.000 tahun yang lalu. Manusia pendukung zaman paleolitikum adalah Pithecantropus Erectus, Homo Wajakensis, Meganthropus Paleojavanicus, dan Homo Soloensis.

Ciri-ciri zaman paleolitikum adalah sebagai berikut :
  • manusia yang hidup pada zaman ini masih nomaden atau berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain.
  • manusia yang hidup pada zaman ini hidup dalam kelompok-kelompok kecil, dan hidupnya tergantung dengan alam sekitar mereka.
  • manusia yang hidup pada zaman ini menggunakan peralatan yang sebagian terbuat dari batu, dengan bentuk dan wujud yang masih kasar.
  • manusia yang hidup pada zaman ini berkomunikasi dengan bahasa yang masih sangat sederhana.

Fosil-fosil manusia purba zaman paleolitikum banyak ditemukan di sepanjang aliran sungai Bengawan Solo. Peninggalan zaman paleolitikum oleh para sejarawan disebut dengan kebudayaan Pacitan dan Ngandong, yang umumnya masih sangat sederhana dan kasar. Beberapa artefak hasil kebudayaan peninggalan zaman paleolitikum, misalnya : kapak genggam, kapak perimbas, monofacial, alat-alat serpih, chopper, dan beberapa jenis kapak yang telah ditatah kedua sisinya.


2. Zaman Mesolitikum.
Zaman mesolitikum atau zaman batu madya merupakan periode zaman peralihan. Hal ini dikarenakan zaman mesolitikum berada di antara zaman paleolitikum (zaman batu tua) dan zaman neolitikum (zaman batu muda). Periode zaman mesolitikum diperkirakan berlangsung pada zaman holosen, kira-kira 10.000 tahun yang lalu, yang ditandai dengan manusia sudah mulai mencoba untuk hidup menetap, seperti di goa-goa.

Ciri-ciri zaman mesolitikum adalah sebagai berikut :
  • manusia yang hidup pada zaman ini sudah mulai mencoba untuk hidup menetap, seperti di goa-goa, tidak lagi nomaden.
  • manusia yang hidup pada zaman ini sudah mengenal teknik bercocok tanam meskipun secara sederhana, tetapi juga masih menerapkan hidup berburu untuk mengumpulkan makanan.
  • manusia yang hidup pada zaman ini masih menggunakan alat-alat yang mirip dengan zaman paleolitikum, tetapi sudah lebih halus.
  • manusia yang hidup pada zaman ini sudah mampu membuat kerajinan dari gerabah.
  • manusia yang hidup pada zaman ini sudah mengetahui cara mengolah makanan, hal tersebut dibuktikan dengan ditemukannya sampah dapur yang disebut kjoken mondinger.

Peralatan hasil kebudayaan zaman mesolitikum masih sangat sederhana namun sudah lebih maju dibandingkan alat-alat peninggalan zaman paleolitikum. Beberapa artefak hasil kebudayaan peninggalan zaman mesolitikum, misalnya : kapak genggam sumatra (sumatralith), kapak pendek, batu penggiling beserta dengan landasannya, alat dari bahan tulang, dan lain-lain.

Baca juga : Pengertian Epigrafi

3. Zaman Neolitikum.
Zaman neolitikum atau zaman batu muda merupakan periode zaman batu yang ditandai dengan mulai berkembangnya tingkat kebudayaan manusia pada zaman itu. Zaman neolitikum disebut sebagai revolusi kebudayaan manusia karena pada zaman batu muda ini manusia mulai hidup secara berkelompok dan hidup secara menetap dalam suatu pemukiman.

Ciri-ciri zaman neolitikum adalah sebagai berikut :
  • manusia yang hidup pada zaman ini sudah hidup secara berkelompok dan menetap dalam suatu pemukiman.
  • manusia yang hidup pada zaman ini sudah mengenal teknik bercocok tanam dan peternakan.
  • manusia yang hidup pada zaman ini menggunakan alat-alat yang sudah dibuat dengan lebih halus (peralatan dari batu yang diasah), mampu membuat tembikar, bahkan sudah mampu membuat perhiasan sederhana.
  • manusia yang hidup pada zaman ini sudah mengenal sistem kepercayaan pada arwah leluhur, memiliki sistem penguburan jenazah, dan pemujaan pada dewa-dewa.
  • manusia yang hidup pada zaman ini sudah mampu membuat pakaian sederhana.

Peralatan hasil kebudayaan pada zaman neolitikum sudah dibuat dengan lebih halus dibandingkan zaman batu periode sebelumnya. Beberapa alat-alat hasil kebudayaan peninggalan zaman neolitikum, misalnya : kapak lonjong, kapak persegi, gerabah/tembikar, perhiasan, senjata seperti anak panah, dan lain sebagainya.

Baca juga : Pengertian Artefak

4. Zaman Megalitikum.
Zaman megalitikum atau zaman batu besar merupakan periode zaman batu yang ditandai dengan peninggalan-peninggalan batu besar. Zaman megalitikum ditandai dengan ditemukannya hasil kebudayaan yang terbuat dari batu besar. Menurut Fritz A. Wagner, megalitik bukan saja peradaban batu besar, tetapi artefak batu kecil pun dapat dikelompokkan ke dalam peninggalan megalitik, apabila artefak-artefak itu dibuat dengan tujuan sakral, misalnya untuk pemujaaan arwah nenek moyang. Dengan kata lain, Fritz A Wagner menekankan bahwa budaya megalitik selalu terkait erat dengan aspek religi atau kepercayaan.

Ciri-ciri zaman megalitikum adalah sebagai berikut :
  • manusia yang hidup pada jaman ini sudah mempunyai kemampuan untuk membuat peralatan dari batu dan monumen kebudayaan yang terbuat dari batu-batu besar.
  • zaman megalitikum mulai berkembang dari zaman neolitikum sampai zaman perunggu.
  • manusia yang hidup pada zaman ini sudah mulai mengenal kepercayaan, terutaman animisme.

Hasil kebudayaan peninggalan zaman megalitikum, diantaranya adalah :
  • menhir, yaitu hasil kebudayaan megalitikum yang berupa batu tegak seperti tiang atau tugu yang dipergunakan sebagai sarana pemujaan.
  • dolmen, yaitu hasil kebudayaan peninggalan zaman megalitikum yang berbentuk seperti seperti meja yang terbuat dari batu besar.
  • kubur batu, yaitu peti batu untuk menyimpan jenazah. Kubur Batu dibentuk dari enam papan batu, dua sisi panjang, dua sisi lebar, dan sebuah batu sebagai lantai.
  • sarkofagus, yaitu hasil kebudayaan megalitikum berupa peti jenazah yang terbuat dari batu bulat (batu tunggal).
  • waruga, yaitu sejenis sarkofagus atau makam di atas tanah yang terbuat dari batu dan bagian atas biasanya bergerigi dan bagian bawah berbentuk kotak.
  • punden berundak, yaitu struktur bangunan berteras-teras tempat pemujaan roh nenek moyang.
  • arca atau patung megalitik, yaitu batu yang dipahat berbentuk manusia atau binatang, seperti gajah, kerbau, harimau dan moyet.

Baca juga : Pengertian Prasasti

Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian zaman batu serta pembagian periode perkembangan zaman batu berikut ciri-ciri setiap periode zamannya.

Semoga bermanfaat.