Hasil sains dan teknologi sedemikian rupa telah mempengaruhi kehidupan manusia. Dengan teknologi sekat-sekat yang memisahkan dan memberikan jarak antara ruang dan waktu telah dipersempit. Jika dulu orang harus menempuh jarak antara Semarang - Jakarta dalam waktu lebih dari delapan jam, sekarang jarak tersebut dapat di tempuh dalam waktu kurang dari satu jam. Sekarang orang yang berada di Semarang dapat berbicara langsung dengan teman atau kerabatnya yang berada di Jakarta dengan hanya mengangkat telepon. Dan masih banyak lagi hal-hal yang bisa dilakukan manusia sebagai akibat dari perkembangan dan kemajuan teknologi.
Dari beberapa literatur, disebutkan bahwa sejarah perkembangan ilmu pengetahuan alam melewati empat tahap dengan empat loncatan yang berbeda. Setiap loncatan membuka era baru yang erat juga hubungannya dengan alam pikiran manusia dari masanya. Dalam sejarah ilmu pengetahuan, empat loncatan tersebut disebut empat revolusi ilmu fisika. Perkembangan ilmu pengetahuan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Revolusi Pertama.
Revolusi pertama membuka era bagi penelitian mendalam mengenai gaya gravitasi dan penelitian mengenai dinamika gerakan benda-benda. Hasil-hasil yang dicapai dalam era ini adalah suatu pembuktian bahwa sifat alam dapat digambarkan, dalam arti kata diletakkan dalam suatu diskripsi yang jelas dan pasti, oleh karena itu dapat diramalkan secara amat teliti. Misalnya saja, gerak-gerik benda angkasa, peredaran benda-benda di langit, serta sifat dan tingkah laku benda-benda di bumi dapat dinyatakan dalam rumus-rumus matematika. Era revolusi pertama ini dirintis oleh Isaac Newton, selanjutnya muncul ahli-ahli lain seperti Bernoullis dan Laplace. Era ini mulai kehilangan momentumnya menjelang pertengahan abad ke-19, para ahli mulai merasakan bahwa untuk dapat berkembang lebih lanjut, sains memerlukan arah pemikiran baru.
2. Revolusi Kedua.
Pada era ini, ilmu pengetahuan lebih memusatkan pada sifat-sifat kelistrikan dan kemagnetan benda sebagai keseluruhan, serta mengenai sifat-sifat radiasi. Perkembangan sains pada era ini dipelopori oleh tokoh-tokoh besar, seperti Faraday, sedangkan diskripsi teoritis mengenai kemagnetan dan kelistrikan dikembangkan oleh Maxwell. Revolusi fisika pada era ini telah benar-benar menghantarkan manusia ke jaman listrik, dan ilmu pengetahuan modern dalam bidang elektronika lahir pada era ini. Perkembangan ilmu pengetahuan pada era ini telah banyak mempengaruhi kehidupan manusia modern.
3. Revolusi Ketiga.
Era ini dimulai pada awal abad kedua puluh, dengan diketemukannya sifat kuatum cahaya oleh Max Planc. Era ini membawa revolusi secara menyeluruh dalam pemikiran manusia tentang zat dan juga alam semesta. Manusia kembali mengarahkan pandangan dan perhatiannya ke dunia astronomi. Tokoh-tokoh penting dari era ini adalah Einstein yang merumuskan teori relativitas, Rutherford merumuskan teori tentang atom, Bohr merumuskan teori tentang kuatum, yang selanjutnya teori kuatum ini disempurnakan oleh Schrodinger, Heisenberg, dan Dirac.
4. Revolusi Keempat.
Revolusi keempat ini dimulai pada tahun 1938 dengan diketemukannya suatu tipe materi baru yang disebut partikel oleh Anderson. Sebelumnya, para ahli mempercayai bahwa atom merupakan benda kecil yang tidak mungkin dipecah-pecah lagi. Tapi kini, dari penemuan Anderson dan dengan bantuan alat-alat yang lebih modern seperti siklotron, aselerator, dan lain sebagainya telah dibuktikan bahwa atom masih dapat dipecah-pecah lagi menjadi beberapa partikel baru.
Kemajuan ilmu dan teknologi bagaikan deret ukur, berkembang pesat secara eksponesial. Ilmu da teknologi telah merasuk ke segala aspek kehidupan masyarakat. Hampir semua peralatan yang dibutuhkan dan digunakan manusia tidak ada yang tidak tersentuh oleh teknologi. Dan tentunya perkembangan ilmu pengetahuan tersebut tidak berhenti sampai disitu saja. Akan ada revolusi kelima, keenam, dan seterusnya seiring dengan semakin bertambah majunya ilmu pengetahuan dan teknologi.
Demikian penjelasan berkaitan dengan sejarah ilmu pengetahuan alam (sains).
Semoga bermanfaat.