Pengertian Observasi. Secara etimologi, istilah "observasi" merupakan adaptasi dari istilah dalam bahasa Inggris, yaitu "observation", yang berasal dari bahasa Latin, "observationem" yang berarti pengawasan atau investigasi. Sedangkan secara terminologi, terdapat banyak pengertian tentang observasi. Namun demikian secara umum, observasi dapat diartikan sebagai suatu metode dari pengumpulan data dengan mengamati atau meninjau secara cermat dan langsung di lokasi penelitian atau lapangan untuk dapat mengetahui secara langsung kondisi yang terjadi atau untuk membuktikan kebenaran dari sebuah desain penelitian.
- maksud dan tujuan observasi. Hal tersebut berkaitan dengan apa yang harus diamati ?
- cara dan teknik observasi. Hal tersebut berkaitan dengan bagaimana cara mengamati ?
- kegunaan. Hal tersebut berkaitan dengan mengapa observasi diperlukan ?
- waktu yang tepat. Hal tersebut berkaitan dengan kapan harus mengamati ?
Selain itu, pengertian observasi juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, beberapa diantaranya adalah :
- Yatim Riyanto, dalam "Metodologi Penelitian Pendidikan", berpendapat bahwa observasi adalah metode pengumpulan data yang menggunakan pengamatan secara langsung maupun tidak langsung.
- Eko Putro Widoyoko, dalam "Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian", berpendapat bahwa observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap unsur-unsur yang nampak dalam suatu gejala pada objek penelitian”.
- Sugiyono, dalam "Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D", berpendapat bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis
Ciri-Ciri Observasi. Secara umum, terdapat tiga ciri-ciri dari observasi, yaitu:
- objektif, maksudnya kegiatan observasi dilakukan dengan berdasarkan keadaan objek tunggal nyata yang diamati secara langsung.
- faktual, maksudnya kegiatan observasi dilakukan sesuai fakta yang berasal dari pengamatan yang telah dilakukan dan sudah terbukti kebenarannya tanpa ada dugaan yang tidak jelas.
- sistematik, maksudnya kegiatan observasi dilakukan sesuai metode yang sudah ditentukan dari awal dan tidak asal-asalan.
Baca juga : Riset Pasar
Instrumen Observasi. Diperlukan beberapa instrumen untuk pengambilan data pada saat melakukan kegiatan observasi. Instrumen dimaksud adalah :
- checklist, merupakan suatu daftar yang berisi nama responden beserta hal-hal yang diamati. Observer akan sangat terbantu dengan adanya checklist, karena daftar yang akan diamati sudah tersusun rapi.
- rating scale, merupakan suatu alat yang berfungsi untuk mencatat segala gejala yang ditimbulkan menurut tingkatannya.
- anecdotal record, merupakan catatan-catatan yang ditulis oleh peneliti, baerkaitan dengan segala sesuatu yang ditunjukkan oleh objek penelitian.
- mechanical device, merupakan alat yang digunakan untuk mengabadikan setiap peristiwa yang terjadi selama pengamatan.
Baca juga : Analisis Jabatan
Unsur Observasi. Beberapa unsur yang harus ada dalam kegiatan observasi adalah sebagai berikut :
- pelaku atau partisipan, yaitu meliputi siapa saja orang yang ikut terlibat dalam kegiatan observasi.
- tujuan, yaitu apa tujuan yang ingin dicapai oleh para partisipan ketika melakukan observasi.
- tempat observasi, yaitu lokasi berlangsungnya pengamatan.
- waktu, yaitu hal yang berkaitan dengan waktu terjadinya peristiwa yang akan diamati.
- peralatan, yaitu segala hal yang dibutuhkan dalam kegiatan observasi.
Baca juga : Pengertian Verifikasi
Jenis Observasi. Observasi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yang didasarkan pada :
1. Peranan Observer atau Pelaksanaan Observasi.
Berdasarkan peranan observer atau pelaksanaan observasi, observasi terdiri dari :
- observasi partisipan, yaitu observasi di mana observer ikut aktif didalam kegiatan observee.
- observasi non partisipan, yaitu observasi di mana observer tidak ikut aktif di dalam bagian kegiatan observee (hanya mengamati dari jauh).
- observasi kuasi partisipasi, yaitu observasi di mana observer seolah-olah turut berpartisipasi yang sebenarnya hanya berpura-pura saja dalam kegiatan observee.
2. Situasi.
Berdasarkan situasinya, observasi terdiri dari :
- free situation, yaitu observasi yang dijalankan dalam situasi bebas, tidak ada hal-hal atau faktor-faktor yang membatasi jalannya observasi.
- manipulated situation, yaitu observasi yang situasinya dengan sengaja diadakan. Sifatnya terkontrol (dalam pengontrolan observer).
- partially controlled situation, yaitu campuran dari keadaan observasi free situation dan manipulated situation.
3. Sifat.
Berdasarkan sifatnya, observasi terdiri dari :
- observasi sistematis, yaitu observasi yang dilakukan menurut struktur yang berisikan faktor-faktor yang telah diatur berdasarkan kategori, masalah yang hendak di observasi.
- observasi non sistematis, yaitu observasi yang dilakukan tanpa struktur atau rencana terlebih dahulu, dengan demikian observer dapat menangkap apa saja yang dapat di tangkap.
Menurut Riyanto, observasi dapat dibedakan dalam lima jenis, yaitu :
- observasi partisipan, adalah suatu bentuk observasi di mana orang yang melakukan pengamatan berperan serta ikut ambil bagian dalam kehidupan orang yang diobservasi.
- observasi non partisipan, adalah suatu bentuk observasi di mana observer tidak ikut ambil bagian kehidupan observee.
- observasi sistematik (structured observation), adalah suatu bentuk observasi di mana pengamat menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan.
- observasi non sistematik, adalah suatu bentuk observasi yang dilakukan oleh pengamat dengan tidak menggunakan instrumen pengamatan.
- observasi eksperimental, adalah suatu bentuk observasi di mana pengamatan dilakukan dengan cara observe dimasukkan ke dalam suatu kondisi atau situasi tertentu.
Baca juga : Pendekatan Dan Metode Penelitian Psikologi
- untuk menggambarkan suatu objek dan segala yang berhubungan dengan objek penelitian melalui pengamatan dengan menggunakan panca indera.
- untuk mendapatkan suatu kesimpulan mengenai objek yang diamati, dimana kesimpulan tersebut disusun dalam sebuah laporan yang relevan dan bermanfaat bagi bahan pembelajaran.
- untuk mendapatkan suatu data atau informasi yang dapat dibagikan kepada pihak lain dalam bentuk karya ilmiah atau non-ilmiah.
Baca juga : Micro Teaching
Manfaat Observasi. Selain tujuan sebagaimana tersebut di atas, kegiatan observasi juga memiliki beberapa manfaat, diantaranya adalah :
- hasil observasi dapat dikonfirmasikan dengan hasil penelitian.
- memungkinkan pembaca mempunyai penafsiran individual akan penemuan dan bagaimana akan diinterpretasikan.
- dapat menjelaskan proses peristiwa terjadi dan bisa menguji kualitas, berspekulasi mengapa sesuatu terjadi dalam aturan nyatanya.
- dapat mencatat indikasi yang terkadang tidak nyata berlangsungnya.
- mencatat keadaan yang tidak bisa direplikasikan dalam eksperimen.
- kronologi peristiwa bisa dicatat dengan berurutan.
- perlengkapan dan teknologi bisa merekam secara permanen.
- observasi bisa dikombinaskan dengn sistem lain.
Baca juga : Peralatan Dan Tahapan Penelitian Arkeologi
Metode Observasi. Terdapat beberapa metode yang digunakan dalam observasi, yaitu :
- pencatatan. Hasil observasi ini bisa dicatat dengan dua cara, yaitu pencatatan langsung dan juga pencatatan restropektif. Pencatatan langsung ini biasanya dilakukan saat proses pengamatan sedang berlangsung. Sedangkan pencatatan restropektif biasanya dilakukan setelah kegiatan observasi selesai dilakukan.
- pengamatan. Artinya kita tidak akan melakukan pencatatan sama sekali, dan hanya mengamati pola tingkah laku objek yang kita teliti.
- inferensi (pemaknaan). Setelah dicatat dan diamati, selanjutnya para peneliti ini akan melakukan inferensi. Mereka juga harus bisa mengartikan tingkah laku objek tersebut sesuai dengan suatu konsep ilmu pernyataan.
Baca juga : Pengertian Fakta
Tahapan Observasi. Kegiatan observasi dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu :
- menentukan tujuan.
- menentukan sasaran.
- menentukan ruang lingkup.
- menentukan tempat dan waktu.
- mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan.
- mulai mengadakan observasi.
- mengadakan pencatatan data.
- menyusun laporan.
Baca juga : Pengertian Analisis
Beberapa Hal yang Perlu Dilakukan dalam Observasi. Terdapat beberapa hal yang harus dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan observasi, diantaranya adalah :
- menentukan apa yang akan diobservasi, di mana lokasi observasi, kapan observasi akan dilakukan, siapa yang akan melaksanakan observasi, siapa yang akan diobservasi, dan bagaimana melaksanakan observasi tersebut.
- mengurus dan menyelesaikan perijinan yang diperlukan.
- memastikan kelengkapan dari peralatan yang akan digunakan untuk observasi.
- memastikan kembali apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam observasi.
- jangan membuat asumsi-asumsi.
Baca juga : Pengertian Validasi
Kelebihan dan Kekurangan Observasi. Kegiatan observasi memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dan kekurangan dimaksud adalah :
1. Kelebihan observasi :
- data diperoleh langsung dari objek penelitian, baik secara verbal maupun tidak, sehingga cenderung memiliki keandalan yang tinggi
- pencatatan informasi yang mendukung proses pengumpulan data dapat dilakukan segera setelah terjadi atau saat berlangusungnya kejadian tersebut.
- dapat menggambarkan lingkungan fisik dari objek penelitian.
2. Kekurangan observasi :
- membutuhkan kurun waktu yang lama untuk mendapatkan hasil pengamatan dari suatu kejadian.
- pengamatan berlangsung lama, karena tidak dapat dilakukan secara langsung dalam satu hari.
- kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pribadi individu tidak dapat diamati oleh pengamat karena hal itu menjadi privasi.
Baca juga : Pengertian Hipotesis
Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian observasi, ciri-ciri, instrumen, unsur, jenis, tujuan, manfaat, metode, tahapan, dan beberapa hal yang harus dilakukan dalam observasi, serta kelebihan dan kelemahan observasi.
Semoga bermanfaat.