Pengertian Micro Teaching. Secara umum, micro teaching merupakan salah satu bentuk model praktek pelatihan kependidikan atau mengajar yang dilakukan dalam skala kecil dan terbatas dalam rangka meningkatkan keterampilan mengajar dan mendidik. Micro teaching dilakukan dalam bentuk simulasi dengan model uji coba. Model ini diterapkan bagi calon pengajar (guru atau dosen) untuk memperoleh suatu pengalaman belajar, yaitu berupa kompetensi yang mencakup pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap.
Micro teaching merupakan suatu konsep latihan yang dapat dipakai dalam berbagai tahap pengembangan kompetensi dan profesi tenaga kependidikan dan keguruan. Micro teaching terbukti berhasil dalam melatih, mengembangkan, dan memperbaiki kemampuan profesional pengajar dalam mengajar. Micro teaching dilaksanakan dengan dasar pemikiran sebagai berikut :
- sebagai profesional, tenaga pengajar harus memiliki pemahaman yang mendalam terhadap hal-hal yang bersifat filosofis, konseptual, dan keterampilan (skill).
- pembelajaran merupakan suatu proses dan melibatkan berbagai aspek.
- keterampilan mengajar merupakan kompetensi profesional yang cukup kompleks, sebagai integrasi kompetensi tenaga pengajar secara utuh dan menyeluruh.
- sekumpulan teori yang diperoleh di bangku sekolah/perkuliahan tidak akan mampu secara otomatis membuat calon pengajar menghadapi berbagai problema yang ada dalam kelas.
Baca juga : Metode Demonstrasi Dalam Pembelajaran
Pengertian micro teaching dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
- Helmiati, dalam bukunya yang berjudul "Micro Teaching Melatih Keterampilan Dasar Mengajar", menyebutkan bahwa micro teaching adalah suatu metode penguasaan keterampilan dasar mengajar secara parsial, artinya tiap-tiap komponen keterampilan dasar mengajar perlu dikuasai secara terpisah-pisah. Micro teaching dilaksanakan dengan mengecilkan dan menyederhanakan jumlah siswa antara 5 - 10 orang, waktu mengajar 5 - 10 menit, bahan pelajaran hanya mencakup satu atau dua hal yang sederhana, dan keterampilan mengajar hanya difokuskan pada beberapa keterampilan khusus saja.
- Barnawi dan M. Arifin, dalam bukunya yang berjudul "Micro Teaching : Teori dan Pengajaran yang Efektif dan Kreatif", menyebutkan bahwa micro teaching adalah metode yang digunakan di lingkungan pendidikan guru dan lingkungan belajar mengajar lainnya. Dalam micro teaching sekelompok calon guru berlatih untuk menguasai keterampilan-keterampilan dasar mengajar, mempraktikan kegiatan mengajar, dan berdiskusi untuk membahas permasalahan yang ditemukan selama pelaksanaan micro teaching..
Dalam micro teaching, tata pelaksanaan pembelajaran disederhanakan sehingga dapat mengurangi kerumitan yang biasanya terdapat dalam proses pembelajaran. Pengajar juga secara langsung akan memperoleh umpan balik atas penampilannya, sehingga apabila terdapat kelemahan dan kekurangan dapat diperbaiki. Penyederhanaan tersebut didasarkan pada asumsi-asumsi :
- seluruh komponen keterampilan dasar mengajar akan dapat dikuasai secara mudah apabila terlebih dahulu menguasai komponen keterampilan dasar mengajar tersebut secara terpisah satu demi satu.
- penyederhanaan situasi dan kondisi dalam latihan pengajaran, memungkinkan perhatian peserta micro teaching terarah pada keterampilan yang dilatihkan.
- penyederhanaan situasi dan kondisi dalam latihan pengajaran akan memudahkan observasi dan bermanfaat untuk umpan balik.
Baca juga : Metode Struktural Analitik Sintetik
Tujuan Mikro Teaching. Terdapat beberapa tujuan dari mikro teaching. Secara khusus, pelaksanaan mikro teaching bagi calon pengajar bertujuan agar mereka (calon pengajar) :
- mempunyai kepercayaan diri dalam melakukan pengajaran.
- mampu menganalisis tingkah laku pembelajaran kawannya dan dirinya sendiri.
- mampu melaksanakan berbagai jenis keterampilan dalam proses pembelajaran.
- mampu mewujudkan situasi pembelajaran yang efektif, produktif, dan efisien.
- terampil membuat persiapan mengajar.
- dapat membuat variasi dalam mengajar.
- dapat menerapkan teori belajar dan pembelajaran dalam suasana didaktis, paedagogis, metodik, dan andragogis secara tepat dan menarik.
- mampu bertindak profesional.
Sedangkan secara umum, tujuan lain dari mikro teaching adalah :
1. Bagi calon pengajar :
- memberikan pengalaman belajar yang nyata dan latihan sejumlah keterampilan dasar mengajar secara terpisah.
- calon pengajar dapat mengembangkan keterampilan mengajarnya sebelum mereka mengajar yang sebenarnya.
- memberikan kemungkinan bagi calon pengajar untuk menguasai beberapa keterampilan dasar mengajar serta memahami kapan dan bagaimana keterampilan tersebut diterapkan, sehingga tercipta proses pembelajaran yang efektif, efisien, dan menarik.
2. Bagi pengajar :
- memberikan penyegaran dalam program pendidikan.
- pengajar mendapatkan pengalaman belajar mengajar yang bersifat individual demi perkembangan profesinya.
Baca juga : Pengertian Pembelajaran Remedial
Manfaat Mikro Teaching. Terdapat beberapa manfaat dari pelaksanaan micro teaching. Menurut Zainal Asril, dalam bukunya yang berjudul "Micro Teaching", disebutkan bahwa manfaat micro teaching adalah :
- mengembangkan dan membina keterampilan tertentu calon guru dalam mengajar.
- keterampilan mengajar terkontrol dan dapat dilatihkan.
- perbaikan atau penyempurnaan dalam pengajaran secara cepat dapat dicermati.
- latihan penguasaan keterampilan mengajar lebih baik.
- saat latihan berlangsung calon guru dapat memusatkan perhatian secara obyektif.
- menuntut dikembangkan pola observasi yang sistematis dan obyektif.
- mempertinggi efisiensi dan efektivitas penggunaan sekolah dalam waktu praktik mengajar yang relatif singkat.
Baca juga : Pengertian Pembelajaran Tematik
Tahapan Mikro Teaching. Dalam pelaksanaannya, micro teaching memiliki beberapa tahapan. Menurut Leli Halimah, dalam bukunya yang berjudul "Keterampilan Mengajar Sebagai Inspirasi untuk Menjadi Guru yang Exellent di Abad ke-21", menyebutkan bahwa tahapan dalam micro teaching adalah sebagai berikut :
- tahap pertama, mahasiswa calon pengajar atau praktikkan dibimbing untuk memahami dan mendalami serta memiliki gambaran secara umum konsep dan makna keterampilan dasar mengajar dalam proses belajar mengajar, menggunakan secara tepat, menyinergikan keterampilan satu dan lainnya serta ketepatan kapan dan dalam kondisi yang bagaimana keterampilan satu dan lainnya digunakan.
- tahap kedua, para mahasiswa calon pengajar atau praktikkan secara nyata mempraktikkan keterampilan dasar mengajar secara berulang, dengan harapan akan mengetahui kekurangannya pada keterampilan yang mereka pelajari sehingga dapat segera diperbaiki untuk dapat digunakan dan diterapkan dalam proses belajar mengajar yang sebenarnya.
- tahap ketiga, merupakan kilas balik para mahasiswa calon pengajar atau praktikkan dengan mempelajari hasil observasi teman sejawat yang akan memberikan informasi berkaitan dengan kelebihan dan kekurangan, setelah melihat secara langsung pelaksanaan kegiatan praktik mengajar.
Baca juga : Peta Konsep Dalam Proses Belajar Mengajar
Perbedaan Antara Micro Teaching dan Real Teaching. Berbeda dengan micro teaching yang sifatnya latihan (praktik) mengajar, real teaching merupakan suatu kegiatan mengajar yang sebenarnya yang dilakukan di depan para siswa di dalam ruang kelas. Terdapat beberapa perbedaan antara micro teaching dan real teaching. Perbedaan dimaksud dapat dilihat dalam beberapa hal, berdasarkan :
1. tempat pelaksanaan :
- micro teaching : dilaksanakan dalam kelas laboratorium.
- real teaching : dilaksanakan dalam kelas yang sebenarnya.
2. jumlah siswa peserta didik :
- micro teaching : antara 5 - 10 siswa.
- real teaching : antara 30 - 40 siswa.
3. waktu belajar mengajar :
- micro teaching : sekitar 10 - 15 menit.
- real teaching : sekitar 45 - 50 menit.
4. bahan pengajaran :
- micro teaching : terbatas.
- real teaching : luas.
5. keterampilan pengajaran :
- micro teaching : terpisah-pisah (terisolasi).
- real teaching : terintegrasi.
6. peralatan pendukung.
- micro teaching : membutuhkan alat-alat laboratori agar dapat diperoleh suatu feedback yang obyektif.
- real teaching : tidak dilengkapi dengan alat-alat laboratori.
Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian micro teaching (pengajaran mikro), tujuan, manfaat, dan tahapan micro teaching, serta perbedaan antara micro teaching dan real teaching.
Semoga bermanfaat.