Al Quran : Pengertian, Adab Dalam Membaca, Fungsi, Dan Hikmah Memahami Al Quran, Serta Kedudukan Al Quran Sebagai Sumber Hukum Islam

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Al Quran. Allah berfirman dalam QS. Ali Imran : 3, yang artinya :

"Dia menurunkan Al Quran kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil."

Secara etimologi, istilah Al Quran berasal dari bahasa Arab, yaitu qarra-yaqrau-quraanan yang berarti bacaan. Hal tersebut dijelaskan sendiri dalam Al Quran, yaitu dalam QS. Al Qiyamah : 17-18, yang artinya :

"Sesungguhnya mengumpulkan Al Quran (di dalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya (pada lidahmu) itu adalah tanggungan kami. (Karena itu), jika kami telah membacakannya hendaklah kamu ikuti bacaannya."


Sedangkan secara terminologi, Al Quran dapat diartikan dengan kalam Allah yang merupakan mukjijat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantaraan malaikat Jibril, tertulis di mushaf, diriwayatkan secara mutawattir dan membacanya adalah ibadah. Al Quran merupakan kalam Allah, hal tersebut sebagaimana firman Allah dalam QS. An Najm : 3-4, yang artinya :

"Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)."


Baca juga : Sumber Hukum Islam

Selain itu, pengertian Al Quran juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
  • Syaikh Muhammad Khudari Beik, dalam "Tarikh At Tasyri al Islami", berpendapat bahwa Al Quran adalah firman Allah yang berbahasa Arab, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk dipahami isinya dan diingat selalu yang disampaikan dengan jalan mutawatir, ditulis dalam mushaf yang dimulai dengan surat Al Fatihah dan diakhiri dengan surat An Nas.
  • Syaikh Muhammad Abduh, dalam "Risaalatu Tauhid", berpendapat bahwa Al Quran adalah bacaan yang termulia dalam mushaf-mushaf yang terjaga dalam hafalan-hafalan umat Islam.

Al Quran terdiri dari 30 juz, 114 surah, dan 6236, yang diawali dengan bacaan Surah Al Fatihah dan diakhiri dengan Surah An Naas. Berdasarkan tempat diturunkannya, surah-surah dalam Al Quran terbagi menjadi dua bagian, yaitu :
  • Surah Makkiyah, merupakan surah Al Quran yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW sebelum beliau hijrah ke Madinah.
  • Surah Madaniyah, merupakan surah Al Quran yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW setelah beliau hijrah ke Madinah.


Nama Lain dari Al Quran. Al Quran merupakan nama yang paling populer dan lazim digunakan untuk menyebut kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam Al Quran sendiri, selain disebutkan nama Al Quran, terdapat pula banyak nama lain untuk penyebutan Al Quran, diantaranya adalah :

1. Al Kitab.
Al Quran disebut juga dengan Al Kitab (Kitabullah), yang berarti kitab suci Allah atau sebagai sesuatu yang ditulis. Penyebutan Al Quran dengan Al Kitab dapat dijumpai dalam QS. An Nahl : 89, 

"Wa yauma nab'aṡu fī kulli ummatin syahīdan 'alaihim min anfusihim wa ji`nā bika syahīdan 'alā hā`ulā`, wa nazzalnā 'alaikal-kitāba tibyānal likulli syai`iw wa hudaw wa raḥmataw wa busyrā lil-muslimīn." 

yang artinya :

"(Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri."


3. Al Furqan.
Al Quran disebut juga dengan Al Furqan, yang berarti pembeda, maksud bahwa mukjizat Nabi Muhammad SAW ini merupakan suatu pembeda bagi mana yang haq dan mana yang bathil atau mana yang baik dan mana yang buruk. Penyebutan Al Quran dengan Al Furqan dapat dijumpai dalam QS. Al Furqan : 1, 

"Tabārakallażī nazzalal-furqāna 'alā 'abdihī liyakụna lil-'ālamīna nażīrā". 

yang artinya :

"Mahasuci Allah yang telah menurunkan Al Furqan (Al Quran) kepada hamba-Nya, agar ia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh Islam."


4. Adz Dzikir.
Al Quran disebut juga dengan Adz Dzikir, yaitu agar dijadikan dzikir untuk mengingat kepada Allah. Penyebutan Al Quran dengan Adz Dzikr dapat dijumpai dalam QS. Al Hijr : 9, 

"Innā naḥnu nazzalnaż-żikra wa innā lahụ laḥāfiẓụn.

yang artinya :

"Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya."


5. Al Maw’izhah.
Al Quran disebut juga dengan Al Maw’izhah, karena ia sebagai petunjuk dan sebagai nasihat bagi pembacanya, yakni umat islam agar mereka mengikuti petunjuk-petunjuk yang dinasihatkan. Penyebutan Al Quran dengan Al Maw’izhah dapat dijumpai dalam QS. Yunus : 57, 

"Yā ayyuhan-nāsu qad jā`atkum mau'iẓatum mir rabbikum wa syifā`ul limā fiṣ-ṣudụri wa hudaw wa raḥmatul lil-mu`minīn).

yang artinya :

"Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman."


6. At Tanzil.
Al Quran disebut juga dengan At Tanzil, yang artinya yang diturunkan, maksudnya Al Quran diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril AS untuk disampaikan kepada umat manusia secara mutawattir. Penyebutan Al Quran dengan At Tanzil dapat dijumpai dalam QS. Asy-Syu’ara : 192, 

"Wa innahụ latanzīlu rabbil-'ālamīn." 

yang artinya :

"Dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam".



Adab Membaca Al-Quran. Allah tidak akan menerima suatu amal perbuatan kecuali jika perbuatan itu dilakukan dengan tulus dan benar. Oleh karenanya dalam mempelajari dan membaca Al Quran harus ada adab dalam melakukannya, diantaranya adalah :
  • Berguru secara musyafahah. Maksudnya adalah belajar dengan bertemu secara langsung dengan guru yang mengajarinya. Saling melihat gerakan bibir masing-masing pada saat membaca Al Quran, sehingga dapat membaca secara fasih sesuai dengan makhraj (tempat keluar huruf) dan sifat-sifat huruf tanpa memperlihatkan bibirnya atau mulutnya pada saat membaca Al Quran.
  • Niat membaca dengan ikhlas. Seseorang yang membaca Al Quran hendaknya berniat baik, yaitu niat beribadah ikhlas karena Allah untuk mencari ridha Allah.
  • Memilih tempat yang pantas dan suci. Tidak seluruh tempat sesuai dan pantas untuk membaca Al Quran. Terdapat beberapa tempat yang tidak sesuai dan tidak pantas untuk membaca Al Quran, seperti WC, kamar mandi, pada saat buang air, di jalanan, di tempat-tempat kantor, dan lain sebagainya.
  • Bersuci dari hadats dan najis. Sebaiknya membaca Al Quran dalam keadaan suci, baik dari hadats besar (junub) maupun kecil. Bagi orang yang berkeadaan hadats besar diharamkan untuk membawa mushaf dan membaca Al Quran, sedikit ataupun banyak.
  • Bersiwak atau menggosok gigi terlebih dahulu. Menjaga kebersihan mulut (gigi) adalah disunnahkan.


Fungsi Al Quran. Bagi umat Islam, Al Quran memiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah :

1. Petunjuk bagi manusia.
  • Al Quran merupakan petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al Baqarah : 2, yang artinya : "Kitab (Al quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa".
  • Al Quran merupakan petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al A’raf : 52, yang artinya : "Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah Kitab (Al Quran) kepada mereka yang Kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami; menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman".
  • Al Quran merupakan petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang berserah diri. Sebagaimana firman Allah dalam QS. An Nahl : 89, yang artinya : "Dan Kami turunkan kepadamu al-Kitab (Al-Qur`ân) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang berserah diri".

2. Sumber pokok dari ajaran agama Islam.
Al Quran merupakan sumber ajaran agama Islam, karena dalam Al Quran mengajarkan berbagai persoalan tentang kemanusiaan secara umum seperti halnya mengenai ibadah, hukum, ekonomi, poleksosbud, serta ilmu pengetahuan dan juga seni.

3. Peringatan dan pelajaran bagi manusia.
Dalam Al Quran banyak diterangkan mengenai kisah para Nabi dan umat terdahulu baik itu umat yang melaksanakan perintah Allah maupun umat yang menentang dan bahkan mengingkari ajaran Allah. Kisah tersebut diharapkan dapat menjadi pembelajaran bagi kita sehingga kita dapat mengambil hikmah dari berbagai kisah yang tercantum dalam Al Quran tersebut.

4. Mukjizat Nabi Muhammad SAW.
Turunnya Al Quran merupakan mukjizat yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW selain mukjizat lainnya. Al Quran merupakan wahyu Allah yang fungsinya sebagai pedoman hidup setiap umat muslim dan sebagai korektor serta penyempurna dari kitab-kitab Allah yang telah diturunkan sebelumnya, bahkan Al Quran juga mempunyai nilai abadi karena selamanya tidak dapat diubah.

Baca juga : Pengertian Tauhid

Hikmah Memahami Al Quran. Banyak hikmah yang dapat diperoleh dengan memahami Al Quran, beberapa diantaranya adalah :

1. Merupakan amalan terbaik.
Rasulullah SAW bersabda, yang artinya :

"Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al Quran dan mengajarkannya". (HR. Bukhari)


2. Mendapat derajat yang tinggi di sisi Allah.
Setiap manusia adalah sama kedudukannya di hadapan Allah, yang membedakan adalah ketakwaannya. Dengan memahami, menerapkan dalam kehidupan, dan mengajarkannya, manusia akan mendapatkan derajat yang tinggi di sisi Allah.

3. Mendapatkan ketenangan jiwa.
Al Quran menghadirkan kedamaian bagi orang-orang yang menjaganya. Malaikat Allah akan senantiasa mengiringi majelis-majelis ilmu yang dibacakan di dalamnya ayat-ayat suci Al Quran sehingga mereka dilimpahi sakinah dan rahmat.

4. Mendapatkan kebaikan yang berlipat.
Orang yang memahami Al Quran akan mendapatkan kebaikan yang berlipat-lipat sesuai dengan amalan yang dibuatnya. Rasulullah SAW bersabda, yang artinya :

"Satu huruf Al Quran yang dibaca oleh manusia berisi satu kebaikan, di mana satu kebaikan tersebut diganjar oleh Allah sepuluh kali lipat kebaikannya". (HR. Tirmidzi)


5. Memberikan syafaat di hari kiamat kelak.
Rasulullah SAW bersabda, yang artinya :

"Di hari kiamat kelak, insyaallah ayat demi ayat yang telah kita baca dan pahami akan membantu meringankan hisab kita". (HR. Muslim)



Kedudukan Al Quran sebagai Sumber Hukum Islam. Allah berfirman dalam QS. An Nisa : 59, yang artinya :

"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah RasulNya, dan ulil amri diantara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya".


Dalam QS. An Nisa : 59 tersebut, disebutkan dengan tegas bahwa Al Quran mempunyai kedudukan sebagai sumber hukum Islam yang paling utama dan dapat pula dijadikan pedoman hidup serta petunjuk bagi seluruh umat manusia. Setiap muslim harus berpegang teguh pada Al Quran, untuk menghindarkan diri dari kesesatan dan mendapatkan nikmat di dunia dan di akherat kelak.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian Al Quran, adab dalam membaca, fungsi, dan hikah memahami Al Quran, serta kedudukan Al Quran sebagai sumber hukum Islam.

Semoga bermanfaat.