Psikologi oleh Ahmad Fauzi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari respons yang diberikan dari makhluk hidup terhadap lingkungannya. Psikologi mempelajari tingkah laku manusia sebagai gejala yang tampak dan dijadikan sebagai bahan kajian di dalam melihat keadaan kejiwaan manusia atau hewan yang sesungguhnya. Berkaitan dengan tingkah laku manusia, Kartini Kartono membaginya menjadi beberapa tingkatan (niveau), yaitu :
- Niveau Anorganis, perilaku alamiah menurut hukum alam.
- Niveau Vegetatif, perilaku yang sama yang terdapat pada semua makhluk hidup yang berupa tumbuh-tumbuhan dan organisme karena adanya faktor internal dan eksternal sebagai elan vital atau daya hidup.
- Niveau Animal, perilaku instingtif yang terdapat pada ciri binatang, gerak kehidupan yang tidak direncanakan dan tanpa akal budi.
- Niveau Human, perilaku instingtif dan disertai akal budi.
- Niveau Absolut atau Niveau Religius atau Niveau Transcendental, perilaku perpaduan yang koheren antara jiwa, rasa, akal, dan pikiran manusia berkaitan dengan bentuk-bentuk keyakinan terhadap Dzat uang Esa. Keyakinan tentang keberadaan Tuhan yang tidak dapat ditembus oleh akal manusia, tetapi perilaku ini khusus untuk orang yang berakal.
- Psikologi metafisika, yang menyelidiki hakekat jiwa, seperti yang dilakukan oleh Plato dan Aristoteles.
- Psikologi empiris, yang menyelidiki gejala-gejala kejiwaan dan tingkah laku manusia dengan menggunakan pengamatan, percobaan, dan eksperimen serta pengumpulan berbagai data yang dihubungkan dengan gejala-gejala kejiwaan manusia.
- obyek tertentu.
- metode pendekatan atau penelitian tertentu.
- sistematika tertentu.
- riwayat atau sejarah tertentu.
- Pendekatan Perilaku. Pada dasarnya perilaku adalah respos dari stimulus yang datang. Tingkah laku seperti reflek tanpa kerja mental sama sekali.
- Pendekatan Kognitif. Menekankan bahwa tingkah laku adalah proses mental, di mana individu (organisme) aktif dalam menangkap, menilai, membandingkan, dan menanggapi stimulus sebelum melakukan reaksi. Individu menerima stimulus lalu melakukan proses mental sebelum memberikan reaksi atas stimulus yang datang.
- Pendekatan Psikoanalisa. Pendekatan ini dikembangkan oleh Sigmund Freud. Menurutnya kehidupan individu sebagian besar dikuasai oleh alam bawah sadar, sehingga tingkah laku banyak didasari oleh hal-hal yang tidak disadari. Keinginan yang ditekan akan tetap hidup dalam alam bawah sadar dan sewaktu-waktu akan menuntut untuk dipuaskan.
- Pendekatan Fenomenologi. Pendekatan ini lebih memperhatikan pada pengalaman subyektif individu karena itu tingkah laku sangat dipengaruhi oleh pandangan individu terhadap diri dan dunianya, konsep tentang dirinya, harga dirinya, dan segala hal yang menyangkut kesadaran atau aktualisasi dirinya.
- mengidentifikasi permasalahan yang akan diteliti.
- membuat rumusan penjelasan.
- melakukan riset yang dirancang untuk mendukung penjelasan.
- teori, yaitu penjelasan yang luas dan prediksi tentang fenomena yang akan diteliti.
- hipotesis, yaitu derivasi (turunan) teori yang merupakan prediksi yang dinyatakan sedemikian rupa yang memungkinkan untuk diuji.
Sebagai ilmu pengetahuan, psikologi berupaya mencari kebenaran ilmiah pada hasil penelitian ilmiah yang dilakukan secara sistematis, berdasarkan atas data empiris, dan dapat diuji kebenarannya. Hal tersebut dikarenakan psikologi mempunyai :
Pendekatan Psikologi. Dalam melakukan penelitian ilmiah, psikologi sebagai ilmu pengetahuan menggunakan beberapa pendekatan. Pendekatan-pendekatan tersebut meliputi :
Metode Penelitian Psikologi. Selain memiliki pendekatan sendiri, psikologi sebagai ilmu pengetahuan dalam melakukan penelitian menggunakan metode ilmiah tertentu. Metode ilmiah merupakan suatu cara yang digunakan ahli psikologi untuk memahami sesuatu yang diketahui. Pada umumnya metode ilmiah dapat dilakukan dengan langkah :
Penelitian yang dilakukan akan didukung oleh :
Metode penelitian dalam psikologi diantaranya adalah :
1. Metode Eksperimen.
Metode eksperimen pada umumnya dilakukan di dalam laboratorium dengan melakukan eksperimen atau percobaan. Peneliti yang melakukan eksperimen melakukan kontrol sepenuhnya terhadap jalannya suatu eksperimen, dengan begitu tanggung jawab dari hasil eksperimen sepenuhnya terletak pada pihak yang melakukan penelitian tersebut.
2. Metode Klinis.
Metode klinis biasa dilakukan di rumah sakit, pusat rehabilitasi, rumah pemasyarakatan, klinik atau lembaga konsultasi, dan lain sebagainya. Usaha penyembuhan dititik beratkan pada kepentingan manusia atau penderita. Untuk kepentingan penelitian digunakan teknik proyektifitas melalui riset dan pengumpulan data tertulis mengenai penderita, sebagai bahan diagnose.
3. Metode Observasi.
Dalam metode observasi dituntut ketelitian dari para peneliti untuk mengamati dan mencatat secara akurat untuk mencegah masuknya bias pribadi ke dalam apa yang dilaporkan. Penelitian pada umumnya dilakukan dengan menggunakan data sosiologi dan antropologi, dengan mempelajari sifat-sifat manusiawi orang perorang atau kelompok. Para peneliti mengadakan pengamatan (observasi) dan mencatat kejadian-kejadian untuk dianalisis, diteliti, dan dicari kesimpulannya.
4. Metode Interview (Wawancara).
Metode interview merupakan cara pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan keterangan atau pendirian responden dengan melalui percakapan langsung atau dengan tatap muka. Sedangkan menurut Moh. Nasir, yang dimaksud dengan interview adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya (interview guide) dengan pihak yang diwawancara.
5. Sejarah Kehidupan (Biografi).
Biografi untuk digunakan secara ilmiah, dan merupakan sumber data yang penting untuk mempelajari individu. Sebagian besar riwayat atau sejarah hidup dibuat dengan merekonstruksi biografi seseorang. Rekonstruksi biografi sangat diperlukan untuk memahi seseorang terutama ketika seseorang tersebut mengalami masalah.
6. Pemeriksaan Psikologi (Psikotes).
Metode ini dilakukan dengan menggunakan alat-alat psiko diagnostik tertentu yang hanya dapat digunakan oleh para ahli psikologi yang benar-benar sudah terlatih. Alat psiko diagnostik ini dapat digunakan untuk mengukur dan mengetahui taraf kecerdasan, arah minat, sikap, struktur kepribadian, dan lain sebagainya dari orang yang diperiksa. Kelebihan metode ini adalah dalam waktu yang relatif singkat dapat dikumpulkan banyak data mengenai diri seseorang.
7. Metode Statistik.
Metode statistik merupakan metode yang menggunakan aritmatika dengan adanya responden atau menguji beberapa sampel dengan menggunakan parameter sebagai tolak ukur sehingga dapat ditarik kesimpulan, penilaian, dan dapat dideskripsikan.
Selain dari metode penelitian tersebut di atas, dimungkinkan masih ada banyak metode penelitian yang dapat digunakan dalam penelitian psikologi. Semuanya tergantung dari para peneliti, yang terpenting adalah pendekatan dan metode penelitian yang digunakan memenuhi syarat keilmuan (bersifat ilmiah).
Semoga bermanfaat.