Branding (Pencitraan Merek) : Pengertian, Unsur, Jenis, Fungsi, Tujuan, Dan Strategi Branding, Serta Perbedaan Antara Branding (Pencitraan Merek) Dan Brand (Merek)

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Branding. Branding atau pencitraan merek (penjenamaan) dilakukan untuk meningkatkan popularitas dari sebuah brand atau merek. Bagi sebuah perusahaan, branding tidak hanya sekadar berfungsi sebagai corporate identity, tetapi juga dapat meningkatkan brand image (citra yang terbentuk dalam benak konsumen mengenai sebuah merk tertentu) yang luar biasa, jika digarap dengan profesional.

Dalam ilmu marketing atau pemasaran, branding diartikan sebagai suatu cara atau proses bagaimana mengembangkan sebuah brand atau merek dari suatu produk perusahaan sehingga diketahui dan diterima oleh masyarakat luas. Dengan melakukan branding, diharapkan nilai jual suatu produk akan meningkat. Kegiatan branding dapat berupa menciptakan nama, simbol, desain, dan lain sebagainya yang mudah diidentifikasi oleh konsumen atau masyarakat sebagai milik suatu perusahaan tertentu.

Branding atau pencitraan merek yang dilakukan oleh suatu perusahaan akan membantu perusahaan dalam membuat hal-hal sebagai berikut:
  • pengakuan merek (brand recognition). Proses branding akan membuat merek produk dari suatu perusahaan dikenal dan diakui oleh konsumen.
  • kesadaran merek (brand awareness). Penerapan strategi merek secara konsisten (dalam proses branding) akan membantu menghasilan kesadaran merek dari produk suatu perusahaan.
  • loyalitas merek (brand loyalty). Proses branding yang dilakukan secara konsisten, selain akan menghasilkan pengakuan merek dan kesadaran merek produk dari suatu perusahaan juga akan menumbuhkan loyalitas merek pada diri konsumen terhadap produk suatu perusahaan.


Selain itu, pengertian branding juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, beberapa diantaranya adalah :
  • Marty Neumeier, dalam "The Brand Gap", berpendapat bahwa branding adalah suatu pernyataan mengenai siapa (identitas), apa yang dilakukan (produk barang atau jasa yang ditawarkan), dan mengenai kenapa suatu merek layak dipilih (keistimewaan).
  • Philip Kotler, dalam "Manajemen Pemasaran", berpendapat bahwa branding adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semuanya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa atau kelompok penjual dan untuk mendiferensiasikannya (membedakan) dari barang atau jasa pesaing.


Unsur Branding. Beberapa unsur dari branding adalah :
  • nama merek. Nama adalah hal pertama yang harus dipenuhi jika suatu perusahaan akan melakukan branding. Tanpa sebuah nama, maka produk perusahaan tidak akan memiliki identitas yang akan memudahkannya untuk dikenali masyarakat atau konsumen.
  • logo (logo type, monogram, bendera). Yang harus diperhatikan dalam pembuatan logo adalah faktor keunikan dan image yang sesuai dengan brand (merek). Logo yang unik akan meninggalkan kesan tidak terlupakan bagi konsumen.
  • tampilan visual. Tampilan visual bisa diaplikasikan pada desain produk, desain kemasan, desain seragam, dan lain sebagainya. Menggunakan tampilan visual dengan huruf, gambar, serta warna-warna yang cerah atau elegan akan menambah pencitraan terhadap sebuah produk.
  • penggunaan juru bicara. Dalam hal ini, juru bicara bisa seorang co-founder dari perusahaan, maskot, tokoh perusahaan, atau orang terkenal yang telah diajak bekerja sama untuk meningkatkan pemasaran produk.
  • suara (lagu tematik). Kehadiran sebuah lagu akan melengkapi unsur visualisasi branding dan membuatnya lebih indah dan lebih diingat.
  • kata-kata (slogan, tagline, jingle, akronim). Slogan yang cerdas selalu meninggalkan kesan mendalam. Dalam proses pembuatan brand, gunakan kata- kata yang memiliki unsur ceria dan positif, mudah diingat, dan beda dari brand lain.


Jenis Branding. Branding dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :
  • product branding, merupakan jenis branding yang paling umum. Tujuan dari product branding adalah mendorong konsumen untuk memilih produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan tertentu dibandingkan dari produk-produk sejenis dari perusahaan pesaing.
  • personal branding, merupakan jenis branding yang paling popular dan sering digunakan di kalangan publik figur seperti politisi, musisi, selebriti, dan lainnya, sehingga mereka memiliki pandangan tersendiri di mata masyarakat.
  • corporate branding, merupakan jenis branding yang bertujuan untuk mengembangkan reputasi sebuah perusahaan di pasar, yang meliputi semua aspek perusahaan tersebut mulai dari produk barang atau jasa yang ditawarkan hingga kontribusi karyawan mereka terhadap masyarakat.
  • geographic branding atau regional branding, merupakan jenis branding yang bertujuan untuk memunculkan gambaran dari produk barang atau jasa ketika nama lokasi tersebut disebutkan oleh seseorang.
  • cultural branding, merupakan jenis branding yang bertujuan untuk mengembangkan reputasi mengenai lingkungan dan orang-orang dari lokasi tertentu atau kebangsaan.


Fungsi Branding. Secara umum, branding berfungsi untuk menanamkan image dan citra produk suatu perusahaan di masyarakat atau konsumennya. Secara lebih terperinci, fungsi branding adalah sebagai berikut :
  • pembeda. Suatu produk akan memiliki perbedaan dengan pesaingnya bila memiliki brand yang kuat, sehingga sebuah brand dapat dengan mudah dibedakan dari brand yang lain.
  • promosi dan daya tarik. Produk yang memiliki brand akan dengan mudah dipromosikan dan menjadi daya tariknya. Promosi sebuah brand akan dengan mudah mempromosikan produknya dengan menampilkan logo brand tersebut.
  • pembangun citra, pemberi keyakinan, jaminan kualitas, dan prestise. Proses branding akan membentuk citra dengan memberi alat pengenalan pertama kepada masyarakat. Keyakinan, kualitas dan prestise sebuah produk akan melekat dalam sebuah brand dari pengalaman dan informasi dari produk tersebut.
  • pengendali pasar. Pasar akan mudah dikendalikan oleh brand yang kuat. Brand tersebut akan menjadi peringatan bagi para kompetitornya untuk mengambil setiap langkah yang diambilnya, di samping itu masyarakat akan dengan mudah diberi informasi tambahan dengan adanya brand yang diingat olehnya.


Manfaat Branding. Beberapa manfaat branding adalah sebagai berikut :
  • memberikan daya tarik kepada konsumen.
  • memudahkan perusahaan untuk mendapatkan loyalitas dari konsumen terhadap suatu produk barang dan jasa.
  • membuka peluang bagi perusahaan untuk menetapkan harga jual tinggi.
  • peluang untuk melakukan diferensiasi produk
  • menjadi pembeda (mempunyai karakteristik tertentu) yang membedakan produk perusahaan dengan produk pesaing.


Tujuan Branding. Menurut Marty Neumeier, tujuan branding adalah :
  • untuk membentuk persepsi masyarakat atau konsumen.
  • membangun rasa percaya masyarakat atau konsumen kepada brand atau merek.
  • membangun rasa cinta masyarakat atau konsumen kepada brand atau merek.


Strategi Branding. Strategi branding yang umum digunakan oleh perusahaan terhadap produk barang atau jasa yang dihasilkannya adalah :
  • individual branding, yaitu memberi merek berbeda pada produk baru yang dipasarkan dengan maksud untuk membidik segmen pasar.
  • family branding, yaitu memberi merek yang sama pada beberapa produk dengan maksud mendompleng pada merek yang sudah ada dan dikenal oleh masyarakat atau konsumen.


Perbedaan Antara Branding dan Brand. Sekilas antara branding dan brand merupakan hal yang sama, tapi sebenarnya keduanya merupakan hal yang berbeda. Secara prinsip, perbedaan antara branding dan brand adalah sebagai berikut :

1. Branding :
  • merupakan proses atau strategi yang dilakukan untuk membangun hubungan dengan konsumen suatu perusahaan. Keberhasilan dari proses ini adalah kegiatan yang saling berkesinambungan untuk menghasilkan citra pada konsumen perusahaan.
  • fase komunikasi merek dengan layanan yang perusahaan berikan kepada konsumen.
  • digunakan sebagai alat untuk mendapatkan kepercayaan dari target pasar suatu perusahaan.
  • branding meliputi pemasaran, promosi, sampai layanan.

2. Brand :
  • merupakan tujuan atau hasil yang dihasilkan melalui branding yang perusahaan lakukan.
  • untuk mendapatkan empati, kepercayaan, dan loyalitas dari konsumen.
  • sebagai identitas suatu produk perusahaan.


Saat ini, proses branding semakin berkembang, tidak lagi hanya sekadar merek atau nama dagang dari suatu produk barang atau jasa perusahaan yang berkaitan dengan hal-hal yang kasat saja, tetapi kini branding juga berarti citra, kredibilitas, karakter, kesan, persepsi dan anggapan di benak konsumen berkaitan dengan suatu produk barang atau jasa dari perusahaan.

Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian branding (pencitraan merek), unsur, jenis, fungsi, manfaat, tujuan, dan strategi branding, serta perbedaan antara brand (merek) dan branding (pencitraan merek).

Semoga bermanfaat.