Pembelajaran Aktif (Active Learning) : Pengertian, Karakteristik, Jenis Metode, Prinsip, Kelebihan Dan Kekurangan Pembelajaran Langsung, Serta Perbedaannya Dengan Pembelajaran Konvensional

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Pembelajaran Aktif. Confucius, seorang filsuf dari Tiongkok menyatakan :

Apa yang saya dengar, saya lupa. Apa yang saya lihat, saya ingat. Apa yang saya kerjakan, saya pahami.”

Pernyataan Confucius tersebut menjadi dasar dalam pengembangan pembelajaran aktif atau “active learning”.

Secara umum, pembelajaran aktif atau “active learning” dapat diartikan sebagai suatu metode atau strategi belajar yang melibatkan peserta didik secara langsung dalam berinteraksi, menyelidiki, menyelesaikan masalah, dan menyimpulkan pemahaman diri. Melalui pembelajaran aktif, pendidik akan mengkondisikan peserta didik untuk selalu mengalami pengalaman belajar yang lebih bermakna dan senantiasa berpikir tentang apa yang dilakukan selama proses pembelajaran.

Pembelajaran aktif merupakan salah satu alternatif pilihan dalam upaya meningkatkan mutu atau kualitas pendidikan. Dalam pembelajaran aktif, belajar terwujud dalam bentuk keaktifan peserta didik. Keaktifan yang dimaksud dapat mengambil bentuk yang beraneka ragam, misalnya : mendengarkan (baik keterangan pendidik maupun dari sesama peserta didik), mendiskusikan, membuat sesuatu, maupun menulis (membuat laporan, karangan, dan lain sebagainya).


Selain itu, pengertian pembelajaran aktif atau “active learning” juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
  • Suyadi, dalam “Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter”, menyebutkan bahwa pembelajaran aktif adalah segala bentuk pembelajaran yang memungkinkan peserta didik berperan secara aktif dalam proses pembelajaran, baik dalam bentuk interaksi antar peserta didik ataupun peserta didik dengan guru dalam proses pembelajaran.
  • Rusman, dalam “Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru”, menyebutkan bahwa pembelajaran aktif adalah suatu bentuk pembelajaran yang lebih banyak melibatkan aktivitas peserta didik dalam mengakses berbagai informasi dan pengetahuan untuk dibahas dan dikaji dalam proses pembelajaran di kelas, sehingga mereka mendapatkan berbagai pengalaman yang dapat meningkatkan pemahaman dan kompetensinya. Lebih dari itu, pembelajaran aktif memungkinkan peserta didik mengembangkan kemampuan berfikir tingkat tinggi, seperti menganalisis dan mensintesis, serta melakukan penilaian terhadap berbagai peristiwa belajar dan menerapkan kehidupan sehari-hari 
  • Warsono dan Hariyanto, dalam “Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen”, menyebutkan bahwa pembelajaran aktif adalah metode pengajaran yang melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran. Pembelajaran aktif mengkondisikan peserta didik selalu melakukan pengalaman belajar yang bermakna dan senantiasa berpikir tentang apa yang dapat dilakukannya selama pembelajaran.
  • Melvin L. Silberman, dalam “Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif”, menyebutkan bahwa pembelajaran aktif adalah kegiatan belajar yang lebih mengajak peserta didik untuk terlibat secara langsung melalui pengalaman nyata daripada konsep atau sekedar teori. Disebut belajar aktif apabila pelajar senang untuk mencari sesuatu yang dapat ditunjukkan dengan menjawab pertanyaan, memerlukan informasi untuk menyelesaikan masalah, atau menyelidiki cara untuk melakukan pekerjaan.


Karakteristik Pembelajaran Aktif. Secara umum, dalam pembelajaran aktif terdapat beberapa aktivitas pembelajaran yang khas yang merupakan karakteristik atau ciri-ciri dari pembelajaran aktif. Aktivitas dimaksud adalah :
  • pengamatan terhadap beberapa model atau contoh yang memberikan kesempatan pada peserta didik untuk melihat dan mengetahui.
  • refleksi yang dilakukan dengan cara mengungkapkan pengalaman kepada teman dan pendidik potensial mengundang dialog di dalam kelas sehingga memungkinkan muncul pengalaman atau pengetahuan baru.
  • pemecahan masalah yang disajikan memungkinkan peserta didik berada di dalam kondisi higher-order thinking.
  • diskusi melatih peserta didik untuk menganalisis, menilai, membandingkan, dan memecahkan masalah adalah metode belajar kooperatif dan interaktif.
  • self explanation merupakan suatu proses menjelaskan mengenai pemahaman peserta, baik kepada temannya maupun pendidik memungkinkan terjadinya pemahaman yang lebih kuat.
  • vicarious learning yang diperoleh pada saat peserta didik menyaksikan perdebatan mengenai topik tertentu.

Suyadi menjelaskan bahwa pembelajaran aktif memiliki beberapa karakteristik tertentu yang membedakan dengan metode pembelajaran yang lain, diantaranya adalah :
  • menekankan pada proses pembelajaran, bukan pada penyampaian materi oleh pendidik.
  • peserta didik tidak boleh pasif, tetapi harus aktif mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
  • penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap berkenaan dengan materi pembelajaran.
  • peserta didik lebih banyak dituntut berpikir kritis, menganalisis dan melakukan evaluasi daripada sekadar menerima teori dan menghafalnya.
  • umpan balik dan proses dialektika yang lebih cepat akan terjadi pada proses pembelajaran.

Sedangkan Oemar Hamalik, dalam “Kurikulum dan Pembelajaran”, menjelaskan bahwa karakteristik atau ciri-ciri dari pembelajaran aktif adalah :
  • adanya keterlibatan peserta didik secara fisik, mental, emosional, intelektual, dan personal dalam proses belajar.
  • adanya berbagai keaktifan peserta didik mengenal, memahami, menganalisis, berbuat, memutuskan, dan berbagai kegiatan belajar lainnya yang mengandung unsure kemandirian yang cukup tinggi.
  • keterlibatan secara aktif oleh peserta didik dalam menciptakan suasana belajar yang serasi, selaras dan seimbang dalam proses belajar dan pembelajaran.
  • keterlibatan peserta didik dalam mengajukan prakarsa, memberikan jawaban atas pertanyaan pendidik, mengajukan pertanyaan atau masalah dan berupaya menjawabnya sendiri, menilai jawaban dari rekannya, dan memecahkan masalah yang timbul selama berlangsungnya proses belajar mengajar tersebut.


Jenis Metode Pembelajaran Aktif. Terdapat banyak jenis metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran aktif. Beberapa metode dimaksud diantaranya adalah :

1. Jigsaw.
Jigsaw merupakan metode pembelajaran aktif yang dilakukan dengan kerja kelompok yang terstruktur yang didasarkan pada kerja sama dan tanggung jawab. Kelebihan strategi ini adalah dapat melibatkan seluruh peserta didik dan setiap peserta didik memikul suatu tanggung jawab yang signifikan dalam kelompok.

2. Plantet Question.
Plantet question merupakan metode pembelajaran aktif yang dibuat untuk memancing respon peserta didik terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung dengan cara menunjuk salah seorang peserta didik untuk bekerjasama tanpa diketahui peserta didik yang lain.

3. Learning Start With A Question.
Learning start with a question merupakan metode pembelajaran aktif yang dilakukan dengan memulai suatu materi pelajaran dengan cara membuat pertanyaan-pertanyaan yang dilakukan oleh peserta didik, kemudian penyampaian materi pelajaran dengan cara menjawab pertanyaan yang telah dibuat tersebut.

4. Team Quiz. (Kelompok Kuis).
Team quiz merupakan metode pembelajaran aktif yang dilakukan dengan cara mengelompokkan peserta didik ke dalam beberapa kelompok yang kemudian tiap-tiap kelompok menyiapkan beberapa pertanyaan sesuai dengan topik yang didapat untuk selanjutnya pertanyaan-pertanyaan itu dijawab oleh kelompok yang lain begitu seterusnya sampai kelompok terakhir.

5. Think Pair Share.
Think pair share merupakan metode pembelajaran aktif yang dilakukan di mana peserta didik diberi pertanyaan atau soal untuk dipikirkan sendiri kurang lebih 2-5 menit (think), kemudian peserta didik diminta untuk mendiskusikan jawaban atau pendapatnya dengan teman yang duduk di sebelahnya (pair). Setelah itu pengajar dapat menunjuk satu atau lebih peserta didik untuk menyampaikan pendapatnya atau pertanyaan atau soal itu di depan kelas (share).

6. Silent Demonstration.
Silent demonstration merupakan metode pembelajaran aktif yang digunakan untuk melatih kesiapan belajar siswa. Metode ini cocok untuk kegiatan yang memerlukan langkah-langkah atau prosedur. Caranya, peserta didik diminta untuk memperhatikan pendidik yang sedang mengerjakan prosedur. Pendidik hanya memberikan penjelasan secara singkat, kemudian diakhir pembelajaran pendidik memberi tantangan pada peserta didik untuk menirukan prosedur yang sama dan mengartikannya.

7. Student Led Review Session.
Student led review session merupakan metode pembelajaran aktif yang menekankan kepada peran pendidik yang digantikan oleh peserta didik. Pendidik hanya bertindak sebagai narasumber dan fasilitator. Teknik ini dapat digunakan pada sesi review terhadap materi belajar ;
  • pada bagian pertama dari pembelajaran, kelompok-kelompok kecil peserta didik diminta untuk mendiskusikan hal-hal yang dianggap belum dipahami dari materi tersebut dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan peserta didik yang lain menjawabnya.
  • pada bagian kedua dari pembelajaran, kegiatan ini dilakukan untuk seluruh kelas. Proses ini dipimpin oleh peserta didik dan pendidik lebih berperan untuk mengklarifikasi hal-hal yang menjadi bahasan dalam proses pembelajaran tersebut.


Tujuan Pembelajaran Aktif. Tujuan dari dilaksanakannya pembelajaran aktif, diantaranya adalah :
  • untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh peserta didik, sehingga semua peserta didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki.
  • untuk menjaga perhatian peserta didik agar tetap tertuju pada proses pembelajaran.
  • untuk memperkuat dan memperlancar respons peserta didik dalam pembelajaran, sehingga bagi peserta didik proses pembelajaran merupakan hal yang menyenangkan, tidak menjadi hal yang membosankan bagi peserta didik.
  • membantu ingatan peserta didik, sehingga mereka dihantarkan pada prestasi belajar peserta didik yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.


Prinsip Pembelajaran Aktif. Beberapa prinsip yang ada dalam pembelajaran aktif adalah :
  • prinsip melakukan, bahwa pada dasarnya pembelajaran itu harus membuat peserta didik berbuat sesuatu, bukan tinggal diam atau berpangku tangan.
  • prinsip menggunakan semua alat indra (panca indra), bahwa dalam pembelajaran hendaknya mengaktifkan semua alat indra untuk memperoleh informasi atau pengetahuan. Dengan mengerahkan semua indra (sejauh mungkin) peserta didik akan memperoleh pengetahuan atau informasi yang lebih mengesankan, bukan sekedar hafalan, dan tidak mudah untuk dilupakan.
  • prinsip eksplorasi lingkungan, bahwa pembelajaran harus memanfaatkan lingkungan sebagai sarana media atau sumber belajar. Lingkungan itu dapat berupa obyek (benda-benda), tempat (situasi dan kondisi), kejadian atau peristiwa, serta ide atau gagasan.


Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Aktif. Sebagaimana metode pembelajaran yang lain, pembelajaran aktif juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Suyadi menjelaskan bahwa kelebihan dan kekurangan pembelajaran aktif adalah :

1. Kelebihan pembelajaran aktif :
  • peserta didik dapat belajar dengan cara yang menyenangkan, sehingga materi sesulit apapun peserta didik tidak akan merasa sulit.
  • aktivitas yang ditimbulkan dalam pembelajaran aktif dapat meningkatkan daya ingat peserta didik, karena gerakan dapat mengikat daya ingat pada memori jangka panjang.
  • pembelajaran aktif dapat memotivasi peserta didik lebih maksimal sehingga dapat menghindarkan peserta didik dari sikap malas, mengantuk, dan melamun.

2. Kekurangan pembelajaran aktif :
  • suasana gaduh di kelas akibat dari aktivitas yang ditimbulkan oleh pembelajaran aktif justru sering kali dapat mengacaukan suasana pembelajaran.
  • konsep pembelajaran aktif menyenangkan juga dapat membuat peserta didik lebih cenderung hanya untuk bermain dan melupakan tugas utamanya untuk belajar.


Perbedaan Antara Pembelajaran Aktif dan Pembelajaran Konvensional. Terdapat beberapa hal yang menjadi perbedaan antara pembelajaran aktif dan pembelajaran konvensional. Perbedaan dimaksud adalah :

1. Pembelajaran aktif :
  • berpusat pada peserta didik.
  • penekanan pada menemukan.
  • sangat menyenangkan.
  • memberdayakan semua indera dan potensi peserta didik.
  • menggunakan banyak metode.
  • menggunakan banyak media.
  • disesuaikan dengan pengetahuan yang sudah ada.

2. Pembelajaran konvensional :
  • berpusat pada pendidik.
  • penekanan pada menerima pengetahuan.
  • kurang menyenangkan.
  • kurang memberdayakan semua.
  • menggunakan metode yang monoton.
  • kurang banyak media yang digunakan.
  • tidak perlu disesuaikan dengan pengetahuan yang sudah ada.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian pembelajaran aktif (active learning), karakteristik, jenis metode, tujuan, prinsip, kelebihan dan kekurangan pembelajaran aktif, serta perbedaan antara pembelajaran aktif dan pembelajaran konvensional.

Semoga bermanfaat.