Pengertian Pembelajaran. Pembelajaran memiliki pengertian yang mirip dengan pengajaran. Dalam pengajaran, pendidik mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran sehingga memahami suatu objek yang diajarkan (aspek kognitif). Selain itu, pelajaran yang disampaikan juga diharapkan dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif) serta keterampilan (aspek psikomotor) dari seorang peserta didik. Hanya saja dalam proses pengajaran timbul kesan bahwa hanya pendidik saja yang aktif, sedangkan peserta didik hanya menerima apa yang disampaikan oleh pendidik.
Berbeda dengan pengajaran, dalam proses pembelajaran terjadi interaksi antara pendidik dengan peserta didik, sehingga terjadi hubungan timbal balik dalam proses belajar mengajar. Dengan kata lain, pembelajaran merupakan suatu rangkaian peristiwa yang kompleks dan sistematis, di mana pendidik berperan sebagai pengajar dan peserta didik sebagai pelajar.
Secara umum, pembelajaran dapat diartikan sebagai sebuah usaha mempengaruhi emosi, intelektual, dan spiritual seseorang agar mau belajar dengan kehendaknya sendiri. Pembelajaran juga dapat berarti segala sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik dengan peserta didik. Dalam ketentuan Pasal 1 angka 20 Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, disebutkan bahwa yang dimaksud dengan pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Baca juga : Pembelajaran Remedial (Remedial Teaching)
Oemar Hamalik, dalam “Kurikulum dan Pembelajaran”, menjelaskan bahwa pembelajaran merupakan kombinasi yang tertata, yang meliputi segala unsur manusiawi, perlengkapan, fasilitas, dan prosedur yang saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan dari pembelajaran. Lebih lanjut, Oemar Hamalik mengemukakan bahwa terdapat tiga rumusan yang dianggap penting tentang pembelajaran, yaitu :
- pembelajaran merupakan upaya dalam mengorganisasikan lingkungan pendidikan untuk menciptakan situasi dan kondisi belajar bagi siswa.
- pembelajaran merupakan upaya penting dalam mempersiapkan siswa untuk menjadi warga masyarakat yang baik dan diharapkan.
- pembelajaran merupakan proses dalam membantu siswa untuk menghadapi kehidupan atau terjun di lingkungan masyarakat.
Selain itu, pengertian pembelajaran juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
- Syaiful Sagala, dalam “Konsep dan Makna Pembelajaran”, menyebutkan bahwa pembelajaran adalah proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak huru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh pihak peserta didik atau murid. Pembelajaran sebagai proses belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas peserta didik yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik, serta dapat meningkatkan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pembelajaran.
- E. Mulyasa, dalam “Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan”, menyebutkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi antara siswa atau peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Dalam interaksi tersebut banyak sekali faktor yang mempengaruhinya, baik faktor internal yang datang dari dalam diri individu, maupun eksternal yang datang dari lingkungan.
Baca juga : Pengertian Pedagogi, Tujuan Dan Manfaat Pedagogi
Komponen Pembelajaran. Beberapa komponen yang ada dalam pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Tujuan Pembelajaran.
Tujuan pembelajaran merupakan komponen utama yang harus dirumuskan oleh pendidik dalam pembelajaran, karena merupakan sasaran dari proses pembelajaran. Mau dibawa ke mana peserta didik, apa yang harus dimiliki oleh peserta didik, semuanya tergantung pada tujuan yang ingin dicapai.
2. Materi Pembelajaran.
Materi pelajaran atau “instructional materials” merupakan inti dalam proses pembelajaran, yaitu pengetahuan, sikap dan keterampilan yang harus dipelajari peserta didik dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Materi pembelajaran juga dapat diartikan sebagai bahan pelajaran yang harus dikuasai oleh peserta didik sesuai dengan tujuan pembelajaran. Materi pembelajaran terdiri dari :
- pengetahuan, yang meliputi : fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. Pengetahuan menunjuk kepada informasi yang disimpan dalam pikiran (mind) peserta didik.
- keterampilan, yaitu melakukan suatu jenis kegiatan tertentu. Keterampilan (skill) biasanya menunjuk kepada tindakan-tindakan (intelektual atau jasmaniah) dan reaksi-reaksi (gagasan, hal-hal, atau orang) yang dilakukan oleh seseorang dengan cara yang kompeten dengan maksud mencapai tujuan tertentu.
- sikap atau nilai, yaitu berkaitan dengan sikap atau interes (minat) siswa mengikuti materi pembelajaran yang disajikan pendidik, nilai-nilai berupa apresiasi (penghargaan) terhadap sesuatu dan penyesuaian perasaan sosial.
Sedangkan secara umum, materi pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian, yaitu :
- materi pembelajaran utama, adalah materi pembelajaran pokok yang menjadi rujukan wajib dalam suatu rangkaian kegiatan pembelajaran, seperti buku teks, modul, hand-out, dan materi-materi panduan utama lainnya.
- materi pembelajaran penunjang, adalah materi sekunder atau tersier yang keberadaannya sebagai pelengkap dan pengayaan, seperti buku bacaan, majalah, poster, komik instruksional, dan sebagainya.
Dalam pemilihan materi pembelajaran terdapat beberapa prinsip yang harus diikuti. Beberapa prinsip dalam pemilihan materi pembelajaran, diantaranya adalah :
- prinsip relevansi atau keterkaitan, yaitu materi pembelajaran hendaknya relevan, terkait atau ada hubungannya dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar.
- prinsip konsistensi atau keajegan, yaitu jika kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik empat macam, maka materi pembelajaran yang harus diajarkan juga harus meliputi empat macam, tidak lebih tidak kurang.
- prinsip kecukupan, yaitu materi pembelajaran yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu peserta didik menguasai kompetensi dasar yang diajarkan, tidak boleh terlalu sedikit, atau tidak boleh terlalu banyak.
Selain beberapa prinsip tersebut, dalam pemilihan materi pembelajaran juga harus mempertimbangkan beberapa kriteria, yaitu :
- sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
- relevan dengan kebutuhan dan minat peserta didik.
- kesesuaian dengan kondisi masyarakat dan dianggap berguna bagi manusia dan kehidupannya.
- berguna untuk menguasai suatu disiplin ilmu.
- materi pelajaran tersusun dalam ruang ringkup dan urutan yang sistematik dan logis.
3. Metode Pembelajaran.
Metode pembelajaran merupakan cara pembentukan atau pemantapan pengertian peserta didik (penerima informasi) terhadap suatu penyajian informasi atau bahan ajar. Metode pembelajaran memegang peranan penting dalam proses pencapaian tujuan pendidikan. Unsur dari metode pembelajaran adalah :
- uraian tentang apa yang akan dipelajari.
- diskusi dan pertukaran pikiran.
- kegiatan-kegiatan yang menggunakan berbagai alat instruksional, laboratorium, dan lain-lain.
- kegiatan-kegiatan dalam lingkungan sekitar sekolah, seperti kunjungan, kerja lapangan, eksplorasi, dan penelitian.
- kegiatan-kegiatan dengan berbagai sumber seperti, buku perpustakaan, alat audio visual, dan lain-lain.
- kegiatan kreatif seperti, drama, seni rupa, musik, pekerjaan tangan dan sebagainya.
Dalam kegiatan pembelajaran, terdapat berbagai macam metode pembelajaran yang dapat digunakan oleh seorang pendidik, diantaranya adalah :
3.1. Metode ceramah.
Metode ceramah merupakan cara penyajian yang dilakukan dengan penjelasan lisan secara langsung (bersifat satu arah) terhadap peserta didik. Metode ceramah digunakan untuk :
- menyampaikan materi yang bersifat abstrak.
- memberikan pengantar dalam tahapan baru.
- informasi yang akan disampaikan merupakan dasar untuk kegiatan belajar berikutnya.
3.2. Metode tanya jawab.
Metode tanya jawab merupakan suatu cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari pendidik kepada peserta didik, tetapi dapat pula dari peserta didik kepada pendidik. Tujuan metode tanya jawab adalah :
- menciptakan suasana yang hidup dalam proses belajar mengajar, menggali ide-ide peserta didik.
- memberikan stimulus kepada peserta didik untuk menemukan ide-ide yang tergali dengan kalimat sendiri, mengetahui posisi pemahaman peserta didik terhadap tema yang dibahas.
- menciptakan kesempatan bagi peserta didik untuk lebih mengkonsolidasikan pemahamannya.
- memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk berani berkomentar.
3.3. Metode diskusi.
Metode diskusi merupakan suatu cara penyajian informasi dalam proses belajar mengajar di mana peserta didik dihadapkan pada suatu masalah yang berupa pertanyaan atau pernyataan yang bersifat problematik untuk dibahas dan dipecahkan bersama. Manfaat diskusi antara lain adalah :
- peserta didik memperoleh kesempatan untuk berpikir.
- peserta didik mendapat pelatihan mengeluarkan pendapat, sikap, dan aspirasinya secara bebas.
- peserta didik belajar bersikap toleran terhadap teman-temannya.
- dapat menumbuhkan partisipasi aktif di kalangan peserta didik.
- dapat mengembangkan sikap demokratif, menghargai pendapat orang lain.
- pelajaran menjadi relevan dengan kebutuhan masyarakat.
3.4. Metode demonstrasi.
Metode demonstrasi merupakan cara penyajian pelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada peserta didik tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari disertai penjelasan secara visual dari proses dengan jelas, baik yang sebenarnya maupun tiruannya.
3.5. Metode sosiodrama (role playing).
Metode sosiodrama (role playing) merupakan berarti cara menyajikan bahan pelajaran dengan mempertunjukkan dan mempertontonkan atau mendramatisasikan cara tingkah laku dalam hubungan sosial. Jadi metode sosiodrama adalah metode mengajar yang dalam pelaksanaannya peserta didik mendapat tugas dari pendidik untuk mendramatisasikan suatu situasi sosial yang mengandung suatu problem, agar peserta didik dapat memecahkan suatu masalah yang muncul dari suatu situasi sosial.
3.6. Metode Karyawisata.
Metode karyawisata merupakan cara penyajian pelajaran dengan membawa peserta didik ke luar untuk mempelajari berbagai sumber belajar yang terdapat di luar kelas. Metode karyawisata disebut juga widyawisata atau studi tour.
3.7. Metode drill (latihan).
Metode drill (latihan) atau metode training merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga sebagai sarana untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan keterampilan. Metode drill pada umumnya digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan atau keterampilan dari apa yang dipelajari.
3.8. Metode Pemberian tugas (resitasi).
Metode pemberian tugas (resitasi) merupakan cara penyajian bahan pelajaran di mana pendidik memberikan tugas tertentu agar peserta didik melakukan kegiatan belajar. Tugas yang diberikan pendidik dapat memperdalam bahan pelajaran, dan dapat pula mengecek bahan yang telah dipelajari.
3.9. Metode eksperimen (percobaan).
Metode eksperimen (percobaan) merupakan cara penyajian pelajaran dengan cara menugaskan peserta didik untuk melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri tentang sesuatu yang dipelajari. Melalui metode eksperimen ini para peserta didik dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran atau mencoba mencari data baru yang diperlukannya, mengolah sendiri, membuktikan suatu hukum atau dalil dan menarik kesimpulan.
4. Sumber Belajar.
Pembelajaran merupakan proses komunikasi yang selalu melibatkan tiga komponen pokok, yaitu komponen pengirim atau pemberi pesan (pendidik), komponen penerima pesan (peserta didik) dan komponen pesan itu sendiri yang biasanya berupa materi pelajaran. Sumber belajar dapat dibedakan menjadi lima jenis, yaitu :
- manusia, adalah orang yang menyampaikan secara langsung menyampaikan dan menyajikan pesan-pesan pengajaran tanpa menggunakan alat lain sebagai perantara.
- bahan pengajaran, adalah sesuatu yang memiliki pesan untuk tujuan pengajaran, baik disajikan menggunakan alat atau bahan itu sendiri tanpa alat penunjang apapun.
- alat atau perlengkapan, adalah suatu perangkat yang digunakan untuk menyampaikan dan menampilkan pesan yang tersimpan dalam bahan tadi.
- aktivitas, adalah prosedur yang runtut atau acuan yang dikombinasikan dan dikoordinasikan dengan sumber belajar lain untuk menyampaikan ajaran atau materi pelajaran.
- lingkungan, adalah tempat atau ruangan atau situasi di sekitar proses belajar mengajar tadi yang dapat memengaruhi belajar siswa. Lingkungan dibedakan menjadi dua macam, yaitu : 1. lingkungan fisik (gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, museum, masjid, dan lain sebagainya), dan 2. lingkungan non fisik (tatanan ruang belajar, fentilasi, cuaca, dan lain sebagainya).
Dalam memilih sumber belajar seorang pendidik harus mempertimbangkan beberapa faktor, diantaranya adalah :
- program pengajaran (kurikulum), merupakan program pengajaran yang tersusun secara sistematis dan logis.
- kondisi lingkungan, meliputi diantaranya potensi yang tersedia, baik moral maupun material, serta tata aturan atau norma-norma yang berlaku pada lingkungan tersebut.
- karakteristik peserta didik, di mana setiap peserta didik memiliki karakter yang berbeda-beda, baik dilihat dari segi kemampuan berpikir, motivasi, latar belakang sosial ekonomi, maupun ketahanan fisiknya.
Baca juga : Anak Lamban Belajar (Slow Learner)
Tujuan Pembelajaran. Secara umum, tujuan pembelajaran adalah tercapainya perubahan perilaku atau kompetensi pada peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Sedangkan secara lebih khusus, tujuan pembelajaran dapat dibedakan menjadi beberapa hal, sebagai berikut :
- tujuan kognitif, yaitu tujuan pembelajaran yang berhubungan dengan informasi dan pengetahuan, karena itu usaha untuk mewujudkan tercapainya tujuan kognitif adalah suatu kegiatan pokok program pendidikan dan latihan.
- tujuan afektif, yiatu tujuan pembelajaran yang menekankan pada sikap dan nilai, perasaan dan emosi.
- tujuan psikomotorik, yaitu tujuan pembelajaran yang berhubungan dengan keterampilan motorik, manipulasi benda, atau kegiatan yang memerlukan koordinasi saraf dan anggota badan.
Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian pembelajaran, komponen dan tujuan pembelajaran.
Semoga bermanfaat.