Pengertian Shalat Istikharah. Rasulullah SAW bersabda sebagaimana diriwayatkan dalam HR. Bukhari, yang artinya :
“Jika ada salah seorang di antara kalian memiliki niat dalam suatu urusan maka lakukanlah shalat sunnah sebanyak dua rakaat yang bukan termasuk dalam shalat wajib kemudian berdoalah kepada Allah swt.”
Shalat istikharah merupakan shalat sunnah yang dikerjakan untuk meminta petunjuk Allah swt oleh mereka yang berada di antara beberapa pilihan dan merasa ragu-ragu untuk memilih atau saat akan memutuskan sesuatu hal. Shalat istikharah juga dapat berarti shalat sunnah dua rakaat (atau paling banyak 12 rakaat dengan 6 kali salam) yang dikerjakan oleh umat muslim untuk meminta petunjuk kepada Allah swt karena adanya keragu-raguan dengan pilihan yang ada atau adanya keragu-raguan di saat akan memutuskan sesuatu.
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa shalat istikharah dikerjakan dengan tujuan untuk menghilangkan sikap keragu-raguan dalam memilih atau memutuskan sesuatu hal, sedangkan untuk berbagai hal yang menyebabkan keragu-raguan tersebut tidak dibatasi jenisnya. Syaikh Muhammad Nawawi bin Umar al-Jawi, dalam “Kitab Nihayatuz Zain”, menjelaskan bahwa shalat istikharah dapat dikerjaakan untuk :
- urusan atau perkara apapun selagi perkara tersebut mubah atau dibolehkan dalam agama.
- urusan atau perkara sunnah.
- urusan atau perkara wajib, misalnya, ketika seseorang mempunyai sejumlah uang, hal apa yang sebaiknya didahulukan : membayar kewajiban kifarat sumpah atau digunakan untuk ibadah haji di tahun tersebut ? sebab kedua perkara tersebut adalah kewajiban.
Shalat istikharah, diharamkan dikerjakan untuk perkara yang dimakruhkan atau perkara yang diharamkan dalam agama.
Baca juga : Pengertian Dan Keutamaan Shalat Rawatib
Waktu Pengerjaan Shalat Istikhrah. Shalat istikharah dapat dikerjakan kapan saja. Namun demikian, para ulama sependapat bahwa waktu yang afdhol dan efektif untuk mengerjakan shalat istikharah adalah di saat sepertiga malam seperti waktu pelaksanaan shalat tahajud. Hal tersebut dikarenakan berdoa dan memohon petunjuk di keheningan malam dapat membuat ibadah yang dilakukan akan lebih khusyu.
Dalam HR. Bukhari dan Muslim diriwayatkan , yang artinya :
“Setiap malam Allah swt turun ke surga terendah ketika sepertiga malam tersisa, lalu berseru: “Adakah orang-orang yang memohon (berdoa), pasti akan Kukabulkan, adakah orang-orang yang meminta, pasti akan Kuberi dan adakah yang mengharap/memohon ampunan, pasti akan Kuampuni baginya. Sampai tiba waktu subuh”.”
Baca juga : Pengertian Shalat Tahajud
Lafadz Niat Shalat Istikharah. Niat shalat istikharah dilafadzkan diawal sebelum shalat dikerjakan (sebelum takbiratul ikhram). Lafadz shalat istikharah adalah sebagai berikut :
“Ushalli sunnatal istikharati rak‘ataini lillahi ta’ala.”
yang artinya :
“Saya niat shalat sunat istikharah dua rakaat karena Allah ta’ala.”
Baca juga : Pengertian Shalat Jenazah
Rukun Shalat Istikharah. Shalat istikharah dikerjakan sebagaimana shalat, baik shalat fardhu maupun shalat sunnah, yang membedakan hanyalah bacaan niatnya. Shalat istikharah dikerjakan dalam keadaan suci (telah berwudhu), mengenakan pakaian yang bersih, dan tempat shalat yang digunakan harus suci terbebas dari najis. Berikut rukun shalat istikharah :
- menghadap kiblat. Shalat yang dikerjakan tidak akan sah apabila tidak menghadap kiblat.
- niat. Niat shalat istikharah cukup dilafadzkan dengan pelan atau dapat diucapkan di dalam hati.
- takbiratul ikhram.
- membaca doa iftitah.
- membaca surat Al Fatihah. Surat Al Fatihah wajib dibaca karena merupakan syarat sahnya shalat.
- membaca surat pendek dalam Al Quran. Beberapa ulama menganjurkan untuk membaca surat Al Kafirun pada rakaat pertama, dan surat Al Ikhlas pada rakaat kedua.
- rukuk dengan tuma'ninah sambil membaca doa i'tidal.
- i'tidal dengan tuma'ninah sambil membaca doa i'tidal.
- sujud dengan tuma'ninah sambil membaca doa sujud.
- mengulang gerakan seperti rakaat pertama.
- pada tahiyat akhir, membaca doa tahiyat akhir.
- melakukan gerakan salam.
Baca juga : Pengertian Shalat Gaib
Doa Setelah Shalat Istikharah. Setelah selesai mengerjakan shalat istikharah, dianjurkan untuk membaca doa untuk memohon petunjuk dan mengutarakan masalah yang sedang dihadapainya. Dalam HR. Bukhari dan Ahmad diriwayatkan, dari Jabir r.a, ia mengatakan doa yang dipanjatkan setelah shalat istikharah :
“Allahumma inni astakhiruka bi ‘ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka min fadhlika, fa innaka taqdiru wa laa aqdiru, wa ta’lamu wa laa a’lamu, wa anta ‘allaamul ghuyub. Allahumma fa-in kunta ta’lamu hadzal amro khoiron lii fii ‘aajili amrii wa aajilih (aw fii diinii wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii) faqdur lii, wa yassirhu lii, tsumma baarik lii fiihi. Allahumma in kunta ta’lamu annahu syarrun lii fii diini wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii (fii ‘aajili amri wa aajilih) fash-rifnii ‘anhu, waqdur liil khoiro haitsu kaana tsumma rodh-dhinii bihi.”
yang artinya :
“Ya Allah, sesungguhnya aku beristikharah pada-Mu, dengan ilmu-Mu, aku memohon kepada-Mu kekuatan, dengan kekuatan-Mu, aku meminta kepada-Mu, dengan kemuliaan-Mu. Sesungguhnya Engkau yang menakdirkan dan aku tidaklah mampu melakukannya. Engkau yang Maha Tahu, sedangkan aku tidak tahu. Engkaulah yang mengetahui perkara yang gaib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini baik bagiku dalam urusanku di dunia dan di akhirat, (atau baik bagi agama, kehidupan, dan akhir urusanku), maka takdirkanlah hal tersebut untukku, mudahkanlah untukku dan berkahilah ia untukku. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara tersebut jelek bagi agama, kehidupan, dan akhir urusanku (atau baik bagiku dalam urusanku di dunia dan akhirat), maka palingkanlah ia dariku, dan palingkanlah aku darinya, dan takdirkanlah yang terbaik untukku apapun keadaannya dan jadikanlah aku ridha dengannya.”
Setelah memanjatkan doa tersebut, selanjutnya ditutup dengan membaca shalawat Ibrahimiyah, sebagai berikut :
“Allahumma salli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa sallaita ‘alaa aali ibraahim, wa baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarakta ‘alaa aali ibraahim, fil ‘aalamiina innaka hamiidummajiid.”
yang artinya :
“Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan untuk Nabi Muhammad. Dan juga limpahkanlah rahmat dan keselamatan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat dan keselamatan kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Limpahkanlah keberkahan kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan keberkahan kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Di seluruh alam semesta, sesungguhnya Engkau adalah Maha Terpuji lagi Maha Agung.”
Baca juga : Pengertian Adzan Dan Iqamah
Jawaban Shalat Istikharah. Rasulullah SAW bersabda sebagaimana diriwayatkan dalam HR. Ibnu Sunni, yang artinya :
“Apabila engkau memiliki maksud sesuatu, maka beristikharahlah kepada Tuhanmu sebanyak 7 kali. Lalu lihatlah kepada apa dan siapa hatimu bercondong. Maka di situlah letak kebaikan akan ada.”
Pertanyaan yang sering muncul adalah bagaimana mengetahui kalau shalat istikharah yang kita kerjakan telah dijawab oleh Allah swt ? Berdasarkan pendapat dari beberapa ulama besar, menjelaskan bahwa tanda shalat istikharah yang dikerjakan telah dijawab oleh Allah swt adalah sebagai berikut :
“Mengambil keputusan yang menjadi keyakinan dengan perasaan pasti. Pada hakekatnya kebaikan merupakan sesuatu yang ada pada apa yang telah menjadi keyakinan, bukan berasal dari kecocokan di dalam hati. Oleh karena itu, dalam mengambil suatu keputusan hendaknya didasarkan pada keyakinan, baik itu sesuai dengan suara hati atau tidak.”
Selain itu, jawaban dari shalat istikharah yang telah dikerjakan juga dapat diberikan oleh Allah swt melalui mimpi, yaitu bermimpi yang berhubungan dengan apa yang menjadi permasalahannya. Hanya saja, mimpi bukanlah jaminan mutlak bahwa hal tersebut merupakan jawaban dari Allah swt atas shalat istikharah yang telah kita kerjakan. Karena mimpi yang dialami oleh manusia dapat berasal dari tiga hal, yaitu :
- mimpi yang berasal dari Allah swt.
- mimpi yang berasal dari setan.
- mimpi yang berasal dari diri manusia itu sendiri.
Tidak ada dalil yang menyebutkan bahwa jawaban dari shalat istikharah diberikan oleh Allah swt melalui mimpi. Tetapi tidak ada salahnya juga meyakini mimpi sebagai jawaban dari shalat istikharah yang telah dikerjakan apabila mimpi tersebut adalah sesuatu hal yang baik, yang tidak bertentangan dengan ajaran agama.
Baca juga : Pengertian Hadats Dan Perbedaannya Dengan Najis
Keutamaan Shalat Istikharah. Terdapat beberapa keutamaan dari shalat istikharah, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Menyerahkan hasil dari pilihan kepada Allah swt.
Pada hakekatnya, shalat istikharah dikerjakan untuk memohon petunjuk dari kepada Allah swt agar diberikan jalan terhadap segala ikhtiar atau usaha yang telah dilakukan selama ini. Allah swt berfirman dalam QS. At Taubah : 51, yang artinya :
“Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.”
2. Dapat memberi ketenangan.
Shalat istikharah dapat membuat pikiran yang diselimuti kebimbangan dalam memilih suatu pilihan menjadi lebih tenang dan pasrah. Selain itu, shalat istikharah juga dapat menghindarkan diri dari sifat tergesa-gesa dalam mengambil keputusan yang berujung pada keputusan yang salah.
3. Mendapatkan kemantapan hati.
Shalat istikharah merupakan salah satu cara yang dianjurkan dalam Islam untuk memperoleh kemantapan hati dari segala pilihan sulit berdasarkan petunjuk dari Allah swt, sehingga keputusan yang diambil dapat tepat.
4. Dijauhkan dari bisikan setan.
Mengerjakan shalat istikharah dapat menjauhkan seorang muslim dari bisikan setan yang menyesatkan, menghindarkan diri dari bujuk rayu setan yang mengarah pada kemaksiatan.
5. Memilih dengan dasar pertimbangan agama.
Allah swt berfirman dalam QS. Ali Imran : 154, yang artinya :
“Kemudian setelah kamu berdukacita, Allah menurunkan kepada kamu keamanan (berupa) kantuk yang meliputi segolongan dari pada kamu, sedang segolongan lagi telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri, mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan jahiliyah. Mereka berkata: "Apakah ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini?". Katakanlah: "Sesungguhnya urusan itu seluruhnya di tangan Allah". Mereka menyembunyikan dalam hati mereka apa yang tidak mereka terangkan kepadamu; mereka berkata: "Sekiranya ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini, niscaya kita tidak akan dibunuh (dikalahkan) di sini". Katakanlah: "Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh". Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati.”
6. Ikhlas hanya pada Allah swt.
Shalat istikharah dapat lebih mendekatkan diri seorang muslim kepada Allah swt. Dengan kedekatan tersebut, Allah swt akan memudahkan setiap langkah seorang muslim dalam menjalani hidup, menghindarkan dari kesulitan dan kebimbangan, serta membuat seorang muslim dapat berpikir dengan jernih dan membuat hati lebih merasa tenang saat dihadapkan pada pilihan atau keputusan yang sulit.
Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian shalat istikharah, waktu pengerjaan, lafadz niat, rukun, doa setelah dan jawaban shalat istikharah, serta keutamaan shalat istikharah.
Semoga bermanfaat.