Psikopat : Pengertian, Ciri-Ciri, Dan Jenis Psikopat, Serta Perbedaan Antara Psikopat Dan Sosiopat

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Istilah psikopat tentunya sudah tidak asing lagi bagi kita. Banyak buku atau film yang mengulas dan membahas tentang psikopat yang dapat dibaca dan disaksikan. Pada intinya, psikopat merupakan kondisi psikologis serius yang termasuk dalam gangguan kepribadian antisosial. Pada umumnya, seseorang yang psikopat tidak bisa membedakan mana hal yang benar dan mana hal yang salah, sehingga banyak di antara penderita psikopat yang melakukan tindakan-tindakan kriminal tanpa merasa perlu menyesal atau merasa bersalah.

Pengertian Psikopat
. Sebenarnya, psikopat merupakan sebutan untuk orang yang menderita psikopati, yaitu suatu penyakit kejiwaan, di mana penderitanya mempunyai kecenderungan untuk melakukan tindakan yang bersifat egosentris dan antisosial. Namun dalam praktek sehari-hari orang cenderung menggunakan istilah yang sama atau menyebut psikopati dengan psikopat. Istilah psikopat berasal bahasa Yunani, yaitu "psyches" dan "pathos". Psyches berarti jiwa, sedangkan pathos berarti sakit. Sehingga secara harfiah psikopat dapat diartikan sebagai orang yang sakit jiwa. Psikopat juga dapat diartikan dengan seorang yang memiliki gangguan kepribadian yang ditandai dengan beberapa sifat, diantaranya perilaku antisosial, tidak memiliki empati, dan memiliki temperamen yang sulit diprediksi.  Seorang psikopat berbeda dengan seorang yang gila (psikosis). Seorang psikopat sadar sepenuhnya dengan apa yang ia perbuat.


Selain itu, pengertian psikopat juga dapat dijumpai dari pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, beberapa diantaranya adalah :
  • Kartini Kartono, dalam bukunya yang berjudul "Psikologi Abnormal", menyebutkan bahwa psikopat adalah bentuk kekalutan mental (mental disorder) yang ditandai dengan tidak adanya pengorganisasian dan pengintegrasian pribadi. Oleh karenanya, menurut Kartini Kartono, seorang psikopat tidak pernah  bisa bertanggung jawab secara moral dan selalu terjadi konflik dengan norma-norma sosial dan hukum.
  • Singgih Dirgagunarsa, dalam bukunya yang berjudul "Pengantar Psikologi", menyebutkan bahwa psikopat adalah hambatan kejiwaan yang menyebabkan pengidapnya mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri terhadap norma-norma sosial yang ada di lingkungannya.


Untuk dapat mengatakan bahwa seseorang adalah psikopat, diperlukan beberapa tahapan pemeriksaan yang meliputi :
  • penelusuran riwayat kehidupan dan tipe kepribadian seseorang yang dicurigai sebagai psikopat.
  • melakukan evaluasi psikologis terhadap seseorang yang dicurigai sebagai psikopat untuk memeriksa dengan seksama pikiran, perasaan, pola perilaku, dan riwayat keluarga. Evaluasi psikologis termasuk juga tes psikologi tentang kepribadian seseorang dan bagaimana pikiran orang tersebut mengenai keinginan bunuh diri, menyakiti diri sendiri atau orang lain.
  • memeriksa gejala-gejala lain yang terkait dengan gangguan kesehatan mental.

Baca juga : Jenis Gangguan Jiwa

Ciri-Ciri Psikopat. Banyak hal yang menjadi ciri-ciri seorang psikopat diantaranya adalah :
  • antisosial. 
  • egosentris dan menganggap dirinya hebat.
  • tidak mempedulikan norma-norma atau aturan yang berlaku di masyarakat. 
  • bertindak berdasarkan kata hatinya tanpa mempedulikan apakah merugikan orang lain atau tidak.
  • impulsif dan sulit mengendalikan diri. 
  • mempunyai sifat pendendam.
  • sering berbohong, fasih, dan dangkal.
  • mempunyai sifat histrionik atau pandai bersandiwara.

Bahkan menurut Prof. Robert D. Hare dalam bukunya yang berjudul "Without Conscience", menyebutkan bahwa terdapat duapuluh hal yang merupakan ciri-ciri yang menandakan seorang psikopat. Sedangkan menurut Dr. Hervey Cleckley dalam bukunya yang berjudul "The Mask of Sanity", menyebutkan bahwa seorang psikopat merupakan pribadi yang charming, likeable, intelek, impresif, pandai merayu, serta cerdas secara akademik. 

Sedangkan Prof. Melissa Burket dalam tulisannya yang dimuat dalam "Psychologytoday", menyebutkan bahwa terdapat tiga ciri-ciri penting dari seorang psikopat, yaitu :
  • machiavellianism. Merupakan orang yang bermuka dua, licik, dan manipulatif. Mereka menempatkan apa yang diinginkan menjadi lebih penting dari pada kemenangan, uang, maupun kekuatan.
  • nurani dan empati rendah. Seorang psikopat memiliki emosi sangat rendah, hal inilah yang membuat ia dapat melakukan hal-hal yang kejam. Selain itu, seorang psikopat juga memiliki rasa empati yang rendah, tidak pernah memiliki rasa bersalah atau penyesalan, tidak punya simpati, dan tidak punya rasa kasihan pada orang lain. Seorang psikopat kurang bisa membedakan hal benar atau salah, namun mereka memiliki sifat yang penuh perhitungan dan pragmatis.  
  • narsisme. Seorang psikopat pada umumnya memiliki narsisme yang tinggi. Orang yang narsis biasanya sangat fokus pada dirinya sendiri, ia akan mengabaikan kekurangan yang ada pada dirinya, ia sangat sensitif dengan kritikan dan menempatkan dirinya harus di posisi tinggi.


Jenis Psikopat. Menurut Dr. Hervey Cleckley, seorang psikopat dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu :
  • primary psychopath. Seorang psikopat jenis ini mempunyai cara sendiri untuk memaknai kata dan kehidupan. Mereka akan tahan dengan segala macam hukuman, penahan, dan tekanan.
  • secondary psychopath. Seorang psikopat jenis ini mudah merasa cemas dan merasa bersalah, mereka merupakan seorang pengambil resiko dan tanggap terhadap tekanan. 
  • distempered psychopath. Seorang psikopat jenis ini memiliki sifat pemarah dan cenderung untuk berbuat tindak kriminal seperti membunuh, pedofilia, dan lain sebagainya. 
  • charismatic psychopath. Seorang psikopat jenis ini memiliki sifat pembohong, menarik, dan karismatik. Mereka pada umumnya mempunyai suatu bakat khusus, yang dengan bakat khususnya itu mereka akan gunakan untuk menipu atau memperdaya orang lain. 


Penyebab Psikopat. Sebagaimana gangguan kepribadian yang lain seperti sosiopat, penyebab timbulnya psikopat tidak dapat diidentifikasi secara pasti. Namun demikian, para ahli meyakini bahwa faktor penyebab psikopat adalah dua hal, yaitu :
  • faktor genetik atau keturunan.
  • pengalaman traumatis masa kecil.
Psikopat biasanya tumbuh dari latar belakang keluarga yang tidak harmonis. Ketidak-harmonisan tersebut bisa dalam bentuk tidak akurnya hubungan orang tua, adanya pelecehan dan penelantaran anak, dan lain sebagainya.


Perbedaan antara Psikopat dan Sosiopat. Meskipun sama-sama penyakit ganguan mental atau kejiwaan, psikopat sangat berbeda dengan sosiopat. Beberapa hal yang membedakan antara psikopat dan sosiopat adalah sebagai berikut :

1. Tingkat perilaku antisosial.
Berdasarkan tingkat perilaku antisosial yang penderita alami :
  • psikopat : Seorang psikopat cenderung tidak memiliki ikatan emosional dengan orang lain, bahkan dengan keluarganya sekalipun.
  • sosiopat : Seorang sosiopat masih bisa memiliki ikatan emosional dengan orang-orang tertentu, seperti keluarga atau orang-orang yang memiliki pemikiran mirip dengannya.

2. Penampilan luar.
Berdasarkan penampilan luar yang dipunyai oleh penderita :
  • psikopat : Seorang psikopat cenderung dapat menyembunyikan sifat aslinya, sehingga orang lain tetap merasa aman dan nyaman saat berdekatan dengan dirinya. Seorang psikopat mampu dengan baik memalsukan mimik dan perasaannya sehingga terlihat normal seperti orang kebanyakan.
  • sosiopat : Seorang sosiopat cenderung impulsif, terlihat gugup, mudah gelisah, hingga cepat menunjukkan rasa amarah. Seorang sosiopat juga cenderung untuk tidak dapat menyembunyikan perilaku sosiopatnya.

Seorang psikopat pastilah sosiopat, tetapi seorang sosiopat belum tentu psikopat. Seorang psikopat lebih berbahaya dibandingkan dengan seorang sosiopat. Hal tersebut disebabkan karena psikopat tidak memiliki emosi atau hati nurani sama sekali saat ia melakukan suatu tindakan, bahkan untuk suatu tindakan yang sangat buruk atau mengerikan.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian psikopat, ciri-ciri, jenis, dan penyebab psikopat, serta perbedaan antara psikopat dan sosiopat.

Semoga bermanfaat.