Pengertian Shalat Tahajud. Allah swt berfirman dalam QS. Al Muzammil : 1 - 3, yang artinya :
“Hai orang yang berselimut (Muhammad), Bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit.”
“Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.”
Istilah tahajud berasal dari kata kerja ‘tahajjada’ yang berarti tetap terjaga di malam hari, berjaga malam. Menurut Dr. Moh. Sholeh, dalam “Terapi Shalat Tahajud”, tahajud diartikan dengan bangun dari tidur. Dalam terminologi Al Quran, tahajud merupakan ibadah tambahan (nafilah) yang dilakukan pada malam hari, baik di awal, di tengah, atau di akhir malam. Berdasarkan hal tersebut, secara umum shalat tahajud yang dalam bahasa Arab disebut dengan “ṣalātu-at-tahajjud” dapat diartikan dengan shalat sunnah yang dikerjakan pada waktu malam hari setelah tidur lebih dahulu walaupun tidurnya hanya sebentar. Muhammad Shalih Ali Abdillah Ishaq, dalam “Kitab Kaifa Tatahammas Liqiiyamil Lail”, menyamakan shalat tahajud dengan “qiyamul lail”. Orang yang melaksanakan shalat tahajud disebut “mutahajjid”.
Para ulama sepakat bahwa hukum shalat tahajud bagi kaum muslimin adalah sunnah muakkad (sunnah yang ditekankan), atau dengan kata lain, shalat tahajud digolongkan sebagai “sunnatun raatibun mu’akaadah” atau ibadah sunnah yang diatur berdasarkan waktunya.
Baca juga : Pengertian Shalat Rawatib
Niat dan Tata Cara Shalat Tahajud. Lafadz niat shalat tahajud adalah sebagai berikut :
“Ushalli sunnatat tahajjudi rak‘ataini (mustaqbilal qiblati) lillahi ta‘ala.”
yang artinya :
“Aku niat salat sunah tahajud dua rakaat (dengan menghadap kiblat) karena Allah ta’ala.”
Sedangkan tata cara shalat tahajud tidak berbeda dengan shalat lainnya, baik shalat wajib maupun shalat sunah. Yang membedakan hanyalah pada lafadz niatnya. Berikut tata cara shalat tahajud :
- niat shalat tahajud.
- takbiratul ihram, diikuti dengan doa iftitah.
- membaca surat Al Fatihah.
- membaca surat dalam Al Quran.
- rukuk dengan tuma'ninah sambil membaca doa i'tidal.
- i'tidal dengan tuma'ninah sambil membaca doa i'tidal.
- sujud dengan tuma'ninah sambil membaca doa sujud.
- mengulang gerakan seperti rakaat pertama.
- pada tahiyat akhir, membaca doa tahiyat akhir.
- melakukan gerakan salam.
Setelah salam, disunahkan membaca bacaan wirid, tasbih, tahmid, takbir, sholawat, istigfar, kemudian membaca doa shalat tahajud.
Baca juga : Pengertian Shalat Dhuha
Jumlah Rakaat Shalat Tahajud. Shalat tahajud dilaksanakan sekurang-kurangnya dua rakaat, dan dapat dikerjakan dengan jumlah rakaat yang tidak terbatas. Beberapa hadits yang meriwayatkan tentang jumlah rakaat shalat tahajud, diantaranya adalah :
diriwayatkan dari 'Abdullah bin 'Umar bahwa Rasulullah bersabda: “(Shalat malam) didirikan dua dua (rakaat), dan bila kamu khawatir sudah masuk waktunya shalat subuh dirikanlah shalat witir satu rakaat.” (HR. Bukhari)
dari Aisyah r.a, ia berkata: “Bahwasanya Rasulullah SAW pernah 9 antara waktu isya dan subuh sebelas rakaat, yaitu ia beri salam tiap dua rakaat, dan ia shalat witir satu rakaat.” (HR. Bukhari)
dari Aisyah r.a, ia berkata : “Bahwasanya Rasulullah SAW pernah shalat malam tigabelas rakaat. Dari tigabelas rakaat itu, ia shalat witir lima rakaat, dan ia tidak duduk di antara rakaat-rakaat itu kecuali pada rakaat terakhir.” (HR. Bukhari dan Muslim)
dari Aisyah r.a, ia berkata: “Bahwasanya Rasulullah SAW pernah shalat tahajud empat rakaat, tapi jangan engkau tanya bagusnya dan panjangnya, kemudian ia shalat lagi empat rakaat, dan jangan kau tanya bagus dan panjangnya, kemudian ia shalat witir tiga rakaat.” (HR Bukhari dan Muslim)
Baca juga : Pengertian Adzan Dan Iqamah
Waktu Shalat Tahajud. Shalat tahajud dilakukan setelah shalat isya dan setelah bangun tidur pada waktu malam, yaitu dapat didirikan saat sepertiga malam awal, tengah, maupun akhir. Rasulullah SAW mendirikan shalat malamnya, kapanpun beliau merasa ringan untuk melakukannya. Terdapat beberapa riwayat yang meriwayatkan kapan waktu terbaik untuk melaksanakan shalat tahajud, diantaranya adalah :
dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, yang artinya: “Waktu terbaik mendirikan tahajud adalah sepertiga malam terakhir.”
dari Umar bin Anbasah, Rasulullah SAW bersabda, yang artinya: “Keadaan yang paling dekat antara Tuhan dan hamba-Nya adalah saat sepertiga malam terakhir. Jika kamu mampu menjadi orang yang berzikir kepada Allah pada saat itu, maka lakukanlah !”
Al Hafiz Ibnu Hajar Al Asqalani menyatakan bahwa: “Rasulullah SAW tidak memiliki waktu yang pasti untuk melakukan shalat tahajud, hanya mengikuti waktu yang menurutnya mudah untuk dilakukan. Namun, waktu terbaik adalah kita harus menunda sampai sepertiga malam terakhir.”
Abu Muslim bertanya pada Abu Dzar: “Jam berapa yang terbaik bagi kita untuk menunaikan shalat di malam hari?” Abu Dzar menjawab, “Aku pernah bertanya pada Rasulullah SAW seperti yang kau tanyakan padaku”. Utusan itu menjawab: “Lewat tengah, malam dan sedikit dari mereka yang melakukannya”.
Baca juga : Pengertian Iman Kepada Allah
Keutamaan Shalat Tahajud. Nabi SAW bersabda sebagaimana diriwayatkan dalam HR. Bukhari dan Muslim, yang artinya :
“Setiap malam Allah swt turun ke surga terendah ketika sepertiga malam tersisa, lalu berseru: “Adakah orang-orang yang memohon (berdoa), pasti akan Kukabulkan, adakah orang-orang yang meminta, pasti akan Kuberi dan adakah yang mengharap/memohon ampunan, pasti akan Kuampuni baginya. Sampai tiba waktu subuh”.”
Terdapat beberapa keutamaan dari shalat tahajud, diantaranya adalah :
1. Mendapatkan tempat yang terpuji di mata Allah swt.
Shalat tahajud dianggap sebagai ibadah shalat sunah yang paling istimewa. Barang siapa mengamalkan shalat tahajud, maka ia akan diangkat ke tempat yang terpuji di mata Allah swt. Allah swt berfirman dalam QS. Al Isra : 79, yang artinya :
“Pada sebagian malam, hendaklah kau bertahajud sebagai tambahan bagimu. Semoga Tuhanmu mengangkatmu ke derajat terpuji.”
2. Menjadi lebih dekat dengan Allah swt.
Shalat tahajud merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. Rasulullah SAW bersabda sebagaimana diriwayatkan dalam HR. Tirmidzi, Al Hakim, dan Baihaqi, yang artinya :
“Kamu harus melakukan sholat malam karena sholat malam adalah kebiasaan orang-orang saleh di hadapanmu, ibadah yang mendekatkan diri dengan Tuhanmu, dan menutupi rasa bersalah dan menghapus.”
3. Dikenal sebagai orang yang spesial di mata Allah swt.
Allah swt berfirman dalam QS. At Tur : 48 - 49, yang artinya :
“Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu, maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu ketika kamu bangun berdiri. Dan bertasbihlah kepada-Nya pada beberapa saat di malam hari dan di waktu terbenam bintang-bintang (di waktu fajar).”
4. Mengusir setan yang menggoda diri.
Setan, selalu berusaha mengganggu manusia dengan berbagai cara. Salah satunya dengan memberikan bisikan atau godaan agar manusia tidak shalat tahajud seperti keinginan untuk tidur, capek, dan lain sebagainya. Dengan membiasakan diri untuk shalat tahajud, berarti sudah berhasil mengusir setan yang menghalangi untuk beribadah. Rasulullah SAW bersabda sebagaimana diriwayatkan dalam HR. Muslim, yang artinya “
“Setan mengikat dengan tiga ikatan. Masing-masing berkata, “Kamu masih punya malam yang panjang, pergi tidur !” Jika dia bangun dalam nama Tuhan, maka sebuah ikatan dilepaskan. Jika dia berwudhu, maka lepas ikatan berikutnya. Dan jika dia melakukan shalat, maka biarkan satu ikatan lagi, sehingga keesokan harinya dia menjadi rajin, begitu juga dengan jiwanya. Jika tidak, keesokan harinya jiwanya menjadi kotor dan jiwanya menjadi malas.”
5. Menjadi rendah hati.
Shalat tahajud akan menjadikan manusia memiliki sifat rendah hati dan bersahabat. Allah swt berfiman dalam QS. Al Furqan : 63 - 64, yang artinya :
“Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pemurah adalah mereka yang berjalan di bumi (dalam) kerendahan hati dan ketika orang-orang bodoh menyapa mereka dengan kata-kata yang menghina, mereka mengucapkan salam. Dan mereka yang menghabiskan waktu malam di hadapan Tuhan mereka, bersujud dan berdiri.”
6. Menjaga kesehatan.
Shalat tahajud dapat menjadi terapi pengobatan terbaik untuk berbagai penyakit. Oleh karenanya, orang yang membiasakan diri untuk shalat tahajud akan memiliki daya tahan tubuh yang baik sehingga tidak mudah terserang penyakit. Rasulullah SAW bersabda sebagaimana diriwayatkan dalam HR. Tirmidzi, yang artinya :
“Lakukan shalat malam karena itu adalah tradisi orang-orang shalih dihadapanmu, sarana mendekatkan diri kepada Allah, mencegah dosa, menghapus perbuatan salah, dan mencegah segala macam penyakit dari tubuh.”
7. Doa yang dipanjatkan lebih cepat diijabah oleh Allah swt.
Shalat tahajud merupakan salah satu ibadah sunnah utama dan merupakan salah satu media yang efektif untuk memohon sesuatu kepada Allah swt. Rasulullah SAW bersabda sebagaimana diriwayatkan dalam HR. Bukhari dan Muslim tersebut di atas.
Baca juga : Pengertian Wudhu Dan Hal Yang Membatalkan Wudhu
Adab Melaksanakan Shalat Tahajud. Terdapat beberapa adab (etika) yang perlu diperhatikan di saat hendak melaksanakan shalat tahajud. Adab (etika) dimaksud diantaranya adalah :
1. Wudhu dan berdoa sebelum tidur.
Wudhu sebelum tidur merupakan sunnah Rasulullah SAW. Dalam suatu riwayat dikisahkan bahwa Nabi SAW bersabda kepada Al Bara’ bin Azib r.a, yang artinya :
“Jika kamu mendatangi tempat tidurmu maka berwudhulah seperti wudhu untuk shalat, kemudian berbaringlah di atas lambungmu yang kanan… .” (Muttafaqun alaihi)
2. Berniat akan melakukan shalat tahajud ketika akan tidur.
Nabi SAW bersabda, yang artinya :
“Barang siapa mau tidur dan berniat akan bangun melakukan shalat malam, lalu ia tertidur sampai pagi hari, mereka dituliskan apa yang diniatkan itu merupakan sedekah untuk Tuhan.” (HR. Ibnu Majah dan Nasa’i)
3. Membersihkan diri.
Sebelum melaksanakan shalat tahajud hendaknya membersihkan diri dari bekas tidur dari wajahnya, kemudian bersuci (wudhu).
4. Tidak memaksakan diri.
Mengkondisikan diri adalah cara yang baik. Apabila sudah terbiasa bangun di tengah malam, rasa berat dan kantuk akan tidak ada. Oleh karena itu :
- apabila mengantuk, sebaiknya shalatnya dihentikan sampai kantuknya hilang.
- hendaklah shalat tahajud dijalankan sesuai dengan kesanggupannya.
5. Banyak berdoa (memohon) kepada Allah swt.
Sangat dianjurkan untuk banyak berdoa dan istighfar kepada Allah swt setelah melaksanakan shalat tahajud.
Doa Setelah Shalat Tahajud. Sebagai penyempurna shalat tahajud, maka sangat dianjurkan untuk membaca doa setelah melaksanakan shalat tahajud. Dalam HR. Bukhari, Muslim, dan Abu Daud, disebutkan bahwa terdapat doa yang biasanya kerap dipanjatkan di bagian akhir shalat tahajud. Doa dimaksud berisi permintaan kepada Allah swt untuk memberikan keselamatan dan kepasrahan. Doa tersebut adalah sebagai berikut :
“Allahuma lakal hamdu Anta nuurussamaawaati wal ardli wa man fiihinna. Walakal hamdu Anta qayyimussamaawaati wal ardli wa man fihinna. Walakal hamdu Anta rabbussamaawaati wal ardli wa man fiihinna. Walakal hamdu Anta mulkussamaawaati wal ardli wa man fiihinna. Walakal hamdu Anta malikussamaawaati wal ardli. Walakal hamdu, Antal haqqu wa wa'dukal haqqu, wa qaulukal haqqu, wa liqaa ukal haqqu. Waljannatu haqqun wannaru haqqun. Wannabiyyuuna haqqun, wa Muhammadun haqqun, wassaa 'atu aqqun. Allahuma laka aslamtu. Wa 'alaika tawakkaltu, wabika aamantu, wa ilaika aanabtu, wabia khaashamtu. wa ilaika haakamtu. Faghfirlii maa qaddamu wa maa akhkhartu wa maa asrartu wa maa a'lantu antal muqaddimu wa antal mu akhkhiru, laa ilaa ha illaa anta ilaihi laa ilaaha illa anta.”
yang artinya :
“Ya Allah, bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta seisinya, bagi-mu segala puji, Engkau yang mengurusi langit dan bumi serta seisinya, bagi-Mu segala punya, Engkau Tuhan yang menguasai langit dan bumi serta seisinya, bagi-Mu segala puji dan bagi-Mu kerajaan langit dan bumi serta seisi-Nya, bagi-Mu segala puji, Engkau benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, bertemu dengan-Mu benar, surga adalah benar, neraka adalah benar (ada), (terutusnya) para nabi adalah benar, (terutusnya) Muhammad adalah benar (dari-Mu), peristiwa hari kiamat adalah benar. Ya Allah, kepada-Mu aku pasrah, kepada-Mu aku bertawakal, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku kembali, dengan pertolongan-Mu aku berdebat (dengan orang-orang kafir), kepada-Mu (dan dengan ajaran-Mu) aku menjatuhkan hukum. Oleh karena itu, ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang. Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan, tiada Tuhan yang haq disembah kecuali Engkau, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang haq disembah kecuali Engkau.”
Baca juga : Pengertian Dan Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian shalat tahajud, niat dan tata cara, jumlah rakaat, waktu, keutamaan, dan adab shalat tahajud, serta doa setelah shalat tahajud.
Semoga bermanfaat.