Simulasi : Pengertian, Unsur, Karakteristik, Klasifikasi, Tujuan, Dan Tahapan Simulasi, Serta Kelebihan Dan Kekurangan Simulasi

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Simulasi. Istilah simulasi berasal dari kata “simulate” yang berarti berpura-pura atau berbuat seakan akan. Secara umum, simulasi dapat diartikan sebagai suatu cara untuk menduplikasi atau menggambarkan ciri, tampilan, dan karakteristik dari suatu sistem yang nyata. Simulasi juga dapat berarti suatu proses peniruan dari sesuatu yang nyata beserta keadaan sekelilingnya (state of affairs).

Menurut Pusat Bahasa Kementerian Pendidikan Nasional, yang dimaksud dengan simulasi adalah suatu metode pelatihan yang memperagakan sesuatu dalam bentuk tiruan (imakan) yang mirip dengan keadaan sesungguhnya. Sedangkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, mengartikan  simulasi dengan: 
  1. metode pelatihan yang meragakan sesuatu dalam bentuk tiruan yang mirip dengan keadaan yang sesungguhnya.
  2. penggambaran suatu sistem atau proses dengan peragaan berupa model statistik atau pemeranan.

Simulasi dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai cara. Dalam banyak kesempatan, simulasi dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer untuk memodelkan suatu hal sehingga dapat menyerupai sistem yang sebenarnya atau nyata. Pada prinsipnya, pelaksanaan simulasi dilakukan dengan suatu metode tertentu dengan menghindari teknik trial dan proses mahal yang memakan waktu.

Kekuatan utama dari simulasi terletak dalam hal menyediakan metode analisis yang tidak hanya bersifat formal dan prediktif, tapi juga dapat memprediksi secara akurat bagaimana kinerja sebuah sistem yang kompleks sekalipun. Berdasarkan hal tersebut, simulasi merupakan salah satu cara untuk memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi di dunia nyata (real world).


Selain itu, pengertian simulasi juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
  • M. Iqbal Hasan, dalam “Pokok-Pokok Materi : Teori Pengambilan Keputusan”, menyebutkan bahwa simulasi adalah suatu model pengambilan keputusan dengan mencontoh atau mempergunakan gambaran sebenarnya dari suatu sistem kehidupan dunia nyata tanpa harus mengalaminya pada keadaan yang sesungguhnya.
  • P. Siagian, dalam “Penelitian Operasional”, menyebutkan bahwa simulai adalah metodologi untuk melaksanakan percobaan dengan memakai model dari satu sistem nyata.
  • Averill M. Law dan W. David Kelton, dalam “Simulation Modeling and Analysis”, menyebutkan bahwa simulasi adalah sekumpulan metode dan aplikasi untuk menirukan atau merepresentasikan perilaku dari suatu sistem nyata, yang biasanya dilakukan pada komputer dengan perangkat lunak tertentu.


Unsur Dasar Simulasi. Setiap simulasi umumnya memerlukan suatu model yang memiliki beberapa unsur sebagai berikut :
  • komponen-komponen model, yaitu entitas yang membentuk model, didefinisikan sebagai objek sistem yang menjadi perhatian pokok.
  • variabel, yaitu nilai yang selalu berubah.
  • parameter, yaitu nilai yang tetap pada suatu saat, tapi bisa berubah pada waktu yang berbeda.
  • hubungan fungsional, yaitu hubungan antar komponen-komponen model.
  • konstrain, yaitu batasan dari permasalahan yang dihadapi.


Karakteristik Simulasi. Sebagai alat pembuat keputusan, simulasi memiliki karakteristik sebagai berikut :
  • mengidentifikasi ketergantungan dalam sistem.
  • bersifat fleksibel untuk jenis sistem manapun.
  • menunjukkan perilaku terhadap waktu.
  • tidak memakan banyak biaya, banyak waktu dan error yang lebih besar dibandingkan dengan metode kuantitatif lain.
  • menghasilkan informasi pada pengukuran beberapa kinerja sistem.
  • menghasilkan analisis yang mudah dipahami dan dijelaskan.


Klasifikasi Model Simulasi. Simulasi dapat diklasifikasikan dalam beberapa model, Menurut Averill M. Law dan W. David Kelton, model simulasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Model Simulasi Statis dan Model Simulasi Dinamis.
Model simulasi statis digunakan untuk mempresentasikan sistem pada saat tertentu atau sistem yang tidak terpengaruh oleh perubahan waktu. Sedangkan model simulasi dinamis digunakan jika sistem yang dikaji dipengaruhi oleh perubahan waktu.

2. Model Simulasi Deterministik dan Model Simulasi Stokastik.
Model simulasi deterministik merupakan model simulasi yang tidak mengandung variable atau input yang bersifat random. Sedangkan model simulasi stokastik merupakan model simulasi mengandung variable atau input yang bersifat random.

3. Model simulasi Kontinu dan Model Simulasi Diskret.
Untuk mengelompokkan suatu model simulasi apakah kontinu atau diskret, sangat ditentukan oleh sistem yang dikaji. Suatu sistem dikatakan kontinu apabila perubahan variabel sistem berlangsung secara berkelanjutan seiring dengan perubahan waktu. Sedangkan suatu sistem dikatakan diskret apabila perubahan variabel sistem mencerminkan status sistem yang berubah pada titik waktu tertentu.


Tujuan Simulasi. Terdapat banyak tujuan dilakukannya simulasi, tergantung dari untuk apa simulasi dilakukan. Secara umum, tujuan dari simulasi diantaranya adalah :
  • mempelajari “tingkah laku” sistem.
  • mengembangkan pengertian mengenai interaksi bagian-bagian dari sebuah sistem, dan pengertian mengenai sistem secara keseluruhan.
  • pelatihan.
  • hiburan atau game.


Tahapan dalam Simulasi. Prosedur pelaksanaan simulasi terhadap suatu hal atau sistem dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
  • Pendefinisian sistem, merupakan tahapan pertama dari kegiatan simulasi yaitu menentukan batasan sistem dan identifikasi variabel yang signifikan.
  • Formulasi model, merupakan proses merumuskan hubungan antar komponen model.
  • Pengambilan data, merupakan proses mengidentifikasi data yang diperlukan oleh model sesuai dengan tujuan pembuatannya.
  • Pembuatan model, merupakan proses pembuatan dan menyesuaikan penyusunan model dengan segala hal yang diperlukan dalam simulasi.
  • Verifikasi model, merupakan proses pengecekan terhadap model apakah sudah bebas dari kesalahan.
  • Validasi model, merupakan proses pengujian terhadap model apakah sudah sesuai dengan sistem nyatanya.
  • Skenariosasi, merupakan proses penyusunan skenario terhadap model, maksudnya adalah setelah model dianggap valid, maka akan dibuat beberapa skenario atau eksperimen untuk memperbaiki kinerja sistem sesuai dengan keinginan. Secara umum, terdapat dua jenis skenariosasi, yaitu : 1. skenario parameter, dilakukan dengan mengubah nilai parameter model. 2. skenario struktur, dilakukan dengan mengubah struktur model.
  • Interpretasi model, merupakan proses penarikan kesimpulan dari hasil output model simulasi.
  • Implementasi, merupakan suatu penerapan model pada sistem nyata.
  • Dokumentasi, merupakan suatu proses penyimpanan hasil output model.

Sedangkan menurut C. Harrell, B.K. Ghosh, dan R. Bowden, dalam “Simulation Using Promodel”, menyebutkan bahwa terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam simulasi , yaitu
  • pengidentifikasian sistem dan entitas-entitasnya.
  • pengumpulan data.
  • identifikasi jenis-jenis data.

Lebih lanjut dijelaskan oleh mereka bahwa untuk membangun sebuah model, hal pertama kali yang harus dilakukan adalah menentukan jenis data yang dikumpulkan. Adapun jenis-jenis data dapat dikategorikan sebagai berikut :
  • data struktural, terdiri dari semua elemen sistem yang dimodelkan, termasuk ke dalamnya yaitu entitas, sumber daya dan lokasi.
  • data operasional, yang menjelaskan tentang bagaimana sebuah sistem bekerja. Seperti kapan, di mana dan bagaimana kegiatan dapat berlangsung. Data operasional mengandung semua informasi tentang sistem seperti routings (urutan perencanaan), penjadwalan, penghentian waktu kerja serta alokasi sumber daya.
  • data numerik, yang memberikan informasi kuantitatif mengena sistem.


Kelebihan dan Kekurangan Simulasi. Simulasi mempunyai kelebihan dan kekurangan, yaitu sebagai berikut :

1. Kelebihan simulasi :
  • mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan atau kegagalan sebelum dilakukan implementasi ke dalam sistem yang sesungguhnya.
  • dapat memberikan gambaran yang jelas tentang sistem yang akan dibuat.
  • dapat melakukan evaluasi sistem dalam jangka waktu yang singkat.

2. Kekurangan simulasi :
  • hasil dari simulasi kadang-kadang tidak sepenuhnya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
  • untuk melakukan suatu simulasi kadang-kadang membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan waktu yang lama.


Simulasi pada dasarnya merupakan sebuah alat eksperimen, yang hampir selalu dilakukan sebagai bagian dari proses yang lebih besar, baik yang berkaitan dengan suatu sistem maupun pengembangannya.

Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian simulasi, unsur, karakteristik, klasifikasi, tujuan, dan tahapan simulasi, serta kelebihan dan kekurangan simulasi.

Semoga bermanfaat.