Praktik Kerja Lapangan (PKL) : Pengertian, Model, Manfaat, Tujuan, Dan Tahapan Praktik Kerja Lapangan, Serta Unsur Penilaian Praktik Kerja Lapangan

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Praktik Kerja Lapangan. Secara umum praktek kerja lapangan (PKL) dapat diartikan sebagai salah satu bentuk implementasi secara sistematis dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung di dunia kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu. Praktik kerja lapangan dapat juga berarti suatu tahap profesional di mana seorang peserta didik yang hampir menyelesaikan studi (pelatihan) secara formal bekerja di lapangan dengan supervisi oleh seorang administrator yang kompeten dalam jangka waktu tertentu yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan melaksanakan tanggung jawab.

Praktik kerja lapangan dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang profesional di bidangnya. Dimana peserta didik diharapkan dapat menerapkan ilmu yang didapat dan sekaligus mempelajari dunia industri. Praktik kerja lapangan merupakan suatu langkah nyata (substansial) untuk membuat sistem pendidikan dan pelatihan kejuruan lebih relevan dengan dunia kerja dalam rangka menghasilkan tamatan yang bermutu.

Selain itu, pengertian praktik kerja lapangan juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
  • Oemar Hamalik, dalam “Proses Belajar Mengajar”. menyebutkan bahwa praktik kerja lapangan atau sering disebut dengan on the job training (latihan sambil kerja) adalah model pelatihan yang bertujuan untuk memberikan kecakapan yang diperlukan dalam pekerjaan tertentu sesuai dengan tuntutan kemampuan bagi pekerja. Lebih lanjut Oemar Hamalik menjelaskan bahwa praktik kerja lapangan sangat berguna sekali bagi peserta didik untuk dapat beradaptasi dan siap terjun ke dunia kerja, sehingga di dalam bekerja nantinya dapat sesuai dengan tuntutan dunia kerja.
  • Wardiman Djojonegoro, dalam “Pengembangan Sumber Daya Manusia Melalui Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)”, menyebutkan bahwa praktik kerja lapangan adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan keahlian kejuruan yang memadukan secara sistematik dan sinkron program pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui bekerja di dunia kerja, terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional tertentu.


Model Praktik Kerja Lapangan. Terdapat beberapa model pelaksanaan praktik kerja lapangan. Menurut Oemar Hamalik menyebutkan bahwa terdapat sembilan model dalam pelaksanaan praktik kerja lapangan, yaitu :
  • Public Vocational Training (Refreshing Course).
  • Apprentice Training.
  • Vestibule Training (of the job training).
  • On the Job Training (Latihan Sambil Kerja).
  • Pre Employment Training (Pelatihan Sebelum Penempatan).
  • Introduction Training (Latihan Penempatan).
  • Supervisory Training (Latihan Pengawasan).
  • Understudy Training.
  • Sistem Kemagangan (Internship Training).


Manfaat Praktik Kerja Lapangan. Secara umum, pelaksanaan praktik kerja lapangan bermanfaat bagi peserta didik. Oemar Hamalik menyebutkan bahwa praktik kerja lapangan mempunyai manfaat sebagai bagian integral dalam program pelatihan. Manfaat praktik kerja lapangan diantaranya adalah :
  • menyediakan kesempatan kepada peserta didik untuk melatih keterampilan-keterampilan manajemen dalam situasi lapangan yang aktual. Hal ini penting dalam rangka belajar menerapkan teori, konsep atau prinsip yang telah dipelajari sebelumnya.
  • memberikan pengalaman–pengalaman praktis kepada peserta didik, sehingga hasil penelitian bertambah luas.
  • peserta didik berkesempatan memecahkan berbagai masalah manajemen di lingkungan lapangan dengan mendayagunakan kemampuannya.
  • mendekatkan dan menjembatani penyiapan peserta didik untuk terjun ke bidang tugasnya setelah menempuh program pelatihan praktik kerja lapangan.


Tujuan Praktik Kerja Lapangan. Pelaksanaan praktik kerja lapangan bagi para peserta didik mempunyai beberapa tujuan. Secara umum, tujuan dari pelaksanaan praktik kerja lapangan adalah :
  • mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga negara yang berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab.
  • memperkenalkan dunia usaha atau industri kepada peserta didik.
  • memberikan kesempatan yang luas kepada peserta didik dalam mengaplikasikan kejuruan yang diperoleh dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan di dunia usaha atau dunia industri.
  • mempersiapkan peserta didik menjadi manusia yang produktif dan dapat langsung bekerja dibidangnya setelah melalui pendidikan dan latihan berbasis kompetensi.
  • meningkatkan pengetahuan dan wawasan peserta didik sehingga memiliki daya saing tenaga kerja di pasar kerja global.
  • menumbuh kembangkan kesadaran peserta didik sebagai warga Negara yang baik dan bertanggung jawab, sekaligus sebagai warga Negara yang produktif.
  • menumbuh kembangkan nilai-nilai yang diterapkan dalam hal kedisiplinan dalam bekerja.
  • mampu memilih karier, ulet dan gigih dalam berkompetensi beradaptasi dalam lingkungan kerja dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahliannya.
  • untuk menanamkan jiwa entrepreneurship.

Oemar Hamalik menyebutkan bahwa tujuan dari pelaksanaan praktik kerja lapangan adalah : 
  • untuk mempersiapkan dan membina tenaga kerja baik struktural maupun fungsional yang memiliki kemampuan melaksanakan loyalitas, kemampuan melaksanakan dedikasi dan kemampuan berdisiplin yang baik.

Sedangkan Wardiman Djojonegoro menyebutkan bahwa tujuan dari pelaksanaan praktik kerja lapangan, diantaranya adalah :
  • menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional, yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
  • meningkatkan dan memperkokoh keterkaitan dan kesepadanan (link and match) antara lembaga pendidikan dan pelatihan kejuruan dengan dunia kerja.
  • meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan tenaga kerja berkualitas profesional, dengan memanfaatkan sumber daya pelatihan yang ada di dunia kerja.
  • memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.
  • agar lulusan memiliki pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja, meningkatkan disiplin kerja dan memberikan penghargaan terhadap pengalaman kerja. Melalui program praktik kerja lapangan, pengalaman dan wawasan peserta didik mengenai dunia kerja akan bertambah sehingga kesiapan kerja peserta didik akan lebih baik.


Tahapan Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan. Pelaksanaan praktik kerja lapangan dilakukan dengan melalui beberapa tahapan. Made Wena, dalam “Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan Konseptual Operasional”, menyebutkan bahwa tahapan pelaksanaan praktik kerja lapangan adalah :

1. Persiapan.
Pada tahap ini, dilakukan beberapa kegiatan pokok berupa pelatih yang meliputi kegitian merencanakan, menata, dan memformulasikan kondisi-kondisi pembelajaran dan pelatihan sehingga ada kaitan secara sistematis dengan strategi yang akan diterapkan. Beberapa hal penting lain yang harus dilakukan pada tahap ini adalah :
  • mempersiapkan lembar kerja.
  • menjelaskan tujuan pembelajaran dan pelatihan.
  • menjelaskan arti penting dari praktik kerja lapangan.
  • membangkitkan minat peserta didik dalam praktik kerja lapangan.
  • menilai dan menerapkan kemampuan awal peserta didik.

2. Peragaan.
Dalam tahap ini, di mulai proses implementasi dari teori yang diterima oleh peserta didik selama mengikuti pelajaran di kelas untuk diterapkan pada keadaan yang sesungguhnya. Dalam tahap peragaan ini, instruktur harus mempertimbangkan penggunaan strategi pembelajaran dan pelatihan yang tepat. Variabel strategi pembelajaran dan pelatihan yang perlu mendapat penekanan adalah strategi penyampaian, yang telah disesuaikan dengan media pembelajaran dan pelatihan praktik tersedia.

3. Peniruan.
Pada tahap ini, peserta didik melakukan kegiatan kerja menirukan aktivitas kerja yang telah diperagakan oleh instruktur. Hal yang perlu diperhatikan pada tahap peniruan adalah variabel strategi kerja yang sesuai dengan strategi pengelolaan dan pengorganisasian pembelajaran serta pelatihan praktik. Peserta didik harus sudah mampu memahami dan melakukan kegiatan kerja sesuai dengan tujuan pembelajaran dan pelatihan praktik.

4. Praktik.
Pada tahap ini, peserta didik mencoba untuk mengulangi aktivitas kerja yang baru dipelajari sampai ketrampilan kerja yang dipelajari benar-benar sudah sepenuhnya dikuasai. Hal penting yang harus diperhatikan oleh instruktur pada tahap ini adalah pengaturan strategi pengelolaan dan pengorganisasian pembelajaran dan pelatihan praktik, sehingga benar-benar mampu melakukan kegiatan belajar praktik secara optimal.

5. Evaluasi.
Evaluasi merupakan tahap akhir dari pelaksanaan praktik kerja lapangan. Evaluasi diperlukan dengan maksud :
  • untuk mengetahui kemampuan dari peserta didik selama mengikuti praktik kerja lapangan.
  • untuk melihat seberapa jauh tujuan yang sudah ditetapkan dapat tercapai.
  • untuk mengetahui dan memahami ada tidaknya kelemahan dari strategi pembelajaran dan pelatihan yang sebelumnya sudah diajarkan.
  • evaluasi menjadi salah satu teknik untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas program pembelajaran dan pelatihan.


Unsur Penilaian Praktik Kerja Lapangan. Penilaian dilakukan untuk mengetahui tingkat pencapaian penguasaan hasil belajar peserta didik berdasarkan program yang berlaku, yang dilaksanakan pada akhir satuan waktu tertentu. Dalam hal penilaian praktik kerja lapangan, salah satu penilaian yang dilakukan adalah berkaitan dengan penguasaan keahlian. Maksud dari penilaian penguasaan keahlian adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap kemampuan-kemampuan yang diprasyaratkan untuk dinyatakan ahli dan berwenang melaksanakan tugas atau pekerjaan tertentu, berdasarkan ketentuan dan standar yang berlaku di industri kerja.

Oemar Hamalik menyebutkan bahwa unsur dari penilaian praktik kerja lapangan, diantaranya adalah :
  • pengalaman praktis. Memberikan pengalaman-pengalaman secara konkret dan realistis dimana siswa akan bekerja pada kehidupan yang sesungguhnya.
  • kerja produktif. Menimbulkan pengertian tentang pentingnya kerja produktif baik bagi dirinya sendiri maupun untuk kepentingan masyarakat, perkembangan teknologi memerlukan peningkatan spesialisasi yang lebih tinggi.
  • work-connected activity. Menjelaskan kesesuaian hubungan pekerjaan yang dilakukan di dunia kerja dengan materi yang telah diterima di sekolah.
  • mempelajari kecakapan dasar. Sebagai landasan untuk jabatan pekerjaan masa depan dan sebagai orientasi umum terhadap dunia pekerjaan, juga dapat dikembangkan apabila program kerja itu direncanakan sebaik-baiknya.
  • familiar dengan proses kerja dan alat kerja. Menjadi familier dan tidak asing dalam menggunakan berbagai macam alat kerja yang dipakai selama melaksanakan praktik kerja.
  • membangun kebiasaan dan kecakapan kerja. Perlu membangun kebiasaan-kebiasaan kerja, kecakapan-kecakapan kerja dan sikap yang diinginkan dalam situasi kerja, dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan akan bimbingan jabatan.
  • mengembangkan tanggung jawab sosial. Sikap-sikap yang berhubungan dengan civic competence dan vocational productivity.
  • menghargai kerja dan para pekerja. Menghargai setiap pekerjaan yang dilakukan dan menghormati para pekerja lain di lapangan kerja merupakan etika seorang pekerja yang baik.


Pelaksanaan praktik kerja lapangan secara tidak langsung akan memberikan pengetahuan dan pengalaman dalam bekerja. Pengalaman yang diperoleh saat melaksanakan praktik industri, selain mempelajari bagaimana cara mendapatkan pekerjaan, juga belajar bagaimana memiliki pekerjaan yang relevan dengan bakat dan minat yang dimiliki oleh peserta didik tersebut.

Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian praktik kerja lapangan, model, manfaat, tujuan, dan tahapan pelaksanaan praktik kerja lapangan, serta unsur penilaian praktik kerja lapangan.

Semoga bermanfaat.