Model Pembelajaran Inkuiri : Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis, Prinsip, Dan Tahapan Model Pembelajaran Inkuiri, Serta Kelebihan Dan Kekurangan Model Pembelajaran Inkuiri

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Model Pembelajaran Inkuiri. Istilah inkuiri berasal dari kata “to inquire”, yang berarti ikut serta atau terlibat dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mencari informasi, dan melakukan penyelidikan. Model pembelajaran inkuiri pertama kali dikembangkan oleh Richard Suchman pada tahun 1960. Oleh sebagian kalangan pendidikan, model pembelajaran inkuiri sering juga disebut dengan “pembelajaran heuristic”, yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu “heuriskein”, yang berarti saya menemukan.

Secara umum, model pembelajaran inkuiri adalah suatu metode pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara analisis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan, atau dengan kata lain, model pembelajaran inkuiri menekankan kepada proses mencari dan menemukan. Model pembelajaran inkuiri merupakan salah satu alternatif kegiatan pembelajaran yang melibatkan peserta didik untuk menemukan konsep secara mandiri. Dalam model pembelajaran inkuiri, peserta didik dilatih sebagai seorang ilmuwan, dalam arti :
  • melakukan proses ilmiah untuk mendapatkan konsep.
  • menggunakan daya nalarnya untuk memecahkan suatu masalah melaui observasi dan pengalamannya digunakan sebagai sumber belajar yang ada di lingkungan serta mengaitkan materi yang diajarkan dengan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
  • masalah yang disajikan pada peserta didik merupakan masalah kehidupan sehari-hari (kontekstual) yang solusinya tidak mutlak mempunyai satu jawaban yang benar, maksudnya peserta didik dituntut untuk belajar kreatif, menjadi individual yang mempunyai wawasan yang luas serta mampu melibatkan hubungan pelajaran dengan aspek-aspek yang ada di lingkungannya.


Selain itu, pengertian model pembelajaran inkuiri juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, beberapa diantaranya adalah :
  • Wina Sanjaya, dalam “Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan”, menyebutkan bahwa model pembelajaran inkuiri adalah adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara dan analisis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara pengajar dan peserta didik.
  • Mulyasa, dalam “Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan”, menyebutkan bahwa model pembelajaran inkuiri adalah metode yang mempersiapkan peserta didik pada situasi untuk melakukan eksperimen sendiri secara luas agar melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan mencari jawabannya sendiri, serta menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan yang lain, membandingkan apa yang ditemukannya dengan yang ditemukan peserta didik lain.


Ciri-Ciri Model Pembelajaran Inkuiri. Model pembelajaran inkuiri memiliki ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan model pembelajaran yang lain. Wina Sanjaya menyebutkan bahwa ciri-ciri dari model pembelajaran inkuiri adalah :
  • strategi pembelajaran inkuiri menempatkan peserta didik sebagai subyek belajar, maksudnya strategi inkuiri menekankan kepada aktivitas peserta didik untuk mencari dan menemukan, peserta didik tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan pengajar secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri.
  • strategi pembelajaran inkuiri menempatkan pengajar bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar peserta didik, maksudnya seluruh aktivitas yang dilakukan peserta didik diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief).
  • tujuan pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan intelektual berpikir peserta didik secara sistematis, logis, dan kritis, atau dengan kata lain, mengembangkan kemampuan intelektual peserta didik sebagai bagian dari proses mental.


Jenis Pembelajaran Inkuiri. Model pembelajaran inkuiri dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Mulyasa menyebutkan bahwa terdapat beberapa jenis model pembelajaran inkuiri, yaitu :

1. Guided Inquiry.
Guided inquiry atau inkuiri terbimbing merupakan jenis model pembelajaran inkuiri di mana peserta didik memperoleh pedoman sesuai dengan yang dibutuhkan, yang biasanya berupa pertanyaan-pertanyaan yang membimbing. Pada guided inquiri :
  • digunakan terutama bagi para peserta didik yang belum berpengalaman belajar dengan model inkuiri.
  • pada tahap awal, pengajar akan memberikan banyak bimbingan dan pengarahan, kemudian sedikit demi sedikit dikurangi, sesuai dengan perkembangan pengalaman peserta didik.
  • sebagian besar perencanaan dibuat oleh pengajar.
  • peserta didik tidak merumuskan permasalahan.
  • petunjuk tentang bagaimana menyusun dan mencatat data diberikan oleh pendidik.

2. Free Inquiry.
Free inquiry atau inkuiri bebas merupakan jenis model pembelajaran inkuiri di mana peserta didik melakukan penelitian sendiri bagaikan seorang ilmuan. Pada free inquiry :
  • peserta didik harus dapat mengidentifikasikan dan merumuskan berbagai topik permasalahan yang hendak diselidiki.
  • metode yang digunakan adalah inkuiri role approach yang melibatkan peserta didik dalam kelompok tertentu, di mana setiap anggota kelompok memiliki tugas masing-masing, misalnya sebagai koordinator kelompok, pembimbing teknis, pencatatan data, dan pengevaluasian proses.

3. Modified Free Inquiry.
Modified free inquiry atau inkuiri bebas yang dimodifikasi merupakan jenis model pembelajaran inkuiri di mana pengajar memberikan permasalahan atau problem dan kemudian peserta didik diminta untuk memecahkan permasalahan tersebut melalui pengamatan, eksplorasi, dan prosedur penelitian.


Prinsip Model Pembelajaran Inkuiri. Terdapat beberapa prinsip dalam model pembelajaran inkuiri. Luthfiyah Nurlaela dan Euis Ismayati, dalam “Strategi Belajar Berpikir Kreatif”, menyebutkan bahwa beberapa prinsip yang ada dalam model pembelajaran inkuiri adalah :
  • berorientasi pada pengembangan intelektual. Tujuan dari pembelajaran inkuiri selain berorientasi pada hasil belajar juga berorientasi pada proses belajar.
  • interaksi. Pembelajaran sebagai proses interaksi dimaksudkan bahwa pengajar bukanlah sumber belajar, melainkan pengatur atau pemandu dalam kegiatan belajar sehingga akan terjadi interaksi antara peserta didik dengan pengajar dan antara peserta didik dengan peserta didik.
  • bertanya. Pembelajaran inkuiri diharapkan mampu memunculkan proses berpikir peserta didik mengenai berbagai fenomena atau materi yang dipelajari.
  • belajar untuk berpikir. Prinsip ini bertujuan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik.


Tahapan Model Pembelajaran Inkuiri. Terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui dalam pelaksanaan model pembelajaran inkuiri. Wina Sanjaya menyebutkan bahwa tahapan yang harus dilalui dalam pelaksanaan model pembelajaran inkuiri adalah :

1. Orientasi.
Tahap orientasi merupakan suatu tahapan yang dilaksanakan untuk membina suasana atau iklim pembelajaran responsif. Pada tahap ini, pengajar mengkondisikan agar peserta didik siap melaksanakan proses pembelajaran ekspositori sebagai pengkondisian agar peserta didik siap menerima pelajaran.

2. Merumuskan masalah.
Tahap merumuskan masalah merupakan suatu tahapan yang dilaksanakan untuk membawa peserta didik pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki, yaitu suatu permasalahan yang pasti ada jawabannya. Permasalahan yang disajikan adalah permasalahan yang menantang peserta didik untuk berpikir guna memecahkan atau mencari jawaban yang tepat dari teka-teki tersebut.

3. Merumuskan hipotesis.
Hipotesis adalah jawaban sementara yang perlu diuji kebenarannya dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Tahap merumuskan hipotesis merupakan suatu tahapan di mana peserta didik menyusun jawaban (yang sifatnya sementara) dari permasalahan yang dihadapi dan ditelitinya. Jawaban dari peserta didik tersebut nantinya akan diuji kebenarannya untuk mendapatkan kesimpulan atau jawaban akhir dari permasalahan yang ditelitinya tersebut.

4. Mengumpulkan data.
Tahap mengumpulkan data merupakan suatu tahapan di mana peserta didik mencari dan mengumpulkan informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Pada tahap ini, tidak saja diperlukan motivasi yang besar dalam belajar, tetapi juga diperlukan ketekunan dan kemampuan peserta didik dalam menggunakan potensi berpikirnya.

5. Menguji hipotesis.
Tahap menguji hipotesis merupakan suatu tahapan di mana peserta didik menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang telah diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Yang terpenting dalam tahap ini adalah mencari tingkat keyakinan peserta didik atas jawaban yang diberikan.

6. Merumuskan kesimpulan.
Tahap merumuskan kesimpulan merupakan suatu tahapan di mana peserta didik mendeskripsikan temuan yang diperolehnya berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Tahap ini merupakan akhir dan tujuan dalam proses pembelajaran. Untuk mencapai kesimpulan yang akurat, pengajar harus dapat menunjukkan pada peserta didik mana yang relevan.


Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Inkuiri. Sebagaimana model pembelajaran yang lain, model pembelajaran inkuiri juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Udin Syaefudin, dalam “Inovasi Pendidikan”, menyebutkan bahwa kelebihan dan kekurangan model pembelajaran inkuiri adalah :

1. Kelebihan model pembelajaran inkuiri :
  • dapat membentuk dan mengembangkan self-concept pada diri peserta didik, sehingga peserta didik dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide lebih baik.
  • membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang baru.
  • mendorong peserta didik untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersikap obyektif, jujur, dan terbuka.
  • mendorong peserta didik untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesisnya sendiri.
  • memberi kepuasan yang bersifat intrinsik.
  • situasi proses belajar menjadi lebih menantang.
  • dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu.
  • memberi kebebasan peserta didik untuk belajar sendiri.
  • peserta didik dapat menghindari dari cara-cara belajar tradisional.
  • dapat memberikan waktu pada siswa secukupnya sehingga mereka dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.

2. Kekurangan model pembelajaran inkuiri :
  • adanya sebagian peserta didik yang tidak berperan secara aktif akan menghambat jalannya pengajaran.
  • diperlukan tingkat kedewasaan yang cukup dari peserta didik untuk pelaksanaan model pembelajaran inkuiri. Tuntutan peran yang terlalu tinggi akan membuat peserta didik tidak mampu menjalankan perannya dengan baik.
  • persiapan dan penjelasan yang kurang dari pengajar dapat membuat proses pembelajaran terhambat. Peserta didik harus diberi penjelasan yang cukup sebelum pelajaran di mulai. Pengajar harus membantu persiapan sematang mungkin supaya proses pembelajaran bisa berjalan dengan lancar.
  • adanya keengganan peserta didik untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran.
  • kurang kompetennya pengajar dalam merancang dan mengendalikan metode ini dapat menyebabkan terhambatnya proses pembelajaran.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian model pembelajaran inkuiri, ciri-ciri, jenis, prinsip, dan tahapan model pembelajaran inkuiri, serta kelebihan dan kelemahan model pembelajaran inkuiri.

Semoga bermanfaat.