Model Pembelajaran Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) : Pengertian, Tujuan Dan Tahapan, Serta Kelebihan Dan Kelemahan Model Pembelajaran POGIL

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Model Pembelajaran Process Oriented Guided Inquiry Learning. Model pembelajaran Process Oriented Guided Inquiry Learning atau biasa disebut dengan Model Pembelajaran POGIL merupakan pembelajaran inkuiri yang berorientasi pada proses dan berpusat pada peserta didik dalam suatu pembelajaran aktif yang menggunakan kelompok belajar. Model pembelajaran POGIL memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengkronstruksi pemahamannya di dalam kelompok diskusi. 

Secara umum, model pembelajaran POGIL dapat diartikan sebagai suatu metode pembelajaran kolaboratif berbasis inkuiri di mana peserta didik dibagi menjadi kelompok-kelompok belajar untuk mendorong penguasaan konsep, pengembangan keterampilan, pemikiran, pemecahan masalah, komunikasi, dan tanggung jawab individu sehingga peserta didik secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Selain itu, pengertian model pembelajaran POGIL juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
  • D.M. Hanson, dalam “Instructor's Guide to Process-Oriented Guided-Inquiry Learning”, menyebutkan bahwa model pembelajaran process oriented guided inquiry learning (POGIL) adalah pembelajaran inkuiri yang berorientasi proses dan berpusat pada peserta didik dalam suatu pembelajaran aktif yang menggunakan kelompok belajar, aktivitas guided inquiry untuk mengembangkan pengetahuan, pertanyaan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan analitis, memecahkan masalah, metakognisi, dan tanggung jawab individu.
  • Warsono dan Harjianto, dalam “Pembelajaran Aktif”, menyebutkan bahwa model pembelajaran process oriented guided inquiry learning (POGIL) adalah teknik pembelajaran kolaboratif, di mana peserta didik secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran dalam suatu kelompok-kelompok kecil.


Dalam pelaksanaan model pembelajaran POGIL, pengajar dan peserta didik masing-masing memiliki peran. Peran pengajar dan peserta didik dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Peran pengajar dalam model pembelajaran POGIL.
Secara umum, peran pengajar dalam model pembelajaran POGIL adalah :
  • sebagai pembimbing peserta didik dalam proses pembelajaran.
  • menuntun peserta didik dalam mengembangkan keterampilan.
  • membantu peserta didik dalam menemukan atau mengembangkan pemahamannya sendiri dari proses yang telah mereka lakukan.

Selain itu, dalam model pembelajaran POGIL seorang pengajar juga memiliki peran sebagai :
  • pemimpin atau “leader”. Dalam perannya ini, pengajar menciptakan perangkat pembelajaran, mengembangkan dan menjelaskan skenario pembelajaran, menentukan tujuan pembelajaran (mencakup seluruh kompetensi dasar), dengan mendefinisikan perilaku yang diharapkan muncul setelah peserta didik mengikuti pembelajaran dan menentukan kriteria kesuksesan.
  • monitoring atau “assessor”. Dalam perannya ini, pengajar mengatur sirkulasi pembelajaran di kelas dan mengakses performansi dan prestasi peserta didik baik secara individual maupun tim, dan memperoleh informasi tentang capaian pemahaman peserta didik, miskonsepsi, dan kesulitan yang dialami peserta didik selama pembelajaran.
  • fasilitator. Dalam perannya ini, pengajar merancang cara untuk memperbaiki kelemahan yang ada yang didasarkan pada informasi yang diperoleh dari monitoring yang dilakukannya. Sebagai fasilitator, pengajar bertugas untuk menimbulkan konflik kognitif pada peserta didik, baik melalui pertanyaan, memberikan analogi, menyajikan video, atau kegiatan sederhana, agar menumbuhkan motivasi peserta didik dan peserta didik mengetahui apa yang mereka butuhkan selama pembelajaran.
  • evaluator. Dalam perannya ini, pengajar memberikan evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan oleh peserta didik.

2. Peran peserta didik dalam model pembelajaran POGIL.
Model pembelajaran POGIL didesain dengan memasukkan unsur pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran POGIL menuntut peserta didik bekerja dalam sebuah tim yang beranggotakan maksimal empat orang dengan masing-masing orang memiliki peran yang berbeda dalam kelompoknya. Peran peserta didik dimaksud adalah :
  • manajer atau “ketua kelompok”. Dalam perannya ini, peserta didik berpartisipasi aktif, menjaga tim tetap fokus selama proses pembelajaran, mendistribusikan pembagian tugas, menyelesaikan jika terjadi konflik internal kelompok, dan memastikan bahwa setiap anggota kelompok bekerja.
  • juru bicara atau “spokesperson” dan notulen atau “recorder”. Dalam perannya ini, peserta didik berpartisipasi aktif, menyampaikan sudut pandang dan kesimpulan, menyampaikan laporan dalam diskusi kelasf, mencatat instruksi dan apa saja yang telah dilakukan oleh tim, mempersiapkan laporan akhir, dokumentasi, dan berkonsultasi dengan anggota kelompok lainnya.
  • strategy analyst. Dalam perannya ini, peserta didik berpartisipasi aktif, mengidentifikasi dan mencatat metode dan strategi yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah, mengidentifikasi dan membuat catatan apa yang telah dilakukan kelompok dengan baik (apakah sesuai dengan rancangan strategi atau butuh untuk diperbaiki), mencatat tentang yang telah ditemukan mengenai pencapaian konten dan prestasi tim.


Tujuan Model Pembelajaran Process Oriented Guided Inquiry Learning. Model pembelajaran POGIL memiliki beberapa tujuan. Secara umum, model pembelajaran POGIL bertujuan untuk melatih peserta didik melakukan kegiatan sebagaimana halnya ilmuwan yang memiliki kemampuan komunikasi yang kolaboratif dan mandiri, sehingga dapat mengembangkan keterampilan dasar peserta didik dengan pembelajaran dengan proses interaktif tentang berpikir secara hati-hati, mendiskusikan ide, mencerahkan pemahaman, melatih kemampuan, mencerminkan kemajuan, dan mengevaluasinya.

Sedangkan D.M. Hanson menyebutkan bahwa tujuan dari penerapan model pembelajaran POGIL adalah :
  • mengembangkan keterampilan proses pada area belajar (learning), berpikir (thinking) dan menyelesaikan masalah (problem solving).
  • membuat peserta didik berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.
  • meningkatkan interaksi antar peserta didik dan interaksi antar pengajar dan peserta didik.
  • menumbuhkan sikap positif terhadap sains.
  • mengaitkan pembelajaran dengan teknologi informasi.
  • mengembangkan keterampilan komunikasi dan kinerja dalam kelompok.


Tahapan Model Pembelajaran Process Oriented Guided Inquiry Learning. Terdapat beberapa tahapan dalam penerapan model pembelajaran POGIL. Warsono dan Harjianto menyebutkan bahwa model pembelajaran POGIL memiliki lima tahapan utama, yaitu :

1. Orientasi.
Tahap orientasi atau “orientation” merupakan tahapan dalam mempersiapkan peserta didik untuk belajar dengan memotivasi, menciptakan minat dan rasa ingin tahu, serta membuat koneksi berdasarkan pengetahuan sebelumnya.

2. Eksplorasi.
Tahap eksplorasi atau “exploration” merupakan tahapan di mana para peserta didik mengembangkan pemahamannya tentang konsep, yaitu dengan cara menanggapi serangkaian pertanyaan yang akan memandunya pada suatu proses untuk mengeksplorasi model atau suatu tugas yang harus diselesaikan. Pada tahap ini juga peserta didik akan diberikan suatu bahan pembelajaran untuk didiskusikan, sekaligus akan membimbing mereka untuk mencapai tujuan pembelajaran.

3. Penemuan Konsep.
Tahap penemuan konsep atau “conceptual formation” merupakan tahapan di mana peserta didik secara efektif akan dipandu dan didorong untuk mengeksplorasi, kemudian membuat kesimpulan dan membuat prediksi. Selanjutnya informasi tambahan dan nama konsepnya dapat diperkenalkan. Konsep yang diperkenalkan tersebut harus peserta didik sendiri yang menemukannya. Kegiatan lain yang dilakukan oleh peserta didik harus dirancang sedemikian rupa sehingga melibatkan pembentukan konsep.

4. Aplikasi.
Tahap aplikasi atau “application” merupakan tahapan di mana peserta didik diberikan latihan berupa studi kasus (penelitian) untuk menguatkan dan memperluas pemahaman, serta memberikan kesempatan pada peserta didik mengembangkan kepercayaan diri mereka dengan memberikan latihan yang sederhana dan familiar.

5. Penutup.
Tahap penutup atau “closure”, merupakan tahap terakhir dari model pembelajaran POGIL, yaitu suatu tahapan di mana peserta didik melakukan validasi hasil, refleksi, dan penilaian kinerja.
  • validasi, diperoleh dengan melaporkan hasil kerja kepada peserta didil lain dan pengajar untuk mendapatkan umpan balik mengenai isi dan kualitas.
  • refleksi, peserta didik diminta untuk merenungkan apa yang telah mereka pelajari, menggabungkan pengetahuan dan penghargaan untuk kinerja mereka.
  • penilaian kinerja, merupakan kunci keberhasilan dalam belajar karena menghasilkan perbaikan secara terus menerus.


Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Process Oriented Guided Inquiry Learning. Sebagaimana model pembelajaran lain, model pembelajaran POGIL juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran POGIL adalah sebagai berikut :

1. Kelebihan model pembelajaran POGIL.
Menurut D.M. Hanson kelebihan model pembelajaran POGIL adalah :
  • dapat mengembangkan pemahaman peserta didik, memancing peserta didik untuk berpikir kritis dan analitik, penyelesaian masalah, melaporkan hasil pengamatan, metakognisi, dan tanggung jawab individu.
  • peserta didik lebih aktif terlibat dan berpikir di kelas maupun di laboratorium.
  • menjadikan peserta didik untuk mampu menarik kesimpulan dari suatu analisis data.
  • peserta didik mampu bekerja sama dengan peserta didik lain untuk memahami konsep dan menyelsaikan masalah sehingga ikatan antar peserta didik menjadi lebih kuat.
  • peserta didik mampu merefleksikan apa yang telah dipelajari dan meningkatkannya.
  • peserta didik dapat berinteraksi dengan pengajar sebagai fasilitator dalam pembelajaran secara intensif.

2. Kekurangan model pembelajaran POGIL.
Menurut Miftahul Huda, dalam “Model-Model Pengajaran Isu-Isu Metodis dan Paragdimatis”, menyebutkan bahwa kekurangan dari model pembelajaran POGIL adalah :
  • memerlukan banyak waktu yang dihabiskan.
  • kecenderungan menekan peserta didik yang pasif dan membiarkan peserta yang akif untuk tidak berpartisipasi lebih banyak di kelas.
  • hanya cocok diterapkan pada mata pelajaran keterampilan atau praktik saja.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian model pembelajaran process oriented guided inquiry learning (model pembelajaran POGIL), tujuan dan tahapan model pembelajaran POGIL, serta kelebihan dan kelemahan model pembelajaran POGIL.

Semoga bermanfaat.