Teori Travelbee Dalam Keperawatan

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Teori Travelbee dalam Keperawatan. Teori Travelbee merupakan model keperawatan yang dibangun berdasarkan konsep keperawatan yang dikemukakan oleh Joice Travelbee. Joyce Travelbee merupakan seorang perawat psikiatri, yang lahir di New Orleans, Louisiana, Amerika Serikat pada tahun 1926. Ia memperoleh gelar Sarjana Keperawatan pada tahun 1956 dari Louisiana State University, dan tiga tahun kemudian memperoleh gelar Master di bidang Ilmu Keperawatan dari Yale University.

Joyce Travelbee memulai kariernya sebagai instruktur perawat psikiatri di DePaul Hospital Affiliate School in New Orleans, Louisiana dan kemudian bekerja di Charity Hospital School of Nursing Louisiana State University, New York University, dan terakhir di University of Mississippi. Joyce Travelbee meninggal dunia pada tahun 1973, pada usia 47 tahun.

Dalam kehidupannya yang relatif singkat tersebut, Joyce Travelbee telah memberikan sumbangsih yang besar dalam dunia keperawatan. Ia mengembangkan teori atau model keperawatan yang didasarkan pada hubungan manusia ke manusia (Human to Human Relationship Model of Nursing). Teorinya tentang keperawatan dipresentasikan dalam bukunya yang berjudul "Interpersonal Aspects of Nursing", yang diterbitkan pada tahun 1961. 

Teori Travelbee berbicara tentang pengembangan aspek interpersonal keperawatan, yang berfokus utama pada keperawatan psikiatri. Menurut Joyce Travelbee, manusia dihadapkan dengan kesulitan dan setiap orang bertanggung jawab atas keputusan yang dia buat sebelumnya. Menurutnya, keperawatan merupakan proses pencegahan dan penanggulangan penyakit dan penderitaan antar diri perseorangan dalam komunitas. Proses antar diri yang dimaksud adalah suatu pengalaman yang terjadi antara perawat dengan individu atau sekelompok individu. Tujuan keperawatan menurut Joyce Travelbee adalah untuk membantu dan mendukung individu, keluarga atau komunitas untuk mencegah atau mengatasi penyakit dan penderitaan pasien. Lebih lanjut Joyce Travelbee menegaskan bahwa keperawatan dicapai melalui hubungan manusia ke manusia (human-to-human).

Baca juga : Pengertian Manajemen Keperawatan, Ruang Lingkup, Prinsip, Fungsi, Dan Tujuan Manajemen Keperawatan

Pemikiran Joyce Travelbee dalam teorinya tersebut banyak dipengaruhi oleh pendapat dari Loa Jean Orlando, salah seorang instrukturnya selama menyelesaikan Master Keperawatan di Yale University. Loa Jean Orlando berpandapat bahwa klien adalah individu dengan suatu kebutuhan, dimana bila kebutuhan tersebut dipenuhi maka stres akan berkurang, meningkatkan kepuasan atau mendorong pencapaian kesehatan optimal. Situasi keperawatan dibentuk berdasarkan tiga elemen, yaitu perilaku pasien, reaksi perawatan, dan tindakan keperawatan. Dalam pelayanan keperawatan, antara perawat dan pasien akan saling berinteraksi satu dengan yang lain.

Selain itu, pemikiran Joyce Trevelbee dalam teorinya juga dipengaruhi oleh Viktor Frankl, seorang perawat dari Auscwitz di camp pemusatan Nazi. Hasil dari pengalamannya, Viktor Frankl mengemukakan tentang apa yang dikenal sebagai teori logoterapi. Dalam teori logoterapi disebutkan bahwa pasien sebenarnya adalah pelawan dan reorientasi untuk mengartikan hidupnya. Adapun perasaan tenang (senang) merupakan perlindungan terbaik dan obat untuk ketidak-stabilan emosional. Pandangan tersebut telah mempengaruhi pemikiran Joyce Travelbee tentang pelayanan keperawatan. 


Konsep Dasar Teori Travelbee. Konsep dasar dari Teori Travelbee adalah :
  • membantu individu atau keluarga untuk mencegah penyakit yang dideritanya. 
  • membantu individu atau keluarga untuk mendapatkan kembali kesehatanya. 
  • menentukan arti dari penyakit atau mempertahankan status kesehatan maksimalnya.

Konsep dari Teori Travelbee didasarkan pada kerangka kerja bahwa proses interpersonal dipandang sebagai hubungan manusia dengan manusia yang terbentuk selama sakit dan selama "mengalami penderitaan".


Berdasarkan hal tersebut Joyce Travelbee menjelaskan bahwa pengertian keperawatan adalah suatu proses antar diri perseorangan dan komunitas dalam upaya pencegahan dan penganggulangan pengalaman dari adanya penyakit dan penderitaan. Selain itu, hubungan ini dibutuhkan sebagai proses antar diri seseorang yang terjalin antara perawat dan individu lain atau kelompok individu dan individu lainnya. Lebih lanjut, Joyce Travelbee menyebutkan bahwa dalam keperawatan :
  • Orang (person/personal), diartikan sebagai manusia yang memiliki pribadi yang unik, baik antara perawat dan pasien, yang tidak mampu dipisahkan secara berkelanjutan menjadi sebuah susunan dan perubahan. 
  • Kesehatan, diartikan dalam dua status, yaitu sebagai kesehatan subyektif dan kesehatan obyektif. Status kesehatan subyektif seseorang merupakan arti dari membaiknya seorang individu dan memiliki persetujuan penilain pada diri sendiri pada aspek status fisik, emosional, maupun spiritual. Sedangkan status kesehatan secara obyektif diartikan sebagai suatu ketidak-adaan penyakit yang tidak mampu terlihat, ketidak-mampuan atau ukuran kecatatan dan pengecekan fisik, uji laboratorium, serta penafsiran dari seorang ahli spiritual atau penasehat psikologi.
  • Lingkungan, tidak secara tegas diartikan oleh Joyce Travelbee. Ia hanya mengartikan lingkungan  sebagai suatu keadaan dan kehidupan yang memiliki pengalaman pertemuan oleh semua manusia selama menderita, harapan dan kesakitan. Keadaan ini dapat disamakan dengan lingkungan.


Dalam teorinya tersebut, Joyce Travelbee mengemukakan beberapa pandangan berkaitan dengan nilai-nilai yang diyakininya. Ia menyakini bahwa dibutuhkan adanya revolusi kemanusiaan dalam keperawatan.  Martha Raile Alligood, dalam "Nursing Theorist and Their Work", menyebutkan  bahwa Joyce Travelbee dalam teori tentang model konsep keperawatan yang dikemukakannya tersebut menjelaskan bahwa untuk memahami model konsep keperawatan, terdapat beberapa pandangan dan konsep dasar yang harus dipahami, yaitu sebagai berikut :

1. Manusia.
Manusia merupakan pribadi yang unik, individu yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu waktu, yang ada di dunia ini, dan selalu berproses dalam perubahan. Tidak ada yang seperti manusia, baik yang pernah hidup maupun yang akan hidup.

2. Pasien.
Pasien merupakan istilah yang digunakan untuk komunikasi ekonomi. Sebenarnya pasien tidaklah ada, yang ada hanyalah ada mahluk hidup individu yang membutuhkan kepedulian, pelayanan, dan bantuan dari orang lain yang dipercaya dapat memberikan pertolongan yang dibutuhkan.

3. Perawat.
Perawat juga seorang manusia. Perawat memiliki pengetahuan khusus dan berkemampuan untuk menggunakannya dengan tujuan membantu orang lain untuk mencegah penyakit atau memelihara kesehatan.

4. Penyakit.
Penyakit merupakan sebuah klasfikasi dan kategori. Joyce Travelbee lebih mengidentifikasi arti penyakit sebagai sebuah pengalaman sakit seseorang dan bukan sebagai definisi yang menyatakan bahwa seseorang tidak dalam keadaan sehat. Joyce Travelbee mengemukakan bahwa sebagai bentuk kriteria subyektif dan obyektif, penyakit ditentukan oleh dampak luar dari penyakit dalam diri seorang individu. Adapun kriteria subyektif yang dimaksud lebih menekankan kepada apa yang dirasakan seseorang sebagai penyakit.

5. Penderitaan.
Penderitaan merupakan suatu wujud perasaan tidak menyenangkan yang meluas baik secara mental maupun fisik atau ketidak-sesuaian spiritual yang menyebabkan penderitaan disebut sebagai tingkat yang menular "tidak terjaga"dan seterusnya akan meningkat dari suatu persamaan yang apatis.

6. Rasa sakit.
Keberadaan rasa sakit tak terlihat hanya saja dampaknya bisa dirasakan. Rasa sakit merupakan  pengalaman tersendiri yang berdampak tidak mampu serta sulit untuk dikomunikasikan ke individu.

7. Harapan.
Harapan merupakan karakter yang dibangun oleh mental melalui keinginan untuk mendapatkan suatu 
penyelesaian. Dapat pula dikatakan sebagai proses untuk menyelesaikan suatu penggabungan perencanaan dengan beberapa tingkatan pengharapan agar suatu keinginan ataupun permintaan dapat tercapai. Harapan memiliki hubungan dengan ketergantungan, pilihan, keberanian, keinginan, kegigihan, kepercayaan dan berorientasi pada masa depan.

8. Keputus-asaan.
Keputus-asaan merupakan ketiadaan pengharapan.

9. Komunikasi.
Komunikasi dalam keperawatan merupakan suatu proses menjalin hubungan antar sesama manusia agar tercipta kondisi yang dapat saling membantu antar individu dan keluarga untuk mencegah dan menanggulangi suatu penyakit sehingga penderitaan dapat dijadikan sebagai pengalaman.

10. Interaksi.
Interaksi mengacu pada interaksi dua individu yang sanggup berpengaruh timbal balik antara sesama dan sanggup melakukan komunikasi dengan cara verbal ataupun non verbal. 

11. Interaksi Antara Perawat dan Pasien.
Suatu interaksi antara perawat bersama seseorang individu yang mengalami sakit. Kebutuhan keperawatan merupakan keperluan seseorang ataupun keluarga yang tengah mengalami sakit yang ditemui bersama oleh perawat profesional pelaksana dengan menempatkan dalam keterjangkauan definisi yang legal di dalam praktek keperawatan.

12. Pengobatan Bagi Diri Sendiri.
Pengobatan yang digunakan bagi diri sendiri merupakan kemampuan dan pengetahuan, serta pemahaman diri sendiri yang dilakukan secara sadar untuk membangun hubungan dan intervensi struktur keperawatan. Seseorang memiliki kemampuan yang dinamis dalam mengintetprestasikan antar pengetahuan yang dimiliki dengan pengetahuan yang lain dalam memahami situasi keperawatan yang tepat.

13. Rasa Empati.
Empati merupakan keadaan seorang individu mampu memahami keadaan psikologis orang lain.

14. Rasa Simpati.
Simpati merupakan kemampuan untuk membantu seseorang individu yang sedang mengalami tekanan atau stress.

15. Hubungan.
Hubungan merupakan suatu proses, kejadian, maupun pengalaman bersama yang menunjukkan bentuk kepedulian dan penerimaan keperawatan yang berkaitan dengan pikiran dan perasaan yang dapat dikomunikasikan oleh seorang terhadap orang lain.

16. Hubungan Antar Sesama Manusia.
Sebuah hubungan antar sesama manusia merupakan pengalaman utama dari pengalaamn yang berkelanjutan antara perawat dan penerima keperawatan yang memiliki karakteristik berupa bertemunya antara kebutuhan keperawatan individu (atau keluarga). Hubungan di antara sesama manusia dapat terbangun ketika perawat dan penerima perawatan telah mencapai suatu hubungan yang dapat meningkatkan pertemuan yang asli atau original, munculnya sebuah identitas, empati dan juga simpati.


Demikian penjelasan berkaitan dengan Teori Travelbee dalam keperawatan (human to human relationship model of nursing).

Semoga bermanfaat.