Pengertian Pembelajaran Remedial (Remedial Teaching), Ciri-Ciri, Prinsip, Serta Pendekatan Pembelajaran Remedial (Remedial Teaching)

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Pembelajaran Remedial. Pembelajaran remedial atau "remedial teaching" merupakan istilah yang dipakai dalam pengajaran perbaikan dalam sistem kurikulum sekolah. Pengajaran remedial disebut juga dengan "corrective instruction". Secara umum, pembelajaran remedial dapat diartikan sebagai program pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai kompetensi minimalnya dalam suatu kompetensi dasar tertentu. Pembelajaran remedial sifatnya memperbaiki kekeliruan-kekeliruan peserta didik dalam belajar atau untuk lebih memberikan pemahaman bagi peserta didik yang mengalami kelambatan dalam belajar. Dalam arti yang demikian, pembelajaran remedial merupakan kelanjutan dari kegiatan diagnostik kesulitan belajar.

Selain pengertian tersebut, pembelajaran remedial juga dapat diartikan sebagai :
  • suatu bentuk pengajaran yang berguna untuk memperbaiki atau mengatasi kesulitan dan kelemahan peserta didik dalam menguasai materi pelajaran tertentu untuk mencapai tujuan yang diharapkan, dengan sifat belajar yang lebih khusus dengan menggunakan pendekatan indivdual.
  • pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai ketuntasan pada pelajaran tertentu, dengan menggunakan berbagai metode yang diakhiri dengan penilaian untuk mengukur kembali tingkat ketuntasan belajar peserta didik.
Banyak ahli juga telah mengemukakan pendapatnya tentang apa yang dimaksud dengan pembelajaran remedial, di antaranya adalah :
  • Suharsimi Arikunto, berpendapat bahwa pembelajaran remedial adalah suatu kegiatan yang diberikan kepada peserta didik yang belum menguasai bahan pelajaran yang telah diberikan guru dengan maksud mempertinggi penguasaan bahan ajar sehingga peserta didik diharapkan mampu mencapai tujuan belajar yang telah ditentukan untuk mencapai ketuntasan belajar yang nantinya berdampak baik bagi prestasi belajar peserta didik.
  • Kunandar, berpendapat bahwa pembelajaran remedial adalah suatu bentuk pembelajaran yang bersifat mengobati, menyembuhkan, atau membetulkan pembelajaran dan membuatnya lebih baik dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang maksimal.
  • M. Entang, berpendapat bahwa pembelajaran remedial adalah segala usaha yang dilakukan untuk memahami dan menetapkan jenis sifat kesulitan belajar, faktor-faktor penyebabnya serta cara menetapkan kemungkinan mengatasinya, baik secara kuratif (penyembuhan) maupun secara preventif (pencegahan) berdasarkan data dan informasi yang seobyektif mungkin.
  • Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, berpendapat bahwa pembelajaran remedial adalah suatu bentuk pengajaran yang bersifat menyembuhkan atau membetulkan dengan singkat pengajaran yang membuat menjadi baik, yang diharapkan dapat membantu peserta didik yang belum tuntas untuk mencapai ketuntasan hasil belajarnya.
  • Ischak S.W dan Warji R, berpendapat bahwa pembelajaran remedial adalah salah satu bentuk pemberian bantuan dalam proses belajar mengajar yang berupa kegiatan perbaikan terprogram dan disusun secara sistematis.
Ciri-Ciri Pengajaran Remedial. Pembelajaran remedial merupakan bentuk khusus pengajaran yang dilakukan untuk memperbaiki kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didik, sehingga tercapai hasil belajar yang optimal sesuai dengan kemampuan masing-masing peserta didik. Sebagai bentuk proses kegiatan pengajaran, pengajaran remedial mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
  • dilaksanakan setelah diketahui kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didik, kemudian diberikan pelayanan khusus sesuai dengan sifat, jenis, dan latar belakang peserta didik.
  • tujuan instruksional disesuaikan dengan kesulitan belajar yang dihadapi oleh peserta didik.
  • metode yang digunakan bersifat diferensial, yaitu disesuaikan dengan sifat, jenis, dan latar belakang kesulitan belajar peserta didik.
  • alat-alat yang digunakan lebih bervariasi.
  • dilaksanakan dengan melalui kerja sama dengan pihak lain, seperti ahli, pembimbing, dan lain-lain.
  • menuntut pendekatan dan teknik yang lebih diferensial, maksudnya lebih disesuaikan dengan keadaan masing-masing individu peserta didik yang dibantu.
  • alat evaluasi yang dipergunakan disesuaikan dengan kesulitan belajar yang dihadapi oleh peserta didik.
Bentuk Pendekatan Remedial. Pendekatan remedial mempunyai beberapa bentuk. Menurut pendapat Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono dalam bukunya yang berjudul "Psikologi Belajar", pendekatan remedial dapat dilakukan dalam bentuk sebagai berikut : 
  • mengajarkan kembali (reteaching), maksudnya adalah dengan memberikan pengajaran kembali bahan yang telah dipelajari terhadap peserta didik yang masih belum menguasai pelajaran. 
  • tutorial, maksudnya adalah memberikan bimbingan pembelajaran dalam bentuk pemberian bimbingan, petunjuk, bantuan, arahan, dan motivasi agar para peserta didik dapat belajar secara efektif dan efisien. 
  • memberikan pekerjaan rumah, maksudnya adalah memberikan tugas kepada peserta didik untuk diselesaikan di rumah, diharapkan peserta didik akan membuka kembali catatannya kemudian mempelajari kembali pelajaran yang telah diterimanya di sekolah. 
  • diskusi kelompok, maksudnya adalah dengan membentuk kelompok yang terdiri dari sejumlah peserta didik untuk berdiskusi atau menyelesaikan suatu masalah secara bersama-sama. 
  • penggunaan lembar kerja, maksudnya adalah guru menyediakan lembar kerja untuk dikerjakan di rumah, diharapkan dengan bentuk peserta didik dapat belajar kembali di rumah. 
  • penggunaan alat-alat audio visual, maksudnya adalah pembelajaran dilakukan dengan menggunakan media, sehingga akan lebih menarik dan lebih mudah dipahami oleh para peserta didik.

Prinsip Pembelajaran Remedial. Tidak semua peserta didik dapat menempuh proses kegiatan belajarnya dengan baik. Terkadang terdapat hambatan yang dialami oleh peserta didik tersebut dalam menyelesaikan kegiatan belajarnya. Hambatan dimaksud dapat berupa kurangnya pengetahuan dan keterampilan prasyarat atau lambat dalam mencapai kompetensi. Pembelajaran remedial merupakan pemberian perlakuan khusus kepada peserta didik yang mengalami hambatan dalam kegiatan belajarnya tersebut. Menurut Iskandar dalam bukunya yang berjudul "Psikologi Pendidikan", terdapat beberapa prinsip dalam pembelajaran remedial, yaitu sebagai berikut :

1. Adaptif.
Pembelajaran remedial harus dapat mengakomodasi perbedaan individual peserta didik. Hal tersebut dikarenakan setiap peserta didik mempunyai kemampuan yang berbeda. Pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan peserta didik untuk belajar sesuai dengan kecepatan, kesempatan, dan gaya belajar masing-masing.

2. Interaktif.
Pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan peserta didik untuk secara intensif berinteraksi dengan pendidik dan sumber belajar yang tersedia. Hal tersebut dimaksudkan karena kegiatan belajar peserta didik yang bersifat perbaikan perlu selalu mendapatkan pemantauan dan pengawasan agar diketahui kemajuan belajarnya.

3. Fleksiblitas dalam Metode Pembelajaran dan Penilaian.
Pembelajaran remedial perlu menggunakan berbagai metode pembelajaran dan metode penilaian yang sesuai dengan karakteristik peserta didik.

4. Pemberian Umpan Balik Sesegera Mungkin.
Umpan balik dimaksud berupa informasi yang diberikan kepada peserta didik mengenai kemajuan belajarnya perlu diberikan dengan sesegera mungkin. Umpan balik dapat bersifat korektif maupun konfirmatif. Dengan sesegera mungkin memberikan umpan balik dapat menghindarkan peserta didik dari kekeliruan belajar yang berlarut-larut.

5. Kesinambungan dan Ketersediaan dalam Pemberian Pelayanan.
Program pembelajaran reguler dengan pembelajaran remedial merupakan satu kesatuan, dengan demikian program pembelajaran reguler dengan remedial harus berkesinambungan dan programnya selalu tersedia, sehingga setiap saat peserta didik dapat mengaksesnya sesuai dengan kesempatan masing-masing.
Tujuan Pembelajaran Remedial. Pembelajaran remedial mempunyai beberapa tujuan yang dapat dibedakan menjadi dua hal, yaitu :

1. Tujuan Umum.
Secara umum, pembelajaran remedial bertujuan untuk membantu peserta didik mencapai kompetensi sebagaimana telah ditetapkan berdasarkan kurikulum yang berlaku.

2. Tujuan Khusus.
Tujuan khusus dari pembelajaran remedial adalah agar peserta didik dapat :
  • memahami prestasi belajarnya sendiri sehingga dapat mengenali kelemahannya sendiri dalam mempelajari materi.
  • memperbaiki atau mengubah cara belajar yang lebih baik.
  • memilih materi dan fasilitas belajar secara tepat.
  • mengembangkan sikap dan kebiasaan yang dapat mendorong tercapainya hasil belajar yang lebih baik.
  • melaksanakan tugas-tugas belajar yang diberikan kepada peserta didik setelah mereka mampu mengatasi hambatan-hambatan yang menjadi penyebab kesulitan belajarnya.
  • mengembangkan sikap dan kebiasaan baru dalam belajar.

Sedangkan menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, tujuan dari pembelajaran remedial adalah :
  • agar peserta didik memahami dan mengenali dirinya, khususnya yang menyangkut prestasi belajar.
  • memperbaiki atau mengubah cara belajar ke arah yang lebih baik.
  • memilih materi dan fasilitas belajar secara tepat untuk mengatasi kesulitan belajar peserta didik.
  • menyelesaikan dan melaksanakan tugas-tugas belajar yang diberikan kepada peserta didik. 

Baca juga : Pengertian Pendidikan, Jenis Dan Tujuan Pendidikan

Tahapan dalam Menangani Masalah Kesulitan Belajar pada Peserta Didik. Berdasarkan tujuan dari pembelajaran remedial tersebut, M. Entang dalam bukunya yang berjudul "Diagnosa Kesulitan Belajar dan Pengajaran Remedial", menyebutkan bahwa terdapat enam langkah yang harus dilakukan untuk menangani masalah kesulitan belajar pada peserta didik, yaitu :
  • identifikasi peserta didik yang diduga mengalami kesulitan belajar.
  • lokalisasi jenis dan sifat kesulitan yang dihadapi peserta didik.
  • lokalisasi jenis faktor, sifat kesulitan, serta faktor yang menyebabkannya.
  • perkiraan kemungkinan bantuan.
  • kemungkinan cara-cara mengatasinya.
  • follow up atau tindak lanjut.

Baca juga : Sistem Pendidikan Nasional : Pengertian, Fungsi, Tujuan, Prinsip Penyelenggaraan, Serta Hak Dan Kewajiban Dalam Pendidikan Nasional

Fungsi Pembelajaran Remedial. Menurut Kunandar dalam bukunya yang berjudul "Guru Profesional : Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru",  menyebutkan bahwa pembelajaran remedial mempunyai beberapa fungsi, yaitu sebagai berikut :
  • fungsi korektif. Pembelajaran remedial dapat memperbaiki hal-hal yang dipandang belum memenuhi apa yang diharapkan dalam keseluruhan proses pembelajaran.
  • fungsi pemahaman. Pembelajaran remedial memungkinkan guru, peserta didik, atau pihak-pihak lainnya dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik dan komprehensif mengenai pribadi peserta didik.
  • fungsi pengayaan. Pembelajaran remedial dapat memperkaya proses pembelajaran sehingga materi yang tidak disampaikan dalam pembelajaran reguler dapat diperoleh melalui pembelajaran remedial.
  • fungsi penyesuaian. Pembelajaran remedial dapat membentuk peserta didik untuk dapat beradaptasi atau menyesuaika diri dengan lingkungannya, maksudnya adalah peserta didik dapat belajar sesuai dengan kemampuannya sehingga peluang untuk mencapai hasil yang lebih baik semakin besar.
  • fungsi akselerasi. Pembelajaran remedial dapat memberikan hasil belajar yang lebih baik dengan menggunakan waktu yang efektif dan efisien.
  • fungsi terapeutik. Pembelajaran remedial, baik langsung atau tidak langsung, dapat menyembuhkan atau memperbaiki kondisi-kondisi kepribadian peserta didik yang diperkirakan menunjukkan adanya penyimpangan. 
Pendekatan Pembelajaran Remedial. Terdapat beberapa pendekatan yang dapat dilakukan dalam pembelajaran remedial. A. Syamsudin Makmun dalam bukunya yang berjudul "Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modal", menyebutkan bahwa pendekatan-pendekatan yang dapat dilakukan dalam pembelajaran remedial adalah sebagai berikut :

1. Pendekatan Bersifat Kuratif.
Pendekatan yang bersifat kuratif diadakan dengan mempertimbangkan adanya seorang atau sejumlah peserta didik yang tidak mampu menyelesaikan program secara sempurna sesuai dengan kriteria keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Pendekatan yang bersifat kuratif dapat dilakukan dengan cara di antaranya sebagai berikut :
  • pengulangan. Pendekatan seperti ini dapat dilakukan di akhir pertemuan unit pelajaran tertentu, dan akhir setiap satuan program studi pelaksanaannya dapat dilakukan secara individual maupun kelompok.
  • pengayaan. Pendekatan seperti ini dikenakan kepada peserta didik yang mempunyai kelemahan pada taraf yang ringan dan secara akademik mungkin termasuk berbakat, yang dilakukan dengan memberikan tugas atau soal yang dapat dikerjakan di rumah atau di kelas.
  • percepatan. Pendekatan seperti ini ditujukan kepada peserta didik yang berbakat tetapi menunjukkan kesulitan psikososial.

2. Pendekatan Bersifat Preventif.
Pendekatan yang bersifat preventif ditujukan kepada peserta didik tertentu yang berdasarkan data atau informasi diperkirakan akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan program studi tertentu yang akan ditempuhnya. Pendekatan seperti ini dapat dilakukan dalam beberapa bentuk, seperti : 
  • bentuk belajar homogen. 
  • bentuk individual.
  • bentuk kelompok dengan kelas remedial.

3. Pendekatan Bersifat Pengembangan.
Pendekatan yang bersifat pengembangan merupakan upaya yang dilakukan guru selama proses belajar mengajar, dengan sasaran pokok adalah agar peserta didik dapat mengatasi hambatan atau kesulitan yang mungkin dialami selama proses belajar mengajar.
Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian pembelajaran remedial (remedial teaching), ciri-ciri, prinsip, beserta pendekatan pembelajaran remedial (remedial teaching).

Semoga bermanfaat.