Lailatul Qadar : Pengertian, Tanda, Keutamaan, Dan Kapan Terjadinya Lailatul Qadar, Serta Ciri-Ciri Orang Yang Mendapatkan Lailatul Qadar

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Lailatul Qadar. Lailatul qadar atau lailat al qadar merupakan satu malam penting (penuh kemuliaan) yang terjadi pada bulan Ramadan, yang dalam Al Quran digambarkan sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan. Allah swt berfirman dalam QS. Al Qadr : 3, yang artinya :

"Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan."


Abdul Aziz Muhammad As-Salam
, dalam "Menuai Hikmah Ramadhan dan Keistimewaan Lailatul Qadar", menjelaskan bahwa secara etimologi, istilah "lailatul qadar" terdiri dari dua kata, yaitu : "lail atau lailah" yang berarti malam hari yaitu mulai terbenamnya matahari sampai terbitnya fajar, dan "qadar" yang berarti ukuran atau ketetapan. Sehingga berdasarkan arti tersebut, lailatul qadar dapat berarti malam kemuliaan atau malam penetapan. Lailatul qadar merupakan malam penetapan karena pada malam itulah mulai ditetapkan langkah yang akan ditempuh oleh Rasul-Nya dalam memberi petunjuk bagi umat manusia. Sedangkan secara terminologis, lailatul qadar dapat diartikan sebagai malam yang agung atau malam yang mulia. Selain itu, lailatul qadar merupakan malam penetapan Allah swt bagi perjalanan hidup manusia, yaitu diturunkannya Al Quran sebagai panduan dan penetapan jalan hidup manusia.

Lailatul qadar adalah malam yang memiliki keistimewaannya sendiri dibanding dengan malam-malam yang selainnya. Dan apabila pada malam digunakan untuk ibadah kepada Allah swt, maka ia akan mendapatkan pahala berlibat ganda satu berbanding seribu amal kebajikan (ibadah) yang dilakukan di selain malam lailatul qadar.


Keagungan dan keistimewaan malam lailatul qadar pada dasarnya terletak dalam dua kemuliaan, yaitu : 
  • turunnya Al Quran. Kemuliaan turunnya Al Quran, merupakan hari yang agung dan bersejarah, turunnya kitab suci itu merupakan titik awal dimulainya suatu kehidupan "dunia baru" yang terlepas dari kesesatan dan kedzaliman, menuju kebenaran yang hakiki.
  • turunnya para malaikat dalam jumlah yang besar, termasuk di dalamnya malaikat Jibril. Para malaikat turun di malam itu dengan cahaya yang cemerlang penuh kedamaian dan kesejahteraan. Kedatangan mereka adalah untuk menyampaikan ucapan selamat kepada orang yang yang melaksanakan puasa Ramadhan dan melaksanakan ibadah lainnya.

Di kalangan ulama, terjadi perbedaan pendapat tentang penamaan lailatul qadar, diantaranya :
  • Az-Zuhri, berpendapat dinamakan lailatul qadar karena pada malam itu memiliki kemuliaan dan keagungan.
  • Abu Bakr Al-Warraq, berpendapat dinamakan lailatul qadar karena orang yang belum punya ketentuan (qadar), pada malam lailatul qadar ia memilikinya jika menghidupkan malam itu.
  • Al-Qurthubi, berpendapat dinamakan lailatul qadar karena pada malam lailatul qadar diturunkan kitab yang memiliki nilai tinggi (qadar) kepada Nabi Muhammad SAW yang mempunyai kedudukan tinggi, terhadap umat yang mempunyai kedudukan tinggi.


Tanda Lailatul Qadar. Terdapat beberapa tanda lailatul qadar, yaitu :
  • malam itu langit relatif jernih dan terang.
  • hawa malam itu tidak panas, juga tidak terlalu dingin.
  • malam itu tidak ada meteor.
  • terkadang malam itu turun hujan.
  • pagi harinya matahari terbit dengan sempurna, cahayanya putih dan relatif tidak menyilaukan.

Sebagaimana dijelaskan dalam beberapa hadits sebagai berikut :

"… Dan sebagai tandanya adalah pada pagi harinya matahari terbit dengan cahaya putih yang tidak bersinar-sinar menyilaukan." (HR. Muslim)

"Sesungguhnya tanda lailatul qadar adalah jernih lagi terang, seakan-akan ada rembulan yang terang-benderang, tenang lagi sejuk, tidak ada dingin padanya tidak pula panas, dan tidak pula ada pelemparan bintang (meteor) pada malam itu hingga pagi, dan sesungguhnya tandanya adalah bahwa pada pagi hari, matahari keluar dengan sempurna tanpa ada kesilauan padanya, seperti bulan pada bulan purnama. Syaithan tidak halal untuk keluar bersama (lailatul qadr) pada hari itu." (HR. Ahmad)



Keutamaan Lailatul Qadar. Lailatul qadar memiliki beberapa keutamaan, diantaranya adalah :

1. Diturunkannya Al Quran.
Sebagaimana firman Allah swt dalam QS. Al Qadr : 1, yang artinya :

"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan."


2. Lebih baik dari seribu bulan.
Sebagaimana firman Allah swt dalam QS. Al Qadr : 3, yang artinya :

"Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan."


3. Malam yang penuh keberkahan.
Sebagaimana firman Allah swt dalam QS. Ad Dukan : 3, yang artinya :

"Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan."


4. Penentuan segala urusan.
Sebagaimana firman Allah swt dalam QS. Al Qadr : 4, yang artinya :

"Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan."


5. Ampunan Allah swt.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan dalam HR. Bukhari, yang artinya :

"Barangsiapa shalat di malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu."



Kapan Terjadinya Lailatul Qadar. Allah swt berfirman dalam QS. Al Baqarah : 185, yang artinya :

"(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (pemulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur."


Berdasarkan QS. Al Baqarah : 185 tersebut dapat diketahui bahwa Al Quran diturunkan (permulaan) pada bulan Ramadhan. Dan Allah swt menurunkan Al Quran di malam lailatul qadar. Sebagaimana firman Allah swt dalam QS. Al Qadar : 1-5, yang artinya :

"Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan (lailatul qadar); Dan tahukah kamu apa malam kemuliaan itu ? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan; Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan; Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar."


Sedangkan tanggal pasti kapan terjadinya malam lailatul qadar, para ulama tidak dapat memastikannya. Pendapat yang kuat mengatakan bahwa lailatul qadar jatuh pada malam ganjil pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah, yang artinya :

"Sungguh aku diperlihatkan lailatul qadar, kemudian aku dilupakan (atau lupa), maka carilah ia di sepuluh malam terakhir, pada malam-malam yang ganjil."


Rasulullah SAW bersabda sebagaimana diriwayatkan dalam HR. Muslim, yang artinya :

"Carilah ia (lailatul qadar) di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan. Jika salah seorang kalian lemah atau tidak mampu, maka janganlah ia kalah di tujuh malam terakhir."


Hal tersebut dikarenakan sejak malam 21 di bulan Ramadhan, Rasulullah SAW lebih memperkuat ibadahnya daripada malam-malam yang sebelumnya, sampai beliau bangunkan keluarganya yang tertidur.

Dalam beberapa hadits lain, lebih spesifik disebutkan bahwa lailatul qadar jatuh pada tanggal 27 Ramadhan, diantaranya :

"Ubay (bin Ka’ab) berkata : "Demi Allah yang tiada ilah kecuali Dia. Sesungguhnya ia (lailatul qadar) terjadi di bulan Ramadhan. Dan demi Allah sesungguhnya aku mengetahui malam itu. Ia adalah malam yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kami untuk qiyamullail, yaitu malam ke-27. Dan sebagai tandanya adalah pada pagi harinya matahari terbit dengan cahaya putih yang sinarnya tidak menyilaukan"." (HR. Muslim)

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : "Barangsiapa ingin mencarinya, hendaklah ia mencarinya pada malam ke-27"." (HR. Ahmad)


Berdasarkan hadits tersebut, sebagian ulama menyakini bahwa lailatul qadar terjadi pada malam ke-27. Namun, jumhur ulama menjelaskan bahwa hadits tersebut hanya menyatakan bahwa lailatul qadar pernah terjadi pada malam ke-27. Adapun pada tahun-tahun lainnya, ia tidak bisa dipastikan di malam ke berapa pada bulan Ramadhan.


Ciri-Ciri Orang yang Mendapat Lailatul Qadar. Tidak ada ciri khusus orang yang mendapatkan lailatul qadar. Namun demikian, jika dilihat dari amal Ramadhan-nya, orang yang mendapat lailatul qadar adalah :
  • mereka yang i'tikaf penuh pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan, insya Allah ia mendapatkan lailatul qadar.
  • mereka yang shalat Isya' berjamaah, tarawih dan Subuh berjamaah di masjid pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan, insya Allah ia juga mendapatkan lailatul qadar

Sedangkan jika dilihat dari amal perbuatannya setelah Ramadhan, orang yang mendapat lailatul qadar adalah mereka yang mengalami perubahan perilaku menjadi lebih baik dan menjadi lebih shalih.

Baca juga : Iman Dalam Islam

Doa lailatul qadar tersebut adalah:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

"Allaahumma innaka 'afuwwun kariim tuhibbul 'afwa fa'fu 'annii".


Artinya : Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Mulia, Engkau Mencintai Pemaafan, maka maafkanlah aku.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian lailatul qadar, tanda, keutamaan, dan kapan terjadinya lailatul qadar, serta ciri-ciri orang yang mendapatkan lailatul qadar.

Semoga bermanfaat.