Sejarah Iklan. Iklan sudah dikenal manusia sejak 3.000 tahun yang lalu, pada jaman Mesopotamia dan Babylonia. Hal tersebut dibuktikan dengan ditemukannya sebuah naskah kuno (papyrus) di Thebes, yang menggambarkan pelarian budak ke Athena dan lukisan orang berkelahi dengan pedang dan beberapa kalimat yang menyatakan perkelahian mereka pada tiang-tiang di Forum, Roma. Dari naskah tersebut, dapat diketahui bahwa pada saat itu, iklan digunakan untuk menginformasikan kepada khalayak umum tentang budak-budak yang melarikan diri dari majikannya dan penyelenggaraan gladiator di Roma.
Iklan cetak pertama kali muncul pada tahun 1648 di Inggris dan terus berkembang, khususnya di Eropa dalam bentuk pamflet, leaflet, dan brosur. Iklan di surat kabar pertama muncul pada tahun 1704, yang dimuat dalam surat kabat "Boston News Letter", yang berisikan tentang iklan penjualan sebuah rumah di Long Island, Amerika Serikat. Sedangkan iklan majalah pertama kali muncul dalam majalah Harper, pada tahun 1864. Di Indonesia, iklan pertama kali dikenal bersamaan dengan terbitnya surat kabar pertama yaitu "Bataviasche Nouvelle" pada tanggal 24 April 1778. Surat kabar Belanda ini banyak berisikan tentang pengumuman resmi pemerintahan kolonial Belanda saat itu, iklan lelang, perdagangan, serta berbagai macam iklan produk yang umumnya untuk kalangan atas seperti mentega, cerutu, bir, dan
kebutuhan makanan minuman lain. Sedangkan, perusahaan pertama di Indonesia yang bergerak di bidang periklanan berdiri pada tahun 1901 dengan nama Aneta. Setelah itu, mulailah banyak berdiri perusahaan periklanan yang lain. Salah satu yang terkenal adalah perusahaan periklanan yang dimiliki oleh seorang etnis Tionghoa bernama "Liem Kha Tong", dengan tagline-nya yang sangat dikenal saat itu yaitu "Advertentie (periklanan) dan Perdagangan".
Baca juga : Pengertian Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Pengertian Iklan. Secara umum, iklan atau "pariwara" dapat diartikan sebagai suatu pesan yang menawarkan suatu produk, layanan, atau acara/kegiatan tertentu yang ditujukan kepada khalayak umum melalui suatu media. Iklan juga dapat berarti suatu bentuk pesan yang dilakukan oleh seseorang, lembaga, atau perusahaan yang berisi informasi tentang sebuah produk barang atau jasa yang ditujukan kepada khalayak umum. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, iklan diartikan dengan :
- berita pesanan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan.
- pemberitahuan kepada khalayak mengenai barang atau jasa yang dijual, dipasang di dalam media massa (seperti surat kabar dan majalah) atau di tempat umum.
Selain itu, pengertian iklan juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, beberapa diantaranya adalah :
- Rhenald Kasali, dalam bukunya yang berjudul "Manajemen Periklanan : Konsep dan Aplikasinya di Indonesia", menyebutkan bahwa iklan adalah pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media.
- Rachmat Kriyantono, dalam bukunya yang berjudul "Teknik Praktis Riset Komunikasi", menyebutkan bahwa iklan adalah segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan melalui suatu media, dibiayai oleh pemrakarsa yang dikenal serta ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat.
- Courtland L. Bovee, dalam bukunya yang berjudul "Advertising Exellence", menyebutkan bahwa iklan adalah suatu komunikasi non personal yang biasanya berbayar dan sifatnya persuasif tentang suatu produk, jasa, atau ide dari sponsor yang dimuat melalui berbagi media.
Baca juga : Pengertian Marketing Public Relations, Tujuan, Fungsi, Kegiatan, Dan Strategi Marketing Public Relations
Klasifikasi Iklan. Secara umum, iklan dapat diklasifikasikan berdasarkan empat hal, yaitu :
- target audiens.
- wilayah.
- pemilihan media.
- tujuan.
Courland L. Bovee, menyebutkan bahwa iklan dapat diklasifikasikan berdasarkan empat kategori, yaitu :
- target audiens, yang meliputi pemakai atau bisnis. Misalnya industrial, perdagangan, profesional dan pertanian.
- wilayah geografis, yang meliputi internasional, nasional, regional atau lokal.
- penggunaan media, yang meliputi media cetak seperti koran, majalah, media elektronika, media luar rumah, dan lain sebagainya.
Ciri-Ciri Iklan. Sebuah informasi dapat dikatakan sebagai iklan apabila memenuhi ciri-ciri sebagai berikut :
- disampaikan secara komunikatif.
- menggunakan bahasa persuasif dengan menonjolkan kelebihan produk barang atau jasa yang ditawarkan, serta bahasa deskriptif dengan menguraikan atau menjelaskan produk barang atau jasa yang ditawarkan.
- menggunakan kalimat atau bahasa yang tepat, logis, sopan, dan mudah dimengerti oleh masyarakat atau target market.
Baca juga : Perbuatan Yang Dilarang Bagi Pelaku Usaha
Syarat-Syarat Iklan. Selain mempunyai ciri-ciri sebagaimana tersebut di atas, sebuah iklan juga harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
- bersifat obyektif, proporsional, dan jujur.
- berisikan informasi yang jelas, padat, dan mudah dipahami khalayak umum.
- dikemas sedemikian rupa sehingga menarik perhatian dan minat masyarakat.
- tidak menyinggung, menyakiti, atau merendahkan pihak atau produk lain.
Jenis Iklan. Terdapat berbagai jenis iklan yang dapat dibedakan berdasarkan sebagai berikut :
1. Sifat.
Berdasarkan sifat-nya, iklan terdiri dari :
- iklan niaga, yaitu iklan yang dibuat dengan tujuan agar orang tertarik untuk memakai atau membeli produk barang atau jasa yang ditawarkan.
- iklan layanan masyarakat, yaitu iklan yang dibuat dengan tujuan untuk mempengaruhi orang agar dapat memberikan dukungan atau mengikuti apa yang dilakukan oleh pembuat iklan.
2. Isi.
Berdasarkan isi-nya, iklan terdiri dari :
- iklan pengumuman, yaitu iklan yang isinya menyampaikan pengumuman tentang suatu peristiwa kegiatan atau yang lainnya.
- iklan penerangan, yaitu iklan yang isinya memberikan penerangan tentang suatu hal. Iklan penerangan disebut juga sebagai iklan layanan masyarakat.
- iklan reklame, yaitu iklan yang isinya mempromosikan suatu produk barang atau jasa yang akan dijual untuk mencari keuntungan serta disampaikan secara berulang-ulang melalui media massa.
3. Tujuan.
Berdasarkan tujuan-nya, iklan terdiri dari :
- iklan komersial, yaitu iklan yang dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan penjualan atau mencari keuntungan ekonomi.
- iklan non profesional, yaitu iklan yang dibuat untuk memberikan informasi, ajakan, atau edukasi terhadap masyarakat.
4. Media yang digunakan.
Berdasarkan media yang digunakan, iklan terdiri dari :
- iklan cetak, yaitu iklan yang dipasang pada media yang memakai teknik cetak, baik laser, sablon, letterpress, dan lain sebagainya. Iklan cetak dapat dijumpai dalam surat kabar, majalah, poster, spanduk, dan lain sebagainya.
- iklan elektronik, yaitu iklan yang memanfaatkan media berbasis perangkat elektronik, seperti radio, televisi, film, dan media digital interaktif (internet).
Fungsi dan Manfaat Iklan. Iklan merupakan bentuk dari komunikasi pemasaran. Terence A. Shimp dalam bukunya yang berjudul "Periklanan dan Promosi", menyebutkan bahwa fungsi utama dari iklan adalah :
- memberikan informasi (informing).
- membujuk (persuading).
- mengngatkan (reminding).
- memberikan nilai tambah (adding value).
Sedangkan menurut pendapat dari Robert W. Pollay, sebagaimana dikutip oleh Ratna Noviani dalam bukunya yang berjudul "Jalan Tengah Memahami Iklan", menyebutkan bahwa iklan mempunyai dua fungsi, sebagai berikut :
- fungsi informasional, yaitu memberitahukan kepada konsumen tentang karakteristik produk.
- fungsi transformasional, yaitu upaya untuk mengubah sikap-sikap yang dimiliki oleh konsumen terhadap merek, pola-pola belanja, gaya hidup, teknik-teknik mencapai sukses, dan lain sebagainya.
Sedangkan bagi pihak pengiklan, iklan yang dipasangnya mempunyai manfaat sebagai berikut :
- produk barang dan jasa yang diiklankan akan dikenal atau lebih terkenal di khalayak umum.
- meningkatkan target dan keuntungan hasil penjualan produk barang atau jasa yang diiklankan.
- meningkatkan brand awareness dari barang (merek) sehingga mudah diidentifikasi oleh khalayak luas.
Baca juga : Pengertian Citra Perusahaan, Faktor Yang Mempengaruhi Serta Strategi Dalam Membentuk Citra Perusahaan
Tujuan Pemasangan Iklan. Secara umum, tujuan pemasangan iklan adalah untuk membujuk, mempengaruhi, dan juga mendorong khalayak umum agar tertarik untuk menggunakan produk barang atau jasa yang ditawarkan. Selain itu, Rhenald Kasali, menyebutkan bahwa pada pokoknya tujuan dari pemasangan iklan adalah sebagai berikut :
- menjalankan sebuah fungsi informasi. Iklan mengkomunikasikan informasi produk, ciri-ciri, serta memberitahukan kepada konsumen tentang suatu produk baru.
- menjalankan fungsi persuasif. Iklan mencoba membujuk para konsumen untuk membeli merek-merek tertentu atau mengubah sikap mereka terhadap produk atau perusahaan tersebut.
- menjalankan sebuah fungsi pengingat. Iklan terus menerus mengingatkan para konsumen tentang sebuah produk, sehingga konsumen akan tetap membeli produk yang diiklankan tanpa memperdulikan produk pesaingnya.
Baca juga : Pengertian Label Produk, Ketentuan Dan Peraturan, Jenis, Tujuan, Serta Fungsi Label Produk
Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian iklan, sejarah, klasifikasi, ciri-ciri, syarat, jenis, fungsi dan manfaat iklan, serta tujuan pemasangan iklan.
Semoga bermanfaat.