Istilah konsumtif pada umumnya digunakan pada hal yang berkaitan dengan perilaku konsumen dalam kehidupan manusia, di mana pola hidup seseorang atau masyarakat mempunyai kecenderungan untuk membeli atau menggunakan produk barang atau jasa yang hanya didasarkan pada keinginan, tanpa mempertimbangkan produk barang atau jasa tersebut dibutuhkan atau tidak.
Hal tersebut semakin terlihat dalam kehidupan moderen seperti saat ini. Keinginan seseorang atau masyarakat untuk mengkonsumsi suatu produk barang atau jasa seringkali dilakukan secara berlebihan dan hanya sekedar untuk memperoleh kesenangan atau kebahagian saja. Pada dasarnya, seseorang dalam mengkonsumsi suatu produk barang atau jasa dipengaruhi oleh motif pembelian. Motif pembelian ini menentukan apakah seseorang berperilaku konsumtif atau tidak.
Motif pembelian dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu :
- motif emosional, merupakan alasan seseorang membeli produk yang berasal dari kebutuhan impulsif dan kebutuhan psikologis tanpa mempertimbangkan kualitas produk dan alasan-alasan rasional lainnya.
- motif rasional, merupakan alasan pembelian yang direncanakan secara hati-hati, dengan menganalisis semua informasi mengenai produk yang akan dibeli, dengan pertimbangan berdasarkan kebutuhan akan barang yang akan dibeli, kualitas dan harga barang, serta pertimbangan rasional lainnya tentang kondisi tersebut.
- motif patronage, merupakan alasan pembelian yang didasarkan pada karakteristik khusus tempat pembelian (toko) atau merek suatu produk. Misalnya, membeli suatu produk karena tempat penjualannya nyaman, pelayanannya baik, atau karena mereknya terkenal.
Pengertian Perilaku Konsumtif. Secara umum, perilaku konsumtif dapat diartikan sebagai suatu perilaku individu yang ditujukan untuk mengkonsumsi atau membeli suatu produk barang atau jasa secara berlebihan dan tidak rasional yang hanya didasarkan pada keinginan tanpa didasarkan pada kebutuhan akan barang atau jasa tersebut. Pengertian perilaku konsumtif juga dapat ditemukan dalam pendapat para ahli, beberapa diantaranya sebagai berikut :
- Sumartono, dalam bukunya yang berjudul "Terperangkap Dalam Iklan : Meneropong Imbas Pesan Iklan Televisi", menyebutkan bahwa perilaku konsumtif adalah suatu perilaku yang tidak lagi didasarkan pada pertimbangan rasional melainkan karena adanya keinginan yang sudah mencapai taraf yang tidak rasional lagi. Lebih jauh Sumartono menjelaskan bahwa perilaku konsumtif melekat pada seseorang jika orang tersebut orang tersebut membeli sesuatu di luar kebutuhan atau pembelian lebih didasarkan pada faktor keinginan.
- Engel, dkk, dalam bukunya yang berjudul "Perilaku Konsumen", menyebutkan bahwa perilaku konsumtif adalah tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut.
- D. Ancok, dalam bukunya yang berjudul "Nuansa Psikologi Pembangunan", menyebutkan bahwa perilaku konsumtif adalah kecenderungan manusia untuk melakukan konsumsi tiada batas, yang lebih mementingkan faktor emosi daripada faktor rasionalnya, atau lebih mementingkan keinginan daripada kebutuhan.
Ciri-Ciri Perilaku Konsumtif. Secara umum, perilaku konsumtif dapat diindikasikan dari beberapa hal sebagai berikut :
- pemenuhan keinginan (wants). Seseorang dikatakan berperilaku konsumtif apabila pembelian akan suatu produk barang atau jasa semata-mata didasarkan pada keinginan bukan didasarkan pada kebutuhan.
- barang di luar jangkauan. Saat seseorang menjadi konsumtif maka semakin lama tindakan mengkonsumsi menjadi semakin kompulsif dan tidak rasional. Orang akan selalu merasa tidak puas dan akan terus mencari kepuasan dengan terus membeli barang-barang baru dengan tanpa melihat pada kebutuhan dirinya dan kegunaan barang tersebut bagi dirinya.
- barang tidak produktif. Penggunaan barang berlebihan membuat konsumsi menjadi tidak jelas dan barang menjadi tidak produktif. Orang selalu tidak puas dengan apa yang dimilikinya sehingga ia selalu membeli barang walaupun sebenarnya barang tersebut tidak penting untuknya.
- status. Perilaku seseorang dapat digolongkan sebagai konsumtif apabila memiliki barang-barang lebih karena pertimbangan status. Tindakan konsumsi itu sendiri tidak lagi merupakan pengalaman yang berarti, manusiawi dan produktif karena hanya merupakan pengalaman pemuasan angan-angan untuk mencapai status melalui barang atau kegiatan yang bukan merupakan bagian dari kebutuhan dirinya.
Sedangkan menurut Sumarsono, terdapat beberapa indikator yang menunjukkan perilaku konsumtif, sebagai berikut :
- membeli produk karena iming-iming hadiah.
- membeli produk karena kemasannya menarik.
- membeli produk untuk menjaga penampilan dan gengsi.
- membeli produk berdasarkan pertimbangan harga (bukan atas dasar manfaat).
- membeli produk hanya sekedar menjaga simbol atau status.
- memakai produk karena unsur konformitas terhadap model yang mengiklankan produk.
- munculnya penilaian bahwa membeli produk dengan harga mahal akan menimbulkan rasa percaya diri.
- keinginan mencoba lebih dari dua produk sejenis yang berbeda.
Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian dan ciri-ciri prilaku konsumtif dari konsumen.
Semoga bermanfaat.