Metode Resitasi (Pemberian Tugas) : Pengertian, Bentuk, Tujuan, Dan Tahapan Metode Resitasi, Serta Kelebihan Dan Kekurangan Metode Resitasi

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Metode Resitasi. Banyak metode pembelajaran yang dapat dipilih dan diaplikasikan oleh tenaga pengajar (guru) dalam melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar. Hanya saja, pemilihan jenis motode pembelajaran tersebut haruslah mempertimbangkan berbagai hal, seperti karakter siswa, materi pelajaran, tujuan pembelajaran, serta sarana dan prasarana pendukung dalam proses belajar mengajar. Salah satu metode pembelajaran yang populer di kalangan guru adalah metode resitasi atau metode pemberian tugas.

Banyaknya kegiatan yang harus diikuti oleh siswa didik di sekolah, telah cukup menyita waktu siswa didik untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Untuk mengatasi hal tersebut, guru harus memberikan tugas-tugas di luar jam pelajaran. Pemberian tugas tersebut dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan pelajaran yang diharuskan sebagaimana yang tercantum dalam kurikulum. Dengan kata lain, tugas tersebut diberikan kepada siswa didik sebagai pasangan atau pelengkap kegiatan tatap muka di kelas.


Secara sederhana, metode resitasi atau metode pemberian tugas dapat diartikan sebagai suatu metode pembelajaran dengan pemberian tugas kepada siswa didik. Metode resitasi juga dapat berarti suatu metode penyajian bahan di mana guru memberikan tugas tertentu agar siswa didik melakukan kegiatan belajar, dan tugas yang diberikan kepada siswa dapat dilakukan di dalam kelas, di halaman sekolah, di laboratorium, di perpustakaan, atau di mana saja asal tugas tersebut dapat dikerjakan. Tugas yang dimaksud dalam metode resitasi diharapkan dapat menstimulus siswa didik untuk aktif belajar, baik secara individual maupun secara kelompok.

Tugas yang diberikan dalam metode resitasi tidak hanya sebatas pada pekerjaan rumah, tapi lebih luas dari pada itu. Hal tersebut sebagaimana dijelaskan oleh Sriyono, dkk dalam bukunya yang berjudul "Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA", yang menyebutkan bahwa pemberian tugas tidak sama dengan pekerjaan rumah, namun lebih luas dari itu. Tugas yang diberikan kepada siswa diantaranya adalah :
  • menyusun karya tulis.
  • menyusun laporan mengenai bahan bacaan berupa buku.
  • menyusun karya ilmiah sederhana.
  • menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tercantum dalam buku.


Soekartawi, dalam bukunya yang berjudul "Meningkatkan Efektivitas Mengajar", menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan metode resitasi adalah :
  • suatu cara yang menyajikan bahan pelajaran dengan memberikan tugas kepada siswa untuk dipelajari yang kemudian dipertanggung-jawabkan di depan kelas.
  • suatu metode di mana siswa diberi tugas khusus di luar jam pelajaran.

Selain itu, pengertian metode resitasi juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
  • Syaiful Sagala, dalam bukunya yang berjudul "Konsep dan Makna Pembelajaran", menyebutkan bahwa metode resitas adalah cara penyajian bahan di mana guru memberikan tugas tertentu agar siswa didik melakukan kegiatan belajar, yang kemudian dipertanggung-jawabkannya.
  • Slameto, dalam bukunya yang berjudul "Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester SKS", menyebutkan bahwa metode resitasi adalah cara penyajian bahan pelajaran yang memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan di luar jadwal sekolah dalam rentang waktu tertentu dan hasilnya dipertanggung jawabkan kepada guru.
  • Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, dalam bukunya yang berjudul "Strategi Belajar Mengajar", menyebutkan bahwa metode resitasi adalah metode penyajian bahan di mana seorang guru memberikan tugas tertentu supaya siswa didik melakukan aktivitas belajar yang bertujuan untuk menstimulus anak agar aktif belajar, baik secara individual ataupun secara kelompok.


Bentuk Metode Resitasi. Metode resitasi atau pemberian tugas kepada siswa didik dapat dilakukan dalam dua bentuk, yaitu :
  • pemberian tugas secara individu, merupakan bentuk pemberian tugas kepada masing-masing siswa didik. Pemberian tugas secara individu ini lebih menekankan pada pembinaan kognitif-afektif-psikomotorik siswa didik secara individual. Melalui tugas individual, siswa didik dituntut menurut kesanggupan dan kerajinan masing-masing.
  • pemberian tugas secara kelompok, merupakan bentuk pemberian tugas yang dibebankan kepada beberapa orang siswa dalam satu kelompok. Pemberian tugas secara kelompok merupakan satu langkah yang digunakan oleh guru untuk membantu siswa didik supaya mereka mampu melakukan kerja sama di dalam kelompok-kelompok yang sengaja dibentuk guna melaksanakan kegiatan pembelajaran tertentu yang ditugaskan kepada para siswa didik.


Tujuan Metode Resitasi. Metode resitasi mempunyai banyak tujuan, beberapa diantaranya adalah :
  • melatih siswa didik untuk dapat belajar secara mandiri.
  • melatih siswa didik untuk dapat mencari solusi secara mandiri untuk menyelesaikan tugasnya. 
  • melatih siswa didik untuk dapat memanfaatkan dan membagi waktu guna menyelasaikan tugasnya.
  • memperdalam pengertian siswa didik terhadap pelajaran yang telah diterimanya.
  • memperkaya pengalaman-pengalaman di sekolah melalui kegiatan-kegiatan di luar kelas.

Sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, tujuan dari metode resitasi adalah :
  • memberikan stimulus kepada siswa didik untuk aktif belajar, baik secara individu maupun secara kelompok.
  • siswa didik berkesempatan untuk saling membandingkan hasil pekerjaannya dengan hasil pekerjaan siswa lain, dapat mempelajari, dan mendalami hasil uraian siswa lain.
  • memperluas, memperkaya, dan memperdalam pengetahuan serta pengalaman siswa didik.


Tahapan Metode Resitasi. Penerapan metode resitasi dapat dilakukan dengan beberapa tahapan. Tahapan metode resitasi menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain adalah sebagai berikut :
  • pemberian tugas. Dalam tahap ini, tugas yang diberikan kepada siswa didik hendaknya mempertimbangkan beberapa hal, seperti tujuan yang hendak dicapai, jenis tugas harus sesuai dengan kemampuan siswa didik, memberikan petunjuk yang dapat membantu siswa didik, serta memberikan waktu yang cukup kepada siswa didik untuk mengerjakan tugas yang diberikan.
  • pelaksanaan tugas. Dalam tahap ini, guru memberikan bimbingan dan pengawasan, memberikan dorongan sehingga siswa didik mau melaksanakan dan mengerjakan sendiri tugasnya, serta mencatat semua hasil yang diperoleh dengan baik dan sistematis.
  • pertanggung-jawaban tugas. Dalam tahap ini, siswa didik akan mempresentasikan dan mempertanggung-jawabkan hasil tugasnya, dapat dilakukan dengan tanya jawab dan diskusi, dan selanjutnya akan diberikan penilaian terhadap hasil pekerjaan siswa didik tersebut.

Sedangkan Mulyasa dalam bukunya yang berjudul "Menjadi Guru Profesional", menekankan bahwa agar metode resitasi terstruktur dan dapat berlangsung secara efektif, guru perlu memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut :
  • tugas harus direncanakan secara jelas dan sistematis, terutama tujuan penugasan dan cara pengerjaan.
  • tugas yang diberikan harus dapat dipahami oleh siswa didik, kapan mengerjakannya, bagaimana cara mengerjakannya, berapa lama tugas tersebut harus dikerjakan, secara individu atau kelompok, dan lain sebagainya.
  • apabila tugas tersebut berupa tugas kelompok, perlu diupayakan agar seluruh anggota kelompok dapat terlibat secara aktif dalam proses penyelesaian tugas tersebut, terutama kalau tugas tersebut diselesaikan di luar kelas.
  • guru harus mengontrol atau mengawasi proses penyelesaian tugas yang dikerjakan oleh siswa didik. Jika tugas diselesaikan di luar kelas, guru bisa mengontrol proses penyelesaian tugas melalui konsultasi dari siswa didik. Untuk itu, sebaiknya siswa didik diminta untuk memberikan laporan kemajuan mengenai tugas yang dikerjakan.
  • memberi penilaian secara proporsional terhadap tugas-tugas yang dikerjakan oleh siswa didik. Penilaian yang diberikan tidak hanya menitik-beratkan pada hasil akhir, tetapi perlu dipertimbangkan pula bagaimana proses proses penyelesaian tugas tersebut. Penilaian juga hendaknya diberikan secara langsung setelah tugas diselesaikan. Hal tersebut disamping akan menimbulkan minat dan semangat belajar siswa didik, juga menghindarkan bertumpuknya pekerjaan siswa didik yang harus diperiksa.


Kelebihan dan Kekurangan Metode Resitasi. Sebagaimana metode pembelajaran yang lain, metode resitasi juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Menurut Isriani Hardini dan Dewi Puspitasari dalam bukunya yang berjudul "Strategi Pembelajaran Terpadu (Teori, Konsep, dan Implementasi)", menyebutkan bahwa kelebihan dan kekurangan metode resitasi adalah sebagai berikut :

1. Kelebihan metode resitasi.
Beberapa kelebihan metode resitasi adalah :
  • memupuk rasa percaya diri sendiri.
  • memberi kebiasaan siswa didik untuk mencari, mengelola informasi dan mengkomunikasikan sendiri.
  • mendorong belajar, sehingga tidak mudah bosan.
  • membina tanggung jawab dan disiplin siswa didik.
  • mengembangkan kreativitas siswa didik.
  • mengembangkan pola berpikir dan keterampilan siswa didik.

2. Kekurangan metode resitasi.
Beberapa kekurangan metode resitasi adalah :
  • guru tidak dapat mengontrol apakah siswa telah mengerjakan tugas dengan benar.
  • guru sulit membedakan siswa yang aktif dan pasif jika tugas diberikan secara berkelompok.
  • tidak mudah memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan keadaan individu siswa didik.
  • tugas yang diberikan tidak boleh terlalu mudah atau terlalu sulit namun perlu dimodifikasi agar tidak dianggap memudahkan atau mempersulit siswa didik dalam mengerjakannya.


Untuk mengatasi kekurangan dari metode resitasi tersebut, hendaknya guru dalam penerapan metode resitasi memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
  • tugas yang diberikan harus jelas, sehingga siswa didik mengerti betul apa yang harus dikerjakan.
  • waktu yang diberikan untuk menyelesaikan tugas harus cukup, sehingga dapat dicapai hasil yang baik.
  • hendaknya dilakukan kontrol, pengawasan, dan pemantauan secara sistematis, sehingga mendorong siswa didik untuk mengerjakan tugasnya dengan sungguh-sungguh dan bertanggung jawab.
  • bahan tugas yang diberikan hendaknya bersifat menarik perhatian siswa didik, sesuai dengan kemampuan siswa didik, mendorong siswa didik untuk mencari, mendalami, dan menyampaikan, serta bersifat praktis dan alamiah.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian metode resitasi (metode pemberian tugas), bentuk, tujuan, dan tahapan metode resitasi, serta kelebihan dan kekurangan metode resitasi (metode pemberian tugas).

Semoga bermanfaat.