Peta Konsep : Pengertian, Jenis, Kriteria Penilaian, Dan Cara Membuat Peta Konsep, Serta Kelebihan Dan Kekurangan Peta Konsep

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Peta konsep adalah bagian dari metode pembelajaran, yang merupakan inovasi penting untuk membantu proses belajar mengajar sehingga menjadi lebih bermakna. Peta konsep menyediakan bantuan visual konkret untuk membantu mengorganisasikan informasi sebelum informasi tersebut dipelajari. 

Pengertian Peta Konsep
. Secara umum, peta konsep dapat diartikan sebagai suatu bagan skematik atau ilustrasi grafis untuk menggambarkan suatu pengertian konseptual seseorang dalam suatu rangkaian pernyataan. Peta konsep bukan hanya menggambarkan konsep-konsep yang penting, melainkan juga hubungan antara konsep-konsep tersebut. R.W. Dahar, dalam bukunya yang berjudul "Teori-Teori Belajar Dan Pembelajaran", mengartikan peta konsep dalam dua pengertian, yaitu alat peraga untuk memperlihatkan hubungan beberapa konsep yang merupakan suatu gambaran dua dimensi dari suatu bidang studi. Sedangkan dalam arti yang lebih luas, Dahar mengartikan peta konsep sebagai peta atau jaringan yang membuat konsep-konsep lengkap dengan hubungannya.

Selain itu, pengertian dari peta konsep juga dapat juga dijumpai dari pendapat beberapa para ahli yang lain, diantaranya sebagai berikut :
  • H. Hudoyo, dalam bukunya yang berjudul "Peta Konsep", menyebutkan bahwa mengutip dari pendapat Berg, yang dimaksud dengan peta konsep adalah alat peraga untuk memperlihatkan hubungan antar konsep. 
  • Trianto, dalam bukunya yang berjudul "Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif", menyebutkan bahwa peta konsep adalah ilustrasi grafis konkret yang mengidentifikasikan bagaimana sebuah konsep tunggal dihubungkan ke konsep-konsep lain pada kategori yang sama.
  • Nana Sujana, dalam bukunya yang berjudul "Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar", menyebutkan bahwa peta konsep adalah hubungan yang bermakna antara satu konsep dengan konsep lainnya yang dihubungkan oleh kata-kata dalam suatu unit tertentu.


Ciri-Ciri Peta Konsep. Menurut R.W. Dahar, peta konsep mempunyai ciri-ciri diantaranya sebagai berikut :
  • merupakan suatu cara untuk memperlihatkan konsep-konsep dan preposisi-preposisi suatu bidang studi.
  • merupakan gambar dua dimensi dari suatu bidang studi atau suatu bagian bidang studi yang menunjukkan hubungan yang proporsional antara konsep-konsep dari suatu topik bidang studi tersebut.
  • mengenai cara menyatakan hubungan konsep-konsep, di mana antara satu konsep dengan konsep yang lain mempunyai bobot yang tidak sama, dan beberapa konsep lebih inklusif dari pada konsep-konsep yang lain.
  • jika dua konsep atau lebih digambarkan di bawah suatu konsep lainnya yang lebih inklusif, maka terbentuklah suatu hierarki pada konsep tersebut.


Jenis Peta Konsep. Secara umum, peta konsep dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu :

1. Pohon Jaringan (Network Tree).
Dalam peta konsep jenis pohon jaringan, ide-ide pokok dibuat dalam sebuah persegi empat, sedangkan beberapa lain dituliskan dan dihubungkan dengan garis penghubung, yang menunjukkan hubungan antara ide-ide tersebut. Pada saat mengkonstruksikan suatu pohon jaringan, tulislah topik yang dimaksud serta daftar konsep-konsep utama yang berkaitan dengan topik tersebut. Daftar dan mulailah dengan menempatkan ide-ide atau konsep-konsep dalam suatu susunan umum ke khusus. Cabangkan konsep-konsep yang berkaitan  itu dari konsep utama dan berikan hubungannya pada garis-garis tersebut. Peta konsep pohon jaringan cocok digunakan untuk memvisualisasikan :
  • informasi sebab akibat.
  • suatu hierarki.
  • prosedur yang bercabang.
  • istilah-istilah yang berkaitan yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan-hubungan.

2. Rantai Kejadian (Events Chain).
Peta konsep jenis rantai kejadian dapat digunakan untuk memberikan suatu urutan kejadian, langkah-langkah dalam suatu prosedur, atau tahap-tahap dalam suatu proses. Langkah pembuatan peta konsep jenis rantai kejadian  adalah pertama-tama temukan suatu kejadian yang mengawali rantai itu. Kejadian ini disebut kejadian awal. Kemudian temukan kejadian berikutnya dalam rantai tersebut, dan lanjutkan sampai mencapai suatu hasil. Peta konsep rantai kejadian cocok digunakan untuk memvisualisasikan : 
  • tahapan-tahapan dalam suatu proses.
  • langkah-langkah dalam suatu prosedur.
  • suatu urutan kejadian.

3. Peta Konsep Siklus (Cycle Concept Map).
Dalam peta konsep jenis siklus, di dalamnya memuat rangkaian kejadian tidak menghasilkan suatu hasil akhir. Kejadian akhir pada peta konsep jenis ini akan menghubungkan kembali ke kejadian awal, demikian seterusnya dan tidak ada akhirnya. Peta konsep siklus digunakan untuk menunjukkan suatu hubungan bagaimana suatu rangkaian kejadian berinteraksi untuk menghasilkan suatu kelompok hasil yang berulang-ulang.

4. Peta Konsep Laba-Laba (Spider Concept Map).
Peta konsep jenis laba-laba biasanya digunakan untuk curah pendapat. Dalam melakukan curah pendapat ide-ide berasal dari suatu ide sentral, sehingga dapat memperoleh sejumlah besar ide yang bercampur aduk. Banyak ide-ide yang tumbuh dan berkaitan dengan ide sentral, tetapi belum tentu ide-ide tersebut berhubungan antara satu dengan yang lainnya.  Peta konsep jaring laba-laba cocok digunakan untuk memvisualisasikan : 
  • konsep yang tidak menurut hierarki, kecuali berada dalam suatu kategori.
  • kategori yang tidak paralel.
  • hasil curah pendapat.


Manfaat Peta Konsep. Peta konsep memiliki beberapa manfaat.  Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Muslim Husni dengan tema "Penggunaan Peta Konsep Dalam Pembelajaran IPS Sekolah Dasar", menunjukkan bahwa manfaat dari peta konsep adalah sebagai berikut : 
  • merupakan alat yang sangat berguna untuk mengamati makna yang dipegang oleh siswa, dan dapat dikonstruksikan untuk mengungkapkan organisasi kognitif siswa.
  • dapat digunakan sebagai alat yang efektif untuk menunjukkan konsep-konsep yang salah. Melalui peta konsep, guru dapat melihat berbagai preposisi yang dikembangkan oleh siswa, Kesalahan konsep dapat ditandai dengan kesalahan pada preposisi antar konsep pokok yang menjadi bahan kajiannya.
  • dapat digunakan sebagai alat evaluasi dalam proses belajar mengajar.
  • berperan sebagai alat untuk merangkum berbagai materi bacaan.

Sedangkan menurut R.W. Dahar, manfaat dari peta konsep adalah sebagai berikut :
  • menyelidiki apa yang telah diketahui siswa. 
  • mempelajari cara belajar siswa. 
  • mengungkapkan miskonsepsi.
  • alat evaluasi.


Cara Membuat Peta Konsep. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk membuat peta konsep. Secara umum, pembuatan peta konsep dilakukan dengan cara membuat suatu sajian visual atau diagram tentang bagaimana suatu ide-ide penting atau suatu topik tertentu dihubungkan satu sama lain. Selanjutnya konsep-konsep yang ada diurutkan secara hierarkis, mulai dari konsep paling inklusif ke konsep lain yang lebih khusus. Konsep yang paling inklusif berada pada bagian paling atas, sedangkan konsep paling khusus berada pada bagian paling bawah.

Sedangkan menurut Trianto, langkah-langkah pembuatan peta konsep dilakukan dengan urutan sebagai berikut :
  • mengidentifikasi ide pokok atau prinsip yang melingkupi sejumlah konsep.
  • mengidentifikasi ide-ide atau konsep-konsep sekunder yang menunjang ide utama.
  • menempatkan ide utama di tengah atau di puncak peta konsep.
  • mengelompokkan ide sekunder di sekeliling ide utama yang secara visual menunjukkan hubungan ide-ide tersebut dengan ide utama.


Kriteria Penilaian Peta Konsep. Setelah peta konsep selesai dibuat oleh siswa, peta konsep tersebut dapat dinilai berdasarkan beberapa kriteria sebagai berikut :
  • kesahihan proporsi (hubungan konsep), maksudnya adalah hubungan antara dua konsep yang diindikasikan oleh garis hubungan dan kata hubungan.
  • adanya hierarki, maksudnya adalah peta konsep yang digambarkan dari konsep yang paling umum diletakkan paling atas dan konsep yang khusus diletakkan di bawah.
  • adanya ikatan silang, maksudnya adalah peta konsep yang menunjukkan hubungan yang berarti antara satu segmen dari hierarki konsep dan segmen yang lain.
  • adanya contoh-contoh, maksudnya adalah adanya peristiwa-peristiwa atau obyek yang digambarkan dalam tingkatan konsep.


Kelebihan dan Kekurangan Peta Konsep. Sebagai suatu metode pembelajaran, peta konsep mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan dibandingkan dengan metode pembelajaran yang lain. Kelebihan dan kekurangan dari peta konsep adalah sebagai berikut :

1. Kelebihan Peta Konsep.
Peta konsep memiliki beberapa kelebihan, baik bagi guru maupun bagi siswa. Bagi guru, kelebihan peta konsep adalah sebagai berikut :
  • membantu guru dalam mengorganisir seperangkat pengalaman belajar secara keseluruhan yang akan disajikan. 
  • membantu guru dalam memilih aturan pengajaran berdasarkan kerangka kerja yang hierarki, mengingat banyaknya materi pelajaran yang disajikan dalam urutan yang acak.
  • membantu guru dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengajaran.
  • cara terbaik menghadirkan materi pelajaran, karena peta konsep merupakan alat belajar yang tidak menimbulkan efek verbal bagi siswa. Siswa dengan mudah melihat, membaca, dan mengerti makna yang diberikan.

Sedangkan bagi siswa, penggunaan peta konsep memiliki kelebihan sebagai berikut :
  • suatu metode belajar yang mengembangkan proses belajar yang bermakna, yang akan meningkatkan pemahaman siswa dan daya ingat belajarnya.
  • meningkatkan keaktifan dan kreatifitas berpikir siswa, yang pada gilirannya akan menimbulkan sikap kemandirian belajar yang lebih pada siswa.
  • mengembangkan struktur kognitif yang terintegrasi dengan baik, yang akan memudahkan dalam belajar.
  • membatu siswa dalam melihat makna materi pelajar secara lebih komprehensif dalam setiap komponen konsep-konsep dan mengenali miskonsepsi.

2. Kekurangan peta konsep :
Peta konsep memiliki beberapa kekurangan, khususnya bagi siswa dalam menyusun peta konsep tersebut. Kekurangan peta konsep adalah sebagai berikut :
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyusun peta konsep.
  • sulit menentukan konsep-konsep yang terdapat pada materi yang dipelajari.
  • sulit menentukan kata-kata untuk menghubungkan konsep yang satu dengan konsep yang lain.


Peta konsep menggunakan pengingat visual sensorik dalam suatu pola dari ide-ide yang berkaitan untuk belajar, mengorganisasikan dan merencanakan. Peta konsep dapat membangkitkan ide-ide orisinal dan memicu ingatan dengan jauh lebik mudah dari pada pencatatan secara tradisional.

Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian peta konsep, ciri-ciri, jenis, manfaat, cara membuat, kriterian penilaian, serta kelebihan dan kekurangan peta konsep.

Semoga bermanfaat.