Rotasi Pekerjaan (Job Rotation) : Pengertian, Landasan Dasar, Faktor yang Mempengaruhi, Dan Syarat Rotasi Pekerjaan Yang Efektif, Serta Keuntungan Dan Kerugian Rotasi Pekerjaan

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Rotasi Pekerjaan. Rotasi pekerjaan merupakan salah satu sistem pengembangan sumber daya manusia. Secara umum, rotasi pekerjaan atau "job rotation" dapat diartikan sebagai perpindahan pekerjaan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain dalam satu unit kerja pada suatu perusahaan. Rotasi pekerjaan juga dapat berarti suatu strategi pengayaan pekerjaan bagi karyawan yang melibatkan serangkaian penugasan ke berbagai posisi dalam suatu perusahaan selama jangka waktu tertentu.

Selain itu, pengertian rotasi pekerjaan juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
  • Bambang Wahyudi, dalam bukunya yang berjudul "Manajemen Sumber Daya Manusia", menyebutkan bahwa rotasi pekerjaan adalah suatu mutasi personal yang dilakukan secara horisontal tanpa menimbulkan perubahan dalam hal gaji ataupun pangkat atau golongan dengan tujuan untuk menambah pengetahuan dan pengalaman serta untuk menghindari kejenuhan.
  • Marihot Tua Efendi Hariandja, dalam bukunya yang berjudul "Manajemen Sumber Daya Manusia", menyebutkan bahwa rotasi pekerjaan adalah proses perpindahan posisi dalam pekerjaan secara horisontal dengan tujuan mengatasi kejenuhan dalam bekerja dan meningkatkan pengetahuan serta keahlian karyawan.  
  • Stephen P. Robbins, dalam bukunya yang berjudul "Manajemen", menyebutkan bahwa rotasi pekerjaan adalah suatu alternatif yang dapat digunakan untuk mengurangi tingkat kebosanan dan rutinitas yang berulang-ulang.


Landasan Dasar Rotasi Kerja. Menurut Malayu S.P. Hasibuan dalam bukunya yang berjudul  "Manajemen Sumber Daya Manusia", menyebutkan bahwa terdapat tiga landasan sebagai dasar rotasi kerja, yaitu :
  • merit system. Perpindahan pekerjaan didasarkan atas hasil prestasi kerjanya. Sistem ini merupakan dasar yang sangat baik digunakan untuk meningkatkan semangat dan disiplin karyawan sehingga produktivitasnya akan meningkat.
  • seniority system. Perpindahan pekerjaan yang didasarkan atas dasar masa kerja, usia, dan pengalaman kerja dari jabatan yang bersangkutan. Sistem ini kurang efektif karena hanya didasarkan pada pertimbangan senioritas.
  • spoil system. Perpindahan pekerjaan yang didasarkan atas landasan kekeluargaan. Sistem ini kurang baik karena rotasi pekerjaan didasarkan atas rasa suka dan tidak suka.


Sifat Rotasi Pekerjaan. Setidaknya terdapat dua sifat yang melekat pada rotasi pekerjaan, yaitu :
  • rotasi pekerjaan bersifat lateral, maksudnya rotasi pekerjaan terjadi pada pekerjaan pada tingkat yang sama dan tidak dianggap sebagai suatu promosi.
  • rotasi pekerjaan bersifat sementara, maksudnya karyawan yang mengalami rotasi pekerjaan, dalam jangka waktu tertentu akan kembali ke posisi pekerjaan semula.


Tujuan Rotasi Pekerjaan. Rotasi pekerjaan merupakan suatu teknik manajemen atau pendekatan manajemen yang telah direncanakan sebelumnya, dengan tujuan diantaranya adalah :
  • menguji keterampilan dan kompetensi karyawan, sehingga karyawan yang bersangkutan dapat ditempatkan di posisi pekerjaan yang tepat.
  • meningkatkan fleksibilitas hingga keterlibatan karyawan.
  • mengurangi rasa bosan atau kejenuhan karyawan dari rutinitas dan monotonnya pekerjaan.
  • memberikan pengalaman dan wawasan pekerjaan yang lebih luas pada karyawan. 
  • meningkatkan pengetahuan dan keahlian karyawan.


Faktor yang Mempengaruhi Rotasi Kerja. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi rotasi kerja, diantaranya adalah sebagai berikut :
  • pengetahuan. Pengetahuan merupakan hal pokok, karena dapat merubah perilaku karyawan dalam mengerjakan suatu pekerjaan.
  • keterampilan. Keterampilan merupakan kemampuan seorang karyawan dalam melaksanakan suatu pekerjaan. 
  • pendidikan. Pendidikan seorang karyawan diharapkan dapat menjadikan karyawan tersebut berwawasan dan berkemampuan luas.
  • kemampuan. Kemampuan merupakan kapasitas yang dimiliki karyawan untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan.
  • lingkungan. Suatu lingkungan perusahaan (seperti keteladanan kepemimpinan, sikap rekan kerja, model kepemimpinan, dan lain sebagainya) mampu mempengaruhi perilaku karyawan. 
  • pengalaman. Pengalaman menjadi faktor pertimbangan dilakukannya rotasi pekerjaan. Umumnya karyawan yang memiliki lebih banyak pengalaman dan memiliki kesesuaian posisi dengan posisi yang akan diisi akan diperioritaskan untuk diangkat dalam posisi-posisi tertentu.


Syarat Rotasi Pekerjaan yang Efektif. Ketika manajemen suatu perusahaan memutuskan untuk melakukan rotasi pekerjaan, berarti mereka harus sudah siap dengan segala kemungkinan risiko yang timbul. Risiko dimaksud diantaranya adalah :
  • menurunnya tingkat produktivitas karyawan.
  • tumbuhnya rasa ketidak-puasan atau mengecewakan karyawan.

Untuk meminimalisir risiko yang mungkin timbul sebagai akibat dari rotasi pekerjaan tersebut, maka diperlukan beberapa syarat sehingga rotasi pekerjaan menjadi efektif. Beberapa syarat rotasi pekerjaan yang efektif adalah sebagai berikut :
  • direncanakan dengan matang. Rotasi pekerjaan yang akan dilakukan hendaknya direncanakan dengan matang termasuk mempersiapkan dan melibatkan serangkaian pelatihan pekerjaan baru yang akan ditempati oleh karyawan yang dirotasi pekerjaannya.
  • menetapkan tujuan akhir yang jelas. Sebelum menerapkan program rotasi pekerjaan, manajemen perusahaan terlebih dahulu harus menetapkan tujuan akhir dari dilakukannya rotasi pekerjaan tersebut dengan jelas. Penetapan tujuan akhir dari program rotasi pekerjaan ini sangat berkaitan erat dengan perencanaan rotasi pekerjaan yang akan disusun oleh manajemen perusahaan.
  • adanya pendampingan (supervisor) pada setiap langkah dalam rencana rotasi pekerjaan. Hal ini berkaitan dengan pekerjaan baru yang akan dijalani oleh karyawan. Penting bagi karyawan untuk didampingi oleh supervisor atau mentor. Selain untuk tempat bertanya, supervisor atau  mentor juga dapat memonitor karyawan selama proses training berlangsung, sehingga hal tersebut dapat memperlancar proses belajar karyawan terhadap pekerjaan baru yang ditempatinya.
  • membuat panduan pekerjaan.  Panduan pekerjaan dapat berupa buku (manual book) atau online resource yang dapat memberi karyawan kesempatan untuk belajar dan mempelajari tentang posisi barunya, sehingga karyawan akan lebih siap dalam menghadapi rotasi pekerjaan.


Faktor yang Mempengaruhi Rotasi Kerja. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi rotasi kerja, yaitu :
  • pengetahuan. Pengetahuan merupakan hal pokok, karena dapat merubah perilaku karyawan dalam mengerjakan suatu pekerjaan.
  • keterampilan. Keterampilan merupakan kemampuan seorang karyawan dalam melaksanakan suatu pekerjaan. 
  • pendidikan. Pendidikan seorang karyawan diharapkan dapat menjadikan karyawan tersebut berwawasan dan berkemampuan luas.
  • kemampuan. Kemampuan merupakan kapasitas yang dimiliki karyawan untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan.
  • lingkungan. Suatu lingkungan perusahaan (seperti keteladanan kepemimpinan, sikap rekan kerja, model kepemimpinan, dan lain sebagainya) mampu mempengaruhi perilaku karyawan. 
  • pengalaman. Pengalaman menjadi faktor pertimbangan dilakukannya rotasi pekerjaan. Umumnya karyawan yang memiliki lebih banyak pengalaman dan memiliki kesesuaian posisi dengan posisi yang akan diisi akan diperioritaskan untuk diangkat dalam posisi-posisi tertentu.


Keuntungan dan Kerugian Rotasi Pekerjaan. Rotasi pekerjaan yang dilakukan oleh manajemen perusahaan memiliki keuntungan dan kerugian. Keuntungan dan kerugian rotasi pekerjaan adalah sebagai berikut :

1. Keuntungan Rotasi Pekerjaan.
Terdapat beberapa keuntungan rotasi pekerjaan, yaitu :

a. Bagi Perusahaan.
Bagi perusahaan, keuntungan rotasi pekerjaan adalah :
  • membantu dalam mengidentifikasi dan menentukan posisi terbaik bagi karyawan, sehingga karyawan dapat bekerja dengan maksimal.
  • menjaga kestabilan kinerja perusahaan, hal tersebut berkaitan dengan pergantian karyawan dalam menempati posisi suatu pekerjaan apabila ada karyawan yang keluar (resign) dari perusahaan.

b. Bagi Karyawan.
Bagi karyawan, keuntungan rotasi pekerjaan adalah :
  • menghilangkan kejenuhan dari rutinitas pekerjaan.
  • mendorong dan meningkatkan perkembangan serta keterampilan karyawan.
  • mendapatkan pengetahuan lebih tentang perusahaan.

2. Kerugian Rotasi Pekerjaan.
Terdapat beberapa kerugian rotasi pekerjaan, diantaranya adalah :
  • membutuhkan biaya dan waktu. Rotasi pekerjaan yang dilakukan, mengharuskan perusahaan untuk menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan rotasi pekerjaan tersebut, seperti mengadakan pelatihan. Hal tersebut tentunya memerlukan biaya yang tidak sedikit dan juga waktu bagi karyawan untuk melakukan penyesuaian kembali terhadap posisi pekerjaan baru yang ditempatinya.
  • dapat mengecewakan karyawan. Rotasi pekerjaan tidak selalu akan dapat memuaskan karyawan. Banyak karyawan yang telah merasa nyaman dengan posisinya atau telah sangat menguasai pekerjaannya menjadi enggan atau tidak nyaman dengan adanya program rotasi pekerjaan tersebut.
  • belum tentu menjadi solusi dalam mengatasi masalah. Rotasi pekerjaan tidak menjamin dapat meningkatkan produktivitas karyawan. Oleh karenanya, sebelum melakukan rotasi pekerjaan, manajemen perusahaan harus terlebih dahulu dapat menemukan dan memikirkan akar permasalahan yang ada dalam perusahaan tersebut.
  • menyebabkan kebangkrutan atau bubarnya perusahaan. Tidak semua posisi pekerjaan dalam suatu perusahaan dapat dirotasi, khususnya posisi pekerjaan yang membutuhkan keahlian yang khusus. Rotasi pekerjaan yang dilakukan dengan tanpa perencanaan yang matang justru akan berisiko bagi perkembangan dan keberlangsungan hidup suatu perusahaan.


Rotasi pekerjaan yang direncanakan dengan baik dapat membantu karyawan mengurangi rasa bosan dalam melakukan pekerjaan yang sama serta dapat menggali potensi karyawan yang tersembunyi. Rotasi pekerjaan yang dilakukan diharapkan juga dapat memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengeksplorasi minatnya dan mendapatkan pengalaman di berbagai bidang pekerjaan dalam perusahaan tersebut.

Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian rotasi pekerjaan (job rotation), landasan dasar, sifat, tujuan, faktor yang mempengaruhi, dan syarat rotasi pekerjaan yang efektif, serta keuntungan dan kerugian rotasi pekerjaan.

Semoga bermanfaat.