Public Speaking (Pembicara Publik): Pengertian, Karakteristik, Jenis, Dan Alur Public Speaking, Serta Cara Menjadi Public Speaking Yang Baik

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Public speaking telah dikenal sejak jaman Yunani Kuno, terutama pada tradisi politiknya. Pada saat itu, public speaking dikenal dengan istilah "retorika", yang berarti pidato atau pembicara publik. Tokoh yang terkenal dalam retorika adalah Gorgias, Plato, dan Aristoteles. Para ahli retorika pada jaman Yunani Kuno, menggunakan public speaking untuk memuji atau membujuk orang lain. Public speaking selanjutnya terus berkembang seiring dengan kemajuan dunia yang semakin modern, khususnya dalam bidang teknologi informasi.

Pengertian Public Speaking
. Public speaking merupakan bagian dari ilmu komunikasi. Secara umum, public speaking dapat diartikan sebagai suatu seni berbicara di depan umum dengan tujuan untuk memberikan informasi, mempengaruhi, atau menghibur pendengar atau audiens-nya. Charles Bonar Sirait dalam bukunya yang berjudul "The Power of Public Speaking", menyebutkan bahwa public speaking merupakan seni yang menggabungkan semua ilmu dan kemampuan yang dimiliki untuk berbicara di depan umum, maksudnya siap menyampaikan pesan kepada orang-orang dengan latar belakang yang berbeda-beda. Pelaku public speaking harus memiliki rasa kepercayaan diri yang tinggi, karena selain harus dapat berbicara di depan umum dengan runtut dan sistematis, pelaku public speaking juga harus dapat menyampaikan pesan dengan baik, menghibur dan dapat meyakinkan audiens-nya.


Selain itu, pengertian lain dari public speaking juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang disampaikan oleh para ahli, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
  • Ys. Gunadi, menyebutkan bahwa public speaking adalah suatu bentuk komunikasi yang dilakukan secara lisan tentang sesuatu hal atau topik di hadapan banyak orang, yang tujuannya adalah untuk mempengaruhi, mengubah opini, mengajar, mendidik, memberikan penjelasan serta memberikan informasi kepada masyarakat tertentu pada suatu tempat tertentu.
  • David Zarefsky, menyebutkan bahwa public speaking adalah suatu proses komunikasi berkelanjutan, di mana pesan yang disampaikan dan simbol komunikasi terus berinteraksi antara pembicara dan para pendengarnya.
  • William N. Brigance, menyebutkan bahwa public speaking adalah sebuah persuasi yang meliputi  unsur-unsur sebagai berikut : merebut perhatian pendengar, mengusahakan pendengar dapat mempercayai kemampuan dan karakter yang anda miliki, dan mengembangkan setiap gagasan materi sesuai dengan persepsi pendengar. 

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi audiens dalam public speaking adalah sebagai berikut :
  • selalu berpikir kreatif.
  • memahami personality audiens.
  • bersih diri, menerima dan terbuka.
  • hubungkan tema atau topik yang disampaikan dengan audiens.
  • sampaikan pentingnya tema atau topik yang dibicarakan.


Karakteristik Public Speaking. Publik speaking merupakan seni berbicara di depan umum, yang memiliki karakteristik tertentu yang membedakannya dengan yang lain. Karakteristik tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasikan apakah berbicara di depan umum tersebut adalah termasuk public speaking atau bukan. Karakteristik public speaking dimaksud adalah :
  • bersifat formal.
  • selalu direncanakan.
  • digunakan untuk menyampaikan ide atau topik tertentu oleh pelakunya.
  • terdapat audiens tertentu yang menjadi sasaran dari komunikasi yang dilakukan. 


Komponen Public Speaking. Sedangkan komponen yang ada dalam public speaking adalah sebagai berikut :
  • pembicara atau pelaku public speaking, adalah orang yang berbicara di depan publik yang menyampaikan pesan dengan tujuan tertentu.
  • pendengar atau audiens, adalah sekelompok orang yang berkumpul untuk mendengarkan pembicara.
  • pesan, adalah sesuatu yang disampaikan oleh pembicara, baik pesan verbal atau non verbal.
  • channel, adalah saluran komunikasi yang digunakan oleh pembicara dan pendengar untuk saling berkomunikasi.
  • stimulus, adalah hal awal sebagai bentuk mencari atensi psikologis pada para audiens yang dihadapi oleh pembicara.
  • konteks, adalah situasi yang melingkupi komunikasi publik.
  • dampak, adalah akibat yang terjadi setelah komunikasi dilakukan oleh pembicara.
  • feedback, adalah umpan balik audiens pada pembicara.
  • gangguan, adalah segala hal yang mengganggu jalannya komunikasi.
  • komunikasi antar anggota audiens, adalah komunikasi yang terjadi di dalam kelompok audiens ketika pembicara berbicara.


Jenis Public Speaking. Terdapat banyak jenis public speaking yang selama ini telah dikenal, seperti pidato, ceramah, orasi, presentasi, dan lain sebagainya. Sedangkan apabila ditinjau dari metode yang digunakan atau cara penyampaiannya, public speaking dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu :
  • ad libitum atau impromtu, merupakan bentuk public speaking yang dilakukan secara mendadak dan tanpa persiapan.
  • manuscript atau reading complete text, merupakan  bentuk public speaking yang dilakukan dengan cara membaca naskah yang sudah disiapkan.
  • memoriter atau memorizing, merupakan bentuk public speaking yang dilakukan dengan menghafal naskah.
  • extempore atau using note, merupakan bentuk public speaking yang dilakukan dengan bantuan catatan, pointer, outline, atau slide materi yang ditayangkan di layar melalui LCD Projector atau alat bantu yang lain.  


Tujuan Public Speaking. Secara umum, setidaknya terdapat tiga hal pokok yang menjadi tujuan dari public speaking, yaitu :
  • menyampaikan pesan atau informasi. Dalam hal ini pesan yang disampaikan oleh pelaku public speaking sifatnya hanya sekedar memberikan informasi kepada audiens.
  • usaha untuk mempengaruhi audiens (sebagai influence). Dalam hal ini pelaku public speaking berusaha untuk mengarahkan sikap atau perilaku audiens.
  • participated in. Dalam hal ini pelaku public speaking menyampaikan pesan yang diarahkan supaya audiens mengikuti atau menjadi panutan dan diteladani oleh audiens.  


Alur Public Speaking. Alur dari public speaking adalah sebagai berikut :

1. Canalizing Ideas.
Canalizing ideas adalah proses memilih peasn yang akan disampaikan. Dalam canalizing ideas, kegiatan yang dilakukan oleh pelaku public speaking adalah menentukan tema atau menyiapkan bahan yang sesuai dengan tema yang akan disampaikan. Canalizing ideas merupakan bagian yang penting, karena dengan tahapan ini akan membatasi supaya materi yang akan disampaikan tidak keluar dari tema yang akan disampaikan.

2. Planning Design.
Planning design adalah proses merancang tata cara penyampaian pesan. Dalam planning design, seorang pelaku public speaking harus memikirkan dan berusaha mencari tahu tentang audiens dimana ia akan menyampaikan pesannya. Dengan mengetahui latar belakang audiens, maka pelaku public speaking akan tahu cara terbaik yang harus dilakukannya sehingga pesannya dapat diterima dan dipahami oleh audiens tersebut.

3. Mapping Your Route.
Mapping your route adalah proses merencanakan kerangka atau bagan penyampaian pesan. Dengan menyusun kerangka atau bagan tentang apa yang akan disampaikan dengan baik, maka seluruh pesan akan tersampaikan dengan baik juga. Penyusunan kerangka atau bagan tentang apa yang akan disampaikan akan menjaga pelaku public speaking untuk tetap berada pada jalur dan tidak menyimpang dari tema yang telah ditetapkan. Baik tidaknya perencanaan kerangka atau bagan ini akan menentukan berhasil tidaknya sebuah proses komunikasi.

4. Acquiring Knowledge.
Acquiring knowledge adalah proses menambah isi pesan yang disesuaikan dengan tujuan public speaking, baik ilmiah ataupun tidak ilmiah. Acquiring knowledge merupakan tahap penyempurnaan atau penjabaran lebih lanjut dari mapping your route (kerangka atau bagan tentang apa yang akan disampaikan), maksudnya adalah bagan atau kerangka yang telah dibuat selanjutnya dilengkapi sehingga menjadi materi yang siap untuk disajikan. 


Cara Menjadi Public Speaking yang Baik. Berbicara di depan umum membutuhkan suatu keterampilan tertentu yang dapat dipelajari, meskipun ada juga orang yang diberikan kemampuan tersebut secara alami (bakat). Terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan sehingga membantu menjadi lebih baik saat berbicara di depan umum. Beberapa hal tersebut adalah sebagai berikut : 
  • menuliskan hal-hal yang hendak disampaikan. Dengan menulis apa yang hendak disampaikan dengan baik dan terorganisasi akan membantu pelaku publik speaking untuk dapat menyampaikan pesannya dengan baik dan efektif, tidak melebar atau keluar dari tema atau topik yang telah ditentukan. 
  • mengatasi rasa takut untuk berbicara di depan umum. Satu hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi rasa takut berbicara di depan umum adalah dengan menumbuhkan rasa percaya diri. 
  • melatih berbicara di depan umum. Yaitu dengan jalan mempraktekkan hal-hal yang hendak disampaikan sebelum memulai berbicara di depan umum. Melatih berbicara di depan umum dapat dilakukan dengan berbicara di depan cermin.
Setelah melakukan langkah-langkah tersebut, maka langkah terakhir adalah mempraktekkan atau menyampaikan pesan di depan umum. Beberapa hal lain  yang harus diperhatikan sehingga publik speaking dapat berjalan dengan baik adalah berkaitan dengan tempat dan perlengkapan pendukung.

Ir. Kriswanti Widian menyebutkan bahwa public speaking yang berhasil ditentukan oleh empat hal sebagai berikut :
  • mengatasi hambatan kepribadian. Hambatan kepribadian merupakan hal-hal yang berasal dari dari dalam diri pelaku public speaking yang dapat menjadi hambatan pada saat proses penyampaian pesan, seperti rasa cemas, gugup, demam panggung, dan lain sebagainya.
  • penggunaan body language yang tepat. Body language adalah gerakan tubuh atau bahasa isyarat yang penting yang dapat digunakan untuk mendukung dalam proses penyampaian pesan dihadapan audiens.
  • metode penyampaian yang sistematis dan tepat sasaran. Penggunaan metode yang sistematis dan tepat dalam penyampaian pesan di depan masyarakat umum, akan menghasilkan umpan balik yang bersifat positif. Hal tersebut berarti bahwa pelaku public speaking telah menyampaikan pesannya dengan efektif.
  • penggunaan alat peraga. Alat peraga dapat digunakan sebagai penunjang public speaking. Tujuan dari penggunaan alat peraga diantaranya adalah agar perhatian audiens terfokuskan, memperkuat pesan verbal, mengilustrasikan hal-hal yang sulit diverbalkan, dan lain sebagainya. Hanya saja yang harus diperhatikan oleh pelaku public speaking bahwa alat peraga hanyalah sebagai alat bantu, jangan menjadi pusat perhatian. 


Tidak setiap orang yang berbicara di depan umum dapat dikatakan sebagai pelaku public speaking. Dapat disebut sebagai pelaku public speaking apabila memenuhi syarat-syarat tertentu, seperti berbicara di depan umum secara runtut, terencana, dan dilakukan dengan tujuan tertentu. Contoh pelaku public speaking adalah orator atau ahli pidato, presenter, serta motivator.

Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian public speaking, karakterstik, jenis, tujuan, dan alur public speaking, serta cara menjadi public speaking yang baik.

Semoga bermanfaat.