Pengertian Semiotika, Cabang, Komponen, Dan Jenis Semiotika, Serta Hubungan Antara Semiotika Dan Studi Komunikasi

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Semiotika. Istilah semiotika berasal dari bahasa Yunani, yaitu "semeion" yang berarti "tanda". Secara terminologi, semiotika berarti ilmu yang mempelajari tentang tanda. Sedangkan secara umum, semiotika dapat diartikan sebagai studi tentang makna keputusan, termasuk juga studi tentang tanda dan proses tanda (semiose), nama, simbolisme, kesamaan, indikasi, analogi, metafora, komunikasi, dan makna.

Adalah Plato, orang pertama perintis semiotika yang memeriksa asal muasal bahasa. Dalam perjalanannya, semiotika mengalami dua perkembangan yang menjadi akar dari ilmu semiotika tersebut, yaitu :
  • semiotika yang dikembangkan oleh Ferdinand de Saussure (1857 - 1931), yang mengartikan semiotika sebagai suatu ilmu umum tentang tanda, suatu ilmu yang mempelajari kehidupan tanda-tanda di dalam masyarakat.
  • semiotika yang dikembangkan oleh Charles Sander Peirce (1839 - 1914), yang mengartikan semiotika sebagai nama lain dari logika yang merupakan doktrin formal tentang tanda-tanda. 
Keduanya hingga sekarang dianggap sebagai "Bapak Semiotika", yang mempunyai pengaruh besar dalam pengembangan ilmu semiotika.

Baca juga : Semiotik Sastra

Selain itu, pengertian semiotika juga banyak dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah sebagai berikut :
  • Alex Sobur, dalam bukunya yang berjudul "Semiotika Komunikasi", menyebutkan bahwa semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda yang dimaksud yaitu perangkat yang dipakai dalam upaya berusaha mencari jalan di dunia ini, di tengah-tengah manusia dan bersama-sama manusia.
  • Zoest, sebagaimana dikutip oleh Yasraf Amir Piliang, dalam bukunya yang berjudul "Hiper Realitas Kebudayaan", menyebutkan bahwa semiotika adalah ilmu yang mempelajarai tentang tanda, berfungsinya tanda, dan produksi makna. Lebih lanjut dijelaskan bahwa tanda merupakan sesuatu yang bagi seseorang berari sesuatu yang lain. Segala sesuatu yang dapat diamati atau dibuat teramati dapat disebut tanda. Tanda tidak terbatas pada benda. Adanya peristiwa, tidak adanya peristiwa, struktur yang ditemukan dalam sesuatu, suatu kebiasaan, semua itu dapat disebut tanda. 

Baca juga : Mediasi Semiotik

Cabang Semiotika. Semiotika berkaitan erat dengan bidang linguistik, yang untuk sebagian, mempelajari struktur dan makna bahasa yang lebih spesifik. Hanya saja, berbeda dengan linguistik, semiotika juga mempelajari tentang sistem-sistem tanda non linguistik. Oleh Charles Morris, semiotika dibagi menjadi tiga cabang, yaitu :
  • semantik, merupakan bagian dari semiotika yang mempelajari hubungan antara tanda-tanda dengan designate atau obyek-obyek yang diacunya. Designate menurut Charles Morris adalah makna tanda-tanda sebelum digunakan di dalam tuturan tertentu.
  • sintaksis, merupakan bagian dari semiotika yang mempelajari hubungan formal antara satu tanda dengan tanda-tanda yang lain. Hubungan formal ini merupakan kaidah-kaidah yang mengendalikan turunan dan interpretasi.
  • pragmatik, merupakan bagian semiotika yang mempelajari hubungan antara tanda-tanda dengan interpreter-interpreter atau para pemakainya. Prakmatik secara khusus berkaitan dengan aspek-aspek komunikasi, khususnya fungsi-fungsi situasional yang melatari tuturan.


Komponen Dasar Semiotika. Dalam semiotika terdapat beberapa komponen dasar, yang dengan hal tersebut memungkinkan terjadinya komunikasi dan pemahaman antara subyek dan obyek. Komponen dasar semiotika tersebut adalah sebagai berikut :
  • tanda (sign). Tanda merupakan bagian ilmu semiotika yang menandai sesuatu hal atau keadaan  untuk menerangkan atau memberitahukan obyek kepada subyek. Dalam hal ini, tanda selalu menunjukkan pada sesuatu hal yang nyata, misalnya : tulisan, bahasa, peristiwa, benda, dan bentuk-bentuk tanda lainnya.
  • lambang (symbol). Lambang merupakan sesuatu hal atau keadaan yang memimpin pemahaman si subyek kepada obyek. Ada pengertian sertaan dalam hubungan antara subyek dan obyek. Suatu lambang selalu dikaitkan dengan tanda-tanda yang sudah diberi sifat-sifat kultural, situasional, dan kondisional. Lambang juga merupakan tanda yang bermakna dinamis, khusus, subyektif, kias, dan majas. Contoh lambang : warna, bunyi, suasana, dan lain sebagainya.
  • isyarat (nal). Isyarat merupakan sesuatu hal atau keadaan yang diberikan oleh si subyek kepada obyek. Dalam keadaan subyek selalu berbuat sesuatu untuk memberitahukan kepada obyek yang diberi isyarat pada waktu itu juga. Isyarat selalu bersifat temporal atau kewaktuan. Apabila ditangguhkan pemakaiannya, isyarat akan berubah menjadi tanda atau perlambang.

Ketiga komponen dasar semiotika tersebut (tanda, lambang, dan isyarat) terdapat nuansa, yaitu perbedaan yang sangat kecil mengenai bahasa, warna, dan lain sebagainya.


Jenis Semiotika. Secara umum, menurut Hoed semiotika dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :

1. Semiotika Komunikasi.
Semiotika komunikasi menekankan pada teori produksi tanda yang salah satunya mengasumsikan adanya enam faktor dalam komunikasi, yaitu : pengirim, penerima, kode, pesan, saluran komunikasi, dan acuan (hal yang dibicarakan).

2. Semiotika Signifikasi.
Semiotika signifikasi memberikan tekanan pada teori tanda dan pemahamannya dalam suatu konteks tertengtu. Pada semiotika signifikasi tidak dibicarakan tentang tujuan berkomunikasi, yang diutamakan adalah segi pamahaman suatu tanda sehingga proses kognisinya lebih diperhatikan dari pada komunikasinya.


Sedangkan menurut Mansoer Pateda dalam bukunya yang berjudul "Semantik Leksikal", menyebutkan bahwa semiotika dapat dibedakan menjadi sembilan jenis, yaitu :
  • semiotika analitik, merupakan jenis semiotik yang khusus mengkaji tentang sistem tanda. Obyek simiotik ini adalah tanda dan penganalisisannya menjadi ide, obyek, dan makna. Ide dapat dikaitkan dengan lambang, sedangkan makna adalah beban yang terdapat dalam lambang yang mengacu kepada obyek tertentu.
  • semiotika deskriptif, merupakan jenis semiotik yang khusus mengkaji tentang sistem tanda yang dapat dialami sekarang, meskipun ada tanda yang sejak dahulu tetap seperti yang disaksikan sekarang. Misal, langit yang mendung bertanda akan turun hujan. Sejak dahulu sampai sekarang tetap seperti itu.
  • semiotika fauna (zoo semiotics), merupakan jenis semiotik yang khusus memperhatikan sistem tanda yang dihasilkan oleh hewan. Tanda-tanda yang dihasilkan oleh hewan tersebut menjadi perhatian orang yang bergerak dalam bidang semiotik faunal. Misalnya, ayam berkokok mendakan datangnya fajar atau ayam berkotek menandakan akan bertelor, dan lain sebagainya.
  • semiotika kultural, merupakan jenis semiotik yang khusus mengkaji tentang sistem tanda yang berlaku dalam kebudayaan tertentu. Kebudayaan yang terdapat dalam masyarakat yang juga merupakan sistem, menggunakan tanda-tanda tertentu yang membedakannya dengan masyarakat yang lain.
  • semiotika naratif, merupakan jenis semiotik yang mengkaji tentang sistem tanda dalam narasi yang berwujud mitos dan cerita lisan. 
  • semiotika natural, merupakan jenis semiotik yang khusus mengkaji tentang sistem tanda yang dihasilkan oleh alam. 
  • semiotika normatif, merupakan jenis semiotik yang khusus mengkaji tentang tentang sistem tanda yang dibuat oleh manusia yang berwujud norma-norma. Misalnya, rambu-rambu lalu lintas.
  • semiotika sosial, merupakan jenis semiotik yang khusus mengkaji tentang sistem tanda yang dihasilkan oleh manusia yang berwujud lambang, baik yang berwujud kata maupun dalam wujud kalimat. Semiotik sosial mengkaji tentang sistem tanda yang terdapat dalam bahasa.
  • semiotika struktural, merupakan jenis semiotik yang khusus mengkaji tentang sistem tanda yang dimanifestasikan melalui struktur bahasa.

Ahli semiotika mengklasifikasikan tanda-tanda atau sistem tanda dalam kaitannya dengan cara mereka ditransmisikan. Proses membawa makna tergantung pada penggunaan kode yang mungkin berupa suara atau tulisan yang digunakan dalam membentuk kata-kata, gerakan tubuh untuk menunjukkan sikap atau emosi, dan lain sebagainya.


Hubungan Antara Semiotika dan Studi Komunikasi. Komunikasi diartikan sebagai proses mentransfer data dan/atau pemaknaan dari sumber ke penerima. Dalam teori komunikasi membangun model berdasarkan kode, media, dan konteks untuk menjelaskan aspek biologi, psikologi, dan mekanik yang terlibat. Sama halnya dengan komunikasi, semiotika juga mengakui bahwa proses teknis tidak dapat dipisahkan dari fakta bahwa penerima harus membaca makna data, maksudnya adalah dapat membedakan data sebagai bentuk yang penting serta membuat data itu sendiri. Semiotika dan komunikasi mempunyai banyak kesamaan dalam banyak konsep, hanya saja dalam setiap bidang penekannya berbeda.

Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian semiotika, cabang, komponen, dan jenis semiotika serta hubungan antara semiotika dan studi komunikasi.

Semoga bermanfaat.