Komunikasi persuasif dikenal dan dimanfaatkan orang sudah sejak lama. Studi tentang persuasi berasal dari jaman Yunani Kuno. Saat itu, persuasi sudah digunakan orang untuk berbagai kepentingan, mulai dari perdebatan di pengadilan, perdebatan mengenai masalah-masalah kebijakan umum, hingga digunakan dalam pidato pada acara-acara khusus.
Pelopor seni bicara persuasif adalah Aristoteles. Menurut Aristoteles, dalam melakukan pidato persuasif diperlukan beberapa unsur dasar, diantaranya adalah :
- ethos, merupakan kredibilitas, kepercayaan audiens. Ethos berkaitan dengan karakter, kelayakan, dan tingkat kepercayaan pada komunikator. Dengan adanya kepercayaan dari audiens, maka audiens akan lebih mudah menerima pesan, arahan, serta mau bertindak sesuai dengan keinginan komunikator.
- logos, merupakan logika yang disampaikan dengan valid dan jelas. Logika merupakan alasan terhadap argumen, ide yang disampaikan oleh komunikator. Berkaitan dengan logika tersebut, komunikator mesti menyusun informasi yang akan disampaikan kepada audiens dengan tepat, mulai dari pebukaan sampai dengan kesimpulan. Dengan demikian, pesan yang disampaikan dapat dipahami oleh audiens, berdasarkan informasi, fakta, dan logika yang relevan.
- pathos, merupakan daya tarik emosional atau kemampuan untuk menghubungkan antara audiens dengan komunikator. Komunikator harus dapat membangun hubungan emosional dengan audiens, sehingga audiens tetap fokus pada inti pesan yang disampaikan. Apabila hubungan emosional tersebut sudah terbentuk, maka audiens akan dapat dengan mudah termotivasi dan dengan mudah pula melakukan tindakan sebagaimana dianjurkan oleh komunikator.
Pada saat ini, komunikasi persuasif sudah digunakan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Dalam bidang ekonomi dan bisnis, komunikasi persuasif sangat bermanfaat bagi para pelaku bisnis pemasaran, periklanan, promosi penjualan, public relation, komunikasi internal dan eksternal perusahaan, dan lain sebagainya. Tidak hanya dalam bidang ekonomi dan bisnis, komunikasi persuasif juga banyak digunakan oleh bidang-bidang kehidupan yang lain, seperti pendidikan, dunia politik, dunia kesehatan, dan masih banyak lagi bidang kehidupan yang lain yang melibatkan komunikasi persuasif.
Fungsi Komunikasi Persuasif. Berkaitan dengan manfaat studi komunikasi persuasif, Simons berpendapat bahwa terdapat tiga fungsi utama dari komunikasi persuasif, yaitu :
- fungsi pengawasan (control function). Dalam fungsi pengawasan, komunikasi persuasif digunakan untuk mengkonstruksi pesan dan membangun citra diri atau image agar dapat mempengaruhi orang lain.
- fungsi perlindungan konsumen (consumer protection function). Fungsi perlindungan konsumen merupakan salah satu fungsi komunikasi persuasif yang akan membuat orang lebih cermat dalam menyaring pesan-pesan persuasif yang sampai kepadanya. Fungsi perlindungan konsumen ini dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu : 1. pesan-pesan yang diterima hendaknya diuji dengan cara mempertemukan berbagai pendapat tentang pesan tersebut, terutama dari para ahli yang dapat dipercaya. 2. menganalisis pesan yang diterima secara kritis, melalui metode penelitian komunikasi tentang kebenaran dari pesan yang diterima.
- fungsi pengetahuan (knowledge function). Maksudnya adalah dengan mempelajari komunikasi persuasif, orang akan memperoleh wawasan berkaitan dengan peranan persuasi dalam masyarakat dan dinamika psikologi persuasi.
Peranan persuasi dalam masyarakat adalah pengkajian tentang bagaimana keterkaitan antara individu dengan pengaruh yang dibentuk oleh individu yang lain, kelompok dan organisasi, serta lembaga tempat individu tersebut bergabung. Sedangkan dengan pengkajian dinamika psikologi persuasif, orang akan memperoleh pengertian tentang bagaimana manusia mengikuti stimulasi, menata lingkungan, dan bagaimana pikiran-pikiran manusia berinteraksi.
Demikian penjelasan berkaitan dengan fungsi komunikasi persuasif.
Semoga bermanfaat.