Neraca Pembayaran (Balance of Payment) : Pengertian, Sistem Pencatatan, Komponen, Jenis, Serta Formula Perhitungan Neraca Pembayaran

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Neraca Pembayaran. Secara umum, neraca pembayaran dapat diartikan sebagai suatu catatan sistematis tentang seluruh transaksi ekonomi antara penduduk suatu negara dengan negara lainnya pada periode waktu tertentu, yang pada umumnya adalah satu tahun. Yang dimaksud dengan penduduk dalam pengertian tersebut di atas meliputi perorangan, badan hukum, dan pemerintah. 

Neraca pembayaran disusun berdasarkan sistem pencatatan ganda atau double entry bookkeeping, maksudnya adalah setiap transaksi yang dicatat sebagai kredit diimbangi dengan transaksi yang dicatat sebagai debit atau sebaliknya. Dengan memakai sistem pencatatan ganda, maka jumlah antara kredit dan debit akan sama dengan nol, walaupun pada kenyataannya neraca pembayaran mungkin tidak sama dengan nol.


Sistem Pencatatan Neraca Pembayaran.  Transaksi ekonomi internasional yang dicatat dalam neraca pembayaran dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu :
  • transaksi debit. Transaksi debit mengandung arti bertambahnya kewajiban atau utang penduduk suatu negara untuk melakukan pembayaran terhadap penduduk negara lain. Transaksi debit juga dapat berarti suatu transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari dalam negeri ke luar negeri. Transaksi debit disebut juga transaksi negatif, maksudnya adalah transaksi yang menyebabkan berkurangnya posisi cadangan devisa.
  • transaksi kredit. Transaksi kredit mengandung arti bertambahnya hak penduduk suatu negara untuk menerima pembayaran dari penduduk negara lain. Transaksi kredit juga dapat berarti suatu transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari luar negeri ke dalam negeri. Transaksi kredit disebut juga transaksi positif, maksudnya adalah transaksi yang menyebabkan bertambahnya posisi cadangan devisa negara. 

Jika sisi kredit lebih besar dari sisi debit, maka akan terjadi neraca pembayaran surplus. Dan sebaliknya, jika sisi debit lebih besar dari sisi kredit, maka akan terjadi neraca pembayaran defisit. Hanya saja yang perlu dipahami bahwa defisit dalam neraca pembayaran tidak selalu berarti buruk. Mesti dilihat terlebih dahulu pada komponen mana yang mengalami defisit. Selain itu, defisit yang terjadi dalam jangka pendek mungkin tidak begitu berarti, tetapi jika defisit terjadi dalam jangka panjang bisa jadi akan berbahaya bagi perekonomian suatu negara.


Komponen Neraca Pembayaran. Neraca pembayaran mempunyai beberapa komponen utama, yaitu sebagai berikut :

1. Neraca Berjalan (Current Account).
Neraca berjalan terdiri dari :
  • neraca perdagangan (balance of trade), merupakan selisih antara nilai ekspor dan nilai impor suatu negara dalam perdagangan internasional, selama jangka waktu satu tahun. Neraca perdagangan mencatat transaksi ekspor dan impor di antara dua negara atau lebih. Dalam neraca perdagangan dapat terjadi tiga kemungkinan, yaitu surplus, defisit, atau seimbang.
  • neraca jasa, merupakan pencatatan seluruh transasksi jasa dari satu negara atau kepada negara lain, selama jangka waktu satu tahun. Yang dicacat dalam transaksi jasa adalah tenaga kerja, pengiriman uang, biaya transportasi, biaya asuransi, dan lain sebagainya.
  • neraca transaksi sepihak (transaksi unilateral), merupakan pencatatan seluruh transaksi yang sifatnya sepihak yang diterima atau diberikan dari atau ke luar negeri tanpa kewajiban untuk membayar kembali selama jangka waktu satu tahun, seperti hadiah, hibah, dan lain sebagainya.

2. Neraca Modal (Capital Account).
Neraca modal mencatat transaksi penerimaan atau pembayaran sehubungan dengan peminjaman dan penanaman modal atau ekspor dan impor modal yang terjadi di antara dua negara atau lebih, baik untuk investasi jangka pendek (seperti membeli obligasi untuk memperoleh keuntungan) atau jangka panjang (seperti membeli saham untuk investasi).

3. Neraca Moneter (Monetary Account).
Neraca moneter mencatat dan memperlihatkan perkembangan atau perubahan cadangan devisa suatu negara, baik itu berupa emas atau valuta asing.

Jenis Neraca Pembayaran. Neraca pembayaran dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :
  • neraca pembayaran surplus, adalah  neraca pembayaran yang menunjukkan jumlah transaksi pembayaran luar negeri (transaksi debit) lebih kecil dibandingkan transaksi penerimaan dari luar negeri (transaksi kredit).    
  • neraca pembayaran defisit, adalah neraca pembayaran yang menunjukkan jumlah transaksi pembayaran luar negeri (transaksi debit) lebih besar dibandingkan transaksi penerimaan dari luar negeri (transaksi kredit).
  • neraca pembayaran seimbang, adalah  neraca pembayaran yang menunjukkan jumlah transaksi pembayaran luar negeri (transaksi debit) setara atau sama dengan transaksi penerimaan dari luar negeri (transaksi kredit).


Faktor Penyebab Neraca Pembayaran Defisit. Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan neraca pembayaran mengalami defisit, yaitu sebagai berikut :
  • meningkatnya konsumsi barang dan jasa yang digunakan untuk investasi. Tidak atau kurang tersedianya barang dan jasa dalam suatu negara yang digunakan untuk investasi akan memicu negara yang bersangkutan untuk mengimpornya dari negara lain. Dengan peningkatan barang dan jasa impor untuk investasi tersebut, maka akan meningkatkan nilai total impor negara.
  • meningkatnya konsumsi barang dan jasa konsumen. Barang-barang konsumen adalah barang dan jasa yang langsung dipakai untuk dikonsumsi, seperti makanan, pakaian, dan lain sebagainya. Jika barang dan jasa impor untuk konsumsi meningkat, maka akan meningkatkan nilai total impor negara.
  • meningkatnya jasa perjalanan atau wisata ke luar negeri yang dilakukan oleh masyarakat akan meningkatka total impor negara. 


Tujuan Penyusunan Neraca Pembayaran. Penyusunan neraca pembayaran ditujukan untuk :
  • mengetahui peranan sektor eksternal dalam perekonomian suatu negara.
  • mengetahui aliran sumber daya antar negara.
  • mengetahui struktur ekonomi dan perdagangan suatu negara.
  • mengetahui permasalahan utang luar negeri suatu negara.
  • dipergunakan sebagai sumber data dan informasi dalam penyusunan anggaran devisa.
  • dipergunakan sebagai sumber data penyusunan statistik pendapatan nasional.


Fungsi Neraca Pembayaran. Terdapat beberapa fungsi dari neraca pembayaran, yaitu sebagai berikut :
  • sebagai alat pertimbangan pemerintah dalam mengambil berbagai langkah dalam bidang ekonomi, moneter dan fiskal.
  • sebagai alat pertimbangan pemerintah dalam mengetahui pengaruh dari hubungan ekonomi internasional kepada pendapatan atau income nasional.
  • sebagai alat pertimbangan pemerintah dalam mengambil kebijakan dalam bidang politik perdagangan internasional.


Formula Perhitungan Neraca Pembayaran. Neraca pembayaran dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
  • BoP = (X - M) + (CI - CO) + FB

Keterangan :
  • BoP = Balance of Payment (Neraca Pembayaran).
  • (X - M) = neraca transaksi berjalan yang merupakan selisih antara nilai ekspor dan impor barang dan jasa.
  • (CI - CO) = neraca transaksi modal yang merupakan selisih antara nilai capital inflow (CI) dan capital outflow (CO).
  • FB = neraca cadangan resmi negara.

Dalam keadaan nilai yang seimbang, neraca pembayaran (BoP) = 0, maka cadangan resmi negara adalah :
  • 0 = (X - M) + (CI - CO) + FB

sehingga cadangan resmi negara adalah sebagai berikut :
  • (X - M) + (CI - CO) = - FB

Sedangkan dalam keadaan nilai yang tidak seimbang, maka neraca pembayaran akan menjadi surplus atau defisit. Sebagai contoh :
  • BoP = (X - M) + (CI - CO) + FB

Jika (X - M) < 0 dan (CI - CO) = 0, sedangkan FB = 0, maka :

  • (X - M) + 0 + 0 < 0
 
BoP < 0 artinya BoP mengalami defisit. Perhitungan diatas menunjukkan bahwa neraca transaksi berjalan defisit dan neraca modal adalah sama dengan nol, maka BoP akan menjadi kurang dari nol (mengalami defisit).


Neraca pembayaran dan neraca perdagangan sering menjadi faktor yang dapat mendorong naik atau turunnya nilai tukar mata uang suatu negara. 
  • kenaikan atau surplus dari neraca pembayaran dan neraca perdagangan akan diinterpretasikan sebagai indikasi awal kemungkinan terjadinya apresiasi suatu mata uang, dan sebaliknya ;
  • penurunan atau defisit neraca pembayaran dan neraca perdagangan akan diinterpretasikan sebagai indikasi awal terjadinya depresiasi mata uang suatu negara. 
Sehingga dengan neraca pembayaran dapat diketahui kapan suatu negara mengalami surplus dan defisit.

Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian neraca pembayaran (balance of payment), sistem pencatatan, komponen, jenis, tujuan, fungsi, serta formula perhitungan neraca pembayaran (balance of payment).

Semoga bermanfaat.