Istilah penyuluhan sudah sangat akrab di telinga kita. Saat kita mendengar istilah penyuluhan, mungkin sebagian besar dari kita akan mengkaitkannya dengan bidang pertanian. Padahal penyuluhan tidak selalu berkaitan dengan bidang pertanian. Sebagai contoh, penyuluhan tentang keluarga berencana, penyuluhan tentang lingkungan hidup, penyuluhan tentang kesehatan, dan lain sebagainya.
Pengertian Penyuluhan. Istilah "penyuluhan" berasal dari kata dasar "suluh", yang berarti "obor atau pelita". Secara terminologi, penyuluhan berarti pemberi terang atau yang memberi terang, maksudnya adalah memberikan petunjuk bagi seseorang atau menolong seseorang untuk menemukan jalannya. Sedangkan secara umum, penyuluhan dapat diartikan sebagai suatu bentuk usaha pendidikan non formal kepada individu atau kelompok masyarakat yang dilakukan secara sistematik, terencana, dan terarah dalam usaha perubahan perilaku yang berkelanjutan demi tercapainya peningkatan produksi, pendapatan, dan perbaikan kesejahteraan. Penyuluhan juga dapat berarti suatu proses penyebar-luasan informasi yang berkaitan dengan upaya perbaikan dan pembangunan sektor demi tercapainya peningkatan kualitas, produktivitas, dan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan individu atau masyarakat.
Dalam Undang-Undang Nomor : 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan, penyuluhan diartikan sebagai proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dalam mengakses informasi-informasi pasar, teknologi, permodalan, da sumber daya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, penyuluhan diartikan dalam beberapa pengertian, yaitu :
- proses, cara, perbuatan menyuluh.
- penerangan.
- kl pengintaian, penyelidikan.
Baca juga : Pengertian Informasi, Ciri-Ciri, Komponen, Jenis, Dan Faktor Yang Menentukan Kualitas Informasi
Selain itu, pengertian penyuluhan juga dapat ditemukan dalam pendapat para ahli, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
- D. Kusnadi, dalam bukunya yang berjudul "Metode Penyuluhan", menyebutkan bahwa penyuluhan adalah suatu upaya menyampaikan informasi atau pesan yang berkaitan dengan bidang pertanian oleh penyuluh kepada petani beserta anggota keluarganya, baik secara langsung atau tidak langsung, agar mereka tahu, mau, dan mampu menggunakan inovasi teknologi baru.
- S. Lucie, dalam bukunya yang berjudul "Teknik Penyuluhan Dan Pemberdayaan Masyarakat", menyebutkan bahwa penyuluhan adalah proses perubahan perilaku yang berkelanjutan, di mana perubahan yang dituntut tidak semata-mata karena penambahan pengetahuan saja, namun diharapkan juga adanya perubahan pada keterampilan sekaligus sikap mantap yang menjurus kepada tindakan atau kerja yang lebih baik, produktif, dan menguntungkan.
- Subejo, dalam bukunya yang berjudul "Penyuluhan Pertanian", menyebutkan bahwa penyuluhan adalah proses perubahan perubahan perilaku di kalangan masyarakat agar mereka tahu, mau, dan mampu melakukan perubahan demi tercapainya peningkatan produksi, pendapatan, atau keuntungan dan perbaikan kesejahteraan.
- H. S. Hawkins, dalam bukunya yang berjudul "Penyuluhan", menyebutkan bahwa penyuluhan adalah salah satu pendidikan non formal yang diberikan kepada petani.
Pada hakekatnya, penyuluhan merupakan upaya perubahan perilaku melalui pendekatan edukatif, yaitu suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan secara sistematik, terencana dan terarah dengan peran serta aktif individu, kelompok atau masyarakat untuk memecahkan masalah dengan memperhitungkan faktor sosial, ekonomi, dan budaya setempat. Dalam perubahan perilaku dituntut agar sasaran berubah tidak hanya semata-mata karena adanya penambahan motivasi saja, tetapi diharapkan juga adanya perubahan pada keterampilan sekaligus sikap mantap yang menjurus kepada tindakan atau kerja yang lebih baik, produktif, dan menguntungkan.
Tujuan Penyuluhan. Penyuluhan merupakan suatu intevensi sosial yang melibatkan penggunaan komunikasi secara sadar untuk membantu masyarakat membentuk pendapat mereka sendiri dan mengambil keputusan dengan baik. Menurut Margono Slamet, tujuan utama dari penyuluhan adalah untuk memberdayakan masyarakat, yang berarti bahwa memberi daya kepada yang tidak berdaya dan/atau mengembangkan daya yang sudah dimiliki menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat bagi masyarakat yang bersangkutan.
Sedangkan menurut A. G. Kartasapoetra dalam bukunya yang berjudul "Teknologi Penyuluhan Pertanian", menyebutkan bahwa penyuluhan mempunyai dua macam tujuan, yaitu :
1. Tujuan jangka pendek.
Tujuan jangka pendek penyuluhan adalah :
- perubahan tingkat pengetahuan.
- perubahan tingkat kecakapan atau kemampuan.
- perubahan sikap.
- perubahan motif tindakan.
2. Tujuan jangka panjang.
Tujuan jangka panjang penyuluhan adalah :
- better farming, mau dan mampu mengubah cara-cara usaha dengan cara-cara yang lebih baik.
- better business, berusaha yang lebih menguntungkan.
- better living, menghemat dan tidak boros setelah tujuan utama tercapai.
Media Penyuluhan. Dalam melakukan penyuluhan kepada individu atau masyarakat, agen penyuluh dapat mempergunakan media sebagai alat bantu kegiatan penyuluhan. Menurut S. Lucie, terdapat beberapa media yang dapat digunakan sebagai alat bantu penyuluhan, diantaranya adalah :
- leaflet, yaitu bentuk penyampaian informasi melalui kerta lembaran yang dilipat. Kelebihan leaflet adalah sasaran dapat menyesuaikan dan belajar mandiri secara praktis, sasaran dapat melihat isi leaflet kapanpun, sangat ekonomis. Sedangkan kelemahan leaflet adalah tidak cocok untuk sasaran individu, tidak tahan lama dan mudah hilang, perlu proses penggandaan yang baik.
- flift chart, yaitu media penyampaian informasi dalam bentuk buku, di mana setiap lembar berisi gambar peragaan dan lembar baliknya berisikan kalimat sebagai informasi yang berkaitan dengan gambar. Kelebihan flift chart adalah dapat dilipat atau digulung, mudah dibawa, murah dan efisien. Sedangkan kelemahan flift chart adalah ukurannya terlalu kecil untuk sasaran yang berjumlah relatif banyak, mudah sobek.
- film dan video, yaitu bentuk penyampaian informasi melalui media audio visual. Kelebihan media film dan video adalah memberikan realita yang memungkinkan sulit direkam kembali oleh mata dan pikiran sasaran, dapat memicu diskusi mengenai sikap dan perilaku, serta dapat merefleksikan kepada diri mereka tentang keadaan yang benar-benar terjadi. Sedangkan kelemahan media film dan video adalah memerlukan daya listrik, peralatan beresiko rusak, membutuhkan orang yang ahli di bidang tersebut, serta membutuhkan biaya yang besar.
- slide, yaitu bentuk penyampaian informasi melalui media visual (tulisan). Kelebihan slide adalah memberikan realita walaupun terbatas, cocok untuk sasaran yang jumlahnya relatif banyak, peralatan yang digunakan sederhana, dan biaya murah. Sedangkan kelemahan slide adalah memerlukan daya listrik, peralatan beresiko rusak, dan memerlukan sumber daya manusia yang terampil untuk hal tersebut.
- transparan OHP, yaitu penyampaian informasi melalui media projektor. Kelebihan transparan OHP adalah dapat digunakan untuk mencatat poin-poin penting saat diskusi sedang berjalan, peralatan yang digunakan mudah dan efisien, serta biaya murah. Sedangkan kelemahan transparan OHP adalah memerlukan daya listrik, membutuhkan pengaturan tempat duduk dengan baik sehingga semua peserta dapat melihat dan membaca tulisan yang ditayangkan.
- papan tulis, yaitu penyampaian informasi dengan cara menuliskan di papan tulis atau white board. Kelebihan papan tulis adalah mudah dibersihkan dan digunakan kembali, efisien, dan biaya murah. Sedangkan kelemahan papan tulis adalah terlalu kecil untuk sasaran dalam jumlah yang relatif banyak, kurang efektif karena agen penyuluh harus membelakangi kelompok sasaran pada saat sedang menuliskan sesuatu, terkesan kotor apabila tidak dibersihkan dengan baik.
Metode Penyuluhan. Penyuluhan berperan sebagai salah satu metode penambahan dan peningkatan motivasi individu maupun masyarakat sebagai tahap awal terjadinya perubahan perilaku yang menyangkut aspek motivasi, keterampilan dan sikap mental. Menurut S. Notoatmodjo, dalam bukunya yang berjudul "Ilmu Perilaku Kesehatan", beberapa metode yang dapat diterapkan dalam penyuluhan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai adalah sebagai berikut :
- metode ceramah, merupakan suatu cara dalam menerangkan dan menjelaskan suatu ide, pengertian, atau pesan secara lisan kepada sekelompok sasaran sehingga memperoleh informasi sesuai dengan yang diinginkan.
- metode diskusi kelompok, merupakan pembicaraan yang direncanakan dan telah dipersiapkan tentang suatu topik pembicaraan. Metode diskusi kelompok diikuti oleh lima sampai dengan duapuluh peserta dalam satu kelompok yang dipimpin oleh seorang pimpinan diskusi.
- metode curah pendapat, merupakan suatu bentuk pemecahan masalah yang terpikirkan oleh masing-masing peserta dan evaluasi pendapat-pendapat tersebut dilakukan kemudian.
- metode panel, merupakan pembicaraan yang telah direncanakan di depan pengunjung atau peserta tentang sebuah topik. Dalam metode panel dibutuhkan setidaknya tiga orang panelis dengan seorang pemimpin.
- metode bermain peran, merupakan suatu cara di mana dua orang atau lebih memerankan sebuah situasi dalam kehidupan manusia dengan tanpa diadakan latihan, untuk dipakai sebagai bahan pemikiran oleh kelompok.
- metode demonstrasi, merupakan suatu cara untuk menunjukkan pengertian, ide, dan prosedur tentang suatu hal yang telah dipersiapkan dengan teliti untuk memperlihatkan bagaimana cara melaksanakan suatu tindakan, adegan dengan menggunakan alat peraga. Metode ini digunakan terhadap kelompok yang tidak terlalu besar jumlahnya.
- metode simposium, merupakan serangkaian ceramah yang diberikan oleh dua atau lima orang dengan topik yang berlebihan tetapi saling berhubungan erat.
- metode seminar, merupakan suatu cara di mana sekelompok orang berkumpul untuk membahas suatu masalah di bawah bimbingan seorang ahli yang menguasai bidangnya.
Baca juga : Bentuk-Bentuk Komunikasi
Model Penyuluhan. Menurut S. Amanah dan N. Farmayanti dalam bukunya yang berjudul "Pemberdayaan Sosial Petani Nelayan, Keunikan Agroekosistem, Dan Daya Saing", menyebutkan bahwa model penyuluhan dengan melibatkan masyarakat sejak awal mulai dari perencanaan program atau penetapan prioritas isu dan permasalahan yang dihadapi di lapangan, pelaksanaan program, serta evaluasi penyuluhan merupakan kegiatan yang perlu dilakukan agar penyuluhan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat lokal.
Aspek utama yang harus terintegrasi dalam penyuluhan sebagai proses pemberdayaan sumber daya yang ada adalah sebagai berikut :
- memadukan filosofi belajar melalui pengalaman (experiental learning), yang bertujuan untuk menghadapi masa depan dengan pengembangan potensi sumber daya yang tersedia (learning for the future).
- masyarakat sebagai subyek dan keberlanjutan program (aspek kontinyuitas).
- masyarakat mampu mandiri.
Aspek-aspek tersebut dapat dijadikan suatu titik akhir dari kegiatan penyuluhan yang dapat memberikan suatu motivasi bagi masyarakat untuk mengikuti kegiatan penyuluhan serta meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya.
Baca juga : Fungsi, Tugas, Dan Peran Perawat
Indikasi Keberhasilan Penyuluhan. Kegiatan penyuluhan dilakukan agar individu atau masyarakat dapat mengerti, memahami, tertarik, dan mengikuti apa yang disampaikan dengan kesadaran sendiri dan berusaha untuk menerapkan ide-ide baru tersebut dalam kehidupannya. Menurut S. Notoatmodjo, dalam bukunya yang berjudul "Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku", menjelaskan bahwa indikasi keberhasilan yang dapat dilihat pada setiap tahapan proses penyuluhan adalah sebagai berikut :
- tahap sadar (arwarness). Pada tahap ini peserta penyuluhan sudah mengetahui sesuatu yang baru karena hasil dari komunikasi dengan pihak lain.
- tahap minat (interest). Pada tahap ini peserta penyuluhan mulai ingin mengetahui lebih banyak tentang hal-hal baru yang sudah diketahuinya dengan jalan mencari keterangan atau informasi yang lebih terperinci.
- tahap menilai (evaluation). Pada tahap ini peserta penyuluhan mulai menilai atau menimbang-nimbang serta menghubungkan dengan keadaan atau kemampuan diri, misalnya kesanggupan serta resiko yang akan ditanggung baik dari segi sosial maupun ekonomi.
- tahap mencoba (trial). Pada tahap ini peserta penyuluhan mulai menerapkan atau mencoba dalam skala kecil sebagai upaya meyakinkan apakah dapat dilanjutkan atau tidak.
- tahap penerapan atau adopsi (adoption). Pada tahap ini peserta penyuluhan sudah yakinakan hal baru dan mulai melaksanakan dalam skala besar.
Baca juga : Pengertian Promosi Kesehatan, Ruang Lingkup, Prinsip, Tujuan, Strategi, Dan Sasaran Promosi Kesehatan
Sedangkan dalam kaitannya dengan proses perubahan perilaku melalui kegiatan penyuluhan, menurut H. Maulana dalam bukunya yang berjudul "Promosi Kesehatan", disebutkan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi proses perubahan perilaku tersebut, diantaranya sebagai berikut :
- keadaan pribadi sasaran, maksudnya adalah ada tidaknya motivasi dalam melakukan suatu perubahan, ada tidaknya ketakutan atau trauma, siap atau tidaknya peserta penyuluhan menerima informasi, dan lain sebagainya.
- keadaan lingkungan fisik, maksudnya adalah lingkungan yang berpengaruh baik langsung atau tidak langsung dalam keberhasilan penyuluhan.
- keadaan sosial dan budaya masyarakat, maksudnya adalah ada tidaknya kebiasaan yang dapat mempengaruhi efektivitas penyuluhan.
- keadaan dan macam aktivitas, maksudnya adalah segala hal yang berkaitan dengan kelembagaan yang tersedia dan menunjang kegiatan penyuluhan serta ada tidaknya peran serta terkait dalam proses penyuluhan akan menentukan efektivitas penyuluhan.
- ketersediaan waktu di masyarakat, maksudnya adalah segala hal yang berkaitan dengan waktu penyampaian informasi harus memperhatikan tingkat aktivitas masyarakat untuk menjamin tingkat kehadiran masyarakat dalam penyuluhan.
Persamaan dan Perbedaan Antara Penyuluhan dan Penerangan. Sekilas antara penyuluhan dan penerangan adalah sama. Dalam beberapa hal antara penyuluhan dan penerangan mempunyai kesamaan, tetapi dalam beberapa hal yang lain di antara keduanya mempunyai perbedaan. Berikut persamaan dan perbedaan antara penyuluhan dan penerangan :
1. Persamaan Antara Penyuluhan dan Penerangan.
Antara penyuluhan dan penerangan memiliki satu dasar yang sama, yaitu :
- adanya sesuatu hal yang disampaikan atau diinformasikan kepada pihak lain, agar sesuatu hal tersebut dapat diterima dan dimengerti serta menarik minat individu atau masyarakat.
- dalam semua kegiatan, baik penyuluhan maupun penerangan, melibatkan proses komunikasi yaitu berupa penerusan fakta, pendapat, pengetahuan, hal-hal baru, peraturan-peraturan, dan lain sebagainya dari pemberi informasi kepada penerima informasi.
2. Perbedaan Antara Penyuluhan dan Penerangan.
Antara penyuluhan dan penerangan memiliki beberapa perbedaan, yaitu :
* Penyuluhan :
- pengertian penyuluhan adalah suatu bentuk usaha pendidikan non formal kepada individu atau kelompok masyarakat yang dilakukan secara sitematik, terencana, dan terarah dalam usaha perubahan perilaku yang berkelanjutan demi tercapainya peningkatan produksi, pendapatan, dan perbaikan kesejahteraan.
- sifat kegiatan penyuluhan adalah tidak terbatas hanya pada memberikan penjelasan saja tetapi sampai peserta tahu, mau, dan mampu melakukan perbaikan (merupakan proses pendidikan).
- hasil akhir dari penyuluhan adalah perubahan perilaku dan inovatif.
* Penerangan :
- pengertian penerangan adalah suatu bentuk usaha oemberitahuan tentang sesuatu hal kepada individu atau kelompok masyarakat di mana pihak yang diberi penerangan tidak ada jalan lain kecuali mendengarkan dan memperhatikan.
- sifat kegiatan penerangan adalah terbatas hanya sampai memberi penjelasan.
- hasil akhir penerangan adalah mengerti tentang sesuatu yang dijelaskan.
Baca juga : Konservasi Tanah Dan Air : Pembinaan Dan Pengawasan Serta Penyelesaian Sengketa Konservasi Tanah Dan Air
Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian penyuluhan, tujuan, media, metode, model, dan indikasi keberhasilan penyuluhan, serta persamaan dan perbedaan antara penyuluhan dan penerangan.
Semoga bermanfaat.