Perusahaan Manufaktur : Pengertian, Karakteristik, Jenis, Fungsi, Dan Strategi Perusahaan Manufaktur, Serta Proses Bisnis Perusahaan Manufaktur

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Perusahaan Manufaktur. Manufaktur, dari sudut pandang ekonomi, diartikan sebagai suatu proses perubahan bahan mentah menjadi bentuk yang memiliki nilai tambah melalui satu atau lebih proses perakitan. Hasil akhir yang diharapkan dari kegiatan manufaktur adalah terciptanya produk yang memiliki daya nilai jual.

Secara umum, perusahaan manufaktur merupakan suatu badan usaha yang mengubah bahan baku atau bahan mentah menjadi barang setengah jadi maupun barang jadi, yang memiliki tingkat nilai jual, yang prosesnya dilakukan dengan mengelola peralatan, mesin, serta tenaga kerja dalam satu medium. Seluruh proses dan tahapan yang dilakukan dalam perusahaan manufaktur mengarah pada Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dimiliki oleh masing-masing satuan kerja.

Selain itu, pengertian perusahaan manufaktur dapat juga dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
  • Sritomo Wignjosoebroto, dalam “Pengantar Teknik dan Manajemen Industri”, menyebutkan bahwa perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang melakukan proses produksi tertentu untuk mengubah sumber daya menjadi sesuatu yang memiliki nilai tambah.
  • John A. Schey, dalam “Proses Manufaktur”, menyebutkan bahwa perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang memiliki sistem mulai dari perencanaan, pengeolaan, pemeliharaan, hingga pemasaran kepada konsumen dengan produk yang dapat bertahan lama.
  • Vincent Gaspersz, dalam “Total Quality Management”, menyebutkan bahwa perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang memiliki aktivitas untuk memberi nilai tambah pada barang sesuai dengan kebutuhan konsumen.
  • Jay Heizer dan Barry Render, dalam “Operations Management”, menyebutkan bahwa perusahaan manufaktur merupakan sebuah perusahaan yang membuat sesuatu dengan tangan atau dengan mesin untuk dapat menghasilkan suatu barang. Perusahaan manufaktur juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan memproses suatu atau beberapa bahan menjadi bahan jadi sehingga memiliki sebuah nilai tambah yang besar.


Karakteristik Perusahaan Manufaktur. Perusahaan manufaktur memiliki beberapa karakteristik tertentu yang membedakannya dengan perusahaan lainnya. Karakteristik perusahaan manufaktur dapat dicirikan dari beberapa hal sebagai berikut :

1. Proses produksi.
Suatu perusahaan dapat disebut sebagai perusahaan manufaktur apabila di dalamnya terdapat sebuah proses penggarapan (produksi) bahan baku atau bahan mentah menjadi barang jadi, yang kemudian dipasarkan untuk mendapatkan keuntungan bagi perusahaan. Dengan kata lain yang lebih sederhana, suatu perusahaan belum disebut sebagai perusahaan manufaktur apabila tidak ada sebuh proses produksi.

2. Penggunaan tenaga kerja.
Dalam proses produksi (pengolahan bahan mentah menjadi barang siap jual), suatu perusahaan manufaktur membutuhkan banyak tenaga kerja dan waktu pengerjaan yang cukup lama. Setelah proses produksi selesai, maka selanjutnya akan dilakukan pemasaran terhadap produk tersebut kepada masyarakat luas untuk menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.

3. Penggunaan mesin produksi.
Dalam melakukan proses produksi, suatu perusahaan manufaktur menggunakan mesin produksi dengan skala besar, dan dioperasikan oleh para tenaga kerja yang mahir dalam mengoperasionalkan mesin produksi tersebut. Tujuan dari penggunaan mesin produksi tersebut adalah :
  • untuk menghasilkan produk dalam jumlah besar dalam waktu cepat.
  • menghasilkan produk yang memiliki kualitas tinggi meski dibuat dengan waktu cepat.

4. Biaya operasional.
Untuk menghasilkan produk dalam jumlah besar dengan kualitas yang baik, suatu perusahaan manufaktur membutuhkan biaya yang besar. Biaya operasional atau biaya produksi dimaksud digunakan untuk : pembelian bahan mentah, upah karyawan, pembelian mesin, perawatan mesin, dan lain sebagainya.

5. Proses pemasaran.
Kegiatan produksi tidak dapat lepas dari proses pemasaran. Tanpa adanya proses pemasaran, produksi tidak akan dikenal oleh masyarakat luas. Oleh sebab itu, dibutuhkan pemilihan pasar yang tepat agar produk dapat terjual dengan jumlah besar. Semakin banyak produk yang terjual, maka semakin besar pula keuntungan yang akan anda dapatkan.


Jenis Perusahaan Manufaktur. Perusahaan manufaktur dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yang didasarkan pada :

1. Hasil produksi.
Berdasarkan produk yang dihasilkan (hasil produksi), perusahaan manufaktur dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :
  • consumer goods, merupakan jenis perusahaan manufaktur di mana produk yang dibeli kemudian langsung digunakan oleh konsumen. Misalnya : makanan, minuman, mobil, alat elektronik, dan berbagai barang konsumsi lainnya.
  • capital goods, merupakan jenis perusahaan manufaktur di mana produk yang dibeli akan digunakan lagi untuk melakukan proses produksi lainnya. Umumnya, pengguna capital goods ini menggunakannya pada perusahaan miliknya sebagai penyokong kegiatan produksinya. Misalnya : mesin, pesawat terbang, kereta api, kendaraan berat, dan berbagai produk sejenis lainnya.

2. Jenis proses produksi.
Berdasarkan jenis proses produksi, perusahaan manufaktur dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :
  • continous process atau “continuous manufacturing”, merupakan perusahaan manufaktur yang memiliki mekanisme produksi secara terus-menerus.
  • intermitten process atau “intermittent manufacturing”, merupakan perusahaan manufaktur yang memiliki proses produksi terputus-putus.

Pembagian dua jenis perusahaan manufaktur tersebut, juga menjadi salah satu strategi terhadap respon permintaan konsumen (atau metode penjualan yang berbeda), yang dapat diklasifikasikan menjadi beberapa hal, diantaranya adalah :
  • make to stock, yaitu suatu metode penjualan yang dilakukan dengan cara menyimpan produk atau stock barang yang akan dijual (sebagaimana aktivitas jual beli tradisional).
  • make to order, yaitu suatu metode penjualan yang dilakukan dengan memproduksi barang berdasarkan kebutuhan atau permintaan dari pelanggan dan tidak menyediakan stok.
  • make to assemble, yaitu suatu metode penjualan yang merupakan kombinasi dari make to stock dan make to order. Perusahaan yang menerapkan metode make to assemble akan memproduksi suatu produk sebagai stok lalu dimodifikasi berdasarkan pesanan.


Fungsi Perusahaan Manufaktur. Perusahaan manufaktur memiliki beberapa fungsi, sebagai berikut :

1. Fungsi pemasaran.
Fungsi pemasaran dalam perusahaan manufaktur bertujuan untuk memperoleh keuntungan. Caranya dengan menjual produk yang dihasilkan. Kegiatan pemasaran pun tetap memerlukan biaya. Mulai dari sewa gedung, biaya distribusi, biaya promosi, hingga gaji karyawan pemasaran.

2. Fungsi produksi.
Fungsi produksi merupakan salah satu kegiatan utama perusahaan manufaktur, yaitu mengolah bahan mentah menjadi barang jadi kemudian siap dipasarkan ke konsumen. Kegiatan produksi juga memerlukan biaya. Mulai dari bahan baku, perawatan mesin, gaji pekerja produksi, dan lain sebagainya.

3. Fungsi administrasi dan umum.
Fungsi administrasi dan umum berkaitan dengan pengarahan, pengawasan, dan kebijakan sehingga perusahaan berjalan secara efektif dan efisien. Kegiatan perusahaan juga memerlukan biaya. Mulai dari biaya akuntansi, personalia, dan lain sebagainya.

4. Fungsi keuangan.
Fungsi keuangan merupakan fungsi yang menyediakan berbagai kebutuhan dana yang diperlukan oleh perusahaan. Penyediaan tersebut untuk mendukung kegiatan produksi maupun upaya pengembangan perusahaan.


Strategi Perusahaan Manufaktur. Terdapat beberapa strategi yang dapat diterapkan dalam perusahaan manufaktur, yaitu :

1. Pull system.
Strategi pull system merupakan suatu strategi di mana dalam sebuah penarikan material yang dilakukan pada saat ketika dibutuhkan saja. Hal tersebut bertujuan :
  • agar dapat meningkatkan fleksibilitas.
  • dapat merespon dengan lebih cepat terhadap apa yang menjadi kebutuhan pelanggan.
  • menghindari terjadinya pemborosan.

2. Fokus terhadap kualitas.
Perusahaan manufaktur perlu fokus menjaga kualitas agar produk yang diproduksi yang memiliki kualitas terbaik. Dalam strategi ini, pembentukan kualitas terjadi dalam proses produksinya. Oleh karena itu, proses produksi menjadi sebuah kunci utama dalam penjaminan kualitas sebuah produk. Terdapat beberapa metodologi yang dapat diaplikasikan atau digunakan dalam menjaga sebuah kualitas produksi, diantaranya adalah :
  • metode six sigma.
  • konsep dasar dari kualitas yaitu memproduksi barang atau jasa yang bersifat zero defect.

3. Planning dan eksekusi.
  • Planning menjadi sebuah strategi penting yang mana tidak dapat dilewatkan, yang tujuannya adalah : agar perusahaan dapat meminimalisir terjadinya sebuah pemborosan ataupun kemungkinan terjadinya produksi yang “cacat” atau rusak.
  • agar setiap tugas yang diberikan bisa berjalan dengan jelas dan baik pada saat proses tersebut berlangsung.

4. Kemampuan pengambilan keputusan.
Strategi pengambilan keputusan atau “decision making” merupakan salah satu poin yang cukup penting untuk dapat meningkatkan kinerja dalam perusahaan manufaktur. Dalam strategi ini, pengambilan keputusan yang cepat tepat serta akurat bisa jadi salah satu cara efektif yang dibutuhkan pada saat sebuah proses produksi itu berlangsung.

5. Kerja sama yang baik dengan pemasok.
Kerja sama merupakan hal yang paling berpengaruh, karena dapat memberikan dampak dukungan untuk perusahaan yang menggunakan sebuah sistem “lean manufacturing”. Berbagai macam dukungan yang dapat diberikan oleh sebuah pemasok atau supplier) adalah :
  • penyediaan material yang berkualitas unggul dan tanpa cacat.
  • pengiriman barang dengan tepat waktu.


Proses Bisnis Perusahaan Manufaktur. Terdapat beberapa proses yang terjadi dalam bisnis perusahaan manufaktur, diantaranya adalah :

1. Proses Procurement.
Proses procurement merupakan sebuah proses di mana dalam bisnis perusahaan manufaktur yang terkait dengan pengadaan barang, sehingga proses ini selalu diperlukan untuk membantu kelangsungan sebuah usaha.

2. In Out Inventory.
In Out Inventory merupakan sebuah proses bisnis perusahaan manufaktur yang dapat berupa aktivitas pengolahan bahan-bahan mentah menjadi produk jadi.

3. Proses Produksi.
Proses produksi merupakan sebuah proses yang terkait dengan sebuah penjualan atau marketing dalam produk sebuah perusahaan, dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan besar dari produk yang telah dibuat.

4. Akuntansi dan Keuangan.
Akuntansi dan keuangan merupakan sebuah proses bisnis yang berjalan semata dalam menjaga finansial perusahaan tetap sehat dan mulus.

5. Administrasi Umum.
Administrasi umum merupakan sebuah proses bisnis di mana didalamnya terdapat unsur kebijakan, pencatatan, penarikan keputusan, kontrol, hukuman dan selainnya.


Demikian penjelasan yang berkaitan dengan pengertian perusahaan manufaktur, karakteristik, jenis, fungsi, dan strategi yang digunakan oleh perusahaan manufaktur, serta proses bisnis perusahaan manufaktur.

Semoga bermanfaat.