Pengertian Lean Manufacturing. Lean manufacturing merupakan suatu konsep yang digunakan untuk mengidentifikasi dan menghilangkan semua pemborosan biaya produksi serta aktivitas-aktivitas yang tidak bermanfaat dalam proses produksi suatu perusahaan. Filosofi utama dari konsep ini adalah "mendapatkan nilai dengan sesedikit mungkin pekerjaan". Konsep "lean" pertama kali diterapkan dalam "Toyota Production System" pada tahun 1940.
Adalah Taiichi Ohno, orang yang membangun sistem Toyota Production System, dengan mengartikan sistem tersebut sebagai segala aktivitas yang mengarah pada penjadwalan (timeline), yang dimulai sejak adanya permintaan dari pelanggan sampai dengan produsen mendapatkan uang sebagai hasil dari transaksi penjualan produknya. Dalam penerapannya, konsep Toyota Production System ini diejawantahkan sebagai upaya perusahaan dalam mengurangi (mengeliminasi) pemborosan, ketidak-teraturan, dan ketidak-seimbangan beban kerja (yang dalam bahasa Jepang, pemborosan disebut dengan muda, ketidak-teraturan disebut dengan mura, dan ketidak-seimbangan beban kerja disebut dengan muri) di dalam rantai pasokan (supply chain management) sehingga produk sampai ke tangan produsen.
Konsep Toyota Production System yang revolusioner tersebut kemudian dikenal dengan nama "Lean Manufacturing", yang berfungsi sebagai alat (tool) menajemen untuk mengurangi pemborosan (waste) dalam proses produksi dan memberikan nilai tambah (value added) yang berarti bagi pelanggan, sehingga meningkatkan nilai produk di mata pelanggan. Dalam perkembangan selanjutnya konsep lean manufacturing tersebut kemudian banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang produksi (manufaktur).
Baca juga : Pengertian Perusahaan Dan Pekerjaan
Secara umum, "lean manufacturing" atau "produksi ramping" dapat diartikan sebagai suatu upaya yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk mencegah serta menghilangkan pemborosan sehingga bisa meningkatkan nilai tambah produk untuk konsumen. Lean manufacturing juga dapat berarti suatu praktik produksi yang mempertimbangkan segala pengeluaran sumber daya yang ada untuk mendapatkan nilai ekonomis terhadap pelanggan tanpa adanya pemborosan. Pemborosan inilah yang menjadi target dalam konsep lean manufacturing untuk dikurangi. Lean manufacturing selalu melihat nilai produk dari sudut pandang pelanggan, di mana nilai dari sebuah produk diartikan sebagai sesuatu yang mau dibayar oleh pelanggan.
Vincent Gasperz dalam "Lean Six Sigma for Manufacturing and Service Industries", menyebutkan bahwa lean manufacturing adalah suatu upaya terus menerus untuk menghilangkan pemborosan (waste) yang terjadi di suatu perusahaan industri dan meningkatkan nilai tambah (value added) produk (barang dan/atau jasa) agar memberikan nilai kepada pelanggan (customer value). Sedangkan dalam APICS Dictionary dijelaskan bahwa "lean" merupakan suatu filosofi bisnis yang berlandaskan pada minimasi penggunaan sumber-sumber daya (termasuk waktu) dalam berbagai aktivitas perusahaan. Lean berfokus pada identifikasi dan eliminasi aktivitas-aktivitas yang tidak bernilai tambah (non value adding activities) dalam desain, produksi (untuk barang manufaktur) atau operasi (untuk bidang jasa), dan supply chain management, yang berkaitan langsung dengan pelanggan.
Pertanyaannya adalah "mengapa perusahaan membutuhkan lean manufacturing ?" Penerapan lean manufacturing dalam perusahaan manufaktur pada umumnya disebabkan karena keinginan suatu perusahaan untuk mengatasi beberapa hal (atau sebagai solusi dari masalah), diantaranya adalah :
- integritas kerja karyawan rendah. Semua perusahaan membutuhkan karyawan dengan kinerja yang bagus dan produktif sehingga dapat bersaing dengan perusahaan lain. Integritas karyawan yang rendah akan membuat biaya tenaga kerja semakin tinggi dan hal ini harus dihilangkan.
- karyawan yang tidak disiplin. Selain membutuhkan karyawan dengan kinerja yang bagus dan produktif, suatu perusahaan juga membutuhkan karyawan dengan etos kerja yang baik serta disiplin dalam bekerja. Ketidak-disiplinan karyawan dalam bekerja akan menyebabkan pemborosan pada biaya tenaga kerja, dan hal tersebut harus dihilangkan.
- karyawan yang tidak bekerja dengan profesional. Suatu perusahaan juga membutuhkan karyawan yang profesional. Karena karyawan yang profesional akan dapat bertanggung jawab terhadap segala pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Kondisi tersebut dapat menekan biaya produksi dan menghindari pemborosan perusahaan.
- karyawan yang tidak mampu melaksanakan tugasnya dengan efektif dan efisien. Suatu perusahaan membutuhkan karyawan yang mampu menyelesaikan tugas dan pekerjaannya sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Karyawan yang dapat bekerja secara efektif dan efisien akan membantu perusahaan dalam penghematan biaya proses produksi.
- mengatasi kurangnya pemanfaatan sumber daya perusahaan. Penerapan lean manufacturing diharapkan dapat mengatasi kurang atau terbatasnya pemanfaatan sumber daya perusahaan, baik dalam kaitannya dengan bahan produksi maupun sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan, sehingga perusahaan tetap dapat menghasilkan produk yang berkualitas.
Tujuan Lean Manufacturing. Pada dasarnya, penerapan lean manufacturing dalam perusahaan ditujukan untuk mengurangi pemborosan yang terjadi dalam proses produksi. Sedangkan Vincent Gasperz menyebutkan bahwa tujuan dari lean manufacturing adalah meningkatkan terus menerus customer value melalui peningkatan terus menerus rasio antara nilai tambah terhadap waste (the value to waste ratio). Lebih terperinci, tujuan dari penerapan lean manufacturing pada sistem produksi suatu perusahaan adalah sebagai berikut :
- mengurangi pemborosan (waste) di semua aspek produksi atau dalam rantai pasokan.
- meningkatkan kualitas produk dan produktivitas perusahaan (meningkatkan kualitas keluaran/output).
- memperpendek lead time (waktu yang dibutuhkan) dalam proses produksi.
Manfaat Lean Manufacturing. Dengan mendasarkan pada tujuan dari lean manufacturing tersebut, penerapan konsep lean manufacturing menjadi strategi bagi perusahaan untuk mendapatkan berbagai manfaat, diantaranya :
- mampu meningkatkan produktivitas produksi perusahaan.
- meningkatkan efisiensi proses dalam menghasilkan produk.
- menekan biaya produksi sehingga harga jual produk dapat lebih rendah.
- meningkatkan daya saing produk dari perusahaan.
- memenuhi peningkatan permintaan dari konsumen.
Lean manufacturing menuntut perusahaan untuk fokus pada pengurangan timeline (penjadwalan) dengan mengeliminasi (mengurangi) pemborosan (waste) yang tidak memberikan nilai tambah (non value added).
Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian lean manufacturing, tujuan dan manfaat lean manufacturing, serta alasan perusahaan membutuhkan lean manufacturing.
Semoga bermanfaat.