Pengembangan Produk : Pengertian, Tahapan, Dan Faktor Yang Mempengaruhi Pengembangan Produk, Serta Hubungan Antara Pengembangan Produk Dengan Loyalitas Konsumen

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Secara umum, produk dapat diartikan sebagai semua hal yang bisa memenuhi serta memuaskan kebutuhan maupun keinginan manusia, baik itu yang berwujud maupun yang tidak berwujud. H. Djaslim Saladin, SE dalam bukunya yang berjudul "Intisari Pemasaran dan Unsur-Unsur Pemasaran", membedakan pengertian produk dalam dua sisi, yaitu dalam arti sempit dan dalam arti luas. Dalam arti sempit, produk berarti sekumpulan sifat fisik serta kimia yang wujudnya dihimpun pada sebuah bentuk serupa serta yang sudah dikenal. Sedangkan dalam arti luas, produk berarti sekelompok sifat yang dapat memiliki wujud atau tidak berwujud yang di dalamnya meliputi warna, kemasan, harga, prestise pengecer, prestise pabrik, serta pelayanan yang dapat diberikan oleh konsumen serta pengecer yang bisa diterima konsumen sebagai suatu kepuasaan yang ditawarkan kepada keinginan maupun kebutuhan para pelanggan.

Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, produk diartikan dalam beberapa pengertian, yaitu :
  1. barang atau jasa yang dibuat dan ditambah gunanya atau nilainya dalam proses produksi dan menjadi hasil akhir dari proses produksi itu.
  2. benda atau yang bersifat kebendaan seperti barang, bahan, atau bangunan yang merupakan hasil konstruksi.
  3. hasil; hasil kerja.


Pengertian Pengembangan Produk. Pengembangan produk merupakan suatu proses kegiatan penemuan ide untuk produk barang atau jasa termasuk merubah, menambah, atau merumuskan kembali sebagian dari sifat-sifat pokok yang sudah ada dalam segi corak, merek, dan kuantitas. Pengembangan produk juga dapat diartikan sebagai proses perubahan yang dilakukan terhadap produk yang sudah ada sekaligus proses pencarian inovasi untuk menambah nilai terhadap barang lama dengan mengkonversikannya ke dalam produk tersebut. Pengembangan produk yang dilakukan oleh suatu perusahaan menandakan bahwa perusahaan dimaksud telah memahami tentang kebutuhan dan keinginan pasar.

Selain itu, pengertian pengembangan produk juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
  • Sofjan Assauri, dalam bukunya yang berjudul "Manajemen Pemasaran", menyebutkan bahwa pengembangan produk adalah kegiatan atau aktivitas yang dilakukan dalam menghadapi kemungkinan perubahan suatu produk ke arah yang lebih baik, sehingga dapat memberikan daya guna maupun daya pemuas yang lebih besar.
  • Fandy Tjiptono, dalam bukunya yang berjudul "Strategi Pemasaran", menyebutkan bahwa pengembangan produk adalah strategi untuk produk baru yang meliputi produk orisinil, produk yang disempurnakan, produk yang dimodifikasi, dan merek baru yang dikembangkan melalui usaha riset dan pengembangan.
  • Henry Simamora, dalam bukunya yang berjudul "Manajemen Pemasaran Internasional", menyebutkan bahwa pengembangan produk adalah proses pencarian gagasan untuk barang dan jasa baru dan mengkonversikannya ke dalam tambahan lini produk yang berhasil secara komersial, yang didasarkan pada asumsi bahwa para konsumen menginginkan unsur-unsur baru dan pengenaan produk baru akan membantu mencapai tujuan perusahaan.


Bentuk Pengembangan Produk. Menurut Rahman Prawiramidjaya, dalam bukunya yang berjudul "Capital Select Marketing", menyebutkan bahwa pengembangan produk dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk, yaitu :
  • initial development, adalah suatu usaha penggunaan barang sehingga mempunyai tingkat penggunaan yang lebih tinggi dari tingkat sebelumnya.
  • improvenent development, adalah perubahan suatu barang pada wujud dan bentuk sehingga barang tersebut lebih disukai oleh konsumen dan mampu memenuhi kebutuhan konsumen. 
  • new use application, adalah suatu penggunaan barang dengan cara meningkatkan guna barang tersebut. Pengembangan produk jenis ini bercirikan penggunaan barang dalam bermacam-macam variasi.


Tujuan Pengembangan Produk. Secara umun, tujuan dari pengembangan produk adalah untuk :
  • memberikan nilai maksimal bagi konsumen.
  • memenangkan persaingan perusahaan dengan memilih produk yang inovatif.
  • menghasilkan nilai yang tinggi terhadap produk yang dihasilkan, baik dalam hal desain warna, ukuran, kemasan, merek, maupun ciri-cirinya.

Sedangkan Philip Kotler dan Gary Armstrong, dalam bukunya yang berjudul "Prinsip-Prinsip Pemasaran",  menyebutkan bahwa tujuan dari pengembangan produk adalah :
  • untuk memenuhi kebutuhan baru dan memperkuat reputasi perusahaan sebagai investor, yaitu dengan menawarkan produk yang lebih baru dari pada produk sebelumnya.
  • untuk mempertahankan daya saing terhadap produk yang sudah ada, yaitu dengan jalan menawarkan produk yang dapat memberikan jenis kepuasan yang baru. Di mana bentuk produk bisa bertambah terhadap lini produk yang sudah ada maupun revisi terhadap produk yang telah ada.


Strategi Pengembangan Produk. Menurut H. Djaslim Saladin, SE terdapat lima strategi dalam pengembangan produk, yaitu :
  • memperbaiki produk yang sudah ada. Produk yang sudah ada diperbaiki dengan tetap menggunakan teknologi dan fasilitas yang ada untuk membuat variasi baru dari produknya. 
  • memperluas lini produk. Ditujukan untuk menawarkan lebih banyak alternatif pilihan kepada konsumen.
  • merubah produk yang sudah ada. Perusahaan merubah atau menambahkan beberapa variasi baru pada produk yang dihasilkannya.
  • meniru strategi pesaing. Hal ini dilakukan salah satunya dengan tujuan untuk menghemat biaya pengembangan produk.
  • menambahkan produk baru yang tidak ada hubungan dengan lini produk. Strategi ini memerlukan biaya yang besar, karena perusahaan harus menyiapkan segala fasilitas untuk produksi, promosi, dan distribusi produk.


Tahapan Proses Pengambangan Produk. Menurut Basu Swastha, dalam bukunya yang berjudul "Manajemen Pemasaran Modern", menyebutkan bahwa pengembangan produk melalui beberapa tahapan, yaitu :
  • tahap penyaringan. Tahap ini dilakukan setelah berbagai macam ide tentang produk telah tersedia. Tahap penyaringan merupakan pemilihan sejumlah ide dari berbagai macam sumber. Adapun informasi atau ide berasal dapat  berasal dari manager perusahaan, pesaing, para ahli termasuk konsultan, para penyalur, pelanggan, atau lembaga lain.
  • tahap analisa bisnis. Pada tahap ini, masing-masing ide dianalisa dari segi bisnis untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan ide tersebut dapat menghasilkan laba.
  • tahap pengembangan. Pada tahap ini, berbagai ide yang telah dianalisa perlu dikembangkan karena ide-ide tersebut dianggap lebih menguntungkan. Pengembang yang dilakukan haris sesuai dengan kemampuan perusahaan.
  • tahap pengujian. Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap pengembangan, yang pada umumnya meliputi pengujian tentang konsep produk, pengujian terhadap kesukaan konsumen, penelitian laboratorium, test penggunaan, operasi pabrik percontohan, dan tahap komersialisasi. Tahap pengujian merupakan tahapan akhir dari rangkaian pengembangan produk baru, di mana semua fasilitas telah disiapkan, baik itu fasilitas produksi maupun fasilitas pemasaran. Semua kegiatan harus saling bekerja sama meskipun mempunyai tujuan yang berbeda. 

Sedangkan menurut Henry Simamora, tahapan pengembangan produk meliputi :
  • analisis kebutuhan konsumen. Kebutuhan konsumen merupakan titik pendahuluan untuk pengembangan produk, baik untuk pasar domestik maupun global. Analisis kebutuhan konsumen akan menentukan peluang untuk produk dan proses baru.
  • pemunculan gagasan. Pencarian berbagai macam gagasan yang menjanjikan merupakan titik pangkal dalam proses pengembangan produk baru. Penggalian gagasan terentang mulai dari perbaikan sampai tambahan atas produk yang sudah ada sampai ke produk yang sama sekali baru bagi konsumen.
  • penyaringan ide dan evaluasi. Pengevaluasian ide-ide baru merupakan bagian dari perencanaan produk baru. Produk yang berhasil adalah produk yang memuaskan kriteria manajemen untuk keberhasilan komersial.
  • analisis bisnis. Analisa bisnis mengestimasi kinerja komersial produk yang diusulkan, Perolehan suatu preyeksi finansial yang akurat tergantung pada mutu ramalan pendapat dan biaya. Analisis bisnis normalnya dipecahkan pada beberapa beberapa tahap dalam proses perencanaan produk baru.
  • pengembangan strategi pemasaran. Tujuan pengembangan strategi pemasaran adalah untuk penyempurnaan rencana lebih lanjut pada tahap-tahap berikutnya, yaitu bagaimana strategi pemasaran untuk mengenalkan suatu produk baru di pasar. Dalam melakukan pengembangan strategi pemasaran terdapat tiga hal pokok, yaitu : 1. menjelaskan ukuran struktur, pelaku pasar sasaran, posisi produk yang direncanakan, penjualan, pangsa pasar, dan laba yang diinginkan dari lima tahun pertama.  2. menggambarkan harga, strategi distribusi, dan anggaran perusahaan yang direncanakan untuk produksi tersebut dalam tahun pertama. 3. menjelaskan jumlah penjualan, sasaran laba, dan strategi pemasaran selanjutnya.
  • pengembangan produk. Pengembangan produk berkaitan dengan pembuatan karakteristik fisik produk barang atau jasa baru yang dapat diterima oleh para konsumen. Tujuan dari pengembangan produk adalah mengkonversikan gagasan ke dalam produk aktual yang aman, memberikan manfaat bagi para pelanggan, dan dapat diproduksi secara ekonomis oleh perusahaan.
  • pengujian produk dan pasar. Pengujian produk merupakan kelanjutan dari tahap pengembangan produk. Tahap pengujian produk diantaranya adalah : 1. pengujian tentang konsep produk. 2. pengujian desain produk. 3. pengujian kesukaan konsumen terhadap produk.  4. pengujian laboratorium terhadap produk. 5. pengujian operasi pabrik dan tes penggunaan produk.
  • komersialisasi. Pada tahap ini, semua fasilitas sudah disiapkan sedemikian rupa, baik fasilitas produksi maupun pemasarannya. Perusahaan yang sudah memasuki tahapan ini, harus sudah mempersiapkan strategi penetapan harga dan keuntungan yang diharapkannya. Sebelumnya perusahaan sudah melaksanakan riset pemasaran, khususnya yang menyangkut kebutuhan, keinginan, selera, dan kepuasan para konsumen yang akan dituju.


Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Produk. Menurut Basu Swastha, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pengembangan produk, yaitu :
  • tidak stabilnya posisi persaingan. Dengan semakin banyaknya produk sejenis yang ditawarkan maka situasi persaingan akan semakin ketat, ditambah lagi para pengusaha sejenis yang telah memperbaiki produk untuk lebih disesuaikan akan semakin mempertajam persaingan.
  • munculnya persaingan. Suatu produk yang dapat terjual dengan baik dan menghasilkan keuntungan, akan mendorong pengusaha lain untuk memproduksi barang yang sedang laku tersebut, bahkan dengan kualitas yang lebih baik.
  • banyaknya variasi penggunaan barang. Dengan makin banyaknya variasi penggunaan suatu produk maka hal tersebut akan mendorong perusahaan untuk mengembangkan hasil produksinya, sehingga produk tersebut akan mempunyai macam-macam kegunaan.
  • pemanfaatan kapasitas produksi yang efektif. Faktor lain yang mempengaruhi pengembangan produk adalah  pemanfaatan kapasitas produksi, karena pada umumnya perusahaan belum berproduksi pada kapasitas penuh.

Selain beberapa faktor yang mempengaruhi pengembangan produk tersebut, terdapat juga beberapa faktor pendukung maupun faktor penghambat pengembangan produk. Beberapa faktor pendukung maupun penghambat pengembangan produk adalah sebagai berikut :

1. Faktor Pendukung Pengembangan Produk.
Menurut William J. Stanton dalam bukunya yang berjudul "Prinsip Pemasaran", menyebutkan bahwa beberapa faktor yang merupakan pendukung dari pengembangan produk adalah :
  • perkembangan teknologi. Pesatnya perkembangan teknologi memungkinkan terciptanya sarana produksi yang baru untuk dimanfaatkan oleh perusahaan untuk membuat dan menyempurnakan suatu produk, sehingga kualitas dari produk tersebut menjadi lebih baik dan jumlah produksi dapat ditingkatkan.
  • perubahan selera konsumen. Perubahan selera konsumen dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, tingkat perkembangan penduduk, tingkat pendidikan, serta kesetiaan konsumen terhadap produk yang bersangkutan.
  • persaingan.  Adanya persaingan yang kuat di antara perusahaan yang sejenis akan menyebabkan perusahaan berusaha untuk selalu mengembangkan produknya dengan harapan dapat menyaingi volume produksi pesaing.
  • adanya kapasitas produk berlebihan. Dengan meningkatkan kapasitas mesin-mesin yang dimiliki perusahaan, maka perusahaan berusaha untuk menggunakan kelebihan kapasitas tersebut dengan jalan memproduksi perusahaan.
  • siklus hidup produk yang pendek. Siklus kehidupan produk yang pendek mendorong perusahaan untuk terus mengembangkan produknya, sehingga konsumen tidak bosan dengan produk-produk yang diproduksi perusahaan.
  • adanya keinginan untuk meningkatkan laba. Perusahaan mempunyai keinginan untuk memperkuat posisi produknya di pasar, serta untuk memperluas pasar.

2. Faktor Penghambat Pengembangan Produk.
Menurut Philip Kotler dan Kevin Keller, dalam bukunya yang berjudul "Manajemen Pemasaran", menyebutkan bahwa beberapa faktor yang merupakan penghambat dari pengembangan produk adalah :
  • kekurangan gagasan mengenai produk baru yang penting di bidang tertentu. Pihak-pihak yang bersangkutan hanya menemukan sedikit cara untuk memperbaiki beberapa produk dasar.
  • pasar yang terbagi-bagi karena ketatnya persaingan. Dalam kondisi demikian, perusahaan harus dapat mengarahkan produk baru mereka ke segmen pasar yang lebih kecil, konsekuensinya volume penjualan dan laba yang diperoleh akan lebih rendah untuk tiap produk.
  • kendala sosial dan pemerintah. Produk baru harus memenuhi beberapa kriteria seperti keamanan konsumen dan keseimbangan lingkungan.
  • mahalnya proses pengembangan produk baru. Untuk pengembangan suatu produk dibutuhkan biaya yang besar. Biaya tersebut meliputi biaya penelitian dan pengembangan, biaya manufaktur, dan biaya pemasaran.
  • kekurangan modal. Dalam banyak kasus, perusahaan-perusahaan yang memiliki gagasan yang baik tidak dapat mengumpulkan dana yang diperlukan untuk melakukan riset dan meluncurkan suatu produk baru.
  • waktu yang diperlukan untuk pengembangan produk. Perusahaan yang tidak dapat mengembangkan produk-produk baru secara cepat akan berada di pihak yang tidak memiliki keunggulan. Perusahaan harus belajar bagaimana mempersingkat waktu pengembangan suatu produk, selain untuk menghemat biaya juga untuk mempercepat pemasaran dari produk baru dimaksud. 
  • siklus hidup produk yang lebih singkat. Ketika suatu produk yang baru berhasil, maka pesaing akan dengan cepat meniru.  


Hubungan Antara Pengembagan Produk dengan Loyalitas Konsumen. Loyalitas konsumen adalah kesetiaan seseorang atas suatu produk barang atau jasa tertentu. Dengan melakukan pengembangan produk berarti perusahaan telah memahami dan dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta keinginan konsumen secara lebih baik. Konsumen yang merasa puas pada suatu produk barang atau jasa akan cenderung loyal terhadap produk barang atau jasa tersebut. Kepuasan konsumen terhadap suatu produk barang atau jasa dapat dilihat dari :
  • kecenderungan membeli lebih banyak ketika perusahaan memperkenalkan suatu produk baru maupun saat perusahaan memperbaiki produk yang sudah ada.
  • membicarakan hal-hal yang baik tentang perusahaan dan produk-produknya.
  • menawarkan gagasan kepada perusahaan.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian pengembangan produk, bentuk, tujuan, strategi, dan tahapan pengembangan produk, berikut faktor yang mempengaruhi pengembangan produk, serta hubungan antara pengembangan produk dengan loyalitas konsumen.

Semoga bermanfaat.