Motivasi Belajar : Pengertian, Indikator, Jenis, Fungsi, Prinsip, Dan Usaha Menumbuhkan Motivasi Belajar, Serta Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Motivasi Belajar. Motivasi merupakan suatu tujuan atau pendorong yang menjadi penggerak utama bagi seseorang dalam upayanya mendapatkan atau mencapai apa yang diinginkannya, baik secara positif maupun negatif. Sedangkan, belajar adalah suatu proses atau usaha yang dilakukan oleh setiap individu untuk mendapatkan suatu perubahan di dalam kehidupannya baik tingkah laku, pengetahuan, sikap, keterampilan, pola atau daya pikir, nilai kehidupan, dan berbagai kemampuan lainnya yang diperlukan didalam kehidupan.

Berdasarkan hal tersebut, secara umum motivasi belajar dapat diartikan sebagai keseluruhan daya penggerak, baik dari dalam diri maupun dari luar diri peserta didik, yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai. Motivasi belajar juga dapat berarti semua dorongan yang timbul dari dalam diri peserta didik (intrinsik) dan dari luar diri peserta didik (ekstrinsik) untuk melakukan sesuatu.
  • motivasi instrinsik, meliputi diantaranya : hasrat dan keinginan untuk berhasil, dorongan kebutuhan untuk belajar, dan harapan akan cita-cita peserta didik.
  • motivasi ekstrinsik, meliputi diantaranya : penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, kegiatan belajar yang menarik, dan adanya upaya guru dalam membelajarkan peserta didik.

Selain itu, pengertian motivasi belajar juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
  • A.M. Sardiman, dalam “Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar”, menyebutkan bahwa motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri peserta didik yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin keberlangsungan dari kegiatan belajar dan memberi arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek dapat tercapai.
  • Hamzah B. Uno, dalam “Teori Motivasi dan Pengukurannya”, menyebutkan bahwa motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada peserta didik yang sedang belajar untuk mengadakan tingkah laku, pada umumnya dengan berupa indikator atau unsur-unsur yang mendukung. Indikator-indikator tersebut, antara lain adanya hasrat dan keinginan, dorongan dan kebutuhan dalam belajar, harapan dan cita-cita masa depan, penghargaan dalam belajar dan lingkungan belajar yang kondusif.
  • W.S. Winkel, dalam “Psikologi Pengajaran”, menyebutkan bahwa motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri peserta didik yang menimbulkan kegiatan belajar demi mencapai suatu tujuan.


Indikator Motivasi Belajar. Terdapat beberapa hal yang dapat dijadikan indikator dari motivasi belajar. Hamzah B. Uno menjelaskan bahwa indikator dari motivasi belajar adalah :
  • adanya hasrat dan keinginan berhasil.
  • adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar.
  • adanya harapan atau cita-cita masa depan.
  • adanya penghargaan dalam belajar.
  • adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.
  • adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan peserta didik dapat belajar dengan baik.


Jenis Motivasi Belajar. Motivasi belajar dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Syaiful Bahri Djamarah, dalam “Psikologi Belajar”, menjelaskan bahwa motivasi belajar terdiri dari dua jenis, yaitu :

1. Motivasi Intrinsik.
Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak memerlukan stimulus dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Motivasi intrinsik merupakan motivasi yang berasal dari dalam diri seorang individu (internal) untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri).

2. Motivasi Ekstrinsik.
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsi karena adanya stimulus dari luar diri seorang individu. Motivasi ekstrinsik merupakan motivasi yang berasal dari luar diri seorang individu (eksternal) untuk melakukan sesuatu demi mencapai tujuan yang diinginkan.


Fungsi Motivasi Belajar. Pada prinsipnya, fungsi dari motivasi belajar adalah sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi, sehingga untuk mencapai prestasi tersebut peserta didik dituntut untuk menentukan sendiri perbuatan-perbuatan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan belajarnya. A.M. Sardiman menjelaskan bahwa fungsi dari motivasi belajar adalah :
  • mendorong manusia untuk berbuat, maksudnya adalah motivasi belajar sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
  • menentukan arah perbuatan, maksudnya adalah motivasi belajar sebagai penentu arah tujuan yang hendak dicapai. Motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan.
  • menyeleksi perbuatan, maksudnya adalah motivasi belajar menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

Sedangkan Hamzah B. Uno menjelaskan bahwa fungsi motivasi belajar adalah :
  • menentukan penguatan belajar. Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila peserta didik yang sedang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang menentukan pemecahan dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang pernah dilalui.
  • memperjelas tujuan belajar. Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya dengan kemaknaan belajar. Peserta didik akan tertarik untuk belajar sesuatu, jika yang dipelajari itu sedikitnya sudah dapat diketahui atau dinikmati manfaatnya oleh peserta didik.
  • ketekunan belajar. Peserta didik yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu berusaha mempelajari dengan baik dan tekun dengan harapan memperoleh hasil yang lebih baik.


Prinsip Motivasi Belajar. Dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik, terdapat beberapa prinsip yang harus dipahami. Syaiful Bahri Djamarah menjelaskan bahwa terdapat beberapa prinsip yang harus diketahui dan dipahami untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik, diantaranya adalah :

1. Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar.
Aktivitas belajar tanpa adanya motivasi tidak akan menunjukkan hasil yang baik. Tidak hanya motivasi, untuk mendapatkan hasil belajar yang baik, juga diperlukan minat dari peserta didik. Minat merupakan kecenderungan psikologis yang menyenangi sesuatu obyek (sebelum melakukan kegiatan). Minat adalah alat motivasi dalam belajar. Minat merupakan potensi psikologi yang dapat dimanfaatkan untuk menggali motivasi.

2. Motivasi intrinsik lebih utama daripada motivasi ekstrinsik dalam belajar.
Dalam banyak hal, pemberian motivasi ekstrinsik justru akan memberikan efek yang kurang baik bagi peserta didik, seperti :
  • menciptakan ketergantungan terhadap segala sesuatu di luar diri peserta didik.
  • membuat peserta didik memiliki mental pengharapan dan mudah terpengaruh.
Oleh karenanya, motivasi intrinsik lebih utama dalam belajar.

3. Motivasi berupa pujian lebih baik daripada hukuman.
Pada dasarnya, setiap orang senang dipuji dan tidak suka dihukum dalam bentuk apapun, demikian pula dengan peserta didik. Memberikan pujian dapat diartikan sebagai pemberian penghargaan atas prestasi belajar peserta didik. Hal tersebut dapat memberikan semangat kepada peserta didik untuk lebih meningkatkan prestasi belajarnya. kerjanya,

4. Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar.
Salah satu hal penting dalam dunia pendidikan adalah bahwa peserta didik membutuhkan penghargaan. Berbagai peranan dalam kehidupan yang dipercayakan kepadanya sama halnya memberikan rasa percaya diri kepada peserta didik. Peserta didik merasa berguna, dikagumi atau dihormati oleh guru atau orang lain.

5. Motivasi dapat memupuk optimis dalam belajar.
Peserta didik yang memiliki motivasi dalam belajar selalu yakin dapat menyelesaikan setiap pekerjaan yang dilakukan. Mereka yakin belajar bukanlah kegiatan yang sia-sia. Hasilnya pasti akan berguna tidak hanya sekarang, tetapi juga di hari-hari mendatang.

6. Motivasi melahirkan prestasi dalam belajar.
Dari berbagai hasil penelitian yang pernah dilakukan dapat disimpulkan bahwa motivasi mempengaruhi prestasi belajar. Tinggi rendahnya motivasi selalu dijadikan indikator baik buruknya prestasi belajar peserta didik.


Usaha Menumbuhkan Motivasi Belajar. Motivasi belajar peserta didik tidak dapat tumbuh dengan begitu saja. Harus ada usaha untuk menumbuhkan motivasi belajar dimaksud. Syaiful Bahri Djamarah menjelaskan bahwa terdapat tiga usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar pada peserta didik, yaitu :
  • menggairahkan peserta didik. Untuk dapat meningkatkan kegairahan peserta didik, guru harus mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai disposisi awal setiap peserta didiknya.
  • memberikan harapan realistis. Seorang guru harus memelihara harapan-harapan peserta didik yang realistis dan memodifikasi harapan-harapan yang kurang atau tidak realistis. Untuk itu guru perlu memiliki pengetahuan yang cukup mengenai keberhasilan atau kegagalan akademis setiap peserta didik di masa lalu.
  • memberikan insentif. Jika peserta didik mengalami keberhasilan, guru diharapkan memberikan hadiah kepada peserta didik (dapat berupa pujian, angka yang baik, dan lain sebagainya) atas keberhasilannya, sehingga peserta didik terdorong untuk melakukan usaha lebih lanjut guna mencapai tujuan-tujuan pengajaran.

Sedangkan A.M. Sardiman menjelaskan bahwa usaha yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan motivasi belajar peserta didik, diantaranya adalah :

1. Memberi angka.
Angka dimaksud adalah simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Sebagian besar peserta didik beranggapan bahwa tujuan belajar yang utama adalah untuk mencapai angka atau nilai yang baik. Dengan anggapan tersebut, peserta didik biasanya mengejar nilai ulangan atau nilai-nilai raport dengan angkanya yang baik.

2. Hadiah.
Dalam banyak hal, hadiah dapat digunakan sebagai motivasi, termasuk dalam belajar. Meskipun bagi peserta didik yang menyukai atau berbakat dalam hal tertentu atau malah tidak menyukai suatu pelajaran tertentu, hadiah tidaklah menarik bagi mereka.

3. Persaingan.
Persaingan atau kompetisi dapat menjadi alat motivasi untuk mendorong belajar dan meningkatkan prestasi peserta didik.

4. Ego-involement.
Ego-involement merupakan suatu upaya dalam menumbuhkan kesadaran kepada peserta didik agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting.

5. Memberi ulangan.
Peserta didik akan giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. Oleh karena itu, memberi ulangan ini juga merupakan sarana motivasi.

6. Mengetahui hasil.
Mengetahui hasil belajar, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan mendorong peserta didik untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat, maka ada motivasi pada diri peserta didik untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat.

7. Pujian.
Prestasi belajar yang diraih oleh peserta didik perlu untuk diapresiasi, diantaranya dengan pujian. Pujian merupakan bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik.

8. Hasrat untuk belajar.
Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hal ini akan lebih baik, jika dibandingkan segala sesuatu kegiatan yang tanpa maksud. Hasrat untuk belajar berarti pada peserta didik memang ada motivasi untuk belajar, sehingga kemungkinan besar hasilnya-pun akan lebih memuaskan.

9. Minat.
Motivasi muncul karena adanya kebutuhan, begitu juga dengan minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar itu akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat.

10. Tujuan yang diakui.
Rumusan tujuan yang diakui dan akan diterima baik oleh peserta didik merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang harus dicapai, karena dirasa sangat berguna dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk terus belajar.


Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar. Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar. Slameto, dalam “Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya”, menjelaskan bahwa beberapa faktor yang dianggap dapat mempengaruhi motivasi belajar pada peserta didik, diantaranya adalah :
  • dorongan kognitif, yaitu kebutuhan untuk mengetahui, mengerti, dan memecahkan masalah. Dorongan ini timbul di dalam proses interaksi antara peserta didik dengan tugas atau masalah.
  • harga diri, yaitu adanya peserta didik tertentu yang tekun belajar dan melaksanakan tugas-tugas bukan terutama untuk memperoleh pengetahuan atau kecakapan, tetapi untuk memperoleh status dan harga diri.
  • kebutuhan berafiliasi, yaitu kebutuhan untuk menguasai bahan pelajaran atau belajar dengan niat guna mendapatkan pembenaran dari orang lain atau teman-teman. Kebutuhan berafiliasi sukar dipisahkan dengan harga diri.

Sedangkan Purwanto, dalam “Evaluasi Hasil Belajar”, menjelaskan bahwa terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar peserta didik, yaitu :

1. Faktor intrinsik.
Faktor intrinsik adalah segala sesuatu yang berasal dari dalam diri peserta didik yang dpat mempengaruhi motivasi belajarnya, diantaranya adalah :
  • minat, merupakan ketertarikan peserta didik terhadap sesuatu, di mana minat belajar yang tinggi akan menyebabkan belajar peserta didik menjadi lebih mudah dan cepat.
  • cita-cita, merupakan keinginan dari peserta didik untuk menjadi seseorang (gambaran ideal).
  • kondisi peserta didik, merupakan keadaan, baik fisik maupun emosi, yang dihadapi oleh peserta didik yang dapat mempengaruhi keinginannya untuk belajar atau menumbuhkan motivasi blejar.

2. Faktor ekstrinsik.
Faktor ekstrinsik adalah segala sesuatu yang berasal dari luar diri peserta didik yang dpat mempengaruhi motivasi belajarnya, diantaranya adalah :
  • lingkungan keluarga, yang mempengaruhi motivasi belajar dapat ditinjau dari beberapa aspek, diantaranya adalah : latar belakang pendidikan, perekonomian keluarga, dan sistem sosial dalam keluarga.
  • lingkungan sekolah, merupakan titik sentral di mana peserta didik berusaha untuk membangun pengetahuannya, diantaranya adalah : sarana dan prasarana, guru, serta manajemen sekolah.
  • lingkungan masyarakat, merupakan tempat di mana peserta didik melakukan interaksi setelah pulang sekolah. Dalam masyarakat, seorang peserta didik akan belajar tentang baik buruk sehingga akan berpengaruh terhadap motivasi belajarnya.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian motivasi belajar, indikator, jenis, fungsi, prinsip, dan usaha menumbuhkan motivasi belajar, serta faktor yang mempengaruhi motivasi belajar.

Semoga bermanfaat.