Pengertian Muslim. Allah berfirman dalam QS. Ali Imran : 20, yang artinya :
“Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), maka katakanlah: “Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku”. Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al-Kitab dan kepada orang-orang yang ummi: “Apakah kamu (mau) masuk Islam.” Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.”
“Katakanlah: “Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian Itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)”.”
Secara etimologis, istilah “muslim” berasal dari bahasa Arab, yaitu “aslama” yang berarti “menyerahkan diri” atau “orang yang berserah diri”, yaitu berserah diri kepada Allah. Sedangkan secara terminologis, istilah “muslim” dapat diartikan sebagai orang yang memilih agama Islam (dan Allah meridloi), meyakini Islam sebagai satu-satunya jalan yang benar, berserah diri dan bertauhid pada Allah (tidak mensekutukan dengan yang lain), menjalankan perintah-Nya (wajib dan sunnah), meninggalkan larangan-Nya (haram dan makruh), serta mengikuti tuntunan Rasulullah SAW. Istilah “muslim” merupakan sebutan bagi pemeluk agama Islam. Seorang pria yag memeluk agama Islam disebut dengan “muslimin”, sedangkan seorang wanita yang memeluk agama Islam disebut “muslimah”.
Tidak ada paksaan bagi setiap orang untuk masuk menjadi pemeluk agama Islam. Hal tersebut sebagaimana firman Allah dalam QS. Al Baqarah : 256, yang artinya :
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Baca juga : Pengertian Dan Pengelompokkan Kafir
Selain itu, pengertian muslim juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
- Ali Abdul Halim Mahmud, dalam “At-Tarbiyah Al-Khuluqiyah”, menyebutkan bahwa muslim adalah masyarakat yang mempunyai ciri kemanusiaan yang menghormati manusia dan menghormati kemanusiaannya, dengan tanpa mempertimbangkan faktor warna kulit, bangsa, atau rasnya.
- Toto Tasmara, dalam “Etos kerja Muslim”, menyebutkan bahwa muslim adalah orang yang percaya pada Allah serta taat mengikuti perintah Allah.
Syarat Sebagai Muslim. Untuk dapat dikatakan sebagai seorang muslim, haruslah memenuhi persyaratan tertentu. Syarat utama sebagai seorang muslim adalah membaca dua kalimat syahadat, yaitu :
“Asyhaduan laa Ilaaha illallah, wa asyhadu anna Muhammad Rasuulullah.”
yang artinya :
“Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.”
Para ulama sepakat, bahwa dua kalimat syahadat tersebut memuat dua makna perserahan diri seorang muslim dalam keimanan, yaitu :
1. Pengakuan Ketauhidan.
Pengakuan ketauhidan atau “syahadat tauhid”, maksudnya adalah seorang muslim mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa yaitu Allah, menyembah hanya satu Tuhan yaitu Allah, dan bertauhid pada Allah dalam Rububiyyah, Uluhiyyah dan Al-Asma` wash Shifat. Bukti persaksian “syahadat tauhid” adalah dengan :
- menyembah dan membaktikan hidup sebagai ibadah kepada Allah.
- tidak menyekutukan Allah dalam setiap ucapan, perbuatan, amal ibadah, doa, niat, keyakinan, dan sebagainya.
2. Pengakuan Kerasulan.
Pengakuan kerasulan atau “syahadat rasul”, maksudnya adalah seorang muslim mempercayai dan meyakini Muhammad adalah Rasulullah penutup para nabi dan rasul utusan Allah, mengimani semua yang datang dari Rasulullah adalah baik dan benar, serta mengikuti dan mengamalkan risalah Rasulullah. Bukti persaksian “syahadat rasul” adalah dengan :
- mempelajari dan mengamalkan Al Quran dan Hadits yang diajarkan Rasulullah SAW.
- menjauhi syubhat dan bid’ah.
Selain membaca dua kalimat syahadat tersebut, seseorang dapat dikatakan sebagai muslim apabila ia menegakkan shalat lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, membayar zakat dan haji bagi yang mampu.
Baca juga : Munafik Dalam Islam
Karakter Umat Muslim. Terdapat beberapa karakteristik atau ciri-ciri umat muslim yang membedakannya dengan umat yang lain. Karakteristik umat muslim dimaksud diantaranya adalah :
1. Umat terbaik.
Umat muslim merupakan umat terbaik. Hal tersebut sebagaimana firman Allah dalam QS. Ali Imran : 110, yang artinya :
“Kamu (umat Islam) adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.”
dan dalam QS. Ali Imran : 139, yang artinya :
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.”
2. Umat pilihan.
Umat muslim merupakan umat pilihan. Hal tersebut sebagaimana firman Allah dalam QS. Al Baqarah : 143, yang artinya :
“Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.”
3. Umat pertengahan.
Maksud dari umat pertengahan adalah kelompok manusia yang senantiasa bersikap moderat atau mengambil jalan tengah, yaitu sikap adil dan lurus, yang akan menjadi saksi atas setiap kecenderungan manusia, ke kanan atau ke kiri, dari garis tengah yang lurus. Mengambil jalan tengah dapat dimaknai sebagai selalu bersikap proporsional (i’tidal), tidak berlebih-lebihan (israf), tidak kelewat batas (ghuluw), tidak sok pintar atau sok konsekuen dan bertele-tele (tanathu’), dan tidak mempersulit diri (tasydid).
4. Berkasih sayang dengan sesama muslim.
Umat Islam adalah saudara satu sama lain karena ikatan akidah, syari’ah, dan akhlak yang sama, yakni Islam (ukhuwah Islamiyah). Hal tersebut sebagaimana firman Allah dalam QS. Al Hujurat : 10, yang artinya :
“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.”
Oleh karenanya, sesama muslim harus saling sayang menyayangi satu sama lain, serta saling mengingatkan dalam kebaikan. Rasulullah SAW bersabda sebagaimana diriwayatkan dalam HR. Muslim, yang artinya :
“Orang muslim adalah yang menyelamatkan kaum muslim dari (kejahatan) lisannya dan tangannya. Dan Muhajir itu adalah siapa yang meninggalkan apa-apa yang dilarang Allah.”
5. Tegas terhadap orang kafir.
Umat muslim memiliki sikap tegas terhadap orang-orang kafir, yaitu kaum kuffar yang memusuhi, membenci, dan memerangi umat Islam. Hal tersebut sebagai firman Allah dalam QS. Al Baqarah : 190, yang artinya :
“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.”
Baca juga : Akhlak Dalam Islam
Ibadah Umat Muslim. Secara umum, ibadah dapat diartikan sebagai segala perbuatan manusia sebagai hamba-Nya dalam kepatuhan dan ketaatan kepada Allah untuk mendapatkan rahmat-Nya. Ibadah dalam Islam telah ditentukan oleh Allah, seperti : shalat, puasa, zakat, dan haji. Dalam Islam, hukum ibadah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Ibadah wajib.
Ibadah wajib merupakan ibadah yang diwajibkan, jika dikerjakan mendapat pahala dan jika tidak dikerjakan berdosa. Terdapat beberapa ibadah yang hukumnya wajib dikerjakan oleh setiap muslim, yaitu : shalat lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, zakat, dan haji bagi setiap muslim yang mampu dari segi materi, waktu, dan lain sebagainya.
2. Ibadah sunnah.
Ibadah sunnah merupakan ibadah yang tidak diwajibkan, jika dikerjakan mendapat pahala dan jika tidak dikerjakan tidak berdosa. Terdapat banyak ibadah yang hukumnya sunnah yang dapat dilakukan oleh setiap muslim, seperti : shalat sunnah (selain shalat wajib lima waktu, misalnya : shalat tahajud, shalat dhuha, dan lain-lain ), puasa yang di-sunnah-kan (selain puasa di bulan Ramadhan, misalnya : puasa daud, puasa senin – kamis, dan lain-lain), dan lain sebagainya.
Baca juga : Iman Kepada Qada Dan Qadar
Kewajiban Umat Muslim. Selain ibadah sebagaimana disebutkan di atas, sebagai umat muslim, terdapat beberapa kewajiban yang sifatnya wajib dilakukan terhadap umat muslim yang lain, diantaranya adalah :
- menjawab salam.
- memenuhi undangan.
- mengantarkan jenazah.
- mengunjungi ketika sakit.
- bertasymit ketika bersih.
Baca juga : Pengertian Qanaah, Ciri-Ciri Dan Hikmah Qanaah
Perbedaan Antara Muslim dan Mukmin. Allah berfirman dalam QS. Al Hujurat : 14, yang artinya :
“Orang-orang Arab Badui itu berkata: "Kami telah beriman". Katakanlah: "Kamu belum beriman, tapi katakanlah 'kami telah tunduk', karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu; dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikitpun pahala amalanmu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".”
QS. Al Hujurat : 14 tersebut menjelaskan perbedaan antara seorang muslim dan seorang mukmin. Perbedaan antara muslim dan mukmin dimaksud adalah :
1. Muslim :
- istilah muslim digunakan untuk penganut atau pemelum agama Islam.
- orang yang berpegang teguh terhadap ajaran Islam.
- orang yang telah mendapat Islam dan percaya ajaran-ajarannya.
2. Mukmin :
- istilah mukmin digunakan untuk orang yang senantiasa diliputi iman.
- orang yang beriman (percaya) kepada Allah.
- seorang Muslim dengan lebih tinggi derajat keimanannya, dengan hatinya memiliki rasa takut akan Allah dan selalu mematuhi ajaran dalam Al Quran.
Baca juga : Aqidah Dalam Islam
Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian muslim, syarat, karakteristik, ibadah, dan kewajiban umat muslim, serta perbedaan antara muslim dan mukmin.
Semoga bermanfaat.