Qanaah : Pengertian, Ciri-Ciri, Manfaat, Hikmah, Dan Dasar Hukum Qanaah

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Qanaah. Istilah "qanaah" mengacu kepada sikap mental berupa rela menerima atau merasa puas dengan apa yang ada atau yang diperoleh atau yang dimilikinya, walau sekedar cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dari sifat qanaah, manusia diajarkan untuk menerima apa yang ada, bukan mencari apa yang tidak ada.

Secara etimologis, kata "qanaah" berasal dari bahasa Arab, yaitu "qani’ah-qana’atan" yang berarti merasa cukup atau rela. Dalam Kamus Al Munawwir disebutkan bahwa qanaah adalah merasa puas dengan apa yang diterima, yang puas, rela atas bagiannya. Sedangkan secara terminologis, qanaah dapat diartikan sebagai satu akhlak mulia yaitu menerima rezeki apa adanya dan menganggapnya sebagai kekayaan yang membuat mereka terjaga statusnya dari meminta-minta kepada orang. Dengan kata lain, qanaah berarti merasa cukup dan rela menerima atas apa yang diberikan atau karunia dari Allah swt.

Abdul Fatah, dalam bukunya yang berjudul "Kehidupan Manusia di Tengah-Tengah Alam Materi" menjelaskan bahwa qanaah adalah menerima apa yang ada atau menerima cukup pemberian dari Allah swt, tidak akan menggerutu tentang apa yang sudah diberikan, serta menerimanya dengan senang hati. Sedangkan Hamka, dalam dalam bukunya yang berjudul "Tasawuf Modern", berpendapat bahwa qanaah adalah menerima dengan cukup, yang di dalamnya mengandung lima perkara pokok, yakni sebagai berikut :
  • menerima dengan rela apa yang ada.
  • memohon tambahan yang sepantasnya kepada Allah swt yang dibarengi dengan usaha.
  • menerima dengan sabar akan ketentuan Allah swt.
  • bertawakal kepada Allah swt.
  • tidak tertarik oleh tipu daya dunia.


Dari pengertian tersebut, sifat qanaah ditunjukkan dengan kerelaan diri untuk menerima apa adanya dan menjauhkan diri dari sikap tidak puas terhadap ketentuan Allah swt. Adapun contoh sikap qanaah yang diantaranya adalah :
  • selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah swt.
  • tidak pernah merasa iri ataupun dengki dengan keberhasilan orang lain.
  • hidup sederhana menyesuaikan diri dengan kemampuan, tidak rakus dan tidak tamak.
  • selalu yakni bahwa pemberian Allah swt merupakan sebuah anugerah.


Ciri-Ciri Qanaah. Sifat qanaah memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  • merasa cukup dengan apa yang diperoleh.
  • mempunyai rasa bahwa kekayaan itu tidak hanya dilihat dari banyaknya harta semata melainkan kekayaan hati.
  • tidak mudah berputus asa dan selalu berusaha untuk memperoleh hasil yang terbaik.
  • dijauhkan dari sifat iri hati.
  • tidak Serakah maupun tamak terhadap harta kekayaan.

Baca juga : Iman Dalam Islam

Manfaat Qanaah. Beberapa manfaat dari sikap qanaah adalah :

1. Selalu bersyukur atas nikmat Allah swt.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah SAW bersabda :

"Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu (dalam masalah ini). Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu." (HR. Muslim).


2. Menjadi orang yang beruntung.
Diriwayatkan dari Abdullah bin 'Amr bin Al 'Ash r.a, Rasulullah SAW bersabda :

"Sungguh sangat beruntung orang yang telah masuk Islam, diberikan rizki yang cukup dan Allah mengaruniakannya sifat qana’ah (merasa puas) dengan apa yang diberikan kepadanya." (HR. Muslim)


3. Mendapatkan dunia seluruhnya.
Diriwayatkan dari Ubaidillah bin Mihshan Al-Anshary r.a, Rasulullah SAW bersabda, yang artinya :

"Barangsiapa di antara kalian mendapatkan rasa aman di rumahnya (pada diri, keluarga dan masyarakatnya), diberikan kesehatan badan, dan memiliki makanan pokok pada hari itu di rumahnya, maka seakan-akan dunia telah terkumpul pada dirinya." (HR. Tirmidzi)


4. Menjauhkan diri dari hasad.
Secara umum, hasad dapat diartikan dengan menginginkan hilangnya nikmat yang diperoleh oleh orang lain. Atau dengan kata lain hasad adalah rasa iri atau cemburu pada nikmat orang lain. Ibnu Taimiyyah menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan hasad adalah membenci dan tidak suka terhadap keadaan baik yang ada pada orang lain (yang menjadi sasaran hasad).

Hasad merupakan sifat yang buruk, karena seolah-olah protes akan takdir Allah swt. Semua yang terjadi dan dan ada di dunia telah ditentukan oleh Allah swt, sebagaimana firmannya dalam QS. Az Zukhruf : 32, yang artinya :

"Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Rabb-mu ? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan."


Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah SAW bersabda, yang artinya :

"Umatku akan ditimpa penyakit berbagai umat. Para sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, apa saja penyakit umat-umat (terdahulu) ?” Rasulullah berkata,  "ufur Nikmat, menyalahgunakan nikmat, saling berlomba memperbanyak dunia, saling berbuat najsy (mengelabui dalam penawaran), saling memusuhi, dan saling hasad-menghasadi hingga timbulnya sikap melampaui batas (kezaliman)"." (HR. Al Hakim)


5. Memberikan ketentraman dalam hidup.
Sifat qanaah akan menjadikan seseorang hidup sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya, serta selalu merasa cukup dengan rizki yang diberikan oleh Allah swt kepadanya. Dalam suatu riwayat diceritakan bahwa Rasulullah SAW meminta dalam doa yang beliau panjatkan sifat qanaah :

"Ya Allah, aku meminta kepada-Mu petunjuk (dalam ilmu dan amal), ketakwaan, sifat 'afaf (menjaga diri dari hal yang haram), dan sifat ghina' (hati yang selalu merasa cukup atau qanaah)." (HR. Muslim)



Hikmah Qanaah. Hikmah dari sifat qanaah yang dimiliki manusia, diantaranya adalah :
  • dapat menentramkan jiwa, karena manusia paham dan menerima bahwa apa yang diberikan Allah swt merupakan yang terbaik di segala keadaan.
  • membebaskan diri dari kecemasan dan memberinya kenyamanan psikologis dalam bergaul dengan manusia.


Dasar Hukum Qanaah. Qanaah merupakan sikap yang harus dimiliki manusia karena qanaah adalah motivasi ketika rasa syukur mulai menipis. Qanaah bukanlah pasrah dalam menerima apa yang ada tanpa ikhtiar, tetapi qanaah adalah sikap pasrah dalam menerima yang sudah ada, dengan tidak menghalalkan segala cara untuk bisa memenuhi kebutuhannya.

Allah swt berfirman dalam QS. Al Baqarah : 155, yang artinya :

"Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar."


Diriwayatkan dari dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah SAW bersabda yang artinya :

"Kaya bukanlah diukur dengan banyaknya kemewahan dunia. Namun kaya (ghina’) adalah hati yang selalu merasa cukup." (HR. Bukhari dan Muslim)

Diriwayatkan dari Abdillah bin Amr r.a, Rasulullah SAW bersabda, yang artinya :

"Sungguh beruntung orang yang masuk islam dan rizkinya cukup dan merasa cukup dengan apa-apa yang pemberian Allah." (HR Muslim)



Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian qanaah, ciri-ciri, manfaat, hikmah, dan dasar hukum qanaah.

Semoga bermanfaat.