Pengertian Motivasi Kerja. Motivasi merupakan karakteristik psikologis pada aktivitas manusia untuk memberi kontribusi berupa tingkat komitmen, termasuk faktor-faktor yang menyebabkan, menyalurkan, dan mempertahankan tingkah laku manusia tersebut dalam arah tekad tertentu untuk mencapai keinginan. Aktivitas yang dilakukan adalah aktivitas yang bertujuan untuk memenuhi keinginan manusia tersebut.
Dalam kaitannya dengan pekerjaan, yang dimaksud dengan motivasi kerja adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang, baik berasal dari dalam maupun dari luar diri yang bersangkutan, sehingga ia memiliki semangat, keinginan, dan kemauan yang tinggi untuk yang mencapai tujuan yang diinginkan atau ditetapkan. Motivasi kerja juga berarti penggerak atau pendorong dalam diri seseorang untuk mau berperilaku dan bekerja dengan giat dan baik sesuai dengan tugas dan kewajiban yang telah diberikan kepadanya.
Selain itu, pengertian motivasi kerja juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
- Sondang P. Siagian dalam “Manajemen Sumber Daya Manusia”, menyebutkan bahwa motivasi Kerja adalah daya pendorong yang mengakibatkan seorang karyawan mau dan rela untuk menggerakkan kemampuan dalam membentuk keahlian dan keterampilan tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran perusahaan yang telah ditentukan sebelumnya.
- Malayu S.P. Hasibuan, dalam “Manajemen Sumber Daya Manusia”, menyebutkan bahwa motivasi kerja merupakan suatu modal dalam menggerakkan dan mengarahkan para karyawan atau pekerja agar dapat melaksanakan tugasnya masing–masing dalam mencapai sasaran dengan penuh kesadaran, kegairahan dan bertanggung jawab.
- Stephen P. Robbins dan Timothy A. Judge, dalam “Organizational Behavior”, menyebutkan bahwa motivasi kerja adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi kearah tujuan-tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya tersebut untuk memenuhi suatu kebutuhan individu.
Bentuk Motivasi Kerja. Secara umum, bentuk motivasi kerja yang ditawarkan oleh suatu perusahaan adalah :
- kompensasi bentuk uang. Hal ini merupakan bentuk motivasi kerja yang paling sering diberikan kepada karyawan.
- pengarahan dan pengendalian. Maksud dari pengarahan adalah menentukan apa yang harus karyawan kerjakan atau tidak kerjakan, sedangkan pengendalian adalah menentukan bahwa karyawan harus mengerjakan hal-hal yang telah diinstruksikan.
- penetapan pola kerja yang efektif. Penetapan dan pengaturan pola kerja yang efektif oleh manajemen perusahaan ditujukan untuk menghindarkan kebosanan kerja dari karyawan sehingga produktivitas kerja tidak terhambat. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memperkaya pekerjaan, manajemen partisipasi, dan lain sebagainya.
- kebajikan. Maksud dari kebajikan adalah suatu tindakan yang diambil dengan sengaja oleh manajemen untuk mempengaruhi sikap atau perasaan para tenaga kerja. Kebajikan merupakan suatu usaha dari manajemen perusahaan untuk membuat karyawan bahagia.
Baca juga : Pengertian Kinerja Karyawan (Performance)
Aspek Motivasi Kerja. Terdapat beberapa aspek yang membangun motivasi kerja seorang karyawan. Pandji Anoraga, dalam “Psikologi Kerja”, menyebutkan bahwa beberapa aspek motivasi kerja karyawan adalah :
1. Adanya kedisiplinan dari karyawan.
Sikap, tingkah laku atau perbuatan pada karyawan untuk melakukan aktivitas-aktivitas kerja yang sesuai dengan pola-pola tertentu, keputusan-keputusan, peraturan-peraturan dan norma-norma yang telah ditetapkan dan disetujui bersama baik secara tulis maupun lisan antara karyawan dengan perusahaan, serta sanggup menerima sanksi bila melanggar peraturan, tugas dan wewenang yang diberikan.
2. Imajinasi yang tinggi dan daya kombinasi.
Membuat hasil kerja dari kombinasi ide-ide atau gambaran, disusun secara lebih teliti, atau inisiatif sendiri, bukan ditiru dan bersifat konstruktif sehingga membentuk suatu hasil atau produk yang mendukung pada kualitas kerja yang lebih baik.
3. Kepercayaan diri.
Perasaan yakin yang dimiliki karyawan terhadap kemampuan dirinya, memiliki kemandirian, dapat berfikir secara positif dalam menghadapi kenyataan yang terjadi serta bertanggung jawab atas keputusan yang diambil sehingga dapat menyelesaikan masalahnya dengan tenang.
4. Daya tahan terhadap tekanan.
Reaksi karyawan terhadap pengalaman emosional yang tidak menyenangkan yang dirasakan sebagai ancaman atau sebab adanya ketidak-seimbangan antara tuntutan dan kemauan yang dimiliki, dan tekanan tersebut diselesaikan dengan cara tersendiri yang khas bagi masing-masing individu.
5. Tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan.
Suatu kesadaran pada individu untuk melakukan kewajiban atau pekerjaan, diiringi rasa keberanian menerima segala resiko, inisiatif yang besar dalam menghadapi kesulitan terhadap pekerjaan dan dorongan yang besar untuk berbuat dan menyesuaikan apa yang harus dan patut diselesaikan
Baca juga : Pengertian Komitmen Kerja, Faktor Yang Mempengaruhinya, Serta Hubungannya Dengan Motivasi Kerja
Jenis Motivasi Kerja. Motivasi kerja seorang karyawan dapat dibedakan dalam beberapa jenis. Malayu S.P. Hasibuan menyebutkan bahwa terdapat dua jenis motivasi kerja, yaitu :
1. Motivasi positif.
Dalam motivasi positif pimpinan memotivasi bawahan dengan memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi di atas prestasi standar, dengan motivasi positif ini semangat kerja bawahan akan meningkat. Insentif yang diberikan kepada karyawan di atas standar dapat berupa uang, fasilitas, barang, dan lain-lain.
2. Motivasi negatif.
Dalam motivasi negatif, pimpinan memotivasi dengan memberikan hukuman bagi mereka yang bekerja di bawah standar yang ditentukan. Dengan motivasi negatif semangat bawahan dalam jangka waktu pendek akan meningkat karena takut dihukum, tetapi untuk jangka waktu yang panjang dapat berakibat kurang baik.
Baca juga : Pengertian Kepuasan Kerja (Job Satisfaction)
Asas Motivasi Kerja. Motivasi kerja memiliki beberapa asas. Malayu S.P. Hasibuan menyebutkan bahwa asas motivasi kerja terdiri dari :
1. Asas Mengikutsertakan.
Maksud dari asas mengikutsertakan adalah mengajak bawahan untuk ikut berpartisipasi dan memberikan kesempatan kepada mereka mengajukan ide-ide, rekomendasi dalam proses pengambilan keputusan. Sehingga bawahan akan merasa ikut bertanggung jawab atas tercapainya tujuan perusahaan sehingga moral dan gairah kerjanya akan meningkat.
2. Asas Komunikasi.
Maksud dari asas komunikasi adalah menginformasikan secara jelas tentang tujuan yang ingin dicapai, cara mengerjakannya, dan kendala yang dihadapi. Dengan asas komunikasi, motivasi kerja bawahan diharapkan akan meningkat, karena idealnya semakin banyak seseorang mengetahui suatu hal, semakin besar pula minat dan perhatiannya terhadap hal tersebut.
3. Asas Pengakuan.
Maksud dari asas pengakuan adalah memberikan penghargaan dan pengakuan yang tepat serta wajar kepada bawahan atas prestasi kerja yang dicapainya. Dengan adanya pengakuan dan penghargaan, bawahan akan bekerja keras dan semakin rajin.
4. Asas Wewenang yang Didelegasikan.
Maksud dari asas wewenang yang didelegasikan adalah memberikan sebagian wewenang serta kebebasan pada karyawan untuk mengambil keputusan, berkreativitas, dan melaksanakan tugas-tugas atasan. Dalam pendelegasian ini, atasan harus meyakinkan bawahan bahwa karyawan mampu dan dipercaya dapat menyelesaikan tugas-tugas itu dengan baik.
5. Asas perhatian timbal balik.
Maksud dari asas perhatian timbal balik adalah memotivasi bawahan dengan mengemukakan keinginan atau harapan perusahaan di samping berusaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan bawahan dari perusahaan.
Cara Meningkatkan Motivasi Kerja. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi kerja, diantaranya adalah :
- menentukan tujuan yang hendak dicapai.
- berpikir positif dan bersyukur.
- beri penghargaan pada diri sendiri.
- mencintai pekerjaan yang dilakukan.
- jangan takut dan ragu untuk melakukan sesuatu.
Baca juga : Pengertian Pengayaan Pekerjaan (Job Enrichment)
Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi motivasi kerja seorang karyawan. Sondang P. Siagian menyebutkan bahwa motivasi kerja seorang karyawan sangat dipengaruhi oleh dua faktor sebagai berikut :
- faktor internal, adalah faktor yang timbul dari dalam diri karyawan, diantaranya adalah : persepsi, harga diri, harapan pribadi, kebutuhan, keinginan, kepuasan kerja, dan prestasi kerja yang dihasilkan.
- faktor eksternal, adalah faktor yang timbul dari luar diri karyawan, diantaranya adalah : jenis dan sifat pekerjaan, kelompok kerja dimana seseorang bergabung, organisasi tempat bekerja, situasi lingkungan pada umumnya, sistem imbalan yang berlaku dan cara penerapannya.
Sedangkan Frederick Herzberg, dkk dalam “The Motivation to Work”, menyebutkan bahwa bahwa karyawan akan termotivasi untuk bekerja dikarenakan dua faktor, yaitu :
1. Faktor intrinsik.
Faktor intrinsik adalah faktor daya dorong yang timbul dari dalam diri masing-masing karyawan. Faktor intrinsik meliputi :
- pekerjaan itu sendiri (the work it self). Berat ringannya tantangan yang dirasakan karyawan dari pekerjaannya.
- kemajuan (advancement). Besar kecilnya kemungkinan karyawan berpeluang maju dalam pekerjaannya seperti naik pangkat.
- tanggung jawab (responsibility), Besar kecilnya yang dirasakan terhadap tanggung jawab diberikan kepada seorang karyawan.
- pengakuan (recognition). Besar kecilnya pengakuan yang diberikan kepada karyawan kerja atas hasil kerja.
- pencapaian (achievement). Besar kecilnya kemungkinan karyawan mencapai prestasi kerja tinggi.
2. Faktor ekstrinsik.
Faktor ekstrinsik adalah faktor pendorong yang datang dari luar diri seseorang terutama dari organisasi tempatnya bekerja. Faktor ekstrinsik meliputi :
- administrasi dan kebijakan perusahaan. Tingkat kesesuaian yang dirasakan karyawan terhadap semua kebijakan dan peraturan yang berlaku dalam perusahaan.
- penyeliaan. Tingkat kewajaran penyelia dirasakan yang oleh karyawan.
- gaji. Kewajaran gaji yang diterima karyawan sebagai imbalan terhadap tugas pekerjaan.
- hubungan antar pribadi. Tingkat kesesuaian yang dirasakan dalam berinteraksi antar karyawan.
- kondisi kerja. Tingkat kesesuaian kondisi kerja dengan proses pelaksanaan tugas pekerjaan yang dilakukan karyawan.
Selain beberapa faktor yang dapat mempengaruhi motivasi kerja karyawan sebagaimana disebut di atas, terdapat pula beberapa faktor sebagai pendorong motivasi kerja seorang karyawan. Wibowo, dalam “Manajemen Kinerja”, menyebutkan bahwa terdapat tiga faktor pendorong utama motivasi kerja, yaitu :
1. Energize.
Energize adalah apa yang dilakukan atasan ketika mereka menetapkan contoh yang benar, mengkomunikasikan yang jelas, dan menantang dengan cara yang tepat. Energize dilakukan dengan cara :
- exemplify, yaitu memotivasi dengan cara memulai memberi contoh yang baik.
- communicate, yaitu bagaimana atasan berbicara, mendengar, dan belajar.
- challenge, yaitu pemberian tantangan yang berkaitan dengan pencapaian tujuan dan pemenuhan keinginan.
2. Encourage.
Encourage adalah apa yang dilakukan atasan untuk pendukung proses motivasi melalui pemberdayaan, coaching, dan penghargaan. Encourage dilakukan dengan cara :
- empower, yaitu proses di mana karyawan menerima tanggung jawab dan diberi kewenangan untuk melakukan pekerjaannya.
- coach, yaitu kesempatan bagi atasan untuk mengenal bawahannya secara pribadi dan menunjukkan bagaimana dapat membantu karyawan dalam mencapai tujuan pribadi dan perusahaan.
- recognize, yaitu alasan tunggal yang paling kuat mengapa orang bekerja, di samping keperluan penghasilan.
3. Exhorting.
Exhorting adalah bagaimana atasan menciptakan pengalaman berdasarkan pengorbanan dan inspirasi yang menyiapkan landasan di mana motivasi berkembang. Exhorting dilakukan dengan cara :
- sacrifice, yaitu suatu ukuran pelayanan yang paling benar dengan menempatkan kebutuhan orang lain di atas kebutuhan diri sendiri.
- inspire, yaitu turunan motivasi, apabila motivasi datang dari dalam maka bentuknya adalah self-inspiration.
Baca juga : Pendekatan Desain Pekerjaan, Serta Kelebihan Dan Kekurangan Masing-Masing Pendekatan Desain Pekerjaan
Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian motivasi kerja, bentuk, aspek, jenis, dan asas motivasi kerja, serta faktor yang mempengaruhi motivasi kerja.
Semoga bermanfaat.