Pengertian Kepuasan Kerja. Secara umum, kepuasan kerja atau "job satisfaction" dapat diartikan sebagai suatu kondisi emosi yang menyenangkan pada pekerjaan yang dilakukan. Kepuasan kerja merujuk pada hasil, yaitu suatu penilaian yang menyebabkan seseorang merasa puas dengan pekerjaannya. Kepuasan kerja juga dapat berarti tingkat kesenangan yang dirasakan oleh karyawan atas apa yang dikerjakan (pekerjaannya) dalam suatu perusahaan.
Selain itu, pengertian kepuasan kerja juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
- T. Hani Handoko, dalam bukunya yang berjudul "Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia", menyebutkan bahwa kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka.
- Malayu S.P. Hasibuan, dalam bukunya yang berjudul "Manajemen Sumber Daya Manusia", menyebutkan bahwa kepuasan kerja adalah kondisi emosional pada seorang pegawai yang senang dan mencintai pekerjaannya. Selanjutnya Malayu S.P. Hasibuan menjelaskan bahwa sikap tersebut terlihat dari moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja, yang dapat dinikmati dalam pekerjaan, di luar pekerjaan, dan kombinasi dari keduanya.
- Susilo Martoyo, dalam bukunya yang berjudul "Manajemen Sumber Daya Manusia", menyebutkan bahwa kepuasan kerja adalah aspek psikologis yang merefleksikan apa yang dirasakan manusia pada pekerjaan yang dilakoninya. Menurut Susilo Martoyo, seseorang cenderung merasakan kepuasan kerja ketika timbul kesesuaian di antara keahlian, keterampilan, dan keinginan pekerjaan yang dia jalani.
- Milton L. Blum, dalam bukunya yang berjudul "Industrial Psychology and Its Social Foundation", menyebutkan bahwa kepuasan kerja adalah sikap umum yang termasuk akibat dari berbagai sikap khusus terhadap beberapa faktor pekerjaan, karakter individu dan keterkaitan dengan kelompok di luar lingkungan pekerjaan.
Baca juga : Pengertian Motivasi, Unsur, Jenis, Tujuan, Faktor Yang Mempengaruhi, Serta Teori Motivasi
Indikator Kepuasan Kerja. Menurut Malayu S.P. Hasibuan, terdapat beberapa hal yang dapat digunakan sebagai indikator kepuasan kerja karyawan, yaitu sebagai berikut :
- menyenangi pekerjaannya. Seorang karyawan yang menyenangi pekerjaannya karena ia dapat mengerjakan pekerjaannya tersebut dengan baik dan ia merasakan kepuasan dengan hasil kerjanya.
- mencintai pekerjaannya. Yang dirasakan oleh seorang karyawan tidak hanya menyenangi pekerjaannya tapi ia juga sadar bahwa pekerjaan tersebut sesuai dengan keinginannya.
- moral kerja positif. Hal ini merupakan kesepakatan batiniah yang muncul dari dalam diri seorang karyawan untuk mencapai tujuan tertentu sesuai dengan mutu yang ditetapkan.
- disiplin kerja. Suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan, dan/atau ketertiban.
- prestasi kerja. Suatu hasil kerja yang dicapai seorang karyawan dalam melaksanakan pekerjaan yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan dan kesungguhan serta waktu.
Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja. Terdapat berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan pada pekerjaannya, di mana masing-masing faktor memiliki peranan masing-masing dalam memberikan kepuasan kerja tergantung pada karakteristik setiap karyawan. Secara umum, faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah sebagai berikut :
- faktor psikologis, yaitu faktor yang berkaitan dengan kejiwaan karyawan terhadap kepuasan kerja yang meliputi ketenangan kerja, minat, sikap kerja, talenta, dan keahlian.
- faktor fisik, yaitu faktor yang berkaitan dengan keadaan fisik pada lingkungan tempat bekerja serta keadaan fisik karyawan, yang meliputi jenis pekerjaan, waktu kerja dan istirahat, sarana dan prasarana, kondisi ruang kerja, kesehatan, usia, dan lain sebagainya.
- faktor sosial, yaitu faktor yang berkaitan dengan interaksi sosial antar karyawan maupun antar atasan dan bawahan. Semakin komunikasi terjalin dengan baik maka akan semakin tinggi kepuasan kerja yang dirasakan.
- faktor-faktor lain yang berkaitan dengan jaminan kesejahteraan karyawan, yang meliputi sistem dan jumlah gaji, tunjangan, asuransi, fasilitas, dan segala bentuk promosi.
Menurut pendapat dari beberapa ahli, terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Milton L. Blum.
Menurut Milton L. Blum, beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah sebagai berikut :
- faktor individual, merupakan faktor yang berasal dari dalam diri karyawan itu sendiri dalam pandangannya terhadap kepuasan kerja, seperti usia, kondisi kesehatan, pemikiran, dan keinginan.
- faktor sosial, merupakan faktor yang berkaitan dengan hubungan atau interaksi antar karyawan maupun komunikasi antar pimpinan dengan bawahan, hubungan kekeluargaan, persepsi umum, kesempatan untuk memberikan feedback, kebebasan bertindak, dan komunikasi dengan masyarakat.
- faktor utama dalam pekerjaan, merupakan faktor yang berkaitan dengan penggajian, pengawasan, ketenangan kerja, keadaan lingkungan pekerjaan, dan kesempatan berkembang.
2. L. Levi.
Menurut L. Levi dalam bukunya yang berjudul "More Jobs, Better Jobs, and Health", menyebutkan bahwa beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasaan kerja adalah sebagai berikut :
- work it self (pekerjaan itu sendiri). Setiap pekerjaan memerlukan suatu keterampilan tertentu sesuai dengan bidangnya masing-masing. Susah tidaknya suatu pekerjaan serta perasaan karyawan bahwa keahliannya dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan tersebut akan meningkatkan atau mengurangi kepuasaan kerja.
- supervision (atasan). Seorang atasan yang dapat menghargai pekerjaan bawahannya, akan dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan.
- workers (rekan kerja). Hubungan baik antara sesama karyawan, antara atasan dan bawahan, baik yang sama maupun berbeda jenis pekerjaannya akan meningkatkan kepuasaan kerja karyawan.
- promotion (promosi). Ada tidaknya kesempatan untuk memperoleh peningkatan karier selama bekerja akan berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan.
- pay (upah/gaji). Layak atau tidaknya upah/gaji yang diterima oleh karyawan akan berpengaruh juga terhadap kepuasan kerja karyawan.
3. Anwar Prabu A. Mangkunegara.
Menurut Anwar Prabu A. Mangkunegara, dalam bukunya yang berjudul "Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan", menyebutkan bahwa terdapat dua faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja, yaitu :
- faktor karyawan. Faktor dari dalam diri karyawan yang mempengaruhi kepuasan kerja, diantaranya adalah tingkat kecerdasan, usia, kesehatan fisik, tingkat pendidikan, lama bekerja, pengalaman, cara berpikir, cara pandang, karakteristik dan sikap akan suatu pekerjaan.
- faktor pekerjaan. Faktor yang terkait dengan pekerjaan yang mempengaruhi kepuasan kerja diantaranya adalah jenis pekerjaan, hierarki organisasi, posisi, pangkat, adanya penjaminan kesejahteraan, penjaminan mutu, kesempatan kenaikan pangkat, interaksi, dan hubungan sosial dalam pekerjaan.
Baca juga : Faktor Yang Mempengaruhi Mandeknya Karier Kerja
Cara Meningkatkan Kepuasan Kerja. Kepuasan kerja karyawan akan berpengaruh terhadap produktivitas kerjanya, dengan demikian akan berpengaruh juga terhadap maju mundurnya suatu perusahaan. Terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan, beberapa diantaranya adalah :
- memberikan pelatihan kepada karyawan. Pelatihan ditujukan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan karyawan, sehingga karyawan dapat bekerja dengan lebih profesional. Memberikan pelatihan kepada karyawan akan dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan.
- menyediakan fasilitas pendukung. Selain memberikan pelatihan, penyediaan fasilitas pendukung bagi karyawan untuk menyelesaikan pekerjaannya juga sangat penting. Hal tersebut akan dapat meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja karyawan.
- pemberian penghargaan (reward). Bentuk penghargaan (reward) tidak harus selalu berupa kenaikan gaji atau kenaikan pangkat. Tambahan cuti, liburan bersama, atau sekedar pujian atas hasil kerjanya juga merupakan penghargaan yang penting buat karyawan. Pemberian penghargaan (reward) akan meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja karyawan.
- memberikan target sesuai kemampuan. Masing-masing karyawan tentunya mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. Seringkali suatu target tidak dapat dicapai hanya oleh satu orang karyawan saja. Oleh karenanya untuk dapat memenuhi suatu target yang besar dibutuhkan sebuah tim, sehingga antar karyawan dapat saling bekerja sama untuk wujudkan target yang dibebankannya tersebut.
- menyediakan lingkungan terbaik bagi karyawan. Lingkungan merupakan salah satu hal yang mendukung produktivitas karyawan dalam suatu perusahaan. Apabila lingkungan kerja dirasakan nyaman oleh karyawan, maka hal tersebut akan meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja karyawan.
Baca juga : Mengasah Kreativitas Dan Efisien Dalam Bekerja
Teori Kepuasan Kerja. Terdapat beberapa teori yang berkaitan dengan kepuasan kerja. Teori-teori tersebut adalah sebagai berikut :
- two factor theory. Teori ini mengemukakan bahwa kepuasan dan ketidakpuasan merupakan bagian dari kelompok variabel motivators dan hygiene factor. Kepuasan berasal dari faktor yang berkaitan dengan pekerjaan itu sendiri, seperti sifat pekerjaan, prestasi dalam bekerja, peluang promosi, kesempatan untuk mengembangkan diri dan diakui. Faktor tersebut berkaitan dengan indeks kepuasan kerja yang disebut dengan motivators. Sedangkan ketidakpuasan berkaitan dengan kondisi di sekitaran pekerjaan, seperti gaji, kondisi kerja, kualitas pengawasan, hubungan dengan orang lain, dan bukan terkait dengan pekerjaan itu sendiri. Faktor tersebut disebut dengan hygiene atau maintainance factors.
- value theory. Teori ini mengemukakan bahwa kepuasan kerja terjadi di tingkatan di mana hasil pekerjaan diterima oleh individu seperti yang diharapkan. Jika hasil yang diterima semakin banyak maka semakin puas, demikian pula sebaliknya.
- teori ketidak-sesuaian. Teori ini mengemukakan bahwa setiap orang menginginkan agar sejumlah pekerjaan yang telah dikerjakan dihargai sebesar pekerjaan yang diterima secara kenyataan.
- teori keadilan. Teori ini mengemukakan bahwa seseorang merasa puas atau tidak puas tergantung dari perasaan adil (equity) atau tidak adil (inequity). Perasaan adil atau tidak adil terhadap suatu situasi diperoleh oleh setiap orang dengan cara membandingkan dirinya dengan orang lain di tingkat dan jenis pekerjaan yang sama, baik di tempat yang sama atau berbeda.
Baca juga : Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Kepuasan kerja merupakan satu dari sekian banyak aspek penting yang berpengaruh terhadap produktivitas setiap karyawan yang bekerja di suatu perusahaan. Kepuasan kerja diperlukan karena sebagian dari waktu manusia dihabiskan di lokasi tempat kerja.
Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian kepuasan kerja (job satisfaction)
Semoga bermanfaat.