Pengertian Kinerja Karyawan. Istilah kinerja merupakan singkatan dari kinetika energi kerja, yang padanannya dalam bahasa Inggris adalah "performance". Kinerja memiliki banyak pengertian. Secara umum, konsep kinerja atau "performance" dapat diartikan sebagai tingkat pencapaian hasil. Kinerja merupakan suatu keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu.
Berkaitan dengan pengertian tersebut, maka kinerja karyawan dapat diartikan sebagai suatu prestasi yang diraih oleh seseorang dalam melaksanakan tugas dan kewajiban yang dibebankan kepadanya. Kinerja karyawan juga dapat berarti hasil evaluasi terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Kinerja karyawan erat kaitannya dengan hasil pekerjaan seseorang dalam suatu organisasi, yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas, dan ketepatan waktu.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kinerja diartikan dalam beberapa pengertian, sebagai berikut :
- sesuatu yang dicapai.
- prestasi yang diperlihatkan.
- kemampuan kerja (tentang peralatan).
Baca juga : Manajemen Kinerja : Pengertian, Syarat, Tujuan Fungsi, Manfaat, Serta Proses Manajemen Kinerja
Selain itu, pengertian kinerja karyawan juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang telah dikemukakan oleh para ahli, beberapa diantaranya adalah :
- Anwar Prabu Mangkunegara, dalam bukunya yang berjudul "Manajemen Sumber Daya Manusia", menyebutkan bahwa kinerja adalah hasil kerja baik secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas sesuai tanggung jawab yang diberikan.
- Suyadi Prawirosentono, dalam bukunya yang berjudul "Manajemen Sumber Daya Manusia (Kebijakan Kinerja Karyawan), Kiat Membangun Organisasi Kompetitif Menjelang Perdagangan Bebas Dunia", menyebutkan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum, dan sesuai dengan moral maupun etika.
- Vethzal Rivai dan Basri, dalam bukunya yang berjudul "Performance Appraisal : Sistem yang Tepat untuk Menilai Kinerja Karyawan dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan", menyebutkan bahwa kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu telah disepakati bersama.
Baca juga : Pengertian Motivasi, Unsur, Jenis, Tujuan, Faktor Yang Mempengaruhi, Serta Teori Motivasi
Karakteristik Kinerja Karyawan. Menurut pendapat dari David Mc Cleland sebagaimana dikutip oleh Anwar Prabu Mangkunegara, menyebutkan bahwa terdapat enam karakteristik dari seseorang yang memiliki kinerja yang tinggi, yaitu sebagai berikut :
- memiliki tanggung jawab pribadi yang tinggi.
- berani mengambil dan menanggung resiko yang dihadapi.
- memiliki tujuan yang realistis.
- memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk merealisasikan tujuannya.
- memanfaatkan umpan balik (feed back) yang konkrit dalam seluruh kegiatan kerja yang dilakukannya.
- mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah diprogramkan.
Baca juga : Penyusunan Personalia (Staffing) : Pengertian, Asas, Sifat, Dan Langkah-Langkah Dalam Penyusunan Personalia
Indikator Kinerja Karyawan. Menurut Stephen P. Robbins dalam bukunya yang berjudul "Perilaku Organisasi Jilid II", menyebutkan bahwa terdapat beberapa indikator untuk mengukur kinerja karyawan secara individu, yaitu sebagai berikut :
- kualitas. Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan karyawan.
- kuantitas. Kuatitas merupakan jumlah yang dihasilkan yang dinyatakan dalam istilah seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan, dan lain sebagainya.
- ketepatan waktu. Ketepatan waktu merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.
- efektivitas. Efektivitas merupakan pemaksimalan tingkat penggunaan sumber daya organisasi dengan maksud menaikkan hasil dari setiap unit dalam penggunaan sumber daya.
- kemandirian. Kemandirian merupakan tingkat seseorang karyawan yang nantinya akan dapat menjalankan fungsi kerjanya.
- komitmen kerja. Komitmen merupakan suatu tingkat di mana karyawan mempunyai komitmen kerja dengan instansi dan tanggung jawab karyawan terhadap tempat kerja.
Baca juga : Tugas Dan Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan. Kinerja merupakan keberhasilan personel, tim atau unit organisasi dalam mewujudkan sasaran strategic yang telah ditetapkan sebelumnya dengan perilaku yang diharapkan. Untuk dapat mencapai kinerja sebagaimana diharapkan tersebut, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhinya. Menurut Ricky W. Griffin dalam bukunya yang berjudul "Management", menyebutkan bahwa untuk mencapai kinerja terbaik dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
- kemampuan. Kemampuan adalah kapabilitas dari tenaga kerja atau sumber daya manusia untuk melakukan pekerjaan. Kemampuan berkaitan dengan dengan pendidikan dan softskill lainnya.
- motivasi. Motivasi adalah segala hal yang berkaitan dengan keinginan untuk melakukan suatu pekerjaan.
- lingkungan pekerjaan. Lingkungan pekerjaan adalah sumber daya dan situasi yang dibutuhkan untuk melakukan suatu pekerjaan tersebut.
Menurut Suyadi Prawirosentono, faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah :
- efektivitas dan efisiensi. Jika suatu tujuan tertentu akhirnya bisa dicapai, maka bisa dikatakan bahwa kegiatan tersebut efektif, tetapi apabila akibat-akibat yang tidak dicari kegiatan menilai yang penting dari hasil yang dicapai sehingga mengakibatkan kepuasan walaupun efektif dinamakan tidak efisien. Sebaliknya, jika akibat yang dicari tidak penting atau remeh maka kegiatan tersebut efisien.
- otoritas (wewenang). Otoritas merupakan sifat dari suatu komunikasi atau perintah dalam suatu organisasi formal yang dimiliki seseorang anggota organisasi kepada anggota yang lain untuk melakukan suatu kegiatan kerja sesuai dengan kontribusinya.
- disiplin. Disiplin dalam artian ketaatan kepada hukum dan peraturan yang berlaku, maksudnya adalah kegiatan karyawan yang bersangkutan dalam menghormati perjanjian kerja dengan organisasi di mana ia bekerja.
- inisiatif. Inisiatif berkaitan dengan daya pikir dan kreativitas karyawan dalam membentuk ide untuk merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan organisasi.
Sedangkan menurut Anwar Prabu Mangkunegara, faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja diantaranya adalah :
- faktor kemampuan. Secara psikologis kemampuan (ability) karyawan terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan realita (pendidikan). Oleh karena itu, karyawan perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya.
- faktor motivasi. Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seseorang pegawai dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri karyawan terarah untuk mencapai tujuan kerja. Sikap mental merupakan kondisi mental yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai potensi kerja secara maksimal.
Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian kinerja karyawan (performance), karakteristik dan faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan.
Semoga bermanfaat.