Ihsan : Pengertian, Bentuk Dan Tingkatan Ihsan, Serta Perbedaan Antara Ihsan, Iman, Dan Islam

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Ihsan. Allah berfirman dalam QS. An Nahl : 90, yang artinya :

Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.”

Dalam sebuah hadits (yang dikenal dengan hadits Jibril) diriwayatkan, yang artinya :

Rasulullah SAW pernah ditanya oleh Malaikat Jibril tentang pengertian Ihsan. Malaikat Jibril mengubah dirinya menjadi seseorang berpakaian putih dengan rambut yang sangat hitam. Tidak terlihat sedikitpun tanda-tanda seorang musafir. Kemudian, Malaikat Jibril menyandarkan kedua lututnya ke arah lutut Rasulullah SAW dan meletakkan kedua telapak tangannya di atas dua paha beliau. Lalu, ia bertanya, “Ya Muhammad, jelaskanlah padaku tentang ihsan ?” Rasulullah SAW menjawabnya: “Hendaklah kamu menyembah Allah seakan-akan kamu melihat-Nya. Jika kamu tidak dapat melihat-Nya, sesungguhnya Allah melihat kamu”.” (HR. Bukhari dan Muslim)


Ihsan tidak dapat dipisahkan dari iman dan islam. Ketiganya merupakan satu kesatuan yang membuat keislaman seseorang menjadi sempurna. Ihsan mengarahkan pada bagaimana cara manusia beribadah kepada Allah, yaitu dengan kekhusyukkan, maksudnya :
  • pada kondisi di saat seolah-olah melihat Allah disebut dengan musyahadah (penyaksian).
  • pada kondisi mengangan-angan seolah-olah Allah dapat melihat kita, ini disebut muraqabah (merasa diawasi).

Musyahadah maupun muraqabah tersebut dapat dicapai dengan jalan muhasabah, yaitu upaya terus mengevaluasi dan memperbaiki diri. Sehingga makna ihsan juga mencakup bagaimana seseorang selalu berusaha untuk memperbaiki dirinya secara terus menerus sehingga ia bisa bergerak menuju pada kesempurnaan diri, baik dari pemikiran dan perbuatan.

Baca juga : Dakwah Dalam Islam

Secara etimologis, kata “ihsan” berasal dari bahasa Arab, yang artinya “kesempurnaan” atau “terbaik”, maksudnya adalah memperbaiki amal dan menekuninya, serta mengikhlaskannya. Menurut syariat, pengertian ihsan adalah sebagaimana hadits tersebut di atas, yaitu hendaklah kamu menyembah Allah seakan-akan kamu melihat-Nya. Jika kamu tidak dapat melihat-Nya, sesungguhnya Allah melihat kamu.

Sedangkan secara terminologis, ihsan dapat diartikan sebagai perbuatan baik yang terus diperbaiki dan dilakukan secara terus menerus disertai dengan menahan diri dari dosa. Ihsan juga dapat berarti ikhlas dan penuh perhatian, artinya adalah sepenuhnya ikhlas untuk beribadah hanya kepada Allah dengan penuh perhatian, sehingga seolah-olah engkau melihat-Nya. Jika tidak mampu, maka ingatlah bahwa Allah senantiasa melihat dirimu dan mengetahui apapun yang ada pada dirimu. Ibadah seperti ini juga menghasilkan ketulusan dalam ibadah dan berusaha keras untuk memperbaiki dan menyempurnakannya.


Dalam perspektif Al Quran, ihsan dapat diartikan dalam beberapa pengertian, yaitu :
  • ihsan adalah melakukan suatu pekerjaan (amal) dengan sebaik- baiknya, seindah mungkin dan dengan sesempurna mungkin.
  • ihsan adalah berbuat baik atau melakukan kebajikan terhadap siapa saja, dengan tujuan untuk memberi nikmat atau manfaat yang dilakukan untuk pihak lain.
  • ihsan adalah cara manusia beribadah kepada Allah, dengan kekhusyukkan yang terus diperbaiki untuk menuju kesempurnaan diri.
  • ihsan adalah bentuk perbuatan baik seseorang yang dilakukan dengan sesempurna mungkin demi untuk Allah.

Sedangkan Ibn Abbas r.a berpendapat bahwa pengertian ihsan meliputi beberapa hal, yaitu :
  • ihsan adalah melaksanakan kewajiban (ada al-faraidh). Dalam hal ini, ihsan yang diartikan sebagai melaksanakan kewajiban memiliki cakupan yang cukup sempit. Pengertian ini sebatas melakukan pengamalan terhadap hal-hal yang diwajibkan atau diharuskan saja, sementara hal-hal yang dianjurkan (sunnah) dan diperkenankan (mubah) tidak dilibatkan.
  • ihsan adalah mencintai sesama manusia sebagaimana mencintai diri sendiri. Pengertian yang termuat pada definisi ini hanya ihsan yang dilakukan oleh manusia terhadap sesamanya tidak meliputi ihsannya kepada Allah dan kepada sesama makhluk-Nya.
  • ihsan adalah ikhlas. Konsep ihsan sebagai bentuk ikhlas melukiskan satu sifat dari akhlak mahmudah.


Bentuk Ihsan. Secara umum, ihsan dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu :

1. Ihsan di dalam beribadah kepada Allah.
Ihsan dalam bentuk ini memiliki dua tingkatan, sebagai berikut :
  • beribadah kepada Allah seakan-akan melihat-Nya. Ini merupakan bentuk ibadah dari seseorang yang mengharapkan rahmat dan ampunan dari Allah, dan merupakan tingkatan ihsan yang paling tinggi, karena dia berangkat dari sikap membutuhkan, harapan dan kerinduan.
  • jika kamu tidak mampu beribadah seakan-akan kamu melihat Allah, maka sesungguhnya Allah melihatmu. Bentuk ihsan ini lebih rendah tingkatannya dibandingkan tingkatan yang pertama, karena sikap ihsannya didorong dari rasa diawasi dan takut akan hukuman.

Para ulama salaf berpendapat bahwa, barang siapa yang beramal atas dasar melihat Allah, maka ia seorang yang arif, sedangkan siapapun yang beramal karena merasa diawasi Allah, maka dia seorang yang ikhlas (mukhlis).

2. Ihsan kepada makhluk ciptaan Allah.
Ihsan kepada makhluk ciptaan Allah terdiri dari empat hal, yaitu:
  • harta, maksudnya adalah perbuatan ihsan yang meliputi mengeluarkan zakat, bersedekah, dan berinfak.
  • kedudukan, maksudnya adalah menggunakan kedudukan yang dimilikinya untuk membantu orang lain.
  • ilmu, maksudnya adalah menerapkan ilmu yang diketahuinya untuk kebaikan orang banyak atau orang-orang di sekelilingnya, memberikan ilmu bermanfaat yang diketahuinya kepada orang lain, dengan cara mengajarkannya.
  • badan, maksudnya adalah menolong seseorang dengan tenaganya.

Sedangkan Thanthawi Jauhariy, berpendapat bahwa pada prinsipnya ihsan dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
  • ihsan Allah (ihsan yang dilakukan oleh Allah).
  • ihsan manusia (ihsan yang dilakukan oleh manusia).

Selanjutnya, Thanthawi Jauhariry menawarkan pembagian ihsan tersebut dengan pembagian sebagai berikut :
  • Ihsan al- Shina’ah wa al-A’mal, yang melingkupi kebaikan Allah berupa penciptaan makhluk-Nya.
  • Ihsan al-Tha’ah, berupa ihsan yang dilakukan manusia dengan merealisasikan kepatuhan terhadap Allah, berupa menciptakan nilai tambah dan melaksanakan ketaatan. Selain itu, ihsan bentuk ini juga diwujudkan dalam hal berbuat baik kepada sesama manusia dan berupaya menyempurnakan kepatuhan kepada Allah secara maksimal.

Baca juga : Iman Kepada Allah

Tingkatan Ihsan. Terdapat beberapa tingkatan dalam ihsan. Raras Huraerah, dalam “RIPAIL (Rangkuman Ilmu Pengetahuan Agama Islam Lengkap)”, menyebutkan bahwa ihsan dapat dibagi dalam tiga tingkatan, yaitu :
  • musyahadah, merupakan kelompok orang yang melakukan ibadah seakan-akan selalu merasa, melihat, dan menyaksikan Allah secara langsung. Mereka merasa Allah benar-benar hadir dalam setiap ibadah yang mereka lakukan.
  • muraqabah, merupakan kelompok orang yang melakukan ibadah merasa seluruh gerak-geriknya dan getar hatinya diawasi oleh Allah.
  • tingkatan ihsan paling rendah, merupakan kelompok orang yang beribadah bagaikan seorang pedagang, apa yang dilakukan dalam ibadahnya bertujuan untuk mencari keuntungan.


Perbedaan Antara Ihsan, Iman, dan Islam. Ihsan, iman, dan islam merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan sehingga keislaman seseorang menjadi sempurna. Terdapat perbedaan antara ihsan, iman, dan islam. Perbedaan dimaksud adalah :

1. Ihsan.
Ihsan merupakan suatu perkara yang mencakup cara dan rasa seorang muslim dalam beribadah. Ihsan dapat dibedakan menjadi dua tingkatan, yaitu :
  • seseorang yang beribadah seakan mampu melihat Allah.
  • jika tidak mampu, maka orang tersebut beribadah dengan rasa diperhatikan oleh Allah.
Orang yang mampu beribadah dengan perasaan tersebut disebut sebagai muhsin, yang dapat dicapai jika seseorang telah menjadi muslim dan mukmin terlebih dahulu.

2. Iman.
Iman merupakan hal-hal yang mencakup amalan batin, yaitu keimanan atau kepercayaan terhadap Allah, malaikat-Nya, kitab-Nya, para rasul-Nya, hari akhir, dan juga keimanan kepada takdir. Orang yang sudah mencapai derajat keimanan tersebut disebut sebagai mukmin. Sedangkan keimanan merupakan sesuatu yang lebih khusus dibandingkan keislaman. Ketika seseorang disebut sebagai mukmin, maka orang tersebut sudah pasti seorang muslim. Namun, tidak setiap muslim adalah seorang mukmin.

3. Islam.
Islam merupakan apa yang disebut dengan rukun Islam, yaitu amalan-amalan lahiriyah yang mencakup syahadat, shalat, puasa, zakat, dan haji. Saat seseorang melakukan lima amalan tesebut, maka orang tersebut dikatakan sebagai muslim.


Bagi seorang muslim, ihsan adalah derajat yang paling sempurna. Derajat ihsan dicapai melalui peribadahan yang mengandung raghbah wa thalab (menginginkan dan mencari), sehingga dia seakan-akan dapat melihat-Nya. Karenanya, seorang yang telah mencapai derajat ihsan ini dapat merasakan muraqabah sehingga ia pun senantiasa akan memperbaiki dan membaguskan amalannya.

Demikian penjelasan yang berkaitan dengan pengertian ihsan, bentuk dan tingkatan ihsan, serta perbedaan antara ihsan, iman, dan islam.

Semoga bermanfaat.