Komitmen : Pengertian, Ciri-Ciri, Dan Tujuan Komitmen

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Komitmen. Secara etimologis, istilah “komitmen” merupakan istilah serapan dari bahasa Inggris, “commitment”, yang berasal dari bahasa Latin, yaitu : “committere”, yang berarti untuk menyatukan, menggabungkan, dan mempercayai. Dalam perkembangan selanjutnya arti istilah “committere” mencakup juga beberapa makna lain, seperti : janji, mempercayakan, keterikatan, kewajiban, dan dedikasi untuk tindakan jangka panjang. Sehingga berdasarkan hal tersebut, komitmen dapat diartikan dengan suatu sikap setia dan tanggung jawab seseorang terhadap sesuatu, baik itu diri sendiri maupun orang lain, organisasi, ataupun suatu hal tertentu lainnya.

Sedangkan secara terminologis, komitmen dapat diartikan dalam banyak pengertian tergantung pada untuk apa komitmen tersebut dilakukan. Namun demikian, secara umum komitmen dapat berarti suatu bentuk dedikasi atau kewajiban yang mengikat seseorang kepada orang lain, hal tertentu, atau tindakan tertentu. Komitmen juga dapat berarti suatu keadaan di mana seseorang membuat perjanjian atau keterikatan, baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain yang tercermin ke dalam tindakan atau perilaku tertentu yang dilakukan baik secara sukarela atau terpaksa, tergantung situasi masing-masing.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, komitmen diartikan dengan perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu; kontrak. Hal tersebut mengandung makna, bahwa :
  • komitmen berhubungan dengan “konsekuen”, maksudnya adalah apa yang telah dijanjikan atau direncanakan, harus dilakukan atau diselesaikan. Dengan demikian, seseorang yang memiliki komitmen akan bertanggung jawab terhadap sesuatu yang telah dijanjikan atau direncanakannya tersebut.
  • komitmen berhubungan dengan “tanggung jawab”, maksudnya adalah komitmen menimbulkan suatu efek berupa hubungan keterikatan dan rasa tanggung jawab akan sesuatu.


Selain itu, pengertian komitmen juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
  • A. Molloy, dalam “Redesign Your Life: Saatnya Merevolusi Hidup Anda”, menyebutkan bahwa komitmen adalah kesanggupan melakukan apa pun yang harus dilakukan demi tercapainya impian dan tujuan. Lebih lanjut, A. Malloy menjelaskan bahwa komitmen merupakan suatu tindakan seseorang untuk mencapai impian yang sudah menjadi tujuan. Berkomitmen berarti melakukan hal yang telah dijanjikan dan menuntaskan hal yang sudah dilakukan sesuai maksud dan tujuan
  • Richard M. Steers dan Lyman W. Porter, dalam “Motivation and Work Behavior”, menyebutkan bahwa komitmen adalah suatu keadaan di mana seorang individu menjadi terikat oleh tindakannya sehingga akan menimbulkan keyakinan yang menunjang aktivitas dan keterlibatannya.
  • Ivan Aries Setiawan dan Imam Ghozali, dalam “Akuntansi Keperilakuan: Konsep dan Kajian Empiris Perilaku Akuntan”, menyebutkan bahwa komitmen adalah perspektif yang bersifat keperilakuan, maksudnya perilaku yang konsisten dengan aktivitas atau “consistent lines of activity”.


Beberapa contoh komitmen adalah sebagai berikut :
  • komitmen pada diri sendiri. Komitmen ini didasari oleh keinginan pribadi untuk sesuatu hal yang lebih baik.
  • komitmen pada keluarga. Komitmen ini penting karena dapat mendorong terbentuknya keluarga yang saling mengerti, saling menghormati, dan harmonis. Komitmen terhadap keluarga bisa ditunjukkan dengan meluangkan waktu khusus bagi keluarga, membantu perekonomian keluarga, dan lain sebagainya.
  • komitmen pada pekerjaan. Komitmen ini akan membuat tanggung jawab terhadap segala hal yang dikerjakan menjadi terasa lebih mudah. John Meyer dan Natalie Allen, dalam “Human Resource Management Review”, menyebutkan terdapat tiga model komitmen terhadap pekerjaan, yaitu : cinta terhadap pekerjaan (affective commitment), takut kehilangan (continuance commitment), dan memiliki rasa kewajiban (normative commitment).
  • komitmen terhadap lingkungan. Komitmen ini dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab yang besar pada diri sendiri untuk menjaga dan melestarikan lingkungan di mana seorang individu tinggal. Bentuk komitmen terhadap lingkungan dapat berupa “affective commitment” maupun ”normative commitment”, atau bahkan dapat dilengkapi dengan “continuance commitment”.


Ciri-Ciri Komitmen. Komitmen memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  • terdapat keterikatan atau terdapat suatu perjanjian yang disepakati, baik terhadap diri sendiri, pihak lain, atau terhadap sesuatu.
  • terdapat tujuan tertentu yang hendak dicapai setelah melaksanakan komitmen yang dibuat, sehingga semua pihak yang terlibat dalam suatu komitmen dituntut bertanggung jawab dengan isi perjanjian yang dibuat dan ditetapkan
  • terdapat loyalitas atau kesetiaan dari pihak yang terlibat terhadap tujuan yang hendak dicapai.


Tujuan Komitmen. Secara umum, tujuan dari adanya komitmen adalah :
  • untuk memberikan sebuah jaminan, sehingga apa yang diperjanjikan atau direncanakan tidak berubah di masa depan dan akan selalu tetap sesuai dengan isi komitmen.


Pada kenyataannya, komitmen lebih mudah untuk diucapkan daripada dilaksanakan. Melaksanakan komitmen merupakan bentuk tanggung jawab terhadap diri sendiri maupun orang lain.

Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian komitmen, ciri-ciri dan tujuan komitmen.

Semoga bermanfaat.