Dukungan Sosial (Social Support) : Pengertian, Komponen, Bentuk, Fungsi, Manfaat, Sumber, Serta Faktor Yang Mempengaruhi Dukungan Sosial

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Dukungan Sosial. Istilah “dukungan sosial” atau “social support” seringkali muncul saat membahas masalah hubungan sosial yang terbentuk secara naluriah. Oleh karena itu, dukungan sosial diidentifikasikan sebagai komponen kunci dari hubungan yang kokoh serta kesehatan psikologis yang kuat. Dalam konteks seperti tersebut, dukungan sosial melibatkan jaringan keluarga dan teman yang dapat dihubungi pada saat dibutuhkan.

Secara umum, dukungan sosial merupakan hasil dari interaksi sosial antara individu dengan orang lain atau lingkungannya yang dapat meningkatkan kesejahteraan (well-being) dan dapat meningkatkan ketahanan terhadap masalah kesehatan. B.R. Sarason, I.G. Sarason, dan G.R. Pierce, dalam “Social Support: An Interactional View”, menjelaskan bahwa dukungan sosial adalah keberadaan, kesediaan, kepedulian dari orang-orang yang dapat diandalkan, menghargai dan menyayangi kita, yang selalu mencakup dua hal, yaitu :
  • jumlah sumber dukungan sosial yang tersedia, merupakan persepsi individu terhadap sejumlah orang yang dapat diandalkan saat individu membutuhkan bantuan (pendekatan berdasarkan kuantitas).
  • tingkatan kepuasan akan dukungan sosial yang diterima, yang berkaitan dengan persepsi individu bahwa kebutuhannya akan terpenuhi (pendekatan berdasarkan kualitas).

Selain itu, pengertian dukungan sosial juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli yang lain, diantaranya adalah :
  • E.P. Sarafino, dalam “Health Psychology: Biopsychosocial Interactions”, menyebutkan bahwa dukungan sosial adalah suatu kesenangan yang dirasakan sebagai perhatian, penghargaan atau pertolongan yang diterima dari orang lain atau suatu kelompok.
  • A. Laura King, dalam “Psikologi Umum (Sebuah Pandangan Apresiatif)”, menyebutkan bahwa dukungan sosial adalah informasi atau umpan balik dari orang lain yang menunjukkan bahwa seseorang dicintai dan diperhatikan, dihargai, dihormati, serta dilibatkan dalam jaringan komunikasi dan kewajiban yang timbal balik.
  • T. Albrecht dan M. Adelman, dalam “Communicating Social Support”, menyebutkan bahwa dukungan sosial adalah komunikasi verbal dan non verbal antara penerima dan penyedia untuk mengurangi ketidak-pastian tentang situasi, diri, orang lain, atau hubungan, dan berfungsi untuk mempertinggi suatu persepsi pada kontrol diri seseorang dalam satu-satunya pegalaman hidup.


Komponen Dukungan Sosial. Dukungan sosial memiliki beberapa komponen. K. Heller, R.W. Swindle Jr, dan L. Dusenbury, dalam “Component Social Support Process: Comment and Integration”, yang dimuat dalam Journal of Consulting and Clinical Psychology Volume : 54, Tahun 1986, menyebutkan bahwa komponen dukungan sosial adalah :

1. Penilaian yang mempertinggi penghargaan.
Komponen penilaian yang mempertinggi penghargaan mengacu pada penilaian seseorang terhadap pandangan orang lain kepada dirinya. Seseorang menilai secara seksama evaluasi seseorang terhadap dirinya dan percaya dirinya berharga bagi orang lain. Tindakan orang lain yang menyokong harga diri seseorang, semangat juang dan kehidupan yang baik.

2. Transaksi interpersonal yang berhubungan dengan stress.
Komponen transaksi interpersonal yang berhubungan dengan stres mengacu pada adanya seseorang yang memberikan bantuan ketika ada masalah.Seseorang memberikan bantuan untuk memecahkan masalah dengan menyediakan informasi untuk menjelaskan situasi yang berhubungan dengan stres. Bantuan ini berupa dukungan emosional, kognitif yang distruktur ulang dan bantuan instrumental.

Sedangkan R.S. Weiss, dalam “The Provisions of Social Relationship”, mengemukakan tentang “Social Provisions Scale”, yaitu untuk mengukur ketersediaan dukungan sosial yang diperoleh dari hubungan individu dengan orang lain. Terdapat dua komponen atau aspek didalamnya, yaitu :

1. Instrumental Support.
Instrumental support meliputi :
  • reliable alliance (ikatan/hubungan yang dapat diandalkan), yang meliputi kepastian atau jaminan bahwa anak dapat mengharapkan orangtua untuk membantu dalam semua keadaan.
  • guidance (bimbingan), merupakan nasehat dan pemberian informasi oleh orangtua kepada anak.

2. Emotional Support.
Emotional support meliputi :
  • attachment (kasih sayang/kelekatan), merupakan perasaan akan kedekatan emosional dan rasa aman.
  • social integration (integrasi sosial), merupakan perasaan menjadi bagian dari keluarga, tempat orangtua berada dan tempat saling berbagi minat dan aktivitas.
  • reassurance of worth (penghargaan/pengakuan), yang meliputi pengakuan akan kompetensi dan kemampuan anak.
  • opportunity for nurturance (kemungkinan dibantu), merupakan perasaan anak akan tanggung jawab orangtua terhadap kesejahteraan anak.


Bentuk Dukungan Sosial. Dukungan sosial dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk. Menurut E.P. Sarafino, dukungan sosial dapat dibedakan dalam lima bentuk, yaitu :

1. Dukungan instrumental (tangible or instrumental support).
Bentuk dukungan ini merupakan penyediaan materi yang dapat memberikan pertolongan langsung seperti pinjaman uang, pemberian barang, makanan serta pelayanan. Bentuk dukungan ini dapat mengurangi kecemasan karena individu dapat langsung memecahkan masalahnya yang berhubungan dengan materi. Dukungan instrumental sangat diperlukan dalam mengatasi masalah yang dianggap dapat dikontrol.

2. Dukungan informasional (informational support).
Bentuk dukungan ini melibatkan pemberian informasi, pengetahuan, petunjuk, saran atau umpan balik tentang situasi dan kondisi individu. Jenis informasi seperti ini dapat menolong individu untuk mengenali dan mengatasi masalah dengan lebih mudah.

3. Dukungan emosional (emotional support).
Bentuk dukungan ini melibatkan rasa empati, ada yang selalu mendampingi, adanya suasanya kehangatan, dan rasa diperhatikan akan membuat individu memiliki perasaan nyaman, yakin, diperdulikan dan dicintai oleh sumber dukungan sosial sehingga individu dapat menghadapi masalah dengan lebih baik. Dukungan ini sangat penting dalam menghadapi keadaan yang dianggap tidak dapat dikontrol.

4. Dukungan pada harga diri (esteem support).
Bentuk dukungan ini berupa penghargaan positif pada individu, pemberian semangat, persetujuan pada pendapat individu dan perbandingan yang positif dengan individu lain. Bentuk dukungan ini membantu individu dalam membangun harga diri dan kompetensi.

5. Dukungan dari kelompok sosial (network support).
Bentuk dukungan ini akan membuat individu merasa menjadi anggota dari suatu kelompok yang memiliki kesamaan minat dan aktivitas sosial dengan kelompok. Dengan begitu individu akan memiliki perasaan senasib.

J.S. House dan R.L. Kahn, dalam “Measures and Concepts of Social Support”, menyebutkan bahwa dukungan sosial terdiri dari beberapa bentuk, diantaranya adalah :
  • dukungan emosional, mencakup ungkapan empati, kepedulian, dan perhatian terhadap orang yang bersangkutan.
  • dukungan penghargaan, yaitu terjadi lewat ungkapan hormat (penghargaan) positif untuk orang itu, dorongan maju atau persetujuan dengan gagasan atas perasaan individu, dan perbandingan positif orang itu dengan orang lain.
  • dukungan instrumental, mencakup bantuan langsung, seperti kalau orang-orang memberi pinjaman uang kepada orang itu atau menolong dengan pekerjaan pada waktu mengalami stres.
  • dukungan informatif, mencakup memberi nasihat, petunjuk-petunjuk, saran-saran atau umpan balik.


Fungsi Dukungan Sosial. Menurut R.S. Weiss, terdapat enam fungsi yang berbeda dari dukungan sosial. Keenam fungsi tersebut diperlukan bagi individu untuk merasa didukung secara memadai dan untuk menghindari kesepian. Fungsi dari dukungan sosial dimaksud adalah :
  • guidance, yaitu bimbingan berupa nasihat atau informasi. Umumnya diberikan oleh guru atau figur orangtua,
  • reliable alliance, yaitu keyakinan adanya orang lain yang dapat dipercaya untuk dapat memberikan bantuan. Umumnya diberikan oleh anggota keluarga,
  • reassurance of worth, yaitu pengakuan atas kompetensi, kemampuan, serta keberhargaan dirinya terhadap orang lain,
  • opportunity for nurturance, yaitu keyakinan bahwa adanya individu lain yang membutuhkannya untuk kelangsungan hidup mereka,
  • attachment, yaitu kedekatan emosional dari individu lain yang memberikan rasa aman,
  • social integration, yaitu merasa tergabung dalam kelompok yang memiliki ketertarikan yang serupa dan dapat melakukan hal menyenangkan bersama.


Manfaat Dukungan Sosial. Dukungan sosial memberikan manfaat penting bagi kesehatan fisik dan emosional manusia. Beberapa manfaat dari dukungan sosial diantaranya adalah :
  • pilihan dan perilaku sehat. Dukungan sosial memiliki pengaruh normatif pada perilaku seseorang, seperti : mempengaruhi apakah orang makan makanan yang sehat, olahraga,  minum, atau menggunakan zat ilegal, dan lain sebagainya.
  • mengatasi stress. Dukungan sosial juga membantu orang untuk mengatasi stres. 
  • meningkatkan motivasi. Dukungan sosial juga dapat membantu orang untuk tetap termotivasi ketika berusaha mencapai tujuan mereka.


Sumber Dukungan Sosial. Dukungan sosial dapat diperoleh dari beberapa sumber. E.P. Sarafino menyebutkan bahwa dukungan sosial dapat bersumber dari tiga hal, yaitu :
  • dukungan sosial yang berasal dari orang-orang yang selalu ada dalam hidupnya. Misalnya dukungan sosial yang diterima dari orang tua, saudara, pasangan hidup (suami/istri), dan teman dekat.
  • dukungan sosial yang bersumber dari individu lain yang sedikit berperan dalam hidupnya dan cenderung mengalami perubahan sesuai dengan waktu. Misalnya dukungan yang diterima dari teman kerja, sanak saudara, dan teman sepergaulan.
  • dukungan sosial yang berasal dari individu lain yang sangat jarang memberi dukungan dan memiliki peran yang sangat cepat berubah. Misalnya dukungan yang diperoleh dari dokter atau tenaga profesional, keluarga jauh, psikiater, dan konselor.


Faktor yang Mempengaruhi Dukungan Sosial. Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi dukungan sosial. David G. Myers, dalam “Social Psychology”, menyebutkan bahwa dukungan sosial dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu :
  • empati. Turut merasakan kesusahan orang lain dengan tujuan mengantisipasi emosi dan motivasi tingkah laku untuk mengurangi kesusahan dan meningkatkan kesejahteraan orang lain.
  • norma dan nilai sosial. Selama dalam masa pertumbuhan dan perkembangan pribadi, individu menerima norma-norma dan nilai-nilai sosial dari lingkungan sebagai bagian dari pengalaman sosial seseorang. Norma-norma dan nilai-nilai tersebut akan mengarahkan individu untuk bertingkah laku dan menjelaskan kewajiban-kewajiban dalam kehidupan. Dalam ruang lingkungan sosial individu didesak untuk memberikan pertolongan kepada orang lain supaya dapat mengembangkan kehidupan sosialnya.
  • pertukaran sosial. Hubungan timbal balik perilaku sosial antara cinta, pelayanan, informasi. Keseimbangan dalam pertukaran akan menghasilkan kondisi hubungan interpersonal yang memuaskan. Pengalaman akan pertukaran secara timbal balik ini membuat individu lebih percaya bahwa orang lain lebih percaya bahwa orang lain akan menyediakan.

S. Cohen dan S.L. Syme, dalam “Social Support and Health”, menyebutkan bahwa faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas dukungan sosial, adalah :
  • pemberian dukungan sosial. Dukungan yang diterima melalui dukungan yang sama akan lebih memiliki arti daripada yang berasal dari sumber yang berbeda. Pemberian dukungan dipengaruhi oleh adanya norma, tugas, dan keadilan.
  • jenis dukungan. Jenis dukungan yang diterima akan memiliki arti bila dukungan itu bermanfaat dan sesuai atau tepat dengan situasi yang ada.
  • penerimaan dukungan. Karakteristik atau ciri-ciri penerima dukungan sosial akan menemukan keefektifan dukungan. Karakteristik itu seperti kepribadian, kebiasaan, dan peran sosial. Proses yang terjadi dalam dukungan itu dipengaruhi oleh kemampuan penerima dukungan untuk memberi dan mempertahankan dukungan.
  • permasalahan yang dihadapi. Dukungan yang tepat dipengaruhi oleh kesesuaian antara jenis dukungan yang diberikan dan masalah yang ada.
  • waktu pemberian dukungan. Dukungan sosial optimal di satu situasi tetap tidak optimal dalam situasi lain. Misalnya saat seseorang kehilangan pekerjaan, individu akan tertolong ketika mendapat dukungan sesuai dengan masalahnya, tetapi apabila sudah bekerja maka dukungan yang lainnya yang diperlukan.
  • lamanya pemberian dukungan. Lama atau singkatnya pemberian dukungan tergantung pada kapasitasnya. Kapasitas adalah kemampuan dari pemberian dukungan untuk memberikan dukungan yang ditawarkan selama satu periode.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian dukungan sosial, komponen, bentuk, fungsi, manfaat, dan sumber dukungan sosial, serta faktor yang mempengaruhi dukungan sosial.

Semoga bermanfaat.