Pengertian Perceived Organizational Support. Perceived organizational support atau "dukungan organisasi yang dirasakan" dikembangkan oleh R. Eisenberger berdasarkan pandangan social exchange theory dan reciprocity norm. Dalam pandangannya, hubungan antara karyawan dengan organisasi adalah hubungan timbal balik sosial (social exchange relationship), di mana organisasi akan menawarkan karyawan imbalan dan kondisi kerja yang baik, dengan harapan akan adanya loyalitas dan usaha kerja yang lebih dari karyawan. Ketika karyawan merasa telah didukung oleh organisasi, maka akan muncul reciprocity norm, di mana karyawan yang diperlakukan dengan baik, akan merasa wajib membalas perlakuan baik yang diterima dari organisasi.
Secara umum, perceived organizational support merupakan persepsi karyawan terhadap bagaimana organisasi menghargai kontribusi mereka dan peduli terhadap kesejahteraan mereka. Perceived organizational support juga dapat berarti persepsi karyawan mengenai sejauh mana organisasi memberi dukungan kepada karyawan dan sejauh mana kesiapan organisasi dalam memberikan bantuan saat dibutuhkan.
- L. Rhoadhes dan R. Eisenberger, dalam "Perceived Organizational Support : A Review of the Literature", yang dimuat dalam Journal of Applied Psychology, Volume : 87 Nomor : 4, menyebutkan bahwa perceived organizational support mengacu pada persepsi karyawan mengenai sejauh mana organisasi menilai kontribusi mereka dan peduli pada kesejahteraan mereka. Jika karyawan menganggap bahwa dukungan organisasi yang di terimanya tinggi, maka karyawan tersebut akan menyatukan keanggotaan sebagai anggota organisasi ke dalam identitas diri mereka dan kemudian mengembangkan hubungan dan persepsi yang lebih positif terhadap organisasi tersebut.
- R. Eisenberger, R. Huntington, S. Hutchison, dan D. Sowa, dalam "Perceived Organizational Support", yang dimuat dalam Journal of Applied Psychology, Volume : 71 Nomor : 3, menyebutkan bahwa perceived organizational support dipengaruhi oleh berbagai aspek perlakuan karyawan oleh organisasi, yang pada gilirannya akan mempengaruhi interpretasi karyawan terhadap organisasi yang mendasari motif perlakuan tersebut. Sehingga perceived organizational support diartikan sebagai suatu keyakinan tentang sejauh mana organisasi memberikan nilai kontribusi dan peduli akan kesejahteraan karyawannya.
Baca juga : Pengertian Struktur Organisasi
Indikator Perceived Organizational Support. Perceived organizational support dapat diukur melalui beberapa indikator. Menurut R. Eisenberger, R. Huntington, S. Hutchison, dan D. Sowa, indikator dari perceived organizational support adalah :
- Penghargaan. Perusahaan memberikan penghargaan atas pencapaian tugas yang dilakukan karyawan.
- Pengembangan. Perusahaan menghargai kemampuan karyawan dan memberikan promosi jabatan, pelatihan, dan lain sebagainya untuk karyawan.
- Kondisi kerja. Perusahaan perduli lingkungan tempat karyawan bekerja secara fisik non fisik.
- Kesejahteraan karyawan. Perusahaan mempedulikan kesejahteraan karyawan.
Baca juga : Pengertian Komunikasi Organisasi
Dampak Perceived Organizational Support. Perceived organizational support memberikan berbagai dampak baik bagi organisasi maupun bagi karyawan. Menurut L. Rhoades dan R. Eisenberger dampak perceived organizational support meliputi :
1. Komitmen Organisasi.
Perceived organizational support akan menciptakan suatu kewajiban untuk memperhatikan kesejahteraan pada organisasi. Dengan adanya kewajiban tersebut akan meningkatkan suatu komitmen afektif karyawan terhadap organisasi. Selain itu, Perceived organizational support juga akan meningkatkan komitmen afektif dengan memenuhi kebutuhan sosio-emosional seperti afiliasi dan dukungan emosional.
2. Job Related Effect.
Perceived organizational support mempengaruhi reaksi afektif karyawan terhadap pekerjaannya, termasuk kepuasan kerja dan suasana hati yang positif. Kepuasan kerja mengacu pada sikap keseluruhan karyawan terhadap pekerjaannya. Perceived organizational support berkontribusi terhadap kepuasan kerja dengan meningkatkan harapan penghargaan atas kinerja, dan peduli, memperlihatkan ketersediaan bantuan bila dibutuhkan. Suasana hati positif berbeda dengan kepuasan kerja karena melibatkan keadaan emosi seseorang tanpa objek tertentu
3. Job Involvemet atau Keterlibatan Kerja.
Keterlibatan kerja mengarah pada identifikasi dan minat pekerjaan tertentu yang seseorang lakukan. Kompetensi yang dirasakan karyawan berhubungan dengan minat. Dengan memaksimalkan kompetensi karyawan, maka dapat meningkatkan persepsi dukungan organisasi dalam minat atau kemauan karyawan dalam pekerjaan mereka.
4. Kinerja.
Perceived organizational support dapat meningkatkan standar kinerja karyawan dengan tindakan yang memenuhi tanggung jawab yang sudah ditentukan sehingga dapat memberi keuntungan organisasi. Pekerjaan tersebut seperti pekerjaan extra role yang meliputi membantu sesama karyawan, mengambil tindakan yang melindungi organisasi dari resiko, menawarkan saran konstruktif dan memperoleh ilmu dan keterampilan yang memiliki manfaat bagi organisasi.
Faktor yang Mempengaruhi Perceived Organizational Support. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perceived organizational support. Sigit Soehardi, dalam "Esensi Perilaku Organisasional", menjelaskan bahwa beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perceived organizational support adalah :
1. Hallo Effect.
Hallo effect merupakan pemberian tambahan penilaian (judgement) kepada seseorang atau sesuatu yang masih bertalian dengan hasil persepsi yang telah dibuat. Halo effect juga dapat diartikan adanya atau hadirnya sesuatu, sehingga kesimpulan yang dibuat tidak murni.
2. Attribution.
Atribusi mengacu pada bagaimana orang menjelaskan penyebab perilaku orang lain atau dirinya sendiri. Atribusi adalah proses kognitif dimana orang menarik kesimpulan mengenai faktor yang mempengaruhi atau masuk akal terhadap perilaku orang lain. Ada dua jenis atribusi yaitu :
- atribusi disposisional, yang menganggap perilaku seseorang berasal dari faktor internal seperti ciri kepribadian, motivasi, atau kemampuan.
- atribusi situasional, yang menghubungkan perilaku seseorang dengan faktor eksternal seperti peralatan atau pengaruh sosial dari orang lain.
3. Stereotyping.
Stereotyping merupakan penyematan sifat kepada seseorang semata-mata atas dasar sifat yang ada pada kelompok, rasa tau bangsa secara umum sebagaimana pernah di dengar atau diketahui dari sumber lain. Stereotip menghubungkan ciri yang baik atau tidak baik pada orang yang sedang dinilai.
4. Projection.
Projection merupakan suatu mekanisme meramal, apa yang akan dilakukan oleh orang yang dipersepsi, dan sekaligus orang yang mempersepsi itu melakukan persiapan pertahanan untuk melindungi dirinya terhadap apa yang akan diperbuat orang yang di persepsi.
Baca juga : Pengertian Kinerja Organisasi
Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian perceived organizational support, indikator dan dampak perceived organizational support, serta faktor yang mempengaruhi perceived organizational support.
Semoga bermanfaat.