Kemandirian : Pengertian, Ciri-Ciri, Aspek, Bentuk, Tujuan, Dan Manfaat Kemandirian

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Kemandirian. Kemandirian merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting bagi individu. Seorang individu dengan kemandirian yang tinggi, akan relatif dapat menghadapi dan memecahkan permasalahan yang dihadapinya tanpa harus bergantung pada orang lain.

Secara umum, kemandirian dapat diartikan sebagai suatu kemampuan psikososial berupa kesanggupan untuk berani, berinisiatif, dan bertanggung jawab dalam mengatasi hambatan atau masalah dengan rasa percaya diri, dengan tidak tergantung pada kemampuan orang lain, serta mampu memerintah, menguasai, dan menentukan dirinya sendiri tanpa pengaruh lingkungan dan bantuan orang lain. Kemandirian juga berarti suatu keadaan di mana seseorang dapat berdiri sendiri atau tidak bergantung kepada orang lain, maksudnya adalah kesiapan dan kemampuan individu untuk berdiri sendiri yang ditandai dengan mengambil inisiatif, mencoba mengatasi masalah tanpa meminta bantuan orang lain, berusaha dan mengarahkan tingkah laku menuju kesempurnaan.

Sedangkan dalam ilmu psikologi, kemandirian diartikan dengan sifat kepribadian di mana seseorang secara konsisten memilih untuk bertindak berdasarkan pikiran dan perasaannya sendiri dari pada mengambil pandangan orang lain. J.P. Chaplin, dalam “Kamus Lengkap Psikologi”, menyebutkan bahwa kemandirian atau “otonomi” adalah kebebasan individu manusia untuk memilih, untuk menjadi kesatuan yang bisa memerintah, menguasai, dan menentukan dirinya sendiri.


Selain itu, pengertian kemandirian juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :

1. Emil Durkheim.
Emil Durkheim dalam “Pendidikan Moral (L’Education Morale)”, menyebutkan bahwa kemandirian adalah elemen esensial ketiga dari moralitas yang bersumber pada kehidupan masyarakat. Lebih lanjut, Emil Durkheim menjelaskan bahwa kemandirian tumbuh dan berkembang karena dua faktor yang menjadi prasyarat, yaitu :
  • disiplin, yaitu adanya aturan bertindak dan otoritas.
  • komitmen terhadap kelompok.

2. Deborah K. Parker.
Deborah K. Parker dalam “Menumbuhkan Kemandirian dan Harga Diri Anak”, menyebutkan bahwa kemandirian adalah kemampuan untuk mengelola semua yang dimiliki, tahu bagaimana mengelola waktu, berjalan dan berpikir secara mandiri, disertai dengan kemampuan mengambil resiko dan memecahkan masalah. Lebih lanjut, Deborah K. Parker menjelaskan bahwa kemandirian juga berarti adanya kepercayaan terhadap ide diri sendiri. Kemandirian berarti tidak adanya keragu-raguan dalam menetapkan tujuan dan tidak dibatasi oleh kekuatan akan kegagalan. Individu yang mandiri tidak membutuhkan petunjuk yang detail dan terus menerus tentang bagaimana mencapai produk akhir, ia bisa bersandar pada diri sendiri. Kemandirian berkenaan dengan :
  • kemampuan menyelesaikan suatu hal sampai tuntas.
  • tugas dan keterampilan bagaimana mengerjakan sesuatu, mencapai sesuatu, dan bagaimana mengelola sesuatu.
  • dimilikinya tingkat kompetensi fisikal tertentu sehingga hilangnya kekuatan atau koordinasi tidak akan pernah terjadi di tengah upaya orang mencapai sasaran.

3. Laurance Steinberg.
Laurance Steinberg dalam “Adolescene”, menyebutkan bahwa kemandirian adalah kemampuan remaja dalam berpikir, merasakan dan membuat keputusan secara pribadi berdasarkan diri sendiri dibandingkan mengikuti apa yang orang lain percayai.

4. J.V. Gilmore.
J.V. Gilmore dalam “The Pruductive Personality”, menyebutkan bahwa kemandirian adalah aspek kepribadian yang harus dicapai dalam diri individu untuk menghadapi tantangan dan mencapai kesuksesan hidup yang ditunjukkan dengan sikap bebas, bertanggung jawab, memiliki pertimbangan, merasa aman dikala berbeda dengan orang lain dan kreativitas.

5. Robert Havighurst.
Robert Havighurst dalam “Kemandirian Sebagai Kebutuhan Psikologis Remaja”, menyebutkan bahwa kemandirian adalah kebebasan individu untuk dapat menjadi orang yang berdiri sendiri, dapat membuat rencana untuk masa sekarang dan masa yang akan datang serta bebas dari pengaruh orang tua.

6. Desmita.
Desmita dalam “Psikologi Perkembangan Peserta Didik”, menyebutkan bahwa kemandirian adalah usaha untuk melepaskan diri dari orang tua dengan maksud untuk menemukan dirinya dengan mencari identitasnya, yang merupakan proses perkembangan ke arah individualitas yang mantap dan berdiri sendiri. Desmita juga menjelaskan bahwa kemandirian juga berarti kemampuan untuk mengendalikan dan mengatur pikiran, perasaan, dan tindakan sendiri secara bebas serta berusaha sendiri untuk mengatasi perasaan-perasaan malu dan keragu-raguan.


Ciri Kemandirian. Kemandirian memiliki karakteristik tertentu yang merupakan ciri-ciri dari kemandirian tersebut. Deborah K. Parker menyebutkan bahwa ciri-ciri dari kemandirian adalah :
  • tanggungjawab, artinya mempunyai tugas untuk menyelesaikan sesuatu dan diminta pertanggung-jawaban atas hasil kerjanya.
  • indepedensi, artinya kondisi dimana seseorang tidak tergantung pada otoritas dan tidak membutuhkan arahan dari orang lain, indepedensi juga mencakup ide adanya kemampuan mengurus diri sendiri dan menyelesaikan masalah sendiri.
  • otonomi dan kebebasan untuk menentukan keputusan sendiri, artinya kemampuan menentukan arah sendiri (self determination) berarti mampu mengendalikan atau mempengaruhi apa yang akan terjadi kepada dirinya sendiri.

J.V. Gilmore menyebutkan bahwa seorang individu yang mandiri adalah yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
  • kebebasan. Seorang individu dikatakan mandiri apabila ia mampu memilih gaya hidup yang disukainya dan mengambil keputusan secara bebas.
  • tanggung jawab. Seorang individu dikatakan mandiri apabila ia berani menanggung resiko atas tindakan yang dilakukan serta berusaha menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan.
  • memiliki pertimbangan. Seorang individu dikatakan mandiri apabila ia memiliki pertimbangan rasional dalam mengevaluasi masalah dan situasi serta mampu mempertimbangkan dan menilai pendapat.
  • merasa aman ketika berbeda dengan orang lain. Seorang individu dikatakan mandiri apabila ia merasa aman dalam mengeluarkan pendapat berdasarkan nilai-nilai kebenaran di lingkungannya.
  • kreativitas. Seorang individu dikatakan mandiri apabila ia mampu menghasilkan gagasan-gagasan baru yang berguna bagi diri sendiri dan masyarakat serta tidak mudah menerima ide dari orang lain.

Sedangkan Mustafa, dalam “Penyesuaian Diri, Pengertian, dan Peranan dalam Kesehatan Mental”, menyebutkan bahwa ciri-ciri dari kemandirian seorang individu adalah :
  • mampu menentukan nasib sendiri, maksudnya adalah semua sikap dan tindakan yang sekarang atau yang akan datang dilakukan berdasarkan kehendak sendiri dan bukan karena orang lain atau tergantung pada orang lain.
  • mampu mengendalikan diri, maksudnya adalah adanya kontrol diri yang kuat dalam segala tindakan, mampu beradaptasi dengan lingkungan atas usaha dan mampu memilih jalan hidup yang baik dan benar.
  • bertanggung jawab, maksudnya adalah kesadaran yang ada dalam diri seseorang bahwa setiap tindakan akan berpengaruh terhadap orang lain dan dirinya sendiri. Selain itu, bertanggungj awab dalam melaksanakan segala kewajiban baik itu belajar maupun melakukan tugas-tugas rutin.
  • kreatif dan inisiatif, maksudnya adalah memiliki kemampuan berfikir dan bertindak secara kreatif dan inisiatif sendiri dalam menghasilkan ide-ide baru.
  • mengambil keputusan dan mengatasi masalah sendiri, maksudnya adalah memiliki pemikiran, pertimbangan, pendapat sendiri dalam mengambil keputusan yang bisa mengatasi masalah sendiri, serta berani menghadapi resiko terlepas dari pengaruh atau bantuan dari pihak lain.


Aspek Kemandirian. Pada hakekatnya, kemandirian mengandung tiga aspek utama, yaitu :
  • aspek kognitif, merupakan aspek yang berhubungan dengan pengetahuan, pandangan dan keyakinan seseorang tentang suatu hal, misalnya pemahaman seorang siswa tentang prestasi akademik.
  • aspek afektif, merupakan aspek yang berhubungan dengan perasaan seseorang terhadap suatu hal seperti halnya hasrat, keinginan atau pun kehendak yang kuat terhadap suatu kebutuhan, misalnya keinginan seorang siswa untuk berhasil atau berprestasi dalam hal akademik.
  • aspek psikomotor, merupakan aspek yang berhubungan dengan tindakan yang dilakukan seseorang untuk memenuhi kebutuhannya, misalnya tindakan siswa yang berinisiati) belajar giat sebab ia ingin mendapatkan prestasi akademik yang baik.


Bentuk Kemandirian. Kemandirian yang dimiliki oleh seorang individu dapat terdiri dari berbagai bentuk, seperti kemandirian secara emosional, kemandirian secara intelektual, kemandirian secara ekonomi, dan lain sebagainya. Laurance Steinberg menyebutkan bahwa beberapa bentuk dari kemandirian adalah :
  • kemandirian emosi atau “emotional autonomy”, yaitu segala hal yang yang berhubungan dengan perubahan hubungan individual dengan orang-orang terdekat, terutama orang tua.
  • kemandirian perilaku atau “behavioral autonomy”, yaitu kapasitas untuk membuat keputusan-keputusan dengan mandiri dan melaksanakan keputusannya tersebut.
  • kemandirian kognitif atau “cognitive autonomy”, yang biasa juga disebut dengan kemandirian nilai atau “value autonomy”, yaitu segala hal yang berhubungan dengan perubahan dan perkembangan tentang nilai atau moral, serta kemampuan seorang individu untuk membuat keputusan sendiri.

Robert Havighurst membedakan kemandirian menjadi empat bentuk, yaitu :
  • kemandirian emosi, merupakan kemampuan dalam mengontrol emosi sendiri dan tidak tergantungnya kebutuhan emosi pada orang lain.
  • kemandirian ekonomi, merupakan kemampuan dalam mengatur kegiatan ekonomi sendiri dan tidak tergantungnya kebutuhan ekonomi kepada orang lain.
  • kemandirian intalektual, merupakan kemampuan untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi.
  • kemandirian sosial, merupakan kemampuan untuk mengadakan interaksi dengan orang lain dan tidak tergantung pada aksi orang lain.

Sedangkan Abraham H. Maslow, dalam “Motivation and Personality”, membedakan kemandirian dalam dua bentuk, yaitu :
  • kemandirian aman atau “secure autonomy”, merupakan kekuatan untuk menumbuhkan cinta kasih pada dunia, kehidupan, dan orang lain, sadar akan tanggung jawab bersama, dan tumbuh rasa percaya terhadap kehidupan. Kekuatan ini digunakan untuk mencintai kehidupan dan membantu orang lain.
  • kemandirian tidak aman atau “insecure autonomy”, merupakan kekuatan kepribadian yang dinyatakan dalam perilaku menentang dunia. Kondisi seperti ini sebagai “selfish autonomy” atau kemandirian mementingkan diri sendiri.


Tujuan Kemandirian. Sikap kemandirian penting untuk ditanamkan dalam diri setiap orang. Tujuan utama dari kemandirian tersebut adalah :
  • agar seorang individu dapat melakukan suatu hal atau bertindak tanpa menunggu uluran tangan dari orang lain.
  • melatih seorang individu untuk dapat mengambil keputusan yang tepat dan kreatif dalam menghadapi permasalahan.


Manfaat Kemandirian. Bagi seorang individu, kemandirian memiliki banyak manfaat diantaranya adalah :

1. Menumbuhkan rasa percaya diri.
Melalui penerapan pola hidup mandiri, secara tidak langsung akan melatih rasa percaya diri seseorang. Ia jadi terbiasa mengandalkan diri sendiri dan tidak tergantung pada orang lain. Rasa percaya diri sangat dibutuhkan di lingkungan pekerjaan dan proses sosial kamu kelak.

2. Punya kemampuan menganalisis.
Ketika seseorang sudah terbiasa hidup mandiri, maka ia akan mempunyai kemampuan untuk menganalisis suatu keadaan dengan mudah. Seiring berjalannya waktu, untuk setiap keputusan yang akan ia ambil, ia pasti memikirkan dulu akibat apa saja yang berpotensi timbul di kemudian hari.

3. Menjadi pribadi yang bertanggung jawab.
Hidup mandiri menuntut seseorang untuk bisa mengambil keputusan. Secara tidak langsung ia juga dituntut untuk bertanggung jawab atas keputusan itu. Ia tidak boleh menimpakan tanggungjawab pada orang lain. Hidup mandiri dapat membentukmu menjadi pribadi yang selalu bertanggung jawab.

4. Mengembangkan daya tahan mental.
Kemandirian membuat seseorang menjadi orang yang tahan banting ketika sedang mengalami masalah dalam kehidupan. Semua permasalahan yang ia hadapi justru membuat kamu semakin kuat dalam menjalani hidup.

5. Selalu berpikir kreatif.
Hidup mandiri menuntut seseorang untuk berpikir kreatif sebab apa pun yang ia hadapi harus ia selesaikan sendiri dengan tuntas. Perlahan-lahan ia pun menjadi terbiasa berpikir kreatif untuk keluar dari setiap permasalahan dan menyelesaikannya dengan baik.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian kemandirian, ciri-ciri, aspek, bentuk, tujuan, dan manfaat kemandirian.

Semoga bermanfaat.