Kesehatan merupakan kebutuhan primer bagi masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan kesehatan, salah satu yang harus disediakan oleh pemegang kebijakan adalah tenaga kesehatan, terutama tenaga keperawatan. Hal tersebut dikarenakan kebutuhan akan jasa dan tenaga keperawatan, tidak hanya pada level individu, keluarga, ataupun kelompok, tapi bahkan negara juga membutuhkannya.
Peran perawat dalam kesehatan sangatlah penting, karena perawat menjadi barisan terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Oleh karena itu, profesi perawat tidak dapat dipisahkan dari sistem kesehatan secara keseluruhan. Tujuan pelayanan keperawatan adalah untuk memberi bantuan kemandirian kepada klien dalam memenuhi kebutuhan dasar dan meningkatkan status kesehatan secara optimal dengan pencegahan sakit dan peningkatan keadaan sehat.
Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi keperawatan, baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Perawat tidak hanya sebagai orang yang mengasuh dan merawat orang lain yang mengalami masalah kesehatan, tetapi merujuk pada posisinya sebagai bagian dari tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional. Perawat merupakan tenaga profesional yang mempunyai kemampuan tanggung jawab, dan kewenangan dalam melaksanakan dan atau memberikan perawatan kepada pasien yang mengalami masalah kesehatan. Seorang perawat harus memiliki pengetahuan dan keterampilan (skills and knowledge) tentang keperawatan. Sedangkan keperawatan adalah kegiatan pemberian asuhan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit maupun sehat.
Baca juga : Pengertian Promosi Kesehatan, Ruang Lingkup, Prinsip, Tujuan, Strategi, Dan Sasaran Promosi Kesehatan
Pengertian Konsep Dasar Keperawatan. Secara umum, konsep dasar keperawatan dapat diartikan sebagai suatu pendekatan untuk pemecahan masalah yang memampukan perawat untuk mengatur dan memberikan asuhan keperawatan. Konsep dasar keperawatan juga dapat berarti suatu proses penilaian masalah yang dinamis dalam usaha memperbaiki atau memelihara pasien (klien) sampai ke taraf optimum melalui suatu pendekatan yang sistematik untuk mengenal dan membantu pemenuhan kebutuhan khusus klien.
Konsep dasar keperawatan meliputi berbagai hal, yaitu :
1. Sejarah Keperawatan.
Sejarah perkembangan keperawatan telah mengalami perubahan yang sangat pesat sebagai respon dari perkembangan kebutuhan manusia. Berbagai aspek peristiwa telah mempengaruhi perkembangan sejarah dan praktik keperawatan, diantaranya adalah :
- peran dan sikap masyarakat, termasuk perubahan pandangan terhadap status wanita, nilai agama dan kepercayaan.
- terjadinya perang dunia pertama dan kedua.
- kepemimpinan dalam keperawatan yang berwawasan masa depan.
Sejarah perkembangan keperawatan di dunia, ditandai dengan lahirnya tokoh keperawatan yang sangat masyur yang dikenal sampai sekarang ini yang membawa perubahan dalam konsep berpikir yang berpengaruh besar terhadap praktik keperawatan. Sedangkan di Indonesia, perkembangan sejarah keperawatan tidak lepas dari sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia itu sendiri, yaitu ketika bangsa Indonesia masih berada dalam penjajahan bangsa asing serta bangsa Inggris, Belanda dan Jepang. Oleh
karenanya, sejarah perkembangan keperawatan di Indonesia dapat dibagi dalam dua periode, yaitu :
- masa sebelum kemerdekaan, pada masa itu negara Indonesia masih di jajah oleh bangsa Inggris, Belanda dan Jepang. Pada masa ini, keberadaan rumah sakit masih sangat terbatas.
- masa setelah kemerdekaan. Setelah Indonesia merdeka, pemerintah mulai mendirikan dan mengembangkan banyak rumah sakit di berbagai daerah di Indonesia. Hal ini tentunya sangat berpengaruh pada kebutuhan akan tenaga kesehatan khususnya perawat dan pelayanan keperawatan.
Baca juga : Falsafah Keperawatan
2. Falsafah Keperawatan.
Falsafah keperawatan adalah keyakinan perawat terhadap nilai-nilai keperawatan yang menjadi pedoman dalam memberikan asuhan keperawatan. Keyakinan terhadap nilai keperawatan tersebut harus menjadi pegangan setiap perawat. Keperawatan bersifat universal, maksudnya adalah tidak membedakan antara ras, gender, usia, warna kulit, suku, agama, aliran politik, maupun status sosial ekonomi.
3. Paradigma Keperawatan.
Paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang yang harus dimiliki oleh perawat dalam memandang permasalahan yang ada dalam kehidupan manusia, baik dalam rentang sehat maupun sakit.
Baca juga : Paradigma Keperawatan
4. Ruang Lingkup Keperawatan. Ruang lingkup profesi keperawatan meliputi :
- Hospital nurses (perawat rumah sakit), adalah perawat yang bekerja di lingkungan rumah sakit (fasilitas kesehatan keperawatan), seperti di berbagai unit seperti bedah, maternitas, anak, gawat darurat, intensive care unit dan lain-lain.
- Office nurses (perawat klinik), adalah perawat yang bekerja di klinik kesehatan. Perawat klinik memberikan asuhan keperawatan pada pasien yang berobat jalan. Tugasnya mempersiapkan pasien dan membantu persiapan pemerikasaan, memberikan obat dan suntikan, membalut luka, membantu operasi minor, serta melakukan dokumentasi, terkadang juga melakukan pemeriksaan laboratorium rutin dan pekerjaan administrasi lainnya.
- Nursing care facility (fasilitas pelayanan keperawatan). Selain melakukan asuhan keperawatan, perawat juga mengkaji kesehatan penduduk, mengembangkan rencana pengobatan, mengawasi, pekerjaan perawat dalam instansi tertentu, dan melakukan prosedur invasive. Mereka bekerja di bagian khusus misalnya unit rehabilitasi untuk pasien stroke dan trauma kepala.
- Home health nurse (pelayanan keperawatan di rumah). Memberikan pelayanan keperawatan pasien di rumah. Perawat ini akan memberikan pelayanan keperawatan secara luas dan sebagai manajer kasus, misalnya pada pasien yang baru sembuh dari penyakit atau kecelakaan. Mereka bekerja secara independen (sendiri), dan juga menjadi supervise pembantu yang ada di rumah.
- Public health nurses (pelayanan keperawatan umum/swasta). Perawat yang bekerja di fasilitas kesehatan umum seperti agensi milik pemerintah maupun swasta termasuk sekolah-sekolah, dan berbagai pelayanan komunitas.
- Occupational health nurses (industrial nurses). Perawat yang bekerja di instansi umum, tugasnya memberikan pelayanan keperawatan pada tempat kerja karyawan yang mengalami kecelakaan kerja atau sakit.
- Head nurses/nurse supervisor (perawat supervisi). Perawat supervisi bertugas mengatur aktivitas pelayanan keperawatan, khususnya dalam ruang lingkup rumah sakit.
- Nurse practitioner (perawat praktisi). Perawat praktisi memberikan pelayanan kesehatan primer yang dasar.
- Clinical nurse specialists, certified registered nurse anasthetists, and certified nurse midwives. Tingkat ini yang tertinggi di lingkup kerja keperawatan. Para ahli atau specialis klinik keperawatan ini harus menempuh pendidikan yang lebih tinggi dan mempunyai pengalaman klinik yang lama dan luas.
5. Profesi Keperawatan.
Seorang perawat, selain bertugas sebagai orang yang mengasuh dan merawat orang lain yang mengalami masalah kesehatan, juga tidak lepas dari posisinya sebagai bagian dari tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional.
Baca juga : Tujuan Dan Fungsi Kode Etik Keperawatan
6. Peran Perawat.
Peran perawat merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seorang perawat sesuai dengan kedudukan dalam sistem, yang dapat dipengaruhi oleh keadaan sosial, baik oleh profesi keperawatan maupun dari luar profesi keperawatan yang bersifat konstan. Sesuai dengan perannya, perawat memiliki kewenangan untuk memberikan asuhan keperawatan kepada orang lain berdasarkan ilmu dan kiat praktik yang dimilikinya dalam batas-batas kewenangan yang dimilikinya. Menjadi perawat merupakan salah satu pekerjaan yang mulia, dengan memberikan perawatan yang benar sesuai dengan ilmu yang dimilikinya.
7. Fungsi Perawat.
Fungsi utama dari perawat adalah membantu pasien dalam kondisi sakit maupun sehat, untuk meningkatkan derajat kesehatan melalui pelayanan kesehatan. Berkaitan dengan peran yang dijalankannya, perawat mempunyai tiga fungsi dasar, yaitu :
- fungsi independen perawat, merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, di mana perawat dalam menjalankan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan tindakan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia.
- fungsi dependen perawat, merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas atau instruksi dari perawat lain.
- fungsi interdependen perawat, merupakan fungsi yang dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan di antara satu dengan yang lain.
8. Tugas Perawat.
Dalam penyelenggaraan praktik keperawatan, perawat bertugas sebagai :
- pemberi asuhan keperawatan.
- penyuluh dan konselor keperawatan.
- pengelola pelayanan keperawatan.
- peneliti keperawatan.
- pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan wewenang.
- pelaksana tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu.
Tugas-tugas tersebut dilaksanakan secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri, yang dilaksanakan secara bertanggung jawab dan akuntabel.
9. Model Konsep dan Teori Keperawatan.
Model konsep keperawatan adalah suatu cara untuk memandang situasi dan kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat di dalamnya kerangka kerja yang menjadi outline atau panduan dengan tampilan deskriptif untuk menjelaskan suatu objek atau kejadian dalam disiplin Ilmu Keperawatan, sehingga kerangka kerja tersebut dapat dikatakan bermakna. Sedangkan BIeori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model yang berhubungan dengan konsep keperawatan. Teori keperawatan mengidentifikasi dan menjabarkan konsep khusus yang berhubungan dengan hal-hal nyata dalam keperawatan, sehingga tori keperawatan didasarkan pada alasan- alasan yang yang sesuai dengan kenyataan yang ada.
Teori keperawatan yang ada saat ini dibangun atas beberapa konsep yang menghasilkan suatu model keperawatan. Model keperawatan tersebut digunakan dalam praktik, penelitian, maupun perkuliahan. Berikut beberapa teori keperawatan :
- Teori Nightingale. Teori menempatkan lingkungan sebagai fokus asuhan keperawatan dan perhatian dimana perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit merupakan upaya awal untuk memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran. Tujuan dari teori ini adalah untuk memfasilitasi proses penyembuhan tubuh dengan memanipulasi lingkungan klien. Lingkungan klien dimanipulasi untuk mendapatkan ketenangan, nutrisi, kebersihan, cahaya, kenyamanan, sosialisasi dan harapan yang sesuai.
- Teori Peplau. Teori ini dikemukakan oleh Hildegard Peplau. Teori Peplau berfokus pada individu, perawat, dan proses interaktif yang menghasilkan hubungan antara perawat dengan klien. Klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan keperawatan adalah proses interpersonal dan terapeutik. Hubungan antara perawat dan klien bersama-sama mendifinisikan masalah dan menyelesaikan masalah. Hildegard Peplau mengembangkan teori dan gagasannya tersebut untuk praktik keperawatan psikiatri.
- Teori Henderson. Teori ini mencakup seluruh kebutuhan dasar seorang manusia. Henderson mengartikan keperawatan sebagai "membantu individu yang sakit dan yang sehat dalam melaksanakan aktivitas yang memiliki kontribusi terhadap kesehatan dan penyembuhannya, dimana individu tersebut akan mampu mengerjakannya tanpa bantuan bila ia memiliki kekuatan, kemauan, dan pengetahuan yang dibutuhkan".
- Teori Abdellah. Teori ini dikemukakan oleh Faye Abdellah. Teori Abdellah meliputi pemberian asuhan keperawatan bagi seluurh manusia untuk memenuhi kebutuhan fisik, emosi, intelektual, sosial dan spiritual baik klien maupun keluarga. Perawat adalah pemberi jalan dalam menyelesaikan masalah dan juga sebagai pembuat keputusan. Faye Abdellah mengidentifikasikan kebutuhan klien secara spesifik yang dikenal dengan 21 Masalah Keperawatan Abdellah.
- Teori Orlando. Teori ini dikemukakan oleh Loa Jean Orlando. Menurut teori Orlando, klien adalah individu dengan suatu kebutuhan, dimana bila kebutuhan tersebut dipenuhi maka stres akan berkurang, meningkatkan kepuasan atau mendorong pencapaian kesehatan optimal. Situasi keperawatan dibentuk berdasarkan tiga elemen, yaitu perilaku klien, reaksi perawatan, dan tindakan keperawatan.
- Teori Travelbee. Teori ini dikemukakan oleh Joyce Travelbee. Teori Travelbee berbicara tentang pengembangan aspek interpersonal keperawatan, yaitu hubungan manusia ke manusia (human to human relationship). Menurut teori ini tujuan keperawatan adalah untuk membantu dan mendukung individu, keluarga atau komunitas untuk mencegah atau mengatasi penyakit dan penderitaan pasien.
- Teori Levine. Teori ini menggambarkan klien sebagai makhluk hidup terintegrasi yang saling berinteraksi dan beradaptasi terhadap lingkungannya. Levine percaya bahwa intervensi keperawatan merupakan aktivitas konservasi, dengan konservasi energi sebagai pertimbangan utama. Empat prinsip konservasi dalam keperawatan, yaitu energi klien, struktur integritas, integritas personal dan integritas sosial.
- Teori Johnson. Teori ini dikemukakan oleh Dorothy Johnson. Teori Johnson berfokus pada bagaimana klien beradaptasi terhadap kondisi sakitnya dan bagaimana stres aktual atau potensial dapat mempengaruhi kemampuan beradaptasi. Tujuan keperawatan dalam teori ini adalah menurunkan stres sehingga klien dapat bergerak lebih mudah melewati masa penyembuhannya. Kerangka dari kebutuhan dasar ini berfokus pada tujuan kategori perilaku. Tujuan individu adalah untuk mencapai keseimbangan perilaku dan kondisi yang stabil melalui penyelarasan dan adaptasi terhadap tekanan tertentu.
- Teori Rogers. Teori ini dikemukakan oleh Martha Rogers. Menurutnya, manusia (kesatuan manusia) adalah sebagai sumber energi yang menyatu dengan alam semesta. Tujuan keperawatan adalah untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan, mencegah kesakitan, dan merawat serta merehabilitasi klien yang sakit dan tidak mampu dengan pendekatan humanistik keperawatan. Manusia utuh meliputi proses sepanjang hidup. Klien secara terus menerus berubah dan menyelaraskan dengan lingkungannya.
- Teori Orem. Teori ini dikemukakan oleh Dorethea Orem. Teori ini menekankan pengertian keperawatan pada kebutuhan klien tentang perawatan diri sendiri. Perawat bertugas merawat dan membantu klien mencapai perawatan diri secara total. Menurut Dorethea Orem, asuhan keperawatan diperlukan ketika klien tidak mampu memenuhi kebutuhan biologis, psikologis, perkembangan dan sosial.
- Teori King. Teori ini dikemukakan oleh Imogene King. Teori King berfokus pada interaksi tiga sistem, yaitu : sistem personal, sistem interpersonal, dan sistem sosial. Ketiganya membentuk hubungan personal antara perawat dan klien. Tujuannya adalah untuk memanfaatkan komunikasi dalam membantu klien mencapai kembali adaptasi positif terhadap lingkungan.
- Teori Neuman. Teori ini dikemukakan oleh Betty Neuman. Menurut teori ini, manusia secara utuh merupakan gabungan dari konsep holistik dan pendekatan sistem terbuka. Tujuannya adalah untuk membantu individu, keluarga, dan kelompok untuk mendapatkan dan mempertahankan tingkat kesehatan maksimal melalui intervensi tertentu. Tindakan keperawatan meliputi tindakan preventif tingkat primer, sekunder atau tersier.
- Teori Roy. Teori ini dikemukakan oleh Suster Callista Roy, yang dikenal juga dengan Teori Adaptasimemandang klien sebagai suatu sistem adaptasi. Tujuan keperawatan adalah membantu seseorang untuk beradaptasi terhadap perubahan kebutuhan fisiologis, konsep diri, fungsi peran, dan hubungan interdependensi selam sehat dan sakit. Kebutuhan asuhan keperawtan muncul, ketika klien tidak dapat beradaptasi terhadap kebutuhan lingkungan internal dan eksternal.
- Teori Watson. Teori ini dikemukakan oleh Jean Watson. Filosofi dari teori ini adalah tentang asuhan keperawatan yang berupaya untuk mendefinisikan hasil dari aktivitas keperawatan yang berhubungan dengan aspek humanistik dari kehidupan. Perawat harus memberikan kenyamanan dan perhatian serta empati pada klien dan keluarganya. Teori ini mencakup filosofi dan ilmu tentang caring. Caring merupakan proses interpresonal yang terdiri dari intervensi yang menghasilkan pemenuhan kebutuhan manusia.
Baca juga : Konsep Caring Jean Watson
Demikian penjelasan berkaitan dengan konsep dasar keperawatan (sejarah, falsafah, paradigma, ruang lingkup, profesi, peran, fungsi, tugas, model konsep, dan teori keperawatan).
Semoga bermanfaat.