Kepuasan Hidup (Life Satisfaction) : Pengertian, Karakteristik, Aspek, Serta Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Hidup

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Kepuasan Hidup. Semua orang memiliki kecenderungan untuk berupaya memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal tersebut tentunya berkaitan dengan kepuasan hidup yang hendak dicapainya. Dalam banyak hal, kepuasan hidup digunakan sebagai indeks kesejahteraan psikologis pada banyak orang. Kepuasan hidup pada umumnya berkaitan dengan pendapatan, kesehatan, gaya hidup yang aktif, serta jaringan pertemanan dan keluarga.
 
Secara umum, kepuasan hidup atau "life satisfaction" dapat diartikan sebagai penilaian secara menyeluruh terhadap berbagai konstruk dalam kehidupan seseorang dengan didasarkan pada kriteria-kriteria yang telah ditetapkan oleh dirinya sendiri. Kepuasan hidup merupakan satu keadaan kesenangan dan kesejahteraan yang disebabkan karena seseorang telah berhasil mencapai satu atau lebih tujuan dalam hidupnya. 

Pengertian kepuasan hidup juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, beberapa diantaranya adalah :
  • Elizabeth B. Hurlock, dalam "Developmental Psychology", menyebutkan bahwa kepuasan hidup adalah kebahagiaan yang timbul dari pemenuhan kebutuhan atau harapan, dan merupakan penyebab atau sarana untuk menikmati.
  • John W. Santrock, dalam "Life Span Development", menyebutkan bahwa kepuasan hidup adalah kesejahteraan psikologis secara umum atau kepuasan terhadap kehidupan secara keseluruhan.
  • Ed Diener dan Robert Biswas-Diener, dalam "Happiness : Unlocking The Mysteries of Psychological Wealth", menyebutkan bahwa kepuasan hidup adalah penilaian secara kognitif, di mana seseorang membandingkan keadaannya saat ini dengan keadaan yang dianggapnya sebagai standar ideal. Semakin kecil perbedaan antara apa yang diharapkan dan apa yang dicapai oleh seseorang tersebut, maka akan semakin besar kepuasan hidup seseorang.

Baca juga : Emosi Manusia

Karakteristik Kepuasan Hidup. Menurut Ed Diener, aspek kepuasan hidup dinilai dari aspek kognitif seseorang secara keseluruhan terhadap kualitas hidupnya berdasarkan kriteria yang dipilih mereka sendiri. Seseorang yang puas akan kehidupannya adalah seseorang yang menilai bahwa kehidupannya memang tidak sempurna tetapi segala sesuatunya berjalan dengan baik, selalu mempunyai keinginan untuk berkembang dan menyukai tantangan. Sedangkan Carol D. Ryff dalam "Beyond Ponce Deleon and Life Satisfaction : New Directions In Quest of Successful Ageing", menyebutkan bahwa karakteristik seseorang yang menunjukkan kepuasan hidup ditandai dengan beberapa hal sebagai berikut :
  • penerimaan diri (self acceptance). Penerimaan diri merupakan satu ciri sentral dari kesehatan mental sebagaimana karakteristik dari aktualisasi diri dan fungsi seseorang yang optimal.
  • hubungan positif dengan orang lain (positve relations with others). Orang yang telah mencapai self actualization digambarkan memiliki perasaan yang kuat terhdap empati dan afeksi terhadap semua orang, dan memiliki kecakapan dalam memberikan cinta, pertemanan yang dalam, dan mengidentifikasi orang lain secara lebih lengkap.
  • kemandirian (outonomy). Pribadi yang memiliki kemandirian yang tinggi diidentifikasikan sebagai pribadi yang memiliki ketentuan diri dan mandiri, mampu mengatur perilaku dan mengevaluasi diri dengan standar dirinya sendiri.
  • penguasaan lingkungan (environmental mastery). Seseorang dengan penguasaan lingkungan yang baik adalah mereka yang memiliki kemampuan dalam penguasaan dan kecakapan dalam mengatur lingkungannya, memiliki pengendalian terhadap aktivitas eksternal, membuat segala sesuatu menjadi efektif dengan menggunakan kesempatan yang ada, memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dan nilai pribadi.
  • tujuan hidup (purpose in life). Seseorang yang memiliki tujuan hidup terarah, akan merasakan kebermaknaan dalam hidup saat ini dan masa lalunya serta percaya terhadap tujuan hidupnya. Seseorang yang kurang memiliki tujuan hidup digambarkan sebagai seseorang yang kurang memiliki rasa bermakna dalam hidup, memiliki banyak tujuan dan sasaran hidup, kurang terarah, tidak melihat tujuannya pada masa lalu, tidak memiliki harapan, pandangan, atau kepercayaan.
  • perkembangan pribadi (personal growth). Seseorang yang memiliki perkembangan pribadi yang baik digambarkan memiliki perasaan untuk melanjutkan perkembangan, melihat dirinya sebagai pribadi yang selalu berkembang, terbuka terhadap pengalaman baru, memiliki keinginan untuk merealisasikan potensi yang dimilikinya, selalu berusaha memperbaiki diri dan perilakunya sepanjang waktu, berubah ke cara yang merefleksikan efektivitas dan pengetahuan diri yang lebih baik.


Aspek Kepuasan Hidup. Terdapat beberapa aspek yang dapat digunakan untuk mengukur kepuasan hidup seseorang. S. Huebner dalam "Manual for the Multidimensional Students Life Satisfaction Scale", menyebutkan bahwa terdapat dua ukuran model kepuasan hidup, yaitu :
  • unidimensional. Aspek unidimensional mengungkap kepuasan hidup dengan cara memberikan kebebasan kepada seseorang untuk menggunakan kriteria yang dipilih sendiri dalam menentukan kepuasan hidup secara keseluruhan. Dalam pengukuran unidimensional, item-item yang digunakan bersifat bebas dari konteks. Mengutip dari pendapat Ed Diener dan Robert Biswas-Diener  yang menjelaskan bahwa terdapat lima aspek sebagai tolok ukur kepuasan hidup yang dikenal dengan "The Satisfaction with Life Scale", yaitu : keinginan untuk mengubah kehidupan, kepuasan terhadap kehidupan saat ini, kepuasan hidup di masa lalu, kepuasan terhadap kehidupan di masa mendatang, dan penilaian orang lain terhadap kehidupan seseorang. 
  • multidimensional. Model pengukuran secara multidimensional, adalah seseorang dituntut untuk melakukan evaluasi atas kehidupannya pada dimensi-dimensi yang dianggap penting, seperti keluarga, teman, diri, sekolah, lingkungan tempat tinggal, dan lain sebagainya. 

Sedangkan Elizabeth B. Hurlock menyebutkan bahwa terdapat tiga aspek utama dalam kepuasan hidup, yaitu :
  • menerima (acceotance). Kebahagiaan banyak bergantung pada sikap menerima dan menikmati keadaan orang lain dan apa yang dimiliki sendiri, serta mempertahankan keseimbangan antara harapan dan prestasi.
  • kasih sayang. Kasih sayang merupakan hasil normal dari sikap diterima oleh orang lain, semakin diterima baik oleh orang lain, akan semakin banyak diharapkan cinta dari orang lain.
  • prestasi. Penetapan tujuan yang tidak realistis akan menimbulkan kegagalan yang akan berujung pada ketidak-puasan dan ketidak-bahagiaan. Kerja keras dan pengorbanan pribadi akan menghasilkan prestasi serta dapat memperoleh uang dan kepuasaan.

Aspek kepuasan hidup bukanlah dinilai berdasarkan area-area tertentu melainkan dinilai berdasakan aspek kognitif seseorang seseorang secara menyeluruh terhadap kualitas hidupnya yang didasarkan pada kriteria-kriteria yang ditetapkan oleh dirinya sendiri.


Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Hidup. Menurut Elizabeth B. Hurlock, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan hidup seseorang. Beberapa faktor dimaksud adalah :
  • kesehatan. Kesehatan yang baik memungkinkan seseorang pada usia berapapun dapat melakukan aktitivitas yang diinginkan. Sedangkan kesehatan yang buruk atau ketidak-mampuan fisik dapat menjadi penghalang seseorang mencapai kepuasaan bagi keinginan dan kebutuhan dirinya.
  • jenis pekerjaan. Semakin rutin sifat pekerjaan dan semakin sedikit kesempatan untuk otonomi dalam pekerjaan, akan semakin kurang memuaskan. Hal tersebut dapat dilihat pada tugas dan pekerjaan sehari-hari yang dilakukan oleh banyak orang, yang seringkali merasakan rasa bosan dari rutinitas yang dilakukannya.
  • status kerja. Semakin berhasil seseorang melakukan tugas dan pekerjaannya, semakin hal tersebut dihubungkan dengan prestise, maka akan semakin besar kepuasan yang ditimbulkannya.
  • kondisi kehidupan. Jika pola kehidupan memungkinkan seseorang untuk berinteraksi dengan banyak orang, baik di dalam keluarga maupun dengan teman-teman dan tetangga dalam masyarakat, maka kondisi demikian akan memperbesar kepuasan hidup.
  • keseimbangan antara harapan dan pencapaian. Jika harapan-harapan yang dibangun adalah realistis, maka orang akan puas dan bahagia apabila tujuannya tersebut dapat tercapai.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian kepuasan hidup (life satisfaction), karakteristik dan aspek kepuasan hidup, serta faktor yang mempengaruhi kepuasan hidup (life satisfaction).

Semoga bermanfaat.