Konsep Caring Jean Watson

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :

Jean Watson menjelaskan bahwa caring merupakan komitmen moral untuk melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan emosional klien, keluarga, dan kerabatnya secara verbal maupun non verbal. Jean Watson mengartikan caring lebih dari suatu exisestensial philosophy, ia memandang sebagai dasar spiritual. Caring merupakan ideal moral dari keperawatan. Caring sebagai esensi dari keperawatan berarti juga pertanggung-jawaban hubungan antara perawat dan klien, yang diwujudkan dalam bentuk : membantu partisipasi klien, membantu klien memperoleh pengetahuan, dan meningkatkan kesehatan klien. 

Dalam konsep caring, nilai-nilai, pengetahuan, dan praktik keperawatan diintegrasikan dengan proses penyembuhan dari dalam diri dan pengalaman hidup klien. Untuk itulah diperlukan suatu seni perawatan-penyembuhan dan kerangka kerja yang disebut dengan faktor carative. Dengan kata lain, fokus utama dalam keperawatan adalah terletak pada faktor carative

Faktor Carative dari Caring. Faktor carative bersifat melengkapi. Faktor ini berbeda dengan faktor kuratif yang dikembangkan oleh dokter. Faktor carative dikembangkan oleh perawat. Di awal perkembangannya, keperawatan memiliki ruang lingkup praktik yang sempit, dan sangat dipengengaruhi oleh paradigma kedokteran dan ilmu biomedik tradisional. Hal tersebut menurut Jean Watson adalah salah. Paradigma keperawatan menurut Jean Watson, seharusnya berfokus pada perawatan-penyembuhan, bukan diagnosis-penatalaksanaan medis yang berfokus pada penyakit dan patologinya seperti paradigma kedokteran. Faktor carative yang dikembangkan oleh Jean Watson menawarkan pandangan yang lebih terbuka, yang mempunyai fungsi membentuk struktur ilmu caring. Fator carative yang dimaksud oleh Jean Watson tersebut adalah sebagai berikut :

  • membentuk sistem nilai humanistik altruistik. Jean Watson menjelaskan bahwa asuhan keperawatan didasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan (humanistik) dan perilaku mementingkan kepentingan orang lain di atas kepentingan pribadi (altruistik).
  • menanamkan keyakinan dan harapan (faith-hope). Selain menekankan pentingnya obat-obatan untuk carative, seorang perawat juga perlu memberi tahu klien tentang pengobatan lain yang tersedia, seperti meditasi, relaksasi, atau kekuatan penyembuhan oleh diri sendiri atau kekuatan spiritual.
  • mengembangkan sensitivitas untuk diri sendiri dan orang lain. Seorang perawat dituntut untuk mampu meningkatkan sensitivitas terhadap diri pribadi dan orang lain serta bersikap lebih otentik.
  • membina hubungan saling percaya dan saling membantu (helping-trust). Ciri-ciri dari hubungan saling percaya dan saling membantu adalah : 1. harmonis, yaitu hubungan yang harus dilakukan secara jujur dan terbuka. 2. empati, yaitu perawat harus menunjukkan sikap dengan berusaha merasakan apa yang dirasakan oleh klien. 3. hangat, yaitu menerima orang lain secara positif.
  • meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif dan negatif. Seorang perawat harus dapat menerima perasaan orang lain serta memahami perilaku mereka.
  • menggunakan metode pemecahan masalah yang sistematis dalam pengambilan keputusan.  Metode dimaksud adalah metode yang memberikan kontrol dan prediksi serta memungkinkan koreksi pada diri sendiri.
  • meningkatkan proses belajar mengajar interpersonal. Seorang perawat harus mampu memahami persepsi klien dan meredakan situasi yang menegangkan agar proses belajar mengajar ini berjalan dengan lebih efektif.
  • menyediakan lingkungan yang mendukung, melindungi, dan/atau memperbaiki mental, sosiokultural, dan spiritual. Seorang perawat dapat memberikan dukungan situasional, membantu individu dalam mengembangkan persepsi yang lebih akurat serta memberi informasi sehingga klien dapat menganggulangi masalahnya. Seorang perawat juga harus menyalurkan perasaan nyaman, aman, dan keleluasaan pribadi kepada klien.
  • membantu dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan dasar manusia meliputi kebutuhan fungsional, kebutuhan integratif, kebutuhan untuk tumbuh, dan kebutuhan untuk mencari bantuan ketika kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasarnya.
  • mengembangkan faktor kekuatan eksistensial-fenomenologis. Kedua faktor tersebut membantu seseorang untuk mengerti kehidupan dan kematian serta membantu seseorang untuk menemukan kekuatan atau keberanian untuk menghadapi kehidupan dan kematian. 


Asumsi Dasar Konsep Caring Jean Watson. Konsep caring Jean Watson terletak pada tujuh asumsi dasar yang membangun kerangka kerja dalam pengembangan konsep caring, yaitu sebagai berikut :
  • caring dapat dilakukan dan dipraktikkan secara interpersonal.
  • caring meliputi faktor-faktor carative yang dihasilkan dari kepuasaan terhadap pemenuhan kebutuhan dasar manusia.
  • caring yang efektif akan meningkatkan status kesehatan dan perkembangan individu dan keluarga.
  • respon caring adalah menerima seseorang tidak hanya sebagai seseorang berdasarkan saat ini, tetapi seperti apa dia mungkin akan menjadi di masa depannya.
  • caring environment, maksudnya menyediakan perkembangan potensi dan memberikan keluasan memilih kegiatan yang terbaik bagi diri seseorang dalam waktu yang telah ditentukan.
  • caring bersifat health hogenic daripada sekedar curing. Praktik caring mengintegrasikan pengetahuan biofisikal dan perilaku manusia untuk meningkatkan kesehatan, serta untuk membantu klien yang sakit, di mana caring melengkapi curing.
  • caring merupakan inti dari keperawatan.


Paradigma Keperawatan Jean Watson. Jean Watson membagi konsep utama keperawatan dalam empat bagian, yaitu : 

1. Konsep Tentang Manusia
Dalam pandangan Jean Watson, orang yang bernilai bagi dirinya atau orang lain dalam memberkan pelayanan keperawatan harus dapat memelihara, menghargai, mengasuh, mau mengerti, dan membantu orang yang sedang sakit. Dalam pandangan filosofi umum, manusia merupakan suatu fungsi yang utuh dari diri yang terintegrasi (ingin dirawat, dihormati, mendapatkan asuhan, dipahami, dan dibantu), yang pada dasarnya ingin merasa dimiliki oleh lingkungan sekitarnya, merasa dimiliki, dan merasa menjadi bagian dari kelompok atau masyarakat, dan merasa dicintai dan merasa mencintai. Manusia dinilai sempurna karena bagian-bagian tubuhnya mempunyai fungsi yang sempurna, tetapi dalam fungsi perkembangannya ia harus selalu beradaptasi dengan lingkungan sosialnya. Jika adaptasi tersebut tidak berhasil, maka akan terjadi konflik, terutama konflik psikososial, yang berdampak pada terjadinya krisis di sepanjang kehidupannya. Untuk menanggulangi hal tersebut, yang bersangkutan perlu mendapatkan asuhan keperawatan. 

2. Konsep Tentang Kesehatan
Kesehatan adalah suatu keadaan terbebas dari penyakit. Jean Watson berpendapat bahwa kesehatan merupakan keutuhan fungsi manusia secara keseluruhan, baik fungsi fisik, mental, dan fungsi sosial yang menekankan pada fungsi pemeliharaan dan adaptasi untuk meningkatkan fungsi-fungsi tersebut dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari serta tidak adanya penyakit. Asuhan kesehatan yang benar fokusnya pada gaya hidup, kondisi sosial, dan lingkungan :
  • kesehatan adalah hubungan yang harmonis antara pikiran, tubuh, dan jiwa.
  • kesehatan juga dihubungkan dengan tingkat kesesuaian antara apa yang dirasakan dengan apa yang dialami. 

3. Konsep Tentang Lingkungan
Salah satu variabel yang mempengaruhi masyarakat adalah lingkungan sosial. Masyarakat memberikan nilai yang menentukan terhadap bagaimana seharusnya berkelakuan, dan tujuan apa yang harus dicapai. Nilai-nilai tersebut dipengaruhi oleh lingkungan sosial, kultural, dan spiritual. Asuhan keperawatan telah ada dalam masyarakat, karena setiap masyarakat biasanya mempunyai seseorang yang care terhadap orang lain. Jean Watson menyatakan bahwa merawat dan keperawatan sangat dibutuhkan oleh setiap lingkungan sosial yang mempunyai beberapa orang yang saling peduli dengan yang lainnya. Sifat merawat tidak diturunkan dari generasi ke generasi melalui gen, melainkan diturunkan dari kebudayaan profesi sebagai suatu koping yang unik terhadap lingkungan.  

4. Konsep Tentang Keperawatan
Menurut Jean Watson, keperawatan berfokus pada promosi kesehatan, pencegahan penyakit, merawat yang sakit, dan pemulihan keadaan fisik, sedangkan caring ditujukan untuk klien baik dalam keadaan sakit maupun sehat. Hal tersebut dapat menunjang tersedianya perawatan kesehatan yang holistik, yang dipercayai dapat menjadi pusat dari praktik keperawatan. 
Proses Keperawatan dalam Konsep Caring Jean Watson. Jean Watson menekankan bahwa proses keperawatan memiliki langkah-langkah yang sama dengan proses riset ilmiah, karena kedua proses tersebut mencoba untuk menyelesaikan masalah dan menemukan solusi yang terbaik. Langkah-langkah dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Pengkajian.
Langkah pengkajian meliputi kegiatan observasi, identifikasi, dan review masalah dengan menggunakan pengetahuan dari literatur yang dapat diterapkan. Kebutuhan yang harus dikaji oleh perawat adalah :
  • lower order needs (biophysical needs) atau kebutuhan untuk hidup, yaitu kebutuhan untuk tetap hidup yang meliputi kebutuhan nutrisi, cairan, eliminasi, dan oksigenisasi.
  • lower order needs (psychophysical needs) atau kebutuhan fungsional, yaitu kebutuhan untuk berfungsi yang meliputi kebutuhan akitivitas, aman, dan nyaman.
  • higher order needs (psychosocial needs), atau kebutuhan untuk integrasi, yaitu kebutuhan integritas yang meliputi kebutuhan akan penghargaan dan berafiliasi.
  • higher order needs (intrapersonal-interpersonal needs) atau kebutuhan untuk pengembangan, yaitu kebutuhan untuk aktualisasi diri.

2. Perencanaan.
Langkah perencanaan membantu untuk menentukan bagaimana variabel-variabel akan diteliti dan diukur, yang meliputi pendekatan konseptual atau design untuk memecahkan masalah yang mengacu pada asuhan keperawatan serta penentuan data apa yang akan dikumpulkan, pada siapa dan bagaimana data akan dikumpulkan.

3. Implementasi.
Langkah implementasi merupakan tindakan langsung dan penerapan dari rencana yang didasarkan pda data-data yang dikumpulkan.

4. Evaluasi.
Langkah evaluasi dilakukan dengan metode dan proses untuk menganalisis data, serta meneliti efek dari intervensi berdasarkan data yang meliputi interpretasi hasil, tingkat di mana suatu tujuan yang positif tercapai, serta apakah hasil tersebut dapat digeneralisasikan.


Konsep caring berkembang dari kepercayaan, nilai dan asumsi Jean Watson tentang perawatan. Menurut Jean Watson, merawat dan cinta menyusun jiwa dan merupakan inti dari sifat perikemanusiaan. Jean Watson mencatat bahwa dalam sejarahnya, keperawatan melibatkan caring dan berkembang dari caring, dan caring akan menentukan kontribusi keperawatan dalam memanusiakan manusia di dunia.

Demikian penjelasan berkaitan dengan konsep caring dari Jean Watson.

Semoga bermanfaat.